Saturday, 5 September 2015

KHILAFAH MENJULANG KEMBALINYA DINAR EMAS



Bangkitnya Khilafah dan Kembalinya Dinar Emas
Al Hayat Media Center
Menghadirkan Bangkitnya Khilafah dan Kembalinya Dinar Emas


Bagaimana untuk mendapatkan dollar-dollar itu?

Wajib bagi mereka untuk menyerahkan kepada AS barang ekspor atau emas mereka, dan sebagai penggantinya, Amerika tidak lebih kecuali mencetak lembaran kertas yang hampir tidak ada harganya.

Dan ketika Amerika bertambah sombong dengan ekonomi melimpah di atas dollar yang tak berharga, Amerika berusaha untuk menerapkan sistem kapitalis ini ke seluruh dunia. Dimulai dengan negara sosialis musyrik Vietnam. Tetapi ketika perang Vietnam, kecurangan Amerika terhadap dunia terbongkar, demi membiayai perang Vietnam, Bank Reserve Federal mencetak dan meminjam dollar yang jumlahnya tidak bisa ditukar dengan emas. Dunia internasional menyaksikan kecurangan ini. Dan pada tahun-tahun terakhir sebelum berakhirnya perang Vietnam, Negara-negara mulai menuntut haknya untuk merubah dollar yang mereka miliki menjadi emas, untuk menarik kembali emas dari Amerika.

Ini menyebabkan emas-emas itu keluar dari Amerika maka Bank Reserve menanggapi hal itu dengan menerbitkan dekrit presiden yang congkak yang ketika itu disampaikan oleh Presiden Nixon, di mana dia menganulir ketetapan Bretton Woods dan menolak hak semua negara untuk bisa mengganti dollar mereka menjadi emas.


"Saya telah memerintahkan Menteri Conlay untuk menghentikan -sementara- perubahan dollar menjadi emas atau dengan surat lain yang dikeluarkan oleh Bank Reserve kecuali dengan syarat dan jumlah yang sesuai dengan kondisi ekonomi dan kepentingan Amerika".

Ini berarti bahwa dokumen perjanjian Federal (dollar) untuk pertama kali, tidak lagi diback up dengan emas dalam skala internasional. Sehingga dia menjadi sekedar kertas tak berharga.

Dan karena dollar tidak lagi dapat ditukar dengan emas maka si Yahudi mantan pemimpin Bank Reserve mengatakan terang-terangan:


"Pemerintah AS tetap bisa untuk melunasi utang apapun, karena kemampuan kita untuk mencetak uang sehingga kita memiliki nol kemungkinan untuk gagal".

Dan benar, setelah muncul dekrit presiden Nixon, jumlah dollar yang dicetak Bank Reserve bertambah dari 200 milyar dollar menjadi lebih dari 2,5 triliun dollar. Dan melalui praktek Perbankan Fractional Reserve yang berada dibawah sistem Bank Reserve Federal, diperbolehkan bagi bank untuk membuat dollar dengan nomor baru yang disebut "Bank Credit" untuk semua akad pinjaman seperti kredit properti. Dan secara nyata, cara ini membuat dollar baru yang tersebar terus bertambah seperti pada tabel.
*statistik silahkan lihat di video*


Dan puncak dari sistem setan ini, dijalankannya berbagai instrumen penipuan.

Yaitu : BUNGA BANK

Untuk meminjam uang dari Bank Reserve Federal, Pemerintah AS pertama kali akan menerbitkan OBLIGASI yang tidak lebih surat perjanjian untuk meminjam sejumlah dollar yang akan dibayar pada waktu yang tertera bersama tambahan bunganya. Kemudian Bank Reserve Federal akan membeli surat obligasi itu melalui perantara bank-bank swasta dan setelah selasai transaksi ini maka Bank Reserve Federal akan mengeluarkan dollar-dollar baru. Akan tetapi ketika Bank Federal menerbitkan dollar-dollar baru untuk membayar surat obligasi atau ketika bank-bank swasta mengeluarkan dollar baru untuk membayar kontrak kredit, bank-bank itu hanya menerbitkan jumlah yang dipinjam saja tanpa 'bunganya'.

Padahal dalam aturan dia harus membayarkan jumlah yang dipinjam beserta bunganya, maka pertanyaannya adalah: Jika bank hanya menerbitkan dollar baru untuk membayar pinjaman maka dari mana datangnya dollar yang lain untuk membayar bunga pinjaman itu?


Jawabannya adalah: Dollar itu TIDAK ADA!

Terlihatlah kelicikan sistem ini.

Selalu, jumlah total utang ini, yaitu jumlah yang dipinjam dengan bunganya, lebih besar dari jumlah uang yang dipinjam. Sehingga ini mengharuskan untuk meminjam jumlah dollar yang lebih banyak terus menerus untuk membayar bunga pinjaman.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh pengamat ekonomi Mike Maloney:


"Ketika uang yang dipinjam harus dikembalikan dengan bunga sedangkan uang yang digunakan untuk membayar bunga ini sebenarnya tidak ada, ini berarti mengharuskan Anda untuk meminjam jumlah yang lebih. Dan apabila masyarakat tidak meminjam jumlah yang lebih dengan terus menerus untuk membayar bunga, maka ekonomi tentu akan hancur setelah deflasi."

Sistem jahat ini juga mengharuskan terjadinya inflasi ekonomi, karena sistem ini butuh untuk terus menambah jumlah dollar baru. Dengan demikian harga-harga akan terus naik. Bahkan dollar hampir kehilangan nilai jualnya sejak dibangunnya Bank Reserve Federal. Untuk lebih jelasnya, dahulu ketika Bank Reserve Federal dibangun harga roti hanya 6 sen, tapi sekarang harganya 1.5 dollar. Berarti dia telah naik 2,200%.


Sebagaimana yang dikuatkan oleh Ron Paul:


"Pencurian ini sangat jelas, karena sistem ini merampas kekayaan pribadi manusia. Terdapat krisis pada dollar, dan harta masyarakat dicuri, kekayaan rakyat dicuri, karena jika kekuatan dollar melemah 10%, berarti kekayaan rakyat telah dicuri 10%."

Dan setelah dollar telah dicetak berulang kali, timbullah pertanyaan penting : Mengapa Amerika tidak merasakan inflasi ekonomi dalam skala besar? Dan mengapa tetap ada permintaan terhadap mata uang Dollar yang licik ini?

Jawabannya adalah: Karena dollar diikat dengan komoditas yang tidak ada satu negara pun yang dapat berjalan efektif tanpanya, disebut oleh orang Amerika dengan EMAS HITAM, komoditi itu adalah minyak.

Dia ibarat darah kehidupan bagi semua sistem ekonomi,dia yang menggerakkan mobil, menggerakkan stasiun tenaga dan pabrik-pabrik. Dia juga akan melindungi negara dengan menggerakkan alat-alat perang sebagai bahan bakar. Karena itu tingkat permintaan pasar kepada minyak mentah akan tetap tinggi sehingga dengan begitu, nilai dollar juga tetap tinggi.

Karena itu, setelah ketetapan Nixon, pemerintah Amerika meminta secara langsung kepada pemerintah boneka thaghut saudi untuk menggerakkan utusannya di organisasi OPEC, yang mana anggota organisasi ini merupakan negara-negara penghasil minyak terbanyak untuk memanipulasi harga dan menjamin untuk tidak menjualnya kecuali dengan Dollar. Dan sebagai imbalannya, AS akan membantu rezim taghut Saudi baik militer maupun politik. Kesepakatan itu kini kita kenal dengan 'SISTEM PETRODOLLAR'.

Hasil pertama dari dijalankannya sistem ini adalah, Pemerintah Amerika melalui arahan dari Bank Reserve Federal, mencetak dollar-dollar yang tidak memiliki harga guna membeli minyak yang dicuri oleh para thaghut dari negeri-negeri kaum muslimin, yang seharusnya dibeli dengan emas.

Hasil kedua adalah, Ketika negara-negara membutuhkan dollar AS untuk membeli minyak, Amerika pun menjual inflasi uangnya ke negara-negara lain.



Seperti yang dijelaskan oleh pengamat ekonomi Edward Griffin:


"Telah diekspor dalam jumlah besar uang-uang buatan Bank Reserve Federal ke banyak negara, saya ingat di hari-hari pertama ketika aku menulis penelitian ini, aku sampai mendengar ungkapan "Amerika telah mengekspor inflasi ekonominya". Aku berkata sendiri : Bagaiman cara mengekspor inflasi? Apakah dengan meletakkan di dalam kargo kemudian mengirimnya? Atau bagaimana caranya? Sekarang saya faham. Inflasi ini diekspor cukup dengan kamu mengirimkan dollar-dollar buatan ini ke negara-negara lain, kemudian negara-negara ini akan mengirimkan padamu kulkas, mobil, televisi. Maka kamu mendapatkan barang-barang sedang mereka mendapatkan kertas tak berharga. Jelas ini adalah transaksi yang sangat menguntungkan bagi orang Amerika!"

Dan bahkan seandainya negara-negara itu tidak mengganti dollar itu dengan barang, mereka tetap membutuhkan dollar untuk membeli minyak dan ikut perdagangan internasional sehingga dollar-dollar ini tetap berada di luar Amerika.

Ketiga : Sistem petrodollar ini memudahkan Amerika untuk mengalokasikan kelebihan pendapatan tanpa menemui hambatan apapun.

Sebagai contoh, pendapatan Amerika pada tahun lalu sebesar 3 triliun dollar sedangkan beban belanjanya di saat yang sama adalah 3.5 triliun dollar sehingga terdapat defisit sebesar 500 miliar dollar. Untuk melunasi defisit ini, Amerika pun menerbitkan surat-surat berharga untuk mencari pinjaman dana yang dibutuhkan. Hal ini disebut dengan DEFISIT BELANJA.

Lalu bagaimana Amerika menahan beban defisit belanja, padahal dia juga mengalami kelemahan dalam neraca perdagangan?

Jawabannya sama seperti pertanyaan sebelumnya, ini masih terkait dengan sistem petrodollar. Sistem petrodollar telah menjadikan permintaan kepada dollar Amerika tinggi, karena itu surat obligasi Amerika sangat laris. Supaya lebih jelas tentang ini, contohnya adalah :

Cina mengekspor penghasilannya ke AS dengan imbalan banyak dollar yang masuk ke kas Cina, dan sebagai ganti daripada dollar itu disimpan sia-sia. Cina menggunakan uang ini dalam jumlah besar untuk membeli surat-surat obligasi Amerika di mana dia akan mendapatkan bunga dari surat-surat itu, dollar-dollar itu pun kembali ke AS untuk digunakan kembali mengimpor sehingga dollar-dollar itu tetap berada di luar Amerika dan membuat Amerika bisa membelanjakan jumlah yang lebih besar dari penghasilannya tanpa merasakan adanya defisit ekonomi.

Namun ironi terbesar dari sistem petrodollar ini adalah diharuskan bagi pemerintahan Saudi dan pemerintahan murtad negara-negara Arab lainnya walaupun mereka memiliki emas, mereka harus menggunakan kembalian minyak untuk membeli surat-surat obligasi Amerika, yang dengan itu mereka akan mendapat 'bunga'.

Dengan begitu Amerika akan mendapatkan kesempatan untuk kembali memanfaatkan dollar-dollar itu mengimpor belanjaan lain dari negara-negara luar dan jumlah surat obligasi Amerika yang berada diluar negeri sangatlah besar dan Cina memiliki jumlah yang terbanyak. Akan tetapi, sistem petrodollar yang disokong dengan penjualan surat-surat obligasi Amerika dan membiarkan para thaghut untuk merampas kekayaan alam kaum muslimin juga merupaan titik lemah AS. Jika ini diserang, maka akan membuat mata uang yang menindas ini mati dan akan memaksa Amerika, lambang kezhaliman dan kejahatan untuk runtuh.

Karena sistem ini, yang lahir dari kejahatan bank dan dibangun di atas pondasi riba akan hancur bersama negara yang mendanainya di atas pondasi yang sama, yang dia dibangun di atasnya dan Allah telah menetapkan hal itu di dalam firman-Nya :


A276


"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa." (Al Baqoroh : 276)

  
Bersambung









No comments:

Post a Comment