SIRTE JATUH KE TANGAN PEJUANG DAULAH ISLAMIYAH
Jumaat, 29 Mei 2015
Bandara Internasional dan
Markas Militer Sirte Jatuh ke Tangan Negara IS
SIRTE (voa-islam.com) -
Daulah Islam (IS) menguasai bandara di kota
Sirte setelah pasukan dari pemerintah Libya Tripoli menarik dari bandara,
ungknap seorang juru bicara pemerintah Jumat, 29/5/2015.
Mohamed al-Shami, wakil
pemerintah Libya
yang tidak mendapatkan pengakuan oleh masyarakat internasional, mengatakan
pasukannya ditarik keluar Kamis malam (28/5) dari bandara yang telah
"jatuh ke tangan organisasi IS."
IS sendiri
mengatakan bandara internasional Sirte telah dikuasai sepenuhnya, dan bandara
Sirte merupakan pangkalan militer pemerintah Libya, seperti dalam pesan yang
diposting lewat Twitter. Ini pertama kalinya bahwa IS di Libya mendapatkan
kemenangna militer yang signifikan.
"Setelah mereka
pergi, pejuang kelompok IS memasuki pusat kota
Sirte dan bandara inernasional yang
telah benar-benar dikosongkan dari berbagai jenis senjata, kecuali satu pesawat
militer yang ditinggalkan", kata
Shami.
Gardabiya terletak 20
kilometer selatan Sirte, kota
kelahiran mendiang diktator Muammer Gaddafi yang digulingkan dan dibunuh di
Libya 2011 pemberontakan.
Walau mendapatkan gebukan
dari Mesir dan Uni Emirat yang mendukung 'begundal' Amerika Jenderal Khalifah
Haftar, nammpaknya Daulah Islam (IS), perlahan memenangkan perang.
Daulah Islam (IS)
berhasil mengontrol penuh dari bandara internasional, sesudah
berlangsung pertemuran dahsyat dengan pasukan yang setia kepada pemerintah Tripoli, seperti esan yang
diposting di Twitter, Jum'at, 29/5/2015.
Sirte menjadi ajang
pertempuran yang berlangsung beberapa bulan
antara IS degan pasukan milisi Fajr Libya
(Libya Dawn), aliansi milisi ditugaskan oleh pemerintah Tripoli
mengamankan ibukota Tripoli.
Shami mengatakan pasukan
pro-Tripoli akan melancarkan serangan balasan merebut kembali bandara setelah
bala bantuan tiba. Sirte, 450 kilometer (280 mil) timur dari Tripoli,
dan menjadi benteng dari para pejuang
Islam dengan kelompok saingan diposisikan di kota Mediterania.
Sejak Qaddafi
digulingkan, kekacauan melanda Libya
diantara para pemberontak pertempuran, dan
dengan senjata berat.
Fajr Libya menguasai Tripoli tahun lalu dan membentuk pemerintahan
dan parlemen menentang pemerintahan yang diakui oleh masyarakat internasional
yang telah mengungsi di negara Timur Jauh dekat perbatasan dengan Mesir.
Pejuang IS terus
berkembang di tengah-tengah kekacauan yang memuncak dari berbagai faksi,
terutama faksi-faksi sekuler yang di dukung Mesir dan Emirat Arab (UEA), dan
dibelakangnya Amerika Serikat, di mana mereka tidak menginginkan Libya jatuh ke
tangan kelompok Islam. (dta/aby/voa-islam.com)
Dicatat oleh Abu Mohammad
Iman di 7:30 PTG
No comments:
Post a Comment