Monday, 9 May 2016

BANGKITLAH JANGAN MENGELUH, TEBASLAH MUSUH ITU



Wahai pejuang-pejuang Daulah Islamiyah

Jangan engkau bersedih kerana kejayaan yang telah berlalu maka mustahil engkau dapat meraihnya kembali dengan menyesalinya atau engkau takut tertimpa musibah maka mustahil engkau dapat mencegahnya hanya dengan bermuram durja atau engkau telah lalui masa mudamu maka jangan kau katakan bahawa zaman tela menua kerana sesungguhnya zaman tidak menua. 

Perhatikanlah, sampai sekarang masih bermunculan dari bumi berbagai tetumbuhan yang sangat indahnya, sehingga seakan-akan berbicara kepadamu; ‘datanglah kepadaku sayang datanglah, sesungguhnya aku merinduimu’.

Hapuskan musuh-musuhmu kerana  mereka tiada nilai walaupun sehelai sayap nyamuk, tebaslah mereka supaya tiada fitnah daripada dajal lagi dan Islam terbebas daripada semua khurafat agama yang sesat.


----------------

Ilya Abu Madhi (seorang penyair Lubnan beragama Katholik Ortodhox) mengatakan:

Wahai orang yang mengeluh
pada hal tiada penyakit yang menjangkitimu
Bagaimana engkau bisa beraktiviti
jika engkau sakit?
Sesungguhnya
penjahat yang paling buruk di bumi
adalah seseorang yang takut pergi sebelum berangkat
Engkau
hanya melihat duri pada bunga mawar
tetapi engkau pejamkan mata
hingga tidak melihat embun
yang menghiasi  bagian atasnya
Hidup ini memang sangat meletihkan
bagi orang yang menganggapnya
sebagai beban yang berat
Orang yang tidak menghiasi dirinya
dengan keindahan
tidak bakal melihat di dunia ini
sesuatu yang indah
Maka nikmatilah kesegaran pagi hari
selama engkau berada padanya
dan janganlah engkau takut kehilangannya
sebelum lenyap sendiri
Jika kepalamu
dipenuhi oleh kesusahan
jangan engkau fikirkan
agar tidak berpanjangan
Burung-burung yang di puncak pun
mengetahui hakikatnya
maka sungguh tercela
bila engkau
masih  tetap tidak memahaminya
Mereka tidak peduli
ladang itu milik siapa
selama mereka
masih dapat bertenggek
dan tersarang padanya.


&&&&&&&&&&&&&&&


Ilya Abu Madhi

Betapa sering engkau mengeluh dan mengatakan
bahawa engkau tidak punya apa-apa
padahal bumi, langit, dan bintang-bintang
disediakan untukmu
Begitu pula lahan pertanian
bunga-bunga yang beraneka warna
Nan harum semerbak aromanya
dan burung-burung perkutut yang merdu kicauannya
Air yang ada di sekitarmu berkilauan bak perak
dan mentari yang ada di atasmu
bak emas nan menyala
Suku nomaden di lereng dan puncak bukit
membangun khemah-khemahnya nan indah
dan adakalanya mereka beralih ke tempat lain
Dunia dengan segala keindahannya
disajikan untukmu
maka mengapa engkau bermuram durja
Dunia pun tersenyum
maka mengapa engkau tidak ikut tersenyum
Jika engkau bersedih
kerana kejayaan yang telah berlalu
maka mustahil engkau dapat meraihnya kembali
dengan menyesalinya
Atau engkau takut tertimpa musibah
maka mustahil engkau dapat mencegahnya
hanya dengan bermuram durja
Atau engkau telah lalui masa mudamu
maka jangan kau katakan bahawa zaman tela menua
kerana sesungguhnya zaman tidak menua
Perhatikanlah
sampai sekarang masih bermunculan dari bumi
berbagai tetumbuhan yang sangat indahnya
hingga seakan-akan berbicara kepadamu


--------------------
Kutipan daripada penyusunan kitab LAA TAHZHAN karangan ‘Ayidh bin ‘Abdullah A-Qarni yang diterjemahkan oleh Noraine Abu dengan tajuk JANGAN BERSEDIH, terbitan Al-Hidayah, Kuala Lumpur, cetakan kedua 2006.








No comments:

Post a Comment