Jum`at, 26 Rajab 1436 Berita Dunia, Featured
Shoutussalam – Kholifah Ibrahim
Al-Quraisy kembali muncul dalam pesan audio terbaru yang dirilis oleh Media
Al-Furqan, Daulah Isamiyah. Dalam Pesan yang disampaikan oleh sang Kholifah,
beliau memberikan nasehat kepada umat Islam yang beliau cintai karena Allah
dengan perintah Allah dalam surat
At-Taubah ayat 41 yang artinya :
“Berangkatlah kamu baik dalam
keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan
dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.”
Amirul Mukminin bersama wakilnya
sempat kembali dikabarkan beberapa waktu yang lalu terluka bahkan meninggal
dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat tempur AS di Iraq. Namun
dengan dirilisnya pesan audio ini sekaligus menangkal berita tersebut.
Berikut adalah terjemah pesan
audio Kholifah Ibrahim Al-Quraisy:
بسم الله الرحمن الرحيم
Pergilah (untuk berperang) dalam
Keadaan Ringan maupun Berat
Kholifatul Muslimin Asy-Syaikh
Al-Mujahid Ibrahim ibn Awwad Al-Huseini Al-Quraisy
Sesungguhnya segala puji bagi
Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, dan meminta ampunan-Nya. Dan
kita berlindung kepada Allah dari keburukan diri kita dan kejelekan perbuatan
kita. Barang siapa yang diberi petunjuk maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan maka tidak ada yang dapat
memberi dia petunjuk. Amma ba’d:
Allah ‘azza wa jalla berfirman:,
{Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu
benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui} [Al-Baqarah: 216].
Dan Dia ‘azza wa jalla berfirman,
{ Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan
kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan
Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan
kepadanya pahala yang besar.} [An-Nisā’: 74].
Dan Dia ‘azza wa jalla berfirman,
{Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu:
“Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin
tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti
kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan
dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk
berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya
(kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan
kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.} [At-Tawbah:
38-39].
Dan Dia subhanah berfirmman: {
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher
mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan
sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang
berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan
mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain.
Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan
amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan
mereka, dan memasukkan mereka ke dalam jannah yang telah diperkenankan-Nya
kepada mereka.} [Muhammad: 4-6].
Wahai kaum Muslimin!
Wahai yang
ridho dengan Allah sebagai Rabb, dan Islam sebagai agamanya, dan Muhammad
shollallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasulnya … Wahai yang bersaksi
bahwa Tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad shollallahu ‘alaihi wa
sallam adalah Rasulullah…Perkataan tidak aka nada gunanya tanpa perbuatan,
karena itulah tidak ada iman tanpa perbuatan
Jadi siapa yang mengatakan “Allah
adalah Rabbku” maka hendaklah baginya jika ia memang jujur agar bertaat kepada
Allah ‘azza wa jalla yang telah mewajibkan Perang, yaitu Dia mewajibkannya
untuk siapa saja yang beriman kepada-Nya, dan Dia memerintahkan untuk berjihad
di jalan-Nya, dan mengancam mereka yang tidak melaksanakan perintah-Nya.
Dan siapa yang mengatakan
“Muhammad adalah Nabiku” maka jika dia memang jujur, hendaknya dia mengikuti
jalannya shollallau ‘alaihi wa sallam, yang dia bersabda: “Demi yang Jiwaku
berada di tangan-Nya, Andaikata tidak menyulitkan umatku, niscaya aku akan
selalu ikut berperang. Aku ingin mati terbunuh di jalan Allah, kemudian hidup
kembali untuk berperang dan terbunuh, kemudian hidup lagi dan terbunuh pula.”
Maka dimanakah kalian wahai
Muslim dari perintah Rabb kalian, yang telah memerintahkan kalian untuk
berpuasa dalam satu ayat, dan memerintahkan kalian untuk berjihad dan berperang
dalam puluhan ayat? Dimanakah kalian dari Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam
kalian , yang kalian mengklaim mengikuti jalan beliau, yang dia menghabiskan
sepanjang umurnya sebagai mujahid di jalan Allah, memerangai musuh-musuh-Nya?
Dan telah patah giginya saat dalam medan
pertempuran, Dan keningnya telah terluka, dua rantai dari pelindung rantainya
melukai pipinya, helmnya telah rusak di kepalanya, dan darah mengalir di
wajahnya.
Wahai muslim!
Wahai yang mengaku
mencintai Allah ‘azza wa jalla, dan mengaku mencintai Nabi-Nya shollallahu
‘alaihi wa sallam… jika kalian jujur dengan pengakuan kalian, maka taatlah
kepada orang yang kalian cintai itu (Muhammad) dan berperanglah di jalan Allah,
dan ikutilah jalan orang yang engkau cintai (Muhammad) shollallahu ‘alaihi wa sallam,
dan jangan pernah mati kecuali dalam keadaan sebagai mujahid di jalan Allah.
{Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan
sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan
kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk
apa yang mereka tetapkan itu. Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan
Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan
Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan barangsiapa yang berjihad,
maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. }
[Al-‘Ankabūt: 1-6].
{Berangkatlah kamu baik dalam
keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan
dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui. } [At-Tawbah: 41].
Wahai kaum Muslimin!
Sesungguhnya ketetapan Allah tabaroka wa ta’ala adalah terus berlangsungnya
pertarungan antara yang haq dengan yang bathil hingga datangnya hari Kiamat.
{Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu
sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah
Allah. } [Al-Ahzāb: 62].
Dan Allah subhanah telah menguji
hamba-Nya dengan pertarungan ini, untuk memisahkan yang baik dari yang jelek,
yang pembohong dari yang jujur, dan yang beriman dari para munafiq. {Dan
sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu. } [Muhammad: 31].
Rabb kalian subhanah telah
menjadikan jihād di jalan Allah sebagai kewajiban atas kalian dan Dia telah
memerintahkan kalian untu memerangi musuh-musuh-Nya agar Dia dapat menghapus
keburukan kalian, meninggikan derajat kalian, dan mengambil dari kalian sebagai
Syuhada’, menyaring orang-orang yang beriman, dan menghancurkan orang-orang
kafir. Jika saja tidak, Dia subhanah adalah Maha Kuasa untuk memenangkan kalian
atas mereka. Namun itu untuk menguji kalian. {Jika kamu (pada perang Uhud)
mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar)
mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami
pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah
membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian
kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang
yang zalim. Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa
mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. Apakah kamu mengira bahwa kamu
akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad
diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. } [Āl‘Imrān: 140-142].
Wahai kaum muslimin!
Siapa saja
yang berpikir bahwa dengan ketetapannya, dapat berdamai dengan Yahudi, Nasani,
dan orang-orang kafir lainnya, sehingga ia dapat hidup berdampingan dengan
mereka sedang disaat dia dengan agamanya dan tauhidnya, maka dia telah
mendustakan firman Rabbnya ‘azza wa jalla, yang Dia berfirman: {Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”.
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. }
[Al-Baqarah: 120].
{ Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan
Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi
menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk)
Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya)
di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh.
Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan
kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa
yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka
mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.} [Al-Baqarah: 217].
{Orang-orang
kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya
sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang
dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai
karunia yang besar. } [Al-Baqarah: 105].
Maka seperti inilah keadaan
antara kaum muslimin dengan orang-orang kafir hingga hari Kiamat tiba. {karena
kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat.
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya
sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah
(Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali
kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak
(pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. } [Fātir: 43].
Dan sesungguhnya memerangi orang
kafir, hijrah, dan jihād akan terus ada hingga hari Kiamat tiba. Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:, “Hijrah tidak akan pernah terputus
sampai taubat tidak diterima lagi, dan taubat tidak akan pernah terputus sampai
matahari terbit dari tempat tenggelamnya (arah barat)” Dan dia shollallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:, “Pada ubun-ubun kuda perang senantiasa tertambat
kebaikan sampai hari kiamat, yaitu pahala dan harta rampasan perang” Dan dia
shollallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Akan senantiasa ada segolongan
dari umatku yang berperang membela kebenaran, mendapat pertolongan Allah hingga
datangnya hari kiamat.” Beliau berkata, “Kemudian akan datang Isa putra Maryam AS , lalu pemimpin
mereka berkata (kepada Isa AS ), “Kemarilah, silakan Anda mengimami
kami shalat.” Lalu Isa AS menjawab, “Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah
pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah kepada umat
ini.”
Wahai kaum muslimin!
Janganlah
kalian berpikir bahwa perang yang kami lakukan adalah perang milik Daulah
Islamiyah saja. Namun ini adalah perang milik kaum muslimin seluruhnya. Perang
milik setiap muslim di manapun berada, dan bahwa hanya Daulah Islamiyah-lah
ujung tombak dalam perang ini. Namun ini adalah peperangan antara ahlul iman
melawan ahlul kufr, maka bersegeralah menuju perang kalian wahai kaum muslimin
di manapun kalian berada. Hal ini adalah wajib bagi setiap muslim yang
mukallaf. Dan siapa saja yang berpaling atau menghindar, Allah ‘azza wa jalla
akan murka kepadanya dan mengadzabnya dengan adzab yang pedih.
{Hai orang-orang
yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang
menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang
membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat)
perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka
sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan
tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.}
[Al-Anfāl: 15-16].
{Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah
menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang
lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun.
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu } [At-Tawbah: 39]. {Dan barangsiapa yang
berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam. } [Al-‘Ankabūt: 6].
Tidak ada udzur bagi setiap
muslim yang memiliki kemampuan unuk hijrah ke Daulah Islamiyah, atau memiliki
kemampuan untuk membawa senjata di tempatnya, maka Allah tabaroka wa ta’ala
memerintahkannya untuk hijrah dan jihad. Dan diwajibkan berperang baginya. Dan kami menyerukan kepada setiap
Muslim di manapun berada untuk hijrah ke Daulah Islamiyah atau berperang di
tempatnya jika saja hal itu dapat dilakukan. Dan jangan pernah berpikir kami
meminta kalian untuk pergi berperang karena suatu kelemahan dan ketidakmampuan,
karena kami sesungguhnya kuat dengan karunia Allah, kuat dengan Allah, dengan
keimanan kami kepada-Nya permintaan tolong kami kepada-Nya, permintaan
perlindungan kami kepada-Nya, tawakkal kami kepada-Nya yang tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan prasangka baik kami kepada-Nya. Karena pertempuran yaitu antara
para pembela Ar-Rahman dan para pembela Syaitan, dan Allah ‘azza wa jalla akan
menolong tentara-Nya, memberikan kekuasaan kepada para hamba-Nya, dan menjaga
agama-Nya, meskipun hari-hari silih berganti ,dan pasang surutnya peperangan ,
dan meskipun luka memisahkan dua kubu. Kami tidak meminta kalian wahai muslim
karena kelemahan atau ketidakmampuan. Kami meminta kalian sebagai nasehat untuk
kalian, cinta terhadap kalian, dan kasih sayang kepada kalian. Kami
mengingatkan kalian dan menyeru kalian agar kalian tidak terkena murka Allah,
adzab-Nya, dan hukuman-Nya, dan kalian tidak menyia-nyiakan kebaikan sebagai
mujāhidīn di jalan Allah. Dari kebaikan di dunia dan di akhirat dengan
dihapusnya dosa-dosa, mendapatkan kebaikan-kebaikan, meninggikan derajat,
mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla dan bersama para Nabi, orang-orang
yang Siddiq, para syuhada, dan orang-orang yang soleh. Kami menyeru kalian agar
kalian keluar dari kehidupan yang hina, dan rendah, kehidupan yang penuh dengan
keterpaksaan, kelemahan, kekosongan, dan kekurangan. Menuju kehidupan yang
penuh dengan kemuliaan, kehormatan, kepemimpinan, dan kecukupan. Serta yang
hal-hal lainnya yang kalian cintai berupa pertolongan dari Allah dan kemenangan
yang dekat. Nantikan versi lengkapnya in
sya Allah…
No comments:
Post a Comment