Friday, 19 June 2015

AMERIKA SYARIKAT MEMBOM DAULAH ISLAMIYAH GUNA DANA GELAP



SALIBIS AMERIKA MENGELUARKAN DANA RP120 MILIAR PER HARI UNTUK PERANGI DAULAH ISLAMIYYAH


Obama-Yes-We-Can-Bankrupt-America

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menghabiskan USD9 juta (Rp120 miliar) per hari untuk memerangi Khilafah Islamiyyah

Dua pertiga anggaran militer tersebut digunakan Angkatan Udara yang mengoperasikan pesawat tempur sebagai andalan utama dalam pertempuran melawan Daulah Islamiyyah.

”Biaya besar juga digunakan untuk menembakkan rudal dan misil ke basis pertahanan IS (Islamic State),” demikian laporan BBC .

Dana tambahan juga digelontorkan USD2.7 miliar (Rp36 triliun) untuk serangan pengeboman di Suriah dan Irak sejak Agustus lalu. Informasi anggaran militer Departemen Pertahanan AS setelah Kongres AS menyepakati anggaran pertahanan senilai USD579 miliar (Rp3.720 triliun). Biaya operasi militer AS terus melonjak sejak korps bersenjata memulai aksi mereka di Irak pada Agustus 2014 lalu.

Operasi rahasia AS dalam memerangi Daulah Islamiyyah sejak Agustus lalu menelan biaya hingga USD200 juta (Rp2.6 triliun). Adapun biaya perang untuk Angkatan Laut mencapai USD438 juta (Rp5.84 triliun), termasuk dukungan kapal perang. Sementara itu, Angkatan Darat menghabiskan USD274 juta (Rp3.65 triliun) untuk pelatihan dan pasukan khusus di Irak. Sebanyak USD16 juta untuk membayar gaji prajurit dan USD646 juta (Rp8.81 triliun) untuk amunisi, sedangkan untuk operasi intelijen menghabiskan USD21 juta (Rp280 miliar).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS John Boehner mengecam anggota DPR asal Partai Demokrat yang tidak mendukung anggaran Departemen Pertahanan sebanyak USD579 miliar. Anggaran pertahanan AS itu lolos dengan 278 melawan 149. Hanya 43 anggota DPR asal Partai Demokrat yang memberikan dukungan.

”Ini merupakan anggaran pertahanan yang kuat,” ungkap Boehner dari Partai Republik dikutip News Max .

Dia menambahkan, anggaran militer AS itu merefleksikan realitas dunia yang dipenuhi bahaya,” imbuhnya.

Boehner mengungkapkan, anggaran militer untuk memerangi dan mengalahkan Daulah Islamiyyah juga disepakati.

 ”Biaya perang sangat diperlukan militer AS untuk berperang melawan Islamic State,” ungkap anggota parlemen asal Ohio.

Anggaran pertahanan AS juga digunakan untuk membeli 65 pesawat tempur generasi F-35 senilai USD8.4 miliar dan USD16.9 miliar untuk sembilan kapal perang.  Seluruh prajurit AS juga akan mengalami kenaikan gaji sebesar 2.3% sesuai dengan usulan Presiden AS Barack Obama.

Anggota Kongres mengkritik kebijakan luar negeri Presiden Obama yang terlalu pasif. Mereka meminta agar kebijakan perang melawan Daulah Islamiyyah lebih ditingkatkan. Itulah menjadi dasar kesepakatan anggaran pertahanan AS.

”Jika kita akan meminta prajurit kita mempertaruhkan nyawa, kita mungkin akan mendukung perang ini,” ujar anggota DPR Adam Schiff dari Partai Republik dikutip Reuters .

Pengumuman pengesahan anggaran pertahanan itu selepas keputusan Presiden AS Barack Obama mengirimkan 450 pasukan untuk melatih tentara Irak yang bertempur melawan Daulah Islamiyyah. Sebelumnya 3,050 prajurit AS ditempatkan di Irak. Namun demikian, Presiden Obama menjamin pasukan tersebut tidak akan bertempur di Irak.

Amerika sedang menggali kuburannya sendiri dengan semakin membengkaknya biaya perang melawan Daulah islamiyyah. Gelontoran dana dan alat-alat perang kepada Irak menjadi sia-sia belaka, yang ada malah menjadi ghanimah atau harta rampasan perang buat para mujahidin Daulah Islamiyyah.

“Mereka (orang-orang kafir itu) membuat makar, dan Allah membalas makar mereka. Dan Allah sebaik-baik pembuat makar.” [Ali Imran : 54]

(Ibrahim/dbs)








No comments:

Post a Comment