Saturday, 13 June 2015

AMERIKA SYARIKAT MENDAJAL MEMBUNUH RAKYATNYA

  

TEORI KONSPIRASI ADALAH SYIRIK ! (BAGIAN 1)


Senin, 13 Sya`ban 1436

Dikutip dari majalah Dabiq edisi 9

Kaum musyrik Jahiliyyah di Jazirah Arab sekalipun tidak meragukan bahwa Allah sendiri yang memiliki kekuatan mutlak, ilmu, dan kepemilikan, tetapi mereka melakukan syirik dalam berbagai bentuk, termasuk menyifatkan sebagian pengetahuan yang ghaib kepada tukang ramal, menempatkan bagian hasil tanaman dan ternak mereka kepada berhala-berhala, dan mengklaim bahwa berhala-berhala mereka itu menjadi perantara yang memiliki beberapa pengaruh atas mereka.

Adapun pengakuan bahwa berhala, dukun, dan raja mempunyai kekuatan, ilmu, dan kepemilikan mutlak atau nyaris mutlak, maka ini sudah di luar keadaan fitrah orang-orang jahiliyyah yang telah rusak sekalipun. Sayangnya, pemahaman syirik ini (baik yang ashgar maupun yang akbar) telah memasuki hati dan benak banyak pemimpin, ulama, dan da’i yang dianggap “Islam” –meniru nasionalis Arab sebelum mereka – ketika mereka mulai menggambarkan musuh-musuh Islam dengan sifat-sifat rubūbiyyah (ke-Rabb-an Allah) yang terbatas hanya milik Allah. 

Bagi mereka, kaum kafir mempunyai ilmu, kekuatan, dan kepemilikan yang mendekati mutlak untuk merencanakan dan melaksanakan setiap konspirasi besar yang mereka kehendaki. Seolah-olah mereka menyifatkan kepada kaum kafir itu kemampuan untuk menciptakan dengan kata “kun (jadilah)”! Kejahatan mereka tampak nyata sekali dalam perkara yang berhubungan dengan jihad.

Jika seseorang ingin melakukan jihad, para pemimpin ini akan memperingatkan mereka bahwa jihad saat ini adalah konspirasi untuk memusnahkan pemuda Muslim, sehingga membiarkan negeri-negeri Muslim berada di tangan orang-orang sekuler. Jika seseorang hendak bergabung dengan suatu jama’ah jihad, mereka akan mengingatkannya bahwa jama’ah tersebut adalah ciptaan orang-orang kafir sehingga membantu kepentingan kafir. Jika operasi jihad – seperti 11 September – dilakukan atas orang-orang kafir, mereka akan mengklaim operasi ini adalah konspirasi orang-orang kafir untuk menjustifikasi agresi mereka terhadap Muslimin.

Jika seorang pemimpin jihad meraih syahadah, mereka akan mengatakan bahwa kuffar memanfaatkannya dan perlu mencampakkannya agar dia tidak memutuskan untuk keluar dan mengungkap “konspirasi” di mana dia diduga terlibat di dalamnya. Jika mujahidin membebaskan teritorial yang diduduki kuffar, mereka akan berkata bahwa kuffar membiarkan mereka untuk melakukannya karena kepentingan kafir membutuhkan perang jangka panjang. Jika mujahidin mengumumkan sebuah negara Islam, mereka akan mengatakan bahwa kuffar memfasilitasinya untuk menjustifikasi campur tangan urusan umat Islam. 

Jadi, menurut para pakar teori ini, hampir semua peristiwa di dunia seakan terhubung kembali dengan kaum kafir, agen intelijen, riset, teknologi, dan pendukung konspirasi mereka!

Dengan demikian, teori konspirasi sudah menjadi sebuah dalih untuk meninggalkan jihad, menjadi kekaguman besar terhadap kaum kafir, mengabaikan kewajiban bai'at, dan mengejar dunia; semua atas nama “kesadaran” politik.[1]








No comments:

Post a Comment