Wednesday, 12 August 2015

ABU UMAR AT TUNISI PEJUANG YANG DIINGATI



Diantara Orang-Orang Beriman Ada Kesatria – Abu Umar at Tunisi
July 31, 2015

Pada 29 Sya’ban tahun 1436 H, serangan udara Salibis menghantarkan salah seorang kesatria dari para kesatria Khilafah meninggalkan dunia yang fana ini menuju dunia keabadian.

Al Akh Thoriq ibn Thohir al Harzi atau yang dikenal dengan nama Abu Umar at Tunisi, gugur di wilayah al Barakah, menutup kehidupan jihad dan amalnya selama bertahun-tahun membantu membangun Daulah Islamiyyah dan menegakkan kembali Khilafah.


Dia telah melewati perjalanan jihadnya baik di bumi Iraq maupun Syam, memiliki berbagai gelar dan telah menempati berbagai posisi.

Dia adalah salah seorang veteran yang menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya di Daulah Islamiyyah, seorang al Akh yang berhijrah pertama kalinya menuju Iraq pada tahun 2003. Dia mengenal baik sejumlah pahlawan jihad, seperti Abu Mush’ab az Zarqawiy dan Abu Hamzah al Muhajir (semoga Allah menerima mereka).  Para penghulu Mujahidin itu, menyeru kaum muslimin untuk berjihad di Fallujah. Dan Abu Umar memenuhi panggilan itu, dengan mendatangi kota yang hingga hari ini berdiri tegap menantang kesewenang-wenangan Amerika di tanah kaum muslimin.

Waktu pun berlalu, pada salah satu pertempuran dimana banyak dari kaum kafirin dikirim menuju Jahannam, dan Abu Umar dihantam oleh serangan bombardir udara Salibis yang merenggut nyawa semua orang yang menyertainya.

Saat itu, Allah menyelamatkannya, tanpa terkena cedera sedikitpun. Sampai dia terkena serangan udara kedua yang mengakibatkan kakinya putus (setelahnya dia dikenal baik lantaran fisiknya yang cacat).

Abu Umar pernah mendekam di balik jeruji penjara Iraq sebanyak dua kali. Pada masa tahanan yang pertama, ia melarikan diri menggunakan dokumen palsu yang menunjukkannya sebagai warga negara Iraq, bukan seorang Muhajir. Amerika begitu marah saat menemukan identitas asli dari seorang lelaki yang berhasil menipu mereka.

Masa tahanan yang kedua terjadi pada tahun 2008, dimana ia dijatuhi vonis hukuman penjara 15 tahun. Ia bersama sekelompok ikhwah Mujahidin kembali sukses meloloskan diri bersamaan dengan operasi militer Daulah Islamiyyah menjebol dinding penjara Taji.

Setelahnya, Abu Umar dikirim ke bumi Syam, dan dibebani tanggung jawab mencatat pendaftaran mereka yang ingin bergabung dalam unit istisyhadiyyin dan ditunjuk sebagai amir gerbang perbatasan Atmah.

Dia adalah sosok pemimpin pemberani di masa peperangan melawan pengkhianatan shohawat, dan populer dengan seruan kalimatnya, “Allah tak kan pernah menurunkan kemenangan pada mereka atas kita. Kita telah mengalahkan mereka di Iraq, dan kita akan kalahkan mereka di bumi Syam, dengan izin Allah ta’ala.”

Abu Umar dikenal luas sebagai sosok lelaki yang zuhud karena penampilan pakaian dan makanan yang sederhana, sangat dicintai dan dihormati oleh ikhwah Mujahidin setelah kiprahnya di bumi Syam.

Kemudian, dia dipindahtugaskan menuju wilayah al Barakah, diberi peran baru  sebagai Amir Batalyon Artilleri Wilayah.

Al Akh Abu Umar yang tercinta ini akhirnya gugur syahid 24 jam pasca kepergian saudara kandungnya, Abu Zubayr ‘Ali al Harzi di Mosul.

Kedua bersaudara ini, telah bersama-sama meneror kaum kuffar, dan pergi meninggalkan dunia dengan cara yang sama satu sama lain.

Abu Umar merupakan duri yang menyiksa tentara kuffar Salibis dan antek-antek mereka. Kami memohon pada Allah agar menenmpatkannya di surga tertinggi, Firdaus.








No comments:

Post a Comment