Thursday, 3 September 2015

BANGKITNYA KHILAFAH DAN KEMBALINYA DINAR EMAS



Bangkitnya Khilafah dan Kembalinya Dinar Emas

Al Hayat Media Center
Menghadirkan Bangkitnya Khilafah dan Kembalinya Dinar Emas


Muqoddimah

Di saat angin zaman berhembus dari kota Madinah, membawa seruan yang menggambarkan sebuah warisan paling agung dalam sejarah manusia. Sebuah warisan yang menjadi saksi teragung bagi kemanusiaan. Untuk menorehkan sepanjang zaman yang berdiri di atas al-quran sebagai petunjuk dan pedang sebagai penolong yang terhunus. Itulah warisan minhaj nubuwwah yang dikenal dengan kejujuran, tekad membaja, juga dikenal dengan sikap keras dan tegas terhadap kaum kuffar. Itu semua untuk membersihkan bumi dari kerusakan yang telah merata setelah sebelumnya baik...

Dan di zaman ini, kerusakan itu telah disebar benihnya oleh Amerika dan ditanam oleh Yahudi, memimpin sistem KAPITALIS perbudakan yang dibangun di atas sebuah lembaran kertas bernama DOLLAR yang mereka cetak sendiri, menyebarkannya dan memaksakannya kepada negara-negara lain.

Dan setelah seluruh kezhaliman dan kejahatan yang mereka perbuat, mereka dibiarkan melanjutkan kejahatan tanpa halangan. Si kufur ini menjadi gelap mata dalam waktu yang lama, mereka lupa bahwa fajar era baru telah menyingsing, yang mewarisi manhaj kenabian yang akan terus berjalan sepanjang zaman bersama thaifah manshurah hingga hari Kiamat. Mereka adalah para ksatria yang menang, yang teguh laksana gunung yang kokoh.

Dan SEKARANG, di zaman ini, suara dentingan pedang dan suara lesatan anak panah telah berubah menjadi dentuman bom dari kobaran PERANG, menanamkan TEROR di hati orang-orang kafir. Di mana pukulan pertamanya terhadap sistem ekonomi setan mereka telah menghantam dua berhala kembar kapitalis.

Amerika kemudian diseret kakinya ke Afghanistan dan kemudian ke Iraq hingga patahlah punggungnya. Dan keadaan ekonominya digiring menjadi UTANG tak terlunaskan. Sebagaimana bala tentara dan sekutunya digiring menjadi GILA dan kepada KEMATIAN.

Dan setelah jihad berhasil merealisasikan kemajuan demi kemajuan, dan barisan telah disucikan (dibersihkan dari kotoran), warisan kenabian kembali bangkit dibawah bayangan ujian. Janji Nabi yang ditunggu-tunggu semakin tampak, yaitu dengan bangkitnya Khilafah di atas Minhaj Nubuwwah dan kembalinya syariat Allah untuk membersihkan bumi dari kerusakan.


Dengan kembalinya hudud... zakat... dan jizyah...


Dan sekarang, telah kembali mata uang paling agung untuk mengatur harta seluruh dunia...

(EMAS)

Dengan masuknya khilafah ke sektor ekonomi akan memberikan pukulan menyakitkan kedua bagi sistem kapitalis perbudakan Amerika dan akan membuang Dollar yang licik ke arah keruntuhan.


Inilah kembalinya DINAR EMAS...


BANGKITNYA KHILAFAH DAN KEMBALINYA DINAR EMAS


"Syariat Allah datang untuk melindungi lima hal terpenting dalam kehidupan manusia, di antaranya adalah MENJAGA HARTA..."


A085


"Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu‘aib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman"." (Al A'rof : 85)


Di negeri Madyan ini, kaum Syu'aib pantas mendapat murka Allah karena telah menghalangi hak-hak manusia. Dan ketika sejarah kembali mengulang dirinya, maka jenis kerusakan terbesar yang pernah disaksikan bumi adalah munculnya kezhaliman dari MATA UANG KERTAS. Sebuah konsep setan yang diciptakan Bank yang kemudian berubah menjadi sebuah sistem keuangan ribawi, licik dan menjajah yang telah diciptakan oleh BANK RESERVE FEDERAL AMERIKA.

Sebuah perusahaan pribadi yang berhasil menghalangi manusia dari hak-hak mereka dengan cara LICIK dan MERAMPAS, yaitu dengan cara mewajibkan penggunaan mata uang kertas yang dikenal dengan Dollar. Sebuah mata uang yang dicetak sendiri oleh Bank Reserve Federal dan digunakan untuk menggantikan emas dan perak. Padahal keduanya adalah satu-satunya alat tukar perdagangan yang telah diciptakan Allah untuk transaksi jual beli baik barang atau jasa. Hanya saja sebagaimana Allah telah menjadikan bumi ini baik sejak awalnya, Dia telah menetapkan sunnah bahwa ini akan dirusak oleh mereka yang merusaknya.

Putra-putra Khilafah telah diberi taufiq dan karunia berupa kemampuan dan bashirah agar mereka berhasil menghancurkan belenggu sistem Bank Reserve Federal dan mengembalikan dinar emas dan dirham perak untuk menjadi alat tukar utama dalam transaksi barang atau jasa. Dimulai dari tempat lahirnya Daulah Islamiyah...

Dahulu barang dagangan secara umum, emas dan perak secara khusus telah digunakan sebagai alat tukar perdagangan sepanjang sejarah, sebagaimana yang akan kita lihat.

Di mulai dari sini, dari tepi sungai Eufrat dan Tigris yang subur, biarkanlah angin zaman membawa kita jauh ke kota kuno Babilonia. Di negeri Babilonia ini, yang terletak di sebelah selatan Iraq, dua sungai ini ibarat tali kehidupan bagi kota itu, dua sungai ini merupakan pusat perdagangan dan pengairan untuk ladang gandum dan lainnya.

Dan sebagaimana barang niaga lainnya yang memiliki nilai intrinsik pada benda itu sendiri, bahan makanan pokok seperti gandum dan kurma dahulu juga digunakan sebagai alat tukar yang digunakan oleh manusia untuk membeli barang dan jasa, karena manusia pada umumnya membutuhkannya. Mereka membutuhkan gandum untuk membuat roti sebagai makanan, sedangkan sisa yang tidak mereka makan mereka gunakan untuk membeli hal lain baik benda atau jasa.

Misalnya orang dari negeri dua sungai (Irak) ini membeli sebuah kapak dengan harga dua kilo kurma, akan tetapi terdapat keterbatasan dan ketidak-efisienan dalam penggunaan barang-barang ini sebagai alat tukar perdagangan, di antaranya adalah lemahnya kemampuan untuk menjaga harga, sebagai contoh, kurma ini harganya akan sangat rendah jika dibandingkan dengan harga rumah ini. Sehingga jika ada orang yang ingin membeli sebuah rumah dengan menggunakan kurma, maka dia butuh kurma jumlah yang sangat besar.

Hal ini menjadi masalah, bagaimana memindahkan kurma yang begitu banyak dari tempat yang jauh, sehingga ini tentu membutuhkan biaya tambahan untuk memindahkannya. Kemudian juga, di mana orang yang membeli ini akan menyimpan semua kurmanya? Apakah dia harus membeli rumah yang baru untuk menyimpannya? Dan berapakah waktu yang dia perlukan untuk menjualnya lagi sebelum kurma itu kadaluarsa? Sehingga harga barang ini berbeda-beda sesuai dengan waktu dan jaraknya.

Dan ketidak-efisienan yang kedua terletak pada tidak adanya standar ukuran nilai tukar jual-beli tanpa adanya standar nilai tukar, terkadang akan menimbulkan kekacauan. Bisa jadi ada pedagang yang tidak mau dibayar dengan kurma, sedangkan menyimpan bermacam-macam barang untuk disiapkan sebagai alat tukar tentu hal yang tidak bisa dilakukan.

Dan di antara fitrah manusia, mereka tertarik dengan logam mulia, terutama emas dan perak. Allah telah menjadikan keduanya indah di mata manusia.


A014


"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (Ali Imron : 14)

Dan sebagaimana Allah telah menjadikan bulan sebagai petunjuk waktu bagi manusia dalam firman Allah:


A189


"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, "Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji"." (Al Baqoroh : 189)

Allah telah menetapkan untuk menjadikan emas dan perak sebagai satu-satunya alat ukur (alat tukar) untuk menukar barang atau jasa dan menjadikan pada keduanya sifat-sifat khusus untuk fungsi tersebut. Emas dan perak keduanya bisa untuk dipecah, sebagaimana keduanya juga dapat disatukan untuk dijadikan perhiasan. Keduanya juga tidak menyusut, sehingga keduanya tidak memiliki waktu kadaluarsa yang berarti keduanya mampu menjaga kestabilan nilai, dan juga semua manusia menyukainya.

Dua benda ini juga hanya memiliki jumlah yang terbatas, dan tentu saja dia tidak dapat ditanam sehingga sejumlah kecil emas memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mempertahankan nilainya. Di samping itu, penggunaan emas dan perak dalam perdagangan lebih efisien, sebagaimana semua benda juga dapat ditentukan harganya dengan emas dan perak, sehingga sekarang, seseorang dapat membeli rumah dari orang lain dengan mudah.

Sekarang kita beralih ke masa ratusan tahun lalu, menuju Mesir di zaman nabi kita Yusuf alaihissalam. Di mana beliau dikhianati para saudaranya dan dijadikan budak untuk dijual di pasar. Dan di pasar ini, mata uang telah dibuat untuk mempermudah transaksi di pasar Mesir. Dan dengan menggunakan mata uang, ukuran beratnya, tidak lagi ditimbang dalam transaksi sederhana. Karena mata uang itu telah memiliki ukuran yang baku, sehingga para pedagang tidak lagi menentukan harga dalam transaksi sederhana dengan jumlah mata uang, bukan dengan berat. Sehingga mereka menghitung potongan mata uang tanpa perlu menimbangnya, sehingga di pasar ini Mesir ini, Yusuf, dengan berbagai kemuliaan dan ketampanannya hanya dihargai murah, sekian dirham saja, sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Quran :


A020


"Dan mereka menjualnya dengan harga rendah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya." (Yusuf : 20)

Yusuf dalam hidupnya telah mengalami perbudakan, pencemaran nama baik, dan pemenjaraan. Namun setelah beberapa lama, Allah membalasnya dengan kekuasan di muka bumi lantaran kesabarannya. Dan Allah memuliakannya dengan menyelamatkan penduduk Mesir dari kelaparan melalui dirinya di mana dia membentuk lumbung gandum, yang kelebihannya dijual ke negeri-negeri sebelah.

Penduduk negeri-negeri itu bersegera ke Mesir untuk membeli barang dengan mata uang logam sehingga koin emas dan perak menjadi alat tukar perdagangan yang berlaku di sepanjang zaman di seluruh negeri.

Cina telah menggunakan potongan emas persegi empat untuk perdagangan 1700 tahun sebelum hijriah

Kerajaan Lydia juga menggunakan koin emas dan perak sejak 1300 tahun sebelum hijriah.
Athena (Yunani) telah menggunakan koin emas 1050 tahun sebelum hijriah.
Romawi mulai menggunakan koin emas yang disebut 'Orios' 700 tahun sebelum hijriah.
100 tahun sebelum hijirah, Persia telah menggunakan koin perak yang disebut 'Drakama'.

Dan kini saatnya kita singgah di tempat lahirnya warisan terbesar dalam sejarah manusia, kita akan memasuki kota Madinah di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kota ini merupakan tempat di mana Nabi dan para shahabat diperintahkan untuk hijrah kepadanya setelah 11 tahun berada di bawah tekanan orang-orang kafir di Makkah. Mereka memulai dengan membangun masjid yang mana ibadah ditujukan hanya kepada Allah saja. Kaum mukminin pun bersatu dengan satu seruan di atas iman, seruan yang menggema di dalam hati kaum mukminin. Mengikat mereka satu sama lain untuk membentuk Daulah Islamiyah. Dan Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya atas kaum mukminin dan menghinakan orang-orang yang ingin menghancurkan dien-Nya.


 A003


“Diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai (binatang yang tidak disembelih), dan darah (yang keluar mengalir), dan daging babi (termasuk semuanya), dan binatang-binatang yang disembelih kerana yang lain dari Allah, dan yang mati tercekik, dan yang mati dipukul, dan yang mati jatuh dari tempat yang tinggi, dan yang mati ditanduk, dan yang mati dimakan binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih (sebelum habis nyawanya), dan yang disembelih atas nama berhala; dan (diharamkan juga) kamu merenung nasib dengan undi batang-batang anak panah. Yang demikian itu adalah perbuatan fasik. Pada hari ini, orang-orang kafir telah putus asa (daripada memesongkan kamu) dari agama kamu (setelah mereka melihat perkembangan Islam dan umatnya). Sebab itu janganlah kamu takut dan gentar kepada mereka, sebaliknya hendaklah kamu takut dan gentar kepadaKu. Pada hari ini, Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku telah cukupkan nikmatKu kepada kamu, dan Aku telah redhakan Islam itu menjadi agama untuk kamu. Maka sesiapa yang terpaksa kerana kelaparan (memakan benda-benda yang diharamkan) sedang ia tidak cenderung hendak melakukan dosa (maka bolehlah ia memakannya), kerana sesungguhnya Allah maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”


"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu." (Al Ma'idah : 3)

  
Bersambung


















No comments:

Post a Comment