Monday, 7 September 2015

BANGKITNYA KHILAFAH DAN KEMBALINYA DINAR EMAS



Al Hayat Media Center
Menghadirkan Bangkitnya Khilafah dan Kembalinya Dinar Emas
  

Muqoddimah

Di saat angin zaman berhembus dari kota Madinah, membawa seruan yang menggambarkan sebuah warisan paling agung dalam sejarah manusia. Sebuah warisan yang menjadi saksi teragung bagi kemanusiaan. Untuk menorehkan sepanjang zaman yang berdiri di atas al-quran sebagai petunjuk dan pedang sebagai penolong yang terhunus. Itulah warisan minhaj nubuwwah yang dikenal dengan kejujuran, tekad membaja, juga dikenal dengan sikap keras dan tegas terhadap kaum kuffar. Itu semua untuk membersihkan bumi dari kerusakan yang telah merata setelah sebelumnya baik...

Dan di zaman ini, kerusakan itu telah disebar benihnya oleh Amerika dan ditanam oleh Yahudi, memimpin sistem KAPITALIS perbudakan yang dibangun di atas sebuah lembaran kertas bernama DOLLAR yang mereka cetak sendiri, menyebarkannya dan memaksakannya kepada negara-negara lain.

Dan setelah seluruh kezhaliman dan kejahatan yang mereka perbuat, mereka dibiarkan melanjutkan kejahatan tanpa halangan. Si kufur ini menjadi gelap mata dalam waktu yang lama, mereka lupa bahwa fajar era baru telah menyingsing, yang mewarisi manhaj kenabian yang akan terus berjalan sepanjang zaman bersama thaifah manshurah hingga hari Kiamat. Mereka adalah para ksatria yang menang, yang teguh laksana gunung yang kokoh.

Dan SEKARANG, di zaman ini, suara dentingan pedang dan suara lesatan anak panah telah berubah menjadi dentuman bom dari kobaran PERANG, menanamkan TEROR di hati orang-orang kafir. Di mana pukulan pertamanya terhadap sistem ekonomi setan mereka telah menghantam dua berhala kembar kapitalis.

Amerika kemudian diseret kakinya ke Afghanistan dan kemudian ke Iraq hingga patahlah punggungnya. Dan keadaan ekonominya digiring menjadi UTANG tak terlunaskan. Sebagaimana bala tentara dan sekutunya digiring menjadi GILA dan kepada KEMATIAN.

Dan setelah jihad berhasil merealisasikan kemajuan demi kemajuan, dan barisan telah disucikan (dibersihkan dari kotoran), warisan kenabian kembali bangkit dibawah bayangan ujian. Janji Nabi yang ditunggu-tunggu semakin tampak, yaitu dengan bangkitnya Khilafah di atas Minhaj Nubuwwah dan kembalinya syariat Allah untuk membersihkan bumi dari kerusakan.


Dengan kembalinya hudud... zakat... dan jizyah...


Dan sekarang, telah kembali mata uang paling agung untuk mengatur harta seluruh dunia...

(EMAS)

Dengan masuknya khilafah ke sektor ekonomi akan memberikan pukulan menyakitkan kedua bagi sistem kapitalis perbudakan Amerika dan akan membuang Dollar yang licik ke arah keruntuhan.


Inilah kembalinya DINAR EMAS...

BANGKITNYA KHILAFAH
DAN
KEMBALINYA DINAR EMAS


"Syariat Allah datang untuk melindungi lima hal terpenting dalam kehidupan manusia, di antaranya adalah MENJAGA HARTA..."

"Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu‘aib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman"." (Al A'rof : 85)


Di negeri Madyan ini, kaum Syu'aib pantas mendapat murka Allah karena telah menghalangi hak-hak manusia. Dan ketika sejarah kembali mengulang dirinya, maka jenis kerusakan terbesar yang pernah disaksikan bumi adalah munculnya kezhaliman dari MATA UANG KERTAS. Sebuah konsep setan yang diciptakan Bank yang kemudian berubah menjadi sebuah sistem keuangan ribawi, licik dan menjajah yang telah diciptakan oleh BANK RESERVE FEDERAL AMERIKA.

Sebuah perusahaan pribadi yang berhasil menghalangi manusia dari hak-hak mereka dengan cara LICIK dan MERAMPAS, yaitu dengan cara mewajibkan penggunaan mata uang kertas yang dikenal dengan Dollar. Sebuah mata uang yang dicetak sendiri oleh Bank Reserve Federal dan digunakan untuk menggantikan emas dan perak. Padahal keduanya adalah satu-satunya alat tukar perdagangan yang telah diciptakan Allah untuk transaksi jual beli baik barang atau jasa. Hanya saja sebagaimana Allah telah menjadikan bumi ini baik sejak awalnya, Dia telah menetapkan sunnah bahwa ini akan dirusak oleh mereka yang merusaknya.

Putra-putra Khilafah telah diberi taufiq dan karunia berupa kemampuan dan bashirah agar mereka berhasil menghancurkan belenggu sistem Bank Reserve Federal dan mengembalikan dinar emas dan dirham perak untuk menjadi alat tukar utama dalam transaksi barang atau jasa. Dimulai dari tempat lahirnya Daulah Islamiyah...

Dahulu barang dagangan secara umum, emas dan perak secara khusus telah digunakan sebagai alat tukar perdagangan sepanjang sejarah, sebagaimana yang akan kita lihat.

Di mulai dari sini, dari tepi sungai Eufrat dan Tigris yang subur, biarkanlah angin zaman membawa kita jauh ke kota kuno Babilonia. Di negeri Babilonia ini, yang terletak di sebelah selatan Iraq, dua sungai ini ibarat tali kehidupan bagi kota itu, dua sungai ini merupakan pusat perdagangan dan pengairan untuk ladang gandum dan lainnya.

Dan sebagaimana barang niaga lainnya yang memiliki nilai intrinsik pada benda itu sendiri, bahan makanan pokok seperti gandum dan kurma dahulu juga digunakan sebagai alat tukar yang digunakan oleh manusia untuk membeli barang dan jasa, karena manusia pada umumnya membutuhkannya. Mereka membutuhkan gandum untuk membuat roti sebagai makanan, sedangkan sisa yang tidak mereka makan mereka gunakan untuk membeli hal lain baik benda atau jasa.

Misalnya orang dari negeri dua sungai (Irak) ini membeli sebuah kapak dengan harga dua kilo kurma, akan tetapi terdapat keterbatasan dan ketidak-efisienan dalam penggunaan barang-barang ini sebagai alat tukar perdagangan, di antaranya adalah lemahnya kemampuan untuk menjaga harga, sebagai contoh, kurma ini harganya akan sangat rendah jika dibandingkan dengan harga rumah ini. Sehingga jika ada orang yang ingin membeli sebuah rumah dengan menggunakan kurma, maka dia butuh kurma jumlah yang sangat besar.

Hal ini menjadi masalah, bagaimana memindahkan kurma yang begitu banyak dari tempat yang jauh, sehingga ini tentu membutuhkan biaya tambahan untuk memindahkannya. Kemudian juga, di mana orang yang membeli ini akan menyimpan semua kurmanya? Apakah dia harus membeli rumah yang baru untuk menyimpannya? Dan berapakah waktu yang dia perlukan untuk menjualnya lagi sebelum kurma itu kadaluarsa? Sehingga harga barang ini berbeda-beda sesuai dengan waktu dan jaraknya.

Dan ketidak-efisienan yang kedua terletak pada tidak adanya standar ukuran nilai tukar jual-beli tanpa adanya standar nilai tukar, terkadang akan menimbulkan kekacauan. Bisa jadi ada pedagang yang tidak mau dibayar dengan kurma, sedangkan menyimpan bermacam-macam barang untuk disiapkan sebagai alat tukar tentu hal yang tidak bisa dilakukan.

Dan di antara fitrah manusia, mereka tertarik dengan logam mulia, terutama emas dan perak. Allah telah menjadikan keduanya indah di mata manusia.


"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (Ali Imron : 14)

Dan sebagaimana Allah telah menjadikan bulan sebagai petunjuk waktu bagi manusia dalam firman Allah:


"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, "Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji"." (Al Baqoroh : 189)

Allah telah menetapkan untuk menjadikan emas dan perak sebagai satu-satunya alat ukur (alat tukar) untuk menukar barang atau jasa dan menjadikan pada keduanya sifat-sifat khusus untuk fungsi tersebut. Emas dan perak keduanya bisa untuk dipecah, sebagaimana keduanya juga dapat disatukan untuk dijadikan perhiasan. Keduanya juga tidak menyusut, sehingga keduanya tidak memiliki waktu kadaluarsa yang berarti keduanya mampu menjaga kestabilan nilai, dan juga semua manusia menyukainya.

Dua benda ini juga hanya memiliki jumlah yang terbatas, dan tentu saja dia tidak dapat ditanam sehingga sejumlah kecil emas memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mempertahankan nilainya. Di samping itu, penggunaan emas dan perak dalam perdagangan lebih efisien, sebagaimana semua benda juga dapat ditentukan harganya dengan emas dan perak, sehingga sekarang, seseorang dapat membeli rumah dari orang lain dengan mudah.

Sekarang kita beralih ke masa ratusan tahun lalu, menuju Mesir di zaman nabi kita Yusuf alaihissalam. Di mana beliau dikhianati para saudaranya dan dijadikan budak untuk dijual di pasar. Dan di pasar ini, mata uang telah dibuat untuk mempermudah transaksi di pasar Mesir. Dan dengan menggunakan mata uang, ukuran beratnya, tidak lagi ditimbang dalam transaksi sederhana. Karena mata uang itu telah memiliki ukuran yang baku, sehingga para pedagang tidak lagi menentukan harga dalam transaksi sederhana dengan jumlah mata uang, bukan dengan berat. Sehingga mereka menghitung potongan mata uang tanpa perlu menimbangnya, sehingga di pasar ini Mesir ini, Yusuf, dengan berbagai kemuliaan dan ketampanannya hanya dihargai murah, sekian dirham saja, sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Quran :

"Dan mereka menjualnya dengan harga rendah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya." (Yusuf : 20)

Yusuf dalam hidupnya telah mengalami perbudakan, pencemaran nama baik, dan pemenjaraan. Namun setelah beberapa lama, Allah membalasnya dengan kekuasan di muka bumi lantaran kesabarannya. Dan Allah memuliakannya dengan menyelamatkan penduduk Mesir dari kelaparan melalui dirinya di mana dia membentuk lumbung gandum, yang kelebihannya dijual ke negeri-negeri sebelah.

Penduduk negeri-negeri itu bersegera ke Mesir untuk membeli barang dengan mata uang logam sehingga koin emas dan perak menjadi alat tukar perdagangan yang berlaku di sepanjang zaman di seluruh negeri.

Cina telah menggunakan potongan emas persegi empat untuk perdagangan 1700 tahun sebelum hijriah

Kerajaan Lydia juga menggunakan koin emas dan perak sejak 1300 tahun sebelum hijriah
Athena (Yunani) telah menggunakan koin emas 1050 tahun sebelum hijriah
Romawi mulai menggunakan koin emas yang disebut 'Orios' 700 tahun sebelum hijriah
100 tahun sebelum hijirah, Persia telah menggunakan koin perak yang disebut 'Drakama'

Dan kini saatnya kita singgah di tempat lahirnya warisan terbesar dalam sejarah manusia, kita akan memasuki kota Madinah di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kota ini merupakan tempat di mana Nabi dan para shahabat diperintahkan untuk hijrah kepadanya setelah 11 tahun berada di bawah tekanan orang-orang kafir di Makkah. Mereka memulai dengan membangun masjid yang mana ibadah ditujukan hanya kepada Allah saja. Kaum mukminin pun bersatu dengan satu seruan di atas iman, seruan yang menggema di dalam hati kaum mukminin. Mengikat mereka satu sama lain untuk membentuk Daulah Islamiyah. Dan Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya atas kaum mukminin dan menghinakan orang-orang yang ingin menghancurkan dien-Nya.


"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu." (Al Ma'idah : 3)


Islam telah menjadi aturan hidup sempurna yang mencakup segala aspek kehidupan, dari masalah ibadah hingga masalah muamalah perdagangan. Ketika itu transaksi perdagangan dilakukan menggunakan bahan makanan pokok terutama adalah kurma, begitu juga digunakan beberapa tambang mulia yang dicetak dan ditentukan beratnya.

Ketika itu terdapat tiga (3) jenis mata uang utama yaitu: 1. Dinar emas dari kekaisaran Romawi, 2. Dirham perak dari kekaisaran Persia, dan 3. Fulus kuningan yang digunakan secara lokal yang memiliki nilai tukar rendah. Dan ketika itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak merubah penggunaan mata uang ini bahkan keunggulan emas dan perak dan penggunaanya dengan dicetak menjadi dinar dan dirham termasuk yang diakui oleh Al-Quran dan sunnah.

Keduanya (Dinar dan Dirham) telah ditunjukkan sebagai salah satu jenis harta dan alat tukar perdagangan, sebagaimana firman Allah Ta'ala:


"Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya." (Ali Imron : 91)

Sebagaimana keutamaannya tetap berlanjut hingga ke surga, di mana keduanya menjadi hiasan bagi kaum mukminin:


"(Bagi mereka) surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan, gelang-gelang dari emas dan mutiara." (Fathir : 33)

Begitu juga, manusia yakin bahwa emas dan perak adalah hal paling baik dalam stabilitas harga sepanjang zaman, sehingga dirham dan dinar menjadi standar ukur transaksi perdagangan seluruh barang dan jasa. Begitu juga Islam menjaga transaksi perdagangan dari kecurangan, penipuan dan spekulasi.

Dinar dan Dirham juga menjaga praktek perdagangan dari praktek riba, dan (riba) itu adalah kezhaliman terbesar yang menimpa manusia. Bahkan karena besarnya keburukan riba, Allah mengumumkan perang bagi siapa yang tidak meninggalkan transaksi dengannya.


"Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya." (Al Baqoroh : 279)

Allah memerintahkan untuk mengobarkan PERANG dan membersihkan bumi dari syirik dan kezhaliman (riba). Maka telah tiba masanya, kaum Mukminin keluar dengan kekuatan iman mereka, menyongsong kemenangan yang telah dijanjikan, menghantam kegelapan yang pekat, dengan mata pedang dan cahaya tauhid.

Maka berhala dihancurkan... kabilah-kabilah disatukan... kekaisaran-kekaisaran diruntuhkan...

Pedang terhunus itu terus digunakan untuk meninggikan kalimat Allah, menyebarkan keadilan dan kejayaan kepada seluruh umat. Dan setelah belenggu riba dipatahkan, keberkahan pun kembali. Ekonomi kembali bangkit di bawah naungan Daulah Islamiyah yang tidak mewajibkan pajak apapun kepada manusia kecuali hak Allah dalam harta mereka, yakni zakat.
  
Dan pada masa perluasan Daulah Islamiyah, pada tahun 77 H, Amirul Mukminin Abdul Malik bin Marwan bertekad untuk menghapus simbol syirik dan gambar yang haram pada mata uang yang berlaku. Dia pun memerintahkan untuk mencetak dinar Daulah Islamiyah pertama yang bersih dari gambar-gambar haram, khalifah juga melakukan berbagai hal yang penting untuk menjaga ketepatan ukuran mata uang yang berlaku demi menjalankan firman Allah Ta'ala:


"Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (Al Isro' : 35)

Sebagaimana kaum muslimin menjalankan perintah Allah di dalam transaksi besar untuk menimbang mata uang untuk melindungi pembeli dari berbagai kecurangan seperti dikikirnya pinggiran dinar.

Cahaya perintah Allah ini terus menerangi ufuk, Daulah Islamiyah terus meluas dari ibukotanya di Baghdad ke segala penjuru hingga sampai sebuah negeri di Eropa yang memiliki perkebunan luas yang disebut oleh kaum muslimin dengan Andalus. Di mana Daulah Islamiyah tetap menggunakan alat tukar sebenarnya untuk menjaga harta dengan menyebarkan Dinar emas dan dirham perak sehingga perdagangan dan evaluasi produk dan jasa berjalan teratur juga tidak terhalangi oleh pajak, perbatasan atau cukai.

Dimulai dari Makkah tempat Allah menurunkan petunjuk hingga ke Baghdad tempat mata air ilmu, kemudian mencapai Andalusia ditempat dengan keindahan yang mengagumkan. Daulah Islam menjadi menara bagi seluruh alam. Dan di saat kaum muslimin di Andalusia dan lainnya hidup di dalam gemerlapnya cahaya emas, orang-orang yang hidup di penjuru Eropa tenggelam di dalam kekufuran dan dibutakan era kegelapan.

Eropa ketika itu terdiri dari kerajaan-kerajaan yang saling berperang dan terkenal dengan jorok dan keji serta tersebarnya kerusakan moral di kalangan rakyatnya. Masing-masing kerajaan menggunakan mata uang berbeda-beda yang khusus bagi mereka. Dan inilah yang membuat bisnis penukaran mata uang menjadi bisnis yang sangat menguntungkan sekali dan mendorong orang-orang untuk menitipkan kelebihan koin emas dan perak mereka.

Para pemilik bank mulai memberikan bunga bagi uang yang disimpan di bank mereka, para pemilik bank juga mengamati bahwa orang-orang yang menitipkan uang mereka tidak menarik uang mereka dalam sekali waktu dan ini kemudian menjadi era baru kerusakan yang disebut Fractional Reserve Bank (Bank Cadangan Fraksional).

Sebagai penjelas, misalnya ada seseorang yang menyimpan 20 keping koin emas di bank dengan syarat dia akan mendapat satu koin emas setiap bulan sebagai 'bunga'. Apabila ada 4 orang lainnya yang melakukan hal itu maka akan terkumpul 100 koin emas di bank, akan tetapi di akhir bulan tidak ada yang menarik tabungan mereka kecuali satu dari lima orang ini dan dia diberi tambahan 'bunga' sebanyak satu koin emas dan sebagai pengganti koin emas yang diberikan oleh bank sebagai bunga kepada orang ini. Pihak bank akan menggunakan salah satu koin milik nasabah yang lain sehingga di bank tersisa 79 koin emas. Dan karena bank yakin bahwa nasabahnya tidak akan menarik tabungan dalam waktu yang sama, maka mungkin baginya untuk meminjam sebagian koin emas yang berada di brankas mereka milik nasabah baru.

Misalnya bank bisa meminjamkan 20 koin emas kepada nasabah dengan syarat dia harus mengembalikan jumlah uang yang dipinjam dengan ditambah dua keping koin emas sebagai bunga sehingga dengan begitu, pihak bank tidak hanya mengambil untung dari riba saja tetapi juga mengambil untung dari penggunaan harta yang sama sekali bukan milik mereka karena mereka meminjamkan emas yang dimiliki oleh nasabah mereka, dan bukan emas yang memang milik mereka.


Transaksi yang seperti ini menjadi sebab munculnya apa yang tersebar sekarang, yaitu UANG KERTAS.

Awalnya ketika seorang menitipkan uang emas atau perak mereka di bank untuk mencari bunga maka penitip ini akan mendapatkan lembar perjanjian yang memungkinkan bagi pemiliknya untuk mengambil sejumlah uang emas atau perak yang tertera dalam lembaran itu. Lembaran perjanjian itu sekedar menjadi lembar perjanjian bahwa akan diberikan bayaran bagi pemegangnya, sedangkan alat bayar yang sebenarnya adalah koin emas atau perak dan bukan lembaran kertas itu hingga kemudian bisnis perbankan mendapat keuntungan sampai membuat berbagai cabang bersaing dalam melakukan praktek bisnis dengan para pedagang, baik itu dari Venesia atau dari London. Dan di London, dibentuklah Bank Reserve pertama yang disebut Bank of England, tetapi bank ini disokong oleh pemerintah Inggris yang menerapkan mata uang kertas, kemudian para bankir menjadikan Bank of England sebagai contoh untuk sistem represif ini di Eropa. Dan setelah terjadi penentangan pada mulanya, pada 1332 H bertepatan dengan 1913 M dibentuklah pertama kali Bank Reserve Federal di Amerika dengan bentuk yang sama.

Dan sebagaimana temannya (Bank of England), Bank Reserve Federal juga perusahan swasta dan juga sebagai bank eksklusif milik pemerintah yang diberi kewenangan untuk mencetak mata uang kertas yang dapat ditukar menjadi uang emas apabila diminta standar emas ini -yaitu mengikat nilai uang kertas dengan emas- yang telah memberikan uang kertas semacam legalitas.

Dan tidak lebih dari satu tahun setelah dibentuknya Bank Reserve Federal, dunia menjadi saksi atas Perang Dunia I. Pasukan Inggris merangsek ke arah Irak berkat bantuan antek no.1 mereka, yaitu RAFIDHAH. Negeri-negeri kaum muslimin berserta minyak yang ada di dalamnya menjadi harta rampasan.

Kemudian para salibis mendapatkan dorongan untuk melakukan kesepakatan Sykes-Picot dan mulai membagi-bagi negeri kaum Muslimin menjadi negara-negara yang terpisah (terpecah). Sebagaimana mereka membuat negara khusus bagi Yahudi, negara yang dibangun di atas pembantaian kaum muslimin yang tak terhitung jumlahnya. Dan dilindungi para thaghut Arab yang dipilih oleh salibis.

Ketika itu Amerika tetap menjauhi perang, hingga perang berakhir mereka memilih untuk membangun ekonominya dengan membuat alat perang dan mengekspornya bersama barang-barang lain melalui samudra Atlantik ke Eropa. Para buruh di Amerika mendapat gaji mereka dengan uang kertas yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Reserve Federal. Adapun Eropa membayar barang ekspor Amerika menggunakan alat tukar sesungguhnya: EMAS.

Dan demi melanjutkan biaya perang, para thaghut Eropa melepaskan 'Standar Emas' yakni mereka menyelisihi janji mereka untuk memback up uang kertas dengan emas. Dan ketika uang kertas tidak lagi disokong dengan emas, pemerintah mulai mencetaknya dengan jumlah berlebih. Di Jerman, jumlah uang kertas meningkat tajam.

Dan ketika negara mencetak uang kertas tanpa peduli dengan permintaan barang dan jasa, maka harga-harga pun naik. Di Jerman, roti yang pada awal perang terjadi berharga 100 Mark, menjelang berakhirnya perang harganya naik menjadi 2 milyar Mark! Jerman tidak hanya rugi emas saja karena thaghut, tetapi juga mereka kehilangan kekayaan pribadi, karena mata uang Mark menjadi lembaran tak bernilai.

Dan tidak lama setelah Perang Dunia I, Amerika juga melepaskan 'Standar Emas' dalam skala lokal. Maka ditariklah kekayaan warga yang sebenarnya lewat sebuah dekrit dan memerintahkan warga Amerika untuk menyerahkan semua emas yang mereka miliki. Lalu Bank Reserve Amerika menerbitkan Dollar baru yang menghapus tulisan "Bisa ditukar dengan Emas", sehingga dalam skala lokal, dollar tidak dapat ditukar kecuali dengan dollar lain yang sepadan.

Dan setelah menyingkirkan emas, uang kertas pun menjadi alat ukur utama untuk membeli barang atau jasa. Para bankir berhasil menggantikan emas yang telah dijadikan oleh Allah sebagai standar ukur (alat tukar).

Emas, yang merupakan harta sebenarnya, yang telah dikeluarkan dari perut bumi dengan susah sebelum disepuh dan dirubah menjadi uang diganti dengan uang kertas yang diwajibkan penggunaannya bagi manusia yang dicetak oleh para thaghut di penjuru dunia sesuai dengan kemauan mereka. Dan buntut dari pencurian besar-besaran ini, dunia menghadapi pecahnya Perang Dunia II. Negara-negara peserta perang menghabiskan cadangan emas mereka.

Di awal perang, Amerika tetap menjalankan strategi yang sama seperti yang diterapkan pada Perang Dunia I, dengan menjual senjata, makanan dan lainnya ke negara-negara Eropa dan ditukar dengan emas. Dan hasil dari mengalirnya emas ke AS dari negara-negara Eropa selama dua perang dunia ditambah emas yang ditarik dari rakyatnya, maka Amerika menjadi memiliki cadangan emas yang berlimpah yang dari seluruh dunia. Dan inilah yang menjadi sumber kekuatannya yang kemudian digunakan untuk menggelar pertemuan di Bretton Woods bersama lebih dari 40 negara.

Di sini Amerika merintis sistem baru perbankan dan tukar mata uang asing pasca PD II, sistem ini disebut "Bretton Woods System". Menurut sistem baru ini, hanya uang keluaran Bank Reserve yang bisa dirubah menjadi emas dalam skala internasional dengan nilai tukar tetap, yaitu 35 dollar untuk 1 ons (28.3495gr) emas. Sedangkan mata uang lain mengikat nilainya dengan dollar Amerika, sehingga kemudian Bank Reserve Federal menjadi bank bagi seluruh negara di dunia. Selanjutnya seluruh negara diharuskan untuk menyimpan dollar dalam cadangan mereka untuk bisa ikut serta dalam perdagangan internasional.


Bagaimana untuk mendapatkan dollar-dollar itu?

Wajib bagi mereka untuk menyerahkan kepada AS barang ekspor atau emas mereka, dan sebagai penggantinya, Amerika tidak lebih kecuali mencetak lembaran kertas yang hampir tidak ada harganya.

Dan ketika Amerika bertambah sombong dengan ekonomi melimpah di atas dollar yang tak berharga, Amerika berusaha untuk menerapkan sistem kapitalis ini ke seluruh dunia. Dimulai dengan negara sosialis musyrik Vietnam. Tetapi ketika perang Vietnam, kecurangan Amerika terhadap dunia terbongkar, demi membiayai perang Vietnam, Bank Reserve Federal mencetak dan meminjam dollar yang jumlahnya tidak bisa ditukar dengan emas. Dunia internasional menyaksikan kecurangan ini. Dan pada tahun-tahun terakhir sebelum berakhirnya perang Vietnam, Negara-negara mulai menuntut haknya untuk merubah dollar yang mereka miliki menjadi emas, untuk menarik kembali emas dari Amerika.

Ini menyebabkan emas-emas itu keluar dari Amerika maka Bank Reserve menanggapi hal itu dengan menerbitkan dekrit presiden yang congkak yang ketika itu disampaikan oleh Presiden Nixon, di mana dia menganulir ketetapan Bretton Woods dan menolak hak semua negara untuk bisa mengganti dollar mereka menjadi emas.


"Saya telah memerintahkan Menteri Conlay untuk menghentikan -sementara- perubahan dollar menjadi emas atau dengan surat lain yang dikeluarkan oleh Bank Reserve kecuali dengan syarat dan jumlah yang sesuai dengan kondisi ekonomi dan kepentingan Amerika".

Ini berarti bahwa dokumen perjanjian Federal (dollar) untuk pertama kali, tidak lagi diback up dengan emas dalam skala internasional. Sehingga dia menjadi sekedar kertas tak berharga.

Dan karena dollar tidak lagi dapat ditukar dengan emas maka si Yahudi mantan pemimpin Bank Reserve mengatakan terang-terangan:


"Pemerintah AS tetap bisa untuk melunasi utang apapun, karena kemampuan kita untuk mencetak uang sehingga kita memiliki nol kemungkinan untuk gagal".

Dan benar, setelah muncul dekrit presiden Nixon, jumlah dollar yang dicetak Bank Reserve bertambah dari 200 milyar dollar menjadi lebih dari 2,5 triliun dollar. Dan melalui praktek Perbankan Fractional Reserve yang berada dibawah sistem Bank Reserve Federal, diperbolehkan bagi bank untuk membuat dollar dengan nomor baru yang disebut "Bank Credit" untuk semua akad pinjaman seperti kredit properti. Dan secara nyata, cara ini membuat dollar baru yang tersebar terus bertambah seperti pada tabel.
*statistik silahkan lihat di video*


Dan puncak dari sistem setan ini, dijalankannya berbagai instrumen penipuan.

Yaitu : BUNGA BANK

Untuk meminjam uang dari Bank Reserve Federal, Pemerintah AS pertama kali akan menerbitkan OBLIGASI yang tidak lebih surat perjanjian untuk meminjam sejumlah dollar yang akan dibayar pada waktu yang tertera bersama tambahan bunganya. Kemudian Bank Reserve Federal akan membeli surat obligasi itu melalui perantara bank-bank swasta dan setelah selasai transaksi ini maka Bank Reserve Federal akan mengeluarkan dollar-dollar baru. Akan tetapi ketika Bank Federal menerbitkan dollar-dollar baru untuk membayar surat obligasi atau ketika bank-bank swasta mengeluarkan dollar baru untuk membayar kontrak kredit, bank-bank itu hanya menerbitkan jumlah yang dipinjam saja tanpa 'bunganya'.

Padahal dalam aturan dia harus membayarkan jumlah yang dipinjam beserta bunganya, maka pertanyaannya adalah: Jika bank hanya menerbitkan dollar baru untuk membayar pinjaman maka dari mana datangnya dollar yang lain untuk membayar bunga pinjaman itu?


Jawabannya adalah: Dollar itu TIDAK ADA!

Terlihatlah kelicikan sistem ini.

Selalu, jumlah total utang ini, yaitu jumlah yang dipinjam dengan bunganya, lebih besar dari jumlah uang yang dipinjam. Sehingga ini mengharuskan untuk meminjam jumlah dollar yang lebih banyak terus menerus untuk membayar bunga pinjaman.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh pengamat ekonomi Mike Maloney:


"Ketika uang yang dipinjam harus dikembalikan dengan bunga sedangkan uang yang digunakan untuk membayar bunga ini sebenarnya tidak ada, ini berarti mengharuskan Anda untuk meminjam jumlah yang lebih. Dan apabila masyarakat tidak meminjam jumlah yang lebih dengan terus menerus untuk membayar bunga, maka ekonomi tentu akan hancur setelah deflasi."

Sistem jahat ini juga mengharuskan terjadinya inflasi ekonomi, karena sistem ini butuh untuk terus menambah jumlah dollar baru. Dengan demikian harga-harga akan terus naik. Bahkan dollar hampir kehilangan nilai jualnya sejak dibangunnya Bank Reserve Federal. Untuk lebih jelasnya, dahulu ketika Bank Reserve Federal dibangun harga roti hanya 6 sen, tapi sekarang harganya 1.5 dollar. Berarti dia telah naik 2,200%.


Sebagaimana yang dikuatkan oleh Ron Paul:


"Pencurian ini sangat jelas, karena sistem ini merampas kekayaan pribadi manusia. Terdapat krisis pada dollar, dan harta masyarakat dicuri, kekayaan rakyat dicuri, karena jika kekuatan dollar melemah 10%, berarti kekayaan rakyat telah dicuri 10%."

Dan setelah dollar telah dicetak berulang kali, timbullah pertanyaan penting : Mengapa Amerika tidak merasakan inflasi ekonomi dalam skala besar? Dan mengapa tetap ada permintaan terhadap mata uang Dollar yang licik ini?

Jawabannya adalah: Karena dollar diikat dengan komoditas yang tidak ada satu negara pun yang dapat berjalan efektif tanpanya, disebut oleh orang Amerika dengan EMAS HITAM, komoditi itu adalah minyak.

Dia ibarat darah kehidupan bagi semua sistem ekonomi,dia yang menggerakkan mobil, menggerakkan stasiun tenaga dan pabrik-pabrik. Dia juga akan melindungi negara dengan menggerakkan alat-alat perang sebagai bahan bakar. Karena itu tingkat permintaan pasar kepada minyak mentah akan tetap tinggi sehingga dengan begitu, nilai dollar juga tetap tinggi.

Karena itu, setelah ketetapan Nixon, pemerintah Amerika meminta secara langsung kepada pemerintah boneka thaghut saudi untuk menggerakkan utusannya di organisasi OPEC, yang mana anggota organisasi ini merupakan negara-negara penghasil minyak terbanyak untuk memanipulasi harga dan menjamin untuk tidak menjualnya kecuali dengan Dollar. Dan sebagai imbalannya, AS akan membantu rezim taghut Saudi baik militer maupun politik. Kesepakatan itu kini kita kenal dengan 'SISTEM PETRODOLLAR'.

Hasil pertama dari dijalankannya sistem ini adalah, Pemerintah Amerika melalui arahan dari Bank Reserve Federal, mencetak dollar-dollar yang tidak memiliki harga guna membeli minyak yang dicuri oleh para thaghut dari negeri-negeri kaum muslimin, yang seharusnya dibeli dengan emas.

Hasil kedua adalah, Ketika negara-negara membutuhkan dollar AS untuk membeli minyak, Amerika pun menjual inflasi uangnya ke negara-negara lain.


Seperti yang dijelaskan oleh pengamat ekonomi Edward Griffin:


"Telah diekspor dalam jumlah besar uang-uang buatan Bank Reserve Federal ke banyak negara, saya ingat di hari-hari pertama ketika aku menulis penelitian ini, aku sampai mendengar ungkapan "Amerika telah mengekspor inflasi ekonominya". Aku berkata sendiri : Bagaiman cara mengekspor inflasi? Apakah dengan meletakkan di dalam kargo kemudian mengirimnya? Atau bagaimana caranya? Sekarang saya faham. Inflasi ini diekspor cukup dengan kamu mengirimkan dollar-dollar buatan ini ke negara-negara lain, kemudian negara-negara ini akan mengirimkan padamu kulkas, mobil, televisi. Maka kamu mendapatkan barang-barang sedang mereka mendapatkan kertas tak berharga. Jelas ini adalah transaksi yang sangat menguntungkan bagi orang Amerika!"

Dan bahkan seandainya negara-negara itu tidak mengganti dollar itu dengan barang, mereka tetap membutuhkan dollar untuk membeli minyak dan ikut perdagangan internasional sehingga dollar-dollar ini tetap berada di luar Amerika.

Ketiga : Sistem petrodollar ini memudahkan Amerika untuk mengalokasikan kelebihan pendapatan tanpa menemui hambatan apapun.

Sebagai contoh, pendapatan Amerika pada tahun lalu sebesar 3 triliun dollar sedangkan beban belanjanya di saat yang sama adalah 3.5 triliun dollar sehingga terdapat defisit sebesar 500 miliar dollar. Untuk melunasi defisit ini, Amerika pun menerbitkan surat-surat berharga untuk mencari pinjaman dana yang dibutuhkan. Hal ini disebut dengan DEFISIT BELANJA.

Lalu bagaimana Amerika menahan beban defisit belanja, padahal dia juga mengalami kelemahan dalam neraca perdagangan?

Jawabannya sama seperti pertanyaan sebelumnya, ini masih terkait dengan sistem petrodollar. Sistem petrodollar telah menjadikan permintaan kepada dollar Amerika tinggi, karena itu surat obligasi Amerika sangat laris. Supaya lebih jelas tentang ini, contohnya adalah :

Cina mengekspor penghasilannya ke AS dengan imbalan banyak dollar yang masuk ke kas Cina, dan sebagai ganti daripada dollar itu disimpan sia-sia. Cina menggunakan uang ini dalam jumlah besar untuk membeli surat-surat obligasi Amerika di mana dia akan mendapatkan bunga dari surat-surat itu, dollar-dollar itu pun kembali ke AS untuk digunakan kembali mengimpor sehingga dollar-dollar itu tetap berada di luar Amerika dan membuat Amerika bisa membelanjakan jumlah yang lebih besar dari penghasilannya tanpa merasakan adanya defisit ekonomi.

Namun ironi terbesar dari sistem petrodollar ini adalah diharuskan bagi pemerintahan Saudi dan pemerintahan murtad negara-negara Arab lainnya walaupun mereka memiliki emas, mereka harus menggunakan kembalian minyak untuk membeli surat-surat obligasi Amerika, yang dengan itu mereka akan mendapat 'bunga'.

Dengan begitu Amerika akan mendapatkan kesempatan untuk kembali memanfaatkan dollar-dollar itu mengimpor belanjaan lain dari negara-negara luar dan jumlah surat obligasi Amerika yang berada diluar negeri sangatlah besar dan Cina memiliki jumlah yang terbanyak. Akan tetapi, sistem petrodollar yang disokong dengan penjualan surat-surat obligasi Amerika dan membiarkan para thaghut untuk merampas kekayaan alam kaum muslimin juga merupaan titik lemah AS. Jika ini diserang, maka akan membuat mata uang yang menindas ini mati dan akan memaksa Amerika, lambang kezhaliman dan kejahatan untuk runtuh.

Karena sistem ini, yang lahir dari kejahatan bank dan dibangun di atas pondasi riba akan hancur bersama negara yang mendanainya di atas pondasi yang sama, yang dia dibangun di atasnya dan Allah telah menetapkan hal itu di dalam firman-Nya :

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa." (Al Baqoroh : 276)


Dua Kelemahan Sistem Ekonomi Amerika

Terdapat dua titik kelemahan pada sistem ekonomi Amerika :

Pertama: Jika sistem ini tidak didanai dengan dana dollar-dollar baru secara terus menerus untuk membayar bunga atas hutang, maka dengan sendirinya sistem ini akan runtuh.

Kedua: Dalam kerangka kekacauan geopolitik yang terjadi, negara-negara besar yang dipimpin oleh Rusia dan Cina, memperlihatkan keinginan dan kekuatan mereka untuk menyerang sistem petrodollar ini dan pasar obligasi Amerika, cukup dengan melakukan dumping terhadap obligasi Amerika.


Seperti yang disebutkan pengamat ekonomi Jim Rickards:


"Kebanyakan surat obligasi Amerika dimiliki oleh negara-negara asing. Siapa pemiliknya? Cina, Rusia dan negara-negara yang bukan mitra kita. Mudah bagi mereka untuk melakukan dumping pada obligasi kita kapan saja mereka mau, dan secara nyata inilah yang terjadi sekarang. Dalam beberapa waktu terakhir, nisbah kepemilikan negara-negara asing akan obligasi Amerika menurun. Rusia melakukan "hammering the market" terhadap obligasi Amerika setiap bulan. Ini menjadi sinyal kuat bahwa mereka akan memulai perang ekonomi melawan Amerika".

Di saat negara-negara melakukan penjualan besar-besaran obligasi Amerika, maka ketika itu Amerika akan merasakan hukuman nyata dari mencari pinjaman dan bunga. Seperti yang dijelaskan oleh Rickards: 


"Negara-negara asing kini mulai menjual dengan harga tertinggi surat-surat obligasi Amerika, apabila tidak ada satu pihak pun yang membeli maka suku bunga Amerika akan naik, itu akan menyebabkan hancurnya pasar bursa, bisnis properti, dan naiknya suku bunga ini. Juga akan meningkatkan utang pemerintah AS, dan selanjutnya akan terus menaikkan harga 'bunga' Amerika lebih tinggi lagi. Di sinilah mulai terjadi keruntuhan dan tidak ada lagi tempat berlari dari kematian".

Dan di saat sistem Petrodollar hancur serta negara-negara asing yang mulai menghilangkan dollar Amerika dari simpanan dana mereka maka harga dollar akan runtuh seperti yang diyakini pengamat ekonomi Griffin :


"Apabila waktunya tiba, dan sepertinya iya, ketika seluruh negara akan mengatakan: 'Kami tidak lagi mau bermain-main dengan ini', maka ketika itu dollar-dollar itu akan kembali ke Amerika dan orang-orang akan berkata: 'Kami tidak ingin lagi dollar-dollar ini' apa yang akan kita lakukan? dollar-dollar yang telah kita ekspor dahulu ke luar negeri kini kembali seperti hujan! Tetapi ketika itu menjadi banjir, dan dollar-dollar kembali seperti arus, maka inflasi yang dahulu kita ekspor akan kembali kepada kita. Ketika itu kita akan melihat jumlah uang di Amerika akan membengkak dengan cepat bahkan lebih cepat daripada Bank Reserve Federal untuk menciptakan uang. Karena uang yang dahulu kita cetak akan balik kepada kita dan ketika itu kita akan benar-benar melihat nilai beli Dollar Amerika runtuh".

Akan tetapi meski begitu, tidak mungkin bagi negara-negara thaghut untuk bersegera melakukan ini karena mereka juga mengambil manfaat dari sistem ini dengan menerbitkan uang kertas yang mengikutinya, mereka mengamati dan menunggu konflik geopolitis atau pemicu ekonomi yang akan menghancurkan secara total dollar sambil memikirkan cara untuk melindungi diri mereka sendiri dari hal itu dengan cara menyimpan alat ukur sebenarnya untuk menjaga kekayaan dan yang merupakan alat tukar terbesar perdagangan :


EMAS

Sebagaimana digambarkan dalam data statistik ini.
*statistik silahkan lihat di video*

Di saat negara-negara kafir itu sedang menanti kejadian yang akan menjadi pemicu, berdirilah satu-satunya negara yang dibangun di atas iman untuk menghadapi kerusakan ini secara langsung. Ia memulai hitungan mundur untuk menghabisi sistem petrodollar dan untuk menghancurkan Amerika. Dan pemicu itu telah menjadi ketakutan terbesar mereka.

Dia adalah bangkitnya khilafah di atas manhaj nubuwwah, sebuah sistem yang telah kembali di zaman ini dengan keadaan asing untuk meninggikan kaum mukminin dan menjadikan mereka bersatu dan mengesakan Allah saja, menjadikan mereka satu barisan.

Ibarat bangunan yang kokoh, mereka kuat dengan tekad membaja, merendahkan diri kepada Allah, karena mereka tahu kemenangan hanya berasal dari Allah. Dan dalam keadaan penuh ketundukan inilah, keadaan para junud yang akan bertempur. Para tentara manhaj yang menegakkan khilafah. Para tentara Allah yang terpilih untuk menjalankan perintah-Nya.


"Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah, dan dien itu seluruhnya bagi Allah." (Al Anfal : 39)

Dan dalam balutan perang yang terus menerus, kekhilafahan tetap terus bangkit hingga berhasil menguasai ladang minyak yang luas di Iraq dan Syam. Usahanya terus berlanjut untuk membersihkan bumi dari kerusakan dan mengembalikan kekayaan alam kepada kaum muslimin, dengan izin Allah.

Dan dengan izin Allah, minyak-minyak ini tidak akan dijual kecuali dengan emas, tidak dengan dollar atau uang kertas licik lainnya yang telah diterapkan oleh para thaghut kepada manusia dan demi merealisasikan tujuan ini dan demi meraih tujuan syar'i yang agung: yakni melindungi kekayaan manusia.

Majlis Syura Khilafah telah memerintahkan Baitul Mal Daulah Islamiyah untuk mengembalikan alat tukar sebenarnya dan standar legal untuk mengukur komoditas dan jasa dengan mencetak dirham perak dan dinar emas.

Dinar Emas

Jenis Pertama: Pecahan 1 Dinar
Ukuran kemurnian satu dinar emas Daulah Islamiyah adalah emas 21 karat dan berat 4.25gr. Ukuran ini sama dengan dinar pertama yang telah dicetak oleh Amirul Mukminin Abdul Malik bin Marwan dan sesuai dengan syariat, karena dinar bersih dari gambar manusia dan hewan serta terlihat gambar 7 bulir di sisi belakang koin satu dinar yang menyimbolkan keberkahan infaq di jalan Allah.

Jenis Kedua: Pecahan Lima Dinar
Jenis kedua adalah pecahan lima dinar, bobotnya lima kali lipat berat koin satu dinar, yakni 21.25gr. Bagian belakang bergambarkan peta dunia, simbol dari bisyarah Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang kekuasaan yang akan diraih umatnya yang itu mencakup Konstantinopel, Roma dan Amerika.


Dirham Perak

Terdapat tiga pecahan dirham perak:

Pertama adalah satu dirham perak, dengan berat 2 gram. Di bagian belakang koin terdapat gambar tombak dan tameng sebagai simbol bahwa rizki Nabi shallallahu alaihi wa sallam berasal dari jihad di jalan Allah.

Yang kedua adalah pecahan lima dirham, dengan gambar menara putih di belakangnya sebagai simbol turunnya nabi Isa alaihissalam dan bumi Malhamah

Pecahan ketiga adalah 10 dirham, beratnya adalah 20 gram, memiliki gambar masjid Al-Aqsha di belakangnya. Sebagai simbol tempat Isra dan kiblat pertama


Fulus Tembaga

Dan juga telah dicetak koin dari tembaga untuk transaksi skala kecil, dia memiliki dua pecahan :

Pecahan pertama adalah sepuluh fulus dengan berat 10gram dengan logo bulan sabit di belakangnya sebagai simbol waktu Ramadhan, haji dan lainnya.

Dan yang terakhir (kedua) adalah pecahan 20 fulus dengan berat 20 gram dengan logo pohon kurma yang penuh berkah di belakangnya yang disimbolkan sebagai gambaran seorang muslim seperti yang sebutkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Koin logam baru milik khilafah ini tidak mungkin diciptakan sebagai wasilah dengan sekedar mencetaknya dan menerapkannya kepada masyarakat. Ini semua dibuat dari standar harta yang telah Allah ciptakan yang sesuai dengan manhaj nubuwwah di dalam Al-Quran dan Sunnah sehingga dia dengan izin Allah akan menjadi alat ukur bagi khilafah yang diberkahi ini yang telah berdiri di atas minhaj itu, dan kembalinya alat ukur itu terlihat jelas dengan dirilisnya dinar emas.



Liputan penggunaan Dinar dan Dirham di bumi Khilafah Islam

Kita hari ini di bumi khilafah, dan kita telah diberi karunia dengan dicetaknya kembali dinar emas dan kita akan coba berkeliling untuk berbincang-bincang dengan masyarakat muslim untuk memberi informasi pada mereka tentang dinar ini dan mendengar pandangan mereka.

Allah telah memberkahi kita di Daulah Islam ini, alhamdulillah

Semoga Allah memberkahimu akhi

Akhi kalau boleh tahu berapa berat koin ini?

Akhi, itu satu dinar, beratnya 4.25 gram

"Masya Allah, beratnya sangat tepat, 4.25 gram"

Dan ini diproduksi dengan sangat baik

Semoga Allah terus menambah kesuksesanmu, lagi lagi dan lagi

"Tahukah engkau, dinar emas ini mampu mempertahankan nilainya?"

"Ya aku tahu, ini lebih bagus dari uang kertas di bank"

"Kita senang dengan kembalinya hari-hari ini, seperti di masa Rasulullah dahulu"

Dengan janji dari Allah, atas kaum mukminin, Allah memberikan kekuasan di muka bumi dan mengkaruniakan kepada kami harta ini dan mengaruniakan kepada kita untuk menerapkan syariat Allah dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Telah dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku."

Sesungguhnya kami tidak pernah berperang dalam satu hari pun untuk meraih harta ini atau memperoleh tanah ini, bahkan para saudara kami mengorbankan kekayaan mereka sendiri dan menaruhkan jiwa mereka demi satu tujuan: Untuk menjadikan kalimat Allah itu tinggi dan menjadikan kalimat orang-orang kafir itu rendah!

Saudara-saudaraku tercinta, itu semua akan terwujud melalu janji Allah, pertama dan kemudian dengan darah kami. Tidak ada jalan menuju kemenangan kecuali dengan pengorban dan jihad di jalan Allah.


Alih Bahasa : USDUL WAGHA-1436H
thareeqalhaq.tumblr.com

Ya Allah, jadikanlah kami tentara-tentara Daulah Islamiyah,
wafatkanlah kami sebagai syuhada di jalan-Mu.

Jangan lupakan mujahidin dalam doamu


Al Hayat Media Center | Dzulqo'dah 1436 Hijriyah

Publikasi : Al-Adnani Media

Video asli berbahasa inggris dengan teks bahasa arab,
subtitle indonesia tersedia terpisah

Subtitle terjemah indonesia .ass

Streaming, agar subtitlenya muncul klik tombol "CC"

Update!!! Download videonya yang sudah ada subtitle indonesia HD Quality 1080px
  
Streaming full terjemah indo















No comments:

Post a Comment