Thursday, 9 June 2016

MUHAMMAD ALI MENINGGAL DUNIA



Muhammad Ali meninggal dunia
04 Jun 2016 12:29 PM


PHOENIX 4 Jun- Petinju legenda, Muhammad Ali menghembuskan nafas terakhir di sebuah hospital di sini selepas beberapa hari dirawat kerana masalah pernafasan.

Terdahulu kesihatan Muhammad Ali, 74, dilaporkan merosot sehingga terpaksa bergantung kepada alat bantuan pernafasan.

Kematiannya disahkan jurucakap ahli keluarganya kepada NBC News.



-------------------------


Kejutan terbesar Ali adalah memeluk Islam
05 Jun 2016 12:25 AM

MUHAMMAD Ali mungkin telah melakar banyak kejutan sepanjang kariernya yang hebat, namun kejutan sebenar yang dilakukan legenda tinju dunia itu adalah apabila dia memilik untuk memeluk Islam pada 1964, hanya dua hari selepas bergelar juara dunia buat kali pertama.

Menggunakan nama Cassius Marcellus Clay Jr., yang mewa­kili penentangan terhadap penghambaan di Amerika Syarikat, Ali bagaimanapun menukar kepada nama Islam selepas menjalin kerjasama dengan Nation of Islam sebuah pertubuhan yang membantu membaiki gaya hidup masyarakat kulit hitam.

Pada mulanya, pengumuman mengejut Ali untuk memeluk Islam sukar diterima masyarakat barat, malah dalam kalangan media mereka tetap menggunakan nama Cassius dan enggan menyebut nama Muhammad Ali dalam artikel mereka.

Ali pernah mendedahkan tentang hasrat menggunakan populariti yang ditempa untuk mendedikasikan diri kepada Allah dan melakukan kebaikan selain menyatukan manusia selepas menamatkan karier dalam sukan itu.

Perkara itu didedahkan menerusi satu wawancara televi­syen di Newcastle, England pada 1977, kira-kira empat tahun sebelum bersara, apabila Ali diajukan soalan oleh seorang peminat cilik yang menyentuh tentang ­perancangannya selepas bersara daripada dunia tinju.

“Bersedia untuk bertemu Allah,” jawab petinju itu dengan penuh ketenangan dan keyakinan.

Sambil menyentuh tentang soal kepercayaan agama dalam kalangan penonton, Ali tidak teragak-agak menolak peluang kekayaan yang boleh diperolehi daripada bidang pelaburan dalam bidang hartanah, perniagaan atau mengajar tinju kerana baginya kemewahan tidak akan membawanya ke syurga.

Tambahnya, dia akan sedaya upaya untuk membantu orang lain kerana Allah sentiasa memerhati setiap tindak-tanduknya.

“Allah tidak kisah tentang saya menewaskan Joe Frazier.

“Begitu juga England atau Amerika Syarikat (AS) seperti yang dibimbangi kita, sebaliknya Allah hanya menilai bagaimana kita membantu satu sama lain.

“Saya mahu mendedikasikan seluruh kehidupan saya membantu pusat kebajikan, membantu orang lain, menyatukan masyarakat dan menjadikan dunia ini lebih aman.

“Jika saya mati, dan masuk ke syurga, saya mahu melihat hasilnya,” katanya.
Ternyata Ali menetapi janjinya apabila menggunakan kemashyuran tersebut menerusi anak perempuannya, Hana Ali untuk mempromosikan keamanan, toleransi dan nilai kemanusiaan di seluruh dunia.– AGENSI

• Nama : Mohammad Ali (sebelum masuk Islam pada 1964, dikenali sebagai Cassius Marcellus Clay Jr.)
• Gelaran : The Greatest (Yang Terhebat)
• Tarikh Lahir : 17 Januari 1942
• Tempat Lahir : Louisville, Kentucky, Amerika Syarikat
• Isteri : Yolanda Williams
• Anak: Laila Ali, Rasheda Ali, Hana Ali, Asaad Amin (anak angkat), Maryum Ali, Jamillah Ali, Khaliah Ali, Muhammad Ali Jr., Miya Ali
• Kerjaya : Peninju (bersara pada 1981)
• Rekod Kerjaya : 56 kemenangan, 37 daripadanya menerusi knock-out dan hanya tewas lima kali
• Pencapaian Terbaik : Juara tiga kali Kejohanan Heavyweight Dunia.
• Anugerah Terbaik : Atlet Lelaki Terbaik Abad ke-20




-------------------


Petinju Legendaris Muhammad Ali Meninggal dalam Usia 74 Tahun

Sabtu, 4 Juni 2016 | 13:14 WIB   

Muhammad Ali kalah saat melawan Joe Frazier pada 1971. Namun, Ali membalasnya pada 1974 dan 1975.

PHOENIX, KOMPAS.com — Petinju kelas berat legendaris, Muhammad Ali, telah berpulang pada usia 74 tahun di sebuah rumah sakit di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Jumat (3/6/2016) malam waktu setempat atau Kamis (4/6/2016) siang WIB.

Mantan juara kelas berat yang kepribadiannya telah melampaui dunia olahraga dan memikat seluruh dunia itu meninggal akibat gangguan pernapasan.

Ali juga menderita penyakit parkinson yang didiagnosis sejak awal tahun 1980-an. Dia pernah tiga kali menjuarai tinju kelas berat.

"Setelah bergulat selama 32 tahun dengan penyakit parkinson, Muhammad Ali telah meninggal pada usia 74 tahun," kata juru bicaranya, Bob Gunnell.

Jenazahnya akan dimakamkan dalam sebuah upacara di kota kelahirannya, Louisville, Kentucky.

Sebelumnya, Ali menjalani perawatan di rumah sakit untuk hari kedua, Jumat, setelah mengalami infeksi pernapasan.

Orang-orang yang mengetahui kondisinya mengatakan, dia mungkin menderita penyakit yang lebih parah dan menggusarkan keluarganya.

Ali pensiun dari dunia tinju pada tahun 1981 dan sudah 30 tahun menderita penyakit parkinson.

Meskipun dalam kondisi begitu, Ali tetap sibuk tampil dalam berbagai acara sampai belakangan ini meskipun dia tidak berbicara di depan umum selama bertahun-tahun.

Para dokter mengatakan, penyakit parkinson itu mungkin disebabkan oleh ribuan pukulan yang dialami Ali sepanjang kariernya di seluruh dunia.

Ali telah dirawat di rumah sakit berkali-kali, yang paling belakangan dirawat pada awal tahun 2015 karena infeksi saluran kencing yang gawat, yang semula didiagnosis sebagai radang paru-paru.

Berita-berita bahwa Ali dirawat di rumah sakit membuat banyak petinju dan lainnya mendoakan bagi kesehatannya lewat Twitter, termasuk Sugar Ray Leonard, yang meniru gaya tinju Ali.

Leonard menulis, "Doa bersama harapan kami bagi kesehatan idola, sahabat, dan tanpa diragukan, yang terbesar sepanjang masa @Muhammad Ali ! # GOAT (Greatest of All Time, Red)".




-------------------


Dunia Islam Mengenang Muhammad Ali, Ikon Pejuang Hak Sipil

Senin, 6 Juni 2016 | 15:48 


PHOENIX, KOMPAS.com — Kepergian petinju legendaris Muhammad Ali tidak hanya diratapi penggemarnya.

Bersama Ali, dunia Islam kehilangan seorang ikon perjuangan hak sipil di tengah geliat Islamofobia yang sedang menguat di Barat, seperti dirilis Deutche Welle, Senin (6/6/2016).

Dari semua perjalanan Ali ke negara-negara Muslim, lawatan ke Mesir tahun 1964 adalah yang paling simbolis.

Hal itu terutama mengenai fotonya bersama penguasa Nil, Gamal Abdul Nasser, yang tersenyum dan hingga kini dianggap salah satu ikon perjuangan antikolonialisme di Arika dan Asia.

Pertemuan itu sejak awal menjadi kontroversi. Nasser menyulut sikap curiga AS karena kedekatannya dengan Uni Soviet.

Namun, untuk penduduk di kedua benua, Ali justru dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan.

Sebaliknya, saat itu Ali baru mengawali karier tinjunya dan mewakili "imperalis" Amerika Serikat sebagai pejuang hak sipil untuk warga kulit hitam yang tertindas.

Ali disambut oleh Nasser yang dianggap musuh nomor wahid Washington yang menyisakan rasa getir buat sebagian penduduk AS.

Jenius ring tinju yang meninggal dunia pada usia 74 tahun, Jumat (3/6/2016), itu naik pamor ketika gesekan rasial di AS sedang menghangat dan perang Vietnam berkecamuk.

Pada tahun-tahun itu pula dunia Islam terseret dalam Perang Dingin, terutama sikap Ali menolak terlibat dalam perang Vietnam yang membuahkan dukungan di seluruh dunia.

“Tidak seorang Viet Cong pernah memanggil saya seorang negro,” tutur Ali.

“Jadi, saya akan dipenjara. Lalu kenapa? Kami telah dipenjara selama 400 tahun,” imbuhnya merujuk pada nasib kelompok Afrika-Amerika.

“Kaum Muslim membutuhkan seorang pahlawan dan tidak ada atlet Muslim lain yang mencapai apa yang telah dicapai oleh Clay,” kata Mohammed Omari, profesor Syariah Islam di Universitas Al-Bayt di Jordania.

Raja Jordania Abdullah II menulis, "Ali berjuang keras, tidak cuma di atas ring tinju, tetapi juga demi hak sipil. Dunia kehilangan seorang juara yang tinjunya menggema melintasi batas negara dan bangsa.”

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Muhammad Ali Meninggal Dunia
Editor    : Pascal S Bin Saju
Sumber  : DW




-------------------------


Michael J Fox dan Muhammad Ali Berjuang Bareng Melawan Parkinson

Selasa, 7 Juni 2016 | 14:51 WIB   


Muhammad Ali adalah "Apollo Creed" Sesungguhnya di Mata Sylvester Stallone Ada, Lho, Komik "Superman vs Muhammad Ali" Will Smith: Muhammad Ali Mengubah Hidupku

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Michael J Fox dan petinju Muhammad Ali berjuang mengatasi penyakit yang sama, Parkinson.

Tiga hari setelah petinju legendaris itu tutup usia, Fox menceritakan kenangannya tentang Ali dalam program televisi Today, Senin (6/6/2016).

"Sebelum saya didiagnosis dengan Parkinson, saya sudah mengagumi dia," kata aktor berusia 54 tahun itu.

"Namun mendapat kesempatan bertatap muka dengan dia karena tujuan yang sama, berjuang untuk hal sama... siapa sih yang tidak ingin berada di sudut (ring) dengan dia," tutur bintang film Back to the Future tersebut.

Ali didiagnosis menderita Parkinson pada 1984, tiga tahun setelah menggantung sarung tinju. Dalam beberapa tahun berikutnya, ia mulai kehilangan kemampuan motorik dan berbicara.

Sementara itu Fox divonis menderita penyakit yang sama pada tahun 1991. Namun ia baru mengungkapknya ke publik pada tahun 1998.

Fox menuturkan, Ali meneleponnya ketika itu. "Ali diam selama beberapa saat. Lalu dengan suara sangat lembut ia bilang 'saya senang Anda melawan ini bersama saya'," kenang Fox.

"Itulah saat penting dalam hidup saya. Saya menyadari kami menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar," kata bintang film seri televisi Family Ties itu.

Pada Sabtu (4/6/2016) lalu, Fox mengungkapkan penghormatannya kepada sang legenda melalui akun Twitter-nya, @realmike fox.

"Ali, the G-O-A-T. A giant, an inspiration, a man of peace, a warrior for the cure. Thank you," tulis Fox pada foto Ali menyentuh dahi Fox yang sedang mengenakan baju tinju.

G-O-A-T merupakan singkatan dari "greatest of all time" atau "terbesar sepanjang masa".

Ali, the G-O-A-T. A giant, an inspiration, a man of peace, a warrior for the cure. Thank you. pic.twitter.com/MCLyJhLC0X

— Michael J. Fox (@realmikefox) June 4, 2016
Sejak itu Fox menjadi salah satu pendorong riset bagi penyakit Parkinson. Pada Oktober 2000, ia mendirikan Michael J. Fox Foundation for Parkinson's Research.

Yayasan tersebut kini menjadi lembaga nonprofit terbesar dalam pendanaan riset penyakin Parkinson di dunia.

Sebelumnya diberitakan, Muhammad Ali meninggal sebuah rumah sakit di Phoenix, Arizona, pada Jumat (3/6/2016) malam.

Petinju berjuluk "The Greatest" itu akan dimakamkan di kampung halamannya di Louisville, Kentucky, pada Jumat (10/6/2016) mendatang.

Mantan Presiden AS Bill Clinton, aktor Billy Crystal, dan jurnalis Bryant Gumbel dijadwalkan memberi sambutan pada upacara pemakaman yang terbuka bagi publik itu.




------------------------


Ken Norton, Lawan Paling Ditakuti Ali

Selasa, 7 Juni 2016 | 13:48 WIB   


Muhammad Ali kalah saat melawan Joe Frazier pada 1971. Namun, Ali membalasnya pada 1974 dan 1975.

Petinju Legendaris Muhammad Ali Meninggal Dunia "Keajaiban" di Sekitar Kematian Muhammad Ali

LOUISVILLE, KOMPAS.com — Sepanjang kariernya,  Muhammad Ali telah berhadapan dan mengalahkan lawan-lawan berat, mulai dari Sonny Liston, Joe Frazier, hingga George Foreman. Namun, ternyata, dia paling tidak suka dengan gaya bertinju Ken Norton.

Ali telah tiga kali berhadapan dengan Norton. Meski dua kali menang, pertarungannya dengan Norton dianggap sebagai yang tersulit, bahkan semua berakhir secara kontroversial. Pada pertemuan pertama di San Diego, 31 Maret 1973, Ali secara mengejutkan kalah.

Ia diunggulkan 5-1 untuk mengalahkan Norton, mantan marinir yang terlambat memulai karier tinju pronya. Namun dalam pertarungan ketat, Norton menang angka 12 ronde, bahkan dengan meretakkan rahang Ali. Dalam tarung ulang pada 10 September 1973 di The Forum, Inglewood, California, Ali kali ini dinyatakan menang split decision.

Kisah ketakutan Ali kepada Norton justru diungkap oleh mantan juara dunia tinju lainnya, George Foreman. Setelah dipukul KO oleh Ali dan kehilangan gelarnya di Kinshasha, Zaire, pada 1974, Foreman tak pernah berhubungan lagi dengan petinju yang mengalahkannya itu.

Setelah kekalahan ini, Foreman masih bertarung sebelum memutuskan mundur pada 1977. Pada 1976, Foreman tiba-tiba menerima telepon dari Ali.

"Saya tak tahu bagaimana ia tahu nomor telepon saya," kata Foreman, kini 68 tahun. "Ia memuji-muji saya, tetapi saya tahu pasti ada maunya. Tiba-tiba ia berkata, 'George, bisa bantu saya? Mereka ingin saya mempertahankan gelar juara dengan menghadapi Ken Norton. Tolong hadapi Norton. Saya sulit mengalahkan dia, tetapi dia takut menghadapimu,'"kenang Foreman.

Foreman memang pernah mengalahkan Norton saat perebutan gelar juara dunia di Caracas, Venezuela, pada 1974. Foreman, yang terus memukul lawannya, bahkan tidak memberi kesempatan Norton. Ia menghancurkan lawannya dalam dua ronde.

Foreman tidak mengiyakan permintaan Ali saat itu. Ali akhirnya harus menghadapi Norton untuk kali ketiga pada 28 September 1976 di Yankee Stadium, New York. Dalam pertarungan tersebut, Ali terlihat sekali bertarung setengah hati. Namun, hasil pertarungan bisa ditebak, Ali menang angka mutlak.

Namun, tindakan Ali menghubungi Foreman telah membuka hubungan baik di antara keduanya. Setelah pensiun, Foreman berteman baik dengan Ali dan Joe Frazier, mantan juara dunia pada era yang sama.

Ketika mendengar kematian Ali, Foreman mengaku bahwa hubungan baik dengan Frazier dan Ali telah membangun ikatan kuat dalam hidupnya.

"Ketika saya mendengar kabar tentang kematiannya, saya tahu, saya telah kehilangan bagian besar dari ikatan tersebut."




-----------------------------------------


Rentetan Kutipan Terkenal Muhammad Ali

Selasa, 7 Juni 2016 | 03:02 WIB   


KOMPAS.com - Muhammad Ali tidak cuma dikenal karena kepiawaiannya di atas ring, tetapi juga penuturannya di luar arena.

Tiga kali juara dunia tinju kelas berat itu adalah petarung hebat di ring. Sementara, komentar Ali di luar lapangan menambah aura kehebatan sang petinju yang membuatnya hampir tak tersaingi.

Sayangnya, Ali tutup usia pada umur 74 tahun setelah tiga dekade lebih bertarung dengan Penyakit Parkinson. (Firzie Idris)

Berikut adalah beberapa kutipan paling terkenal Muhammad Ali seperti dirangkum dari ESPN dan Associated Press:

"Float like a butterfly. Sting like a bee. You can't hit what your eyes can't see."

Salah satu kutipan terbaik sepanjang masa ini sangat sayang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Ia menggambarkan dirinya dengan rima sangat brilian.

Seorang petinju yang tak hanya lincah tapi juga punya pukulan nan berbahaya.

"Susah menjadi rendah hati apabila Anda sehebat saya."

Salah satu bukti lain betapa Ali tidak pernah menahan dirinya dalam berkata-kata.

"Saya raja dunia! Saya cantik! Saya menggetarkan dunia! Saya menggetarkan dunia! Saya menggetarkan dunia!"

Muhammad Ali menyanjung diri sendiri seusai mengalahkan Sonny Liston pada 25 Februari 1964.

"Saya tak pernah punya masalah dengan Vietcong!"

Penjelasan Ali pada 17 Februari 1966 tentang mengapa ia menolak mengabdi di angkatan bersenjata Amerika Serikat yang tengah berperang lawan kaum komunis Vietnam (Vietcong) tersebut.

"Diam itu emas ketika Anda tak bisa memikirkan jawaban yang tepat"

Frase ini menjadi lebih berarti karena Ali selalu punya jawaban dan kutipan menarik yang selalu bisa dikutip media.

"Bukan gunung di depan yang menjadi hambatan. Batu kecil di sepatu yang menghambat kita"

Filosofi Muhammad Ali menceritakan tentang masalah-masalah kecil dalam hidup yang dapat menjadi penghalang terbesar tujuan seseorang ketimbang suatu masalah besar.

"Apa yang saya derita secara fisik sepadan dengan apa yang saya capai dalam hidup. Seseorang yang tak cukup berani untuk mengambil risiko tak akan pernah meraih apapun dalam hidup."

Muhammad Ali mengenang kembali pencapaiannya pada sebuah konferensi pers di Houston pada 28 Oktober 1984.




---------------------------


"Float seperti rama-rama. Sting seperti lebah. Anda tidak boleh memukul apa yang mata anda tidak dapat melihat."

Sugar Ray Leonard, Bisa Terbang seperti Kupu-kupu dan Menyengat seperti Lebah

Rabu, 13 April 2016 | 07:30 

Duel edisi kedua antara Sugar Ray Leonard (kiri), dengan petinju Amerika Serikat, Thomas Hearns, di United States Caesars Palace, Las Vegas, Nevada, pada 12 Juni 1989. Duel selama 12 ronde ini dinyatakan berakhir imbang.


KOMPAS.com - Sugar Ray Leonard, sebagai juara dunia tinju sejati, begitu diagungkan karena dia memiliki teknik bertinju yang amat memikat. Leonard mampu terbang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah, selalu mengandalkan kecepatan dan ketepatan pukulan untuk menundukkan lawan-lawannya.

Ray Charles Leonard lahir pada 17 Mei 1956, di Rocky Mount, Carolina Utara, Amerika Serikat. Ayahnya, Cicero Leonard, adalah seorang manajer supermarket. Sementara ibunya, Getha Leonard, adalah seorang perawat.

Nama Ray Charles diambil dari penyanyi favorit ibunya, Ray Charles Robinson. Ray Charles Leonard kecil dikenal sebagai anak yang pendiam dan pemalu.

Tinju menjadi cara Leonard untuk mengekspresikan dirinya. Pada Olimpiade Montreal 1976, Leonard yang turun di kelas welter ringan sukses mempersembahkan medali emas untuk Paman Sam.

Julukan “Sugar” diberikan oleh Sarge Johnson, asisten pelatih tim tinju Olimpiade Amerika Serikat. Leonard pun dipanggil Sugar Ray, sama seperti juara dunia tinju kelas welter dan menengah era 40 dan 50-an, Sugar Ray Robinson.

Medali emas olimpiade membuat Leonard mendapat beasiswa dari Universitas Maryland.

Sayang, impiannya melanjutkan kuliah harus terhenti lantaran ayahnya terkena penyakit meningitis, dan ibunya terkena serangan jantung.

Leonard juga harus menghidupi seorang putra, Ray Jr, hasil hubungannya dengan kekasihnya di SMA, Juanita Wilkinson. Akhirnya Leonard memutuskan untuk terjun ke dunia tinju profesional.

Leonard dilatih oleh Angelo Dundee, pelatih yang juga pernah menangani legenda tinju kelas berat, Muhammad Ali.

Tak heran apabila Leonard dianggap memiliki teknik bertinju seperti Ali, bahkan dinilai lebih lincah, karena Leonard berada di kelas yang lebih ringan dari Ali.

Sepanjang kariernya, Leonard telah membukukan 36 kali kemenangan (25 dengan kemenangan KO), 3 kali kalah dan 1 kali imbang.

Beberapa petinju kawakan yang pernah dikalahkannya antara lain Roberto Duran, Thomas Hearns dan Marvin Hagler.

Kemenangan atas Hagler dalam pertarungan pada 6 April 1987, masih jadi bahan perbincangan hingga saat ini.

Leonard yang saat itu hampir tiga tahun tidak naik ring, masih menunjukkan kebolehannya. Leonard terlihat sebagai pesenam dan petinju, lincah bergerak dan tajam pukulannya.

Marvin Hagler yang mempunyai kekuatan besar dan tak terkalahkan sebagai juara dunia kelas menengah, tak dapat mengembangkan permainannya. Leonard dinyatakan menang angka split decision.

Pertarungan terakhir Leonard adalah ketika dikalahkan petinju Puerto Riko, Hektor Camacho.

Leonard yang saat itu berusia 40 tahun, akhirnya kalah KO untuk pertama kalinya, setelah dijatuhkan Camacho pada ronde kelima.

Sepanjang kariernya, Leonard pernah meraih gelar di lima divisi berat yang berbeda: welter, menengah ringan, menengah, menengah super, dan berat ringan.

Selain itu, petinju dengan gaya ortodoks ini juga menjadi petinju pertama yang sukses meraih bayaran sebanyak 100 juta dollar AS, sebelum diikuti oleh Oscar de La Hoya dan Floyd Mayweather Jr.

Mantan petinju kelas berat, George Foreman, menganggap Leonard sebagai salah satu dari 10 juara dunia tinju terbaik.

“Ray Leonard dapat meniru Jersey Joe Walcott (juara kelas berat era 50-an), menggerakkan kakinya seperti Muhammad Ali, melontarkan jab seperti Sugar Ray Robinson, dan cerdik seperti Willie Pep (juara dunia kelas bulu tahun 40-an). Namun dia juga bisa tetap menjadi dirinya, seperti macan,” kata Foreman.

Menurut Leonard, setiap manusia bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya asalkan mau melakukannya.

“Orang bisa melakukan lebih dari yang mereka percaya dapat lakukan. Anda harus didorong, memang terasa sakit. Namun itu sebanding nilainya, dan itu merupakan hal yang baik,” kata Leonard.

Pelecehan seksual dan ketergantungan narkoba

Pada tahun 2009, Leonard bersama istri keduanya, Bernadette Robi, membentuk Yayasan Sugar Ray Leonard, untuk membantu penelitian dan memberikan kesadaran untuk para anak-anak yang mengidap penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Leonard juga beberapa kali membintangi beberapa serial televisi, termasuk menjadi Cameo di film The Fighter tahun 2010.

Film tersebut menceritakan tentang petinju Micky Ward dan kakaknya, Dicky Eklund, yang pernah bertarung dengan Leonard di tahun 1978.

Pada Juni 2011, Leonard mengeluarkan Autobiografi berjudul “The Big Fight: My Life in and out of the Ring”.

Diceritakan Leonard sempat mengalami pelecehan seksual oleh salah satu pelatih tim tinju Olimpiade Amerika Serikat. Leonard tidak menyebut siapa nama pelatih tersebut.

Buku tersebut juga menceritakan kisah Leonard yang nyaris tenggelam di sungai waktu masih kecil, juga pengalamannya menjadi ayah di usia 17 tahun.

Leonard juga menceritakan kehidupannya kala ketergantungan narkoba dan alkohol.

“Saya merasa terpukul ketika melihat wajah sendiri di cermin. Apa yang telah saya lakukan selama ini? Ini adalah langkah salah, ini betul-betul satu kebodohan,” ucap Leonard. (Thomas Rizal)
Editor    : Aloysius Gonsaga AE
Sumber  : JUARA




-------------------------


Rekod perlawanan petinju lagenda Muhammad Ali

04 Jun 2016 1:42 PM


KUALA LUMPUR 4 Jun-Berikut adalah rekod perlawanan petinju lagenda, Muhammad Ali. Beliau menyertai 98 perlawanan.

Jumlah Perlawanan 98, Menang (M) 56, Kalah (K) 5, KO 37
1960:

Okt 29 Tunney Hunsaker,Lousville M 6 (pusingan)

Dis 27 Herb Siler, Miami TKO 4


1961:

Jan 17 Tony Esperti, Miami TKO 3
Feb 7 Jim Robinson, Miami TKO 1
Feb 21 Donnie Fleeman, Miami TKO 7
Apr 19 Lamar Clark, Louisville KO 2
Jun 26 Duke Sabedong, Las Vegas M 10
Jul 22 Alono Johnson, Louisville W 10
Okt 7 Alex Miteff, Louisville TKO 6
Nov 29 Willi Besmanoff, Louisville TKO 7


1962:

Feb 10 Sonny Banks, New York TKO 4
Feb 28 Don Warner, Miami TKO 4
Apr 23 George Logan, Los Angeles TKO 6
Mei 19 Billy Daniels, New York TKO 7
Jul 20 Alejandro Lavorante, Los Angeles KO 5
Nov 5 Archie Moore, Los Angeles TKO 4


1963:

Jan 24 Charlie Powell, Pittsburgh KO 3
Mac 13 Doug Jones, New York M 10
Jun 18 Henry Cooper, London TKO 5


1964:

Feb 25 Sonny Liston, Miami TKO 7 (Menang Juara Heavyweight Duniae)


1965:

Mei 25 Sonny Liston, Lewiston, Maine KO 1 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Jul 31 Jimmy Ellis, San Juan (pertunjukan 3)
Jul 31 Cody Jones, San Juan (pertunjukan 3)
Ogos 16 Cody Jones, Gothenburg, Sweden (pertunjukan 2)
Ogos 16 Jimmy Ellis, Gothenburg, Sweden (pertunjukan 2)
Ogos 20 Jimmy Ellis, London (pertunjukan 4)
Ogos 20 Cody Jones, London (pertunjukan 4)
Ogos 22 Floyd Patterson, Las Vegas TKO 12 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)


1966:

Mac 29 George Chuvalo, Toronto, Canada M 15 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Mei 21 Henry Cooper, London TKO 6 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Ogos 6 Brian London, London TKO 3 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Sep 10 Karl Mildenberger, Frankfurt, Germany, TKO 12 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Nov 14 Cleveland Williams, Houston TKO 3 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)


1967:

Feb 6 Ernest Terrell, Houston M 15 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Mac 22 Zora Folley, New York TKO 7 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)


1968-1969 (Berehat)


1970:

Feb 3 Umum persaraan
Okt 26 Jerry Quarry, Atlanta TKO 3
Dis 7 Oscar Bonavena, New York TKO 15


1971:

Mac 8 Joe Frazier, New York K 15 (rampas semula Juara Juara Heavyweight Dunia)
Jul 26 Jimmy Ellis, Houston TKO 12 (Menang Juara Heavyweight NABF)
Nov 17 Buster Mathis, Houston M 12 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Dis 26 Jurgen Blin, Zurich, Switzerland KO 7


1972:

Apr 1 McArthur Foster, Tokyo M 12
Mei 1 George Chuvalo, Vancouver, Canada M 12 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Jun 29 Jerry Quarry, Las Vegas TKO 7 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Jul 19 Alvin Lewis, Dublin, Ireland TKO 11
Sep 20 Floyd Patterson, New York TKO 7 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Nov 21 Bob Foster, Stateline, Nev. KO 8 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)


1973:

Feb 14 Joe Bugner, Las Vegas M 12
Mac 31 Ken Norton, San Diego K 12 (Kalah Juara Heavyweight NABF)
Sep 10 Ken Norton, Los Angeles M 12 (rampas Juara Heavyweight NABF)
Okt 20 Rudi Lubbers, Jakarta, Indonesia M 12 1974
Jan 28 Joe Frazier, New York M 12 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Okt 30 George Foreman, Kinashasa, Zaire KO 8 (rampas Juara Heavyweight Dunia)


1975:

Mac 24 Chuck Wepner, Cleveland TKO 15 (Retained World Heavyweight Title)
Mei 16 Ron Lyle, Las Vegas TKO 11 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Jul 1 Joe Bugner, Kuala Lumpur, Malaysia M 15 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Okt 1 Joe Frazier, Quezon City, Philippines TKO 14 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)


1976:

Feb 20 Jean Pierre Coopman, San Juan, P.R. KO 5 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Apr 30 Jimmy Young, Landover, Md. M 15 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Mei 24 Richard Dunn, Munich, Germany TKO 5 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Jun 25 Antonio Inoki, Tokyo (pertunjukan (seri) 15
Sep 28 Ken Norton, New York M 15 (pertahan Juara Heavyweight Dunia) 1977
Mei 21 Alfredo Evangelista, Landover, Md. M 15 (Retained World Heavyweight Title)
Sep 29 Earnie Shavers, New York M 15 (Retained World Heavyweight Title)
Dis 2 Scott LeDoux, Chicago exhibition TKO 5 1978
Feb 15 Leon Spinks, Las Vegas K 15 (kalah Juara Heavyweight Dunia)
Sep 15 Leon Spinks, New Orleans M 15 (rampas Juara Heavyweight Dunia)
1979 Umum persaraan


1980:

Okt 2 Larry Holmes, Las Vegas TKO 11 (rampas Juara Heavyweight Dunia)


1981:

Dis 11 Trevor Berbick, Nassau, Bahamas K 10 - Reuters




-----------------------------------


Thursday, October 31, 2013

Float like a butterfly and Sting like a bee (Melayang seperti Kupu Kupu Menyengat seperti Lebah)


Melayang seperti kupu kupu dan menyengat seperti lebah, itulah Muhammad Ali, petinju dengan mulut besar, kecepatan tangannya dan kelincahan kakinya sebanding dengan kecepatan dia berbicara dan kelincahan dia memainkan kata-kata.

Tidak banyak petinju yang menjadi bintang di dalam  ring tetapi juga menjadi bintang di dalam ring


Inilah biografi singkat dari petinju yang  dijuluki The Greatesr, melayang seperti Kupu Kupu  menyengat seperti lebah .

Muhammad Ali lahir di Louisville, Kentucky. Nama aslinya Cassius Marcellus Clay, Jr. Dia mulai bertinju pada umur 12, dan pada usia 18 Clay telah membukukan rekor 108 kali menang dan 8 kali kalah dalam pertandingan tinju amatir. Puncak karier di dunia tinju amatir diukirnya saat ia meraih medali emas tinju kelas berat Olimpiade Roma, Italia pada 1960.

Pulang dari olimpiade, Clay segera terjun ke dunia tinju profesional. Dia meraih kemenangan-kemenangan pada awal kariernya dan mendapat julukan Louisville Lip and Mighty Mouth. Pada tahun 1964 Clay telah mencatat kemenangan 19 kali dan menantang juara dunia Sonny liston. Clay merupakan penantang serius dan sesumbar akan memukul KO Liston di ronde kedelapan. Pertandingan ternyata berjalan lebih cepat karena Liston tidak mampu beranjak dari sudutnya pada awal ronde ketujuh. Teknik “menari” dan jab-jab Clay menguras banyak tenaga Liston. Clay menjadi juara tinju kelas berat dan sejak saat itu menyebutnya The Greatest.

Cassius Clay memeluk agama Islam dan bergabung dengan Nation of Islam pada 1964. Ia mengganti nama menjadi Muhammad Ali, nama yang kemudian lebih dikenal oleh dunia. Pertandingan revans dengan Liston berlangsung setahun berikutnya dan kembali dimenangkan Ali dengan dramatis. Ia juga sempat mengalahkan mantan juara Floyd Patterson serta lima kali mempertahankan gelar hingga 1967.

Ali mendapat banyak kecaman ketika menolak ikut wajib hadir militer dalam perang Vietnam. Dia menjadi salah satu tokoh antiperang dan anti-wajib-militer yang paling terkenal di Amerika, namun popularitas Ali sebagai petinju merosot karena pembangkangan itu. Dia bahkan dikenai larangan bertanding di AS dan pada awal 1967 meletakkan juara dunia kelas berat.

Pada akhir tahun 1970, Ali kembali ke atas ring untuk menghadapi juara dunia yang kini dipegang oleh Joe Frazier. Come-back ali mendapat promosi luas. Ia dianggap sebagai lawan berat bagi Fraizier. Namun Ali kalah dalam 15 ronde pertandingan yang disebut ” Pertarungan Abad Ini “. Ali kembali berhadapan dengan Joe Frazier pada Januari 1974 di Madison Square Garden, New York. Frazier saat itu telah kehilangan gelar juara dunia setelah dikalahkan oleh George Foreman pada 1973. Ali berhasil mengalahkan Frazier dengan angka mutlak dan berhak menghadapi Foreman.

Pertarungan Ali dan Foreman yang disebut ” Gemuruh di Rimba Raya ” ( Rumble in the Jungle ) itu berlangsung di Kinasha, Zaire ( kini kongo ). Sedianya pertandingan akan berlangsung awal September 1974 tetapi ditunda karena foreman terluka serius pada mata kirinya saat latihan. Ali mengisi waktu dengan berlatih di Kinasha, menikmati sorotan media, bergaul dengan orang-orang setempat, sembari menantang dan mengejek Foreman dalam konferensi pers dan pertemuan-pertemuan. Walaupun Ali demikian percaya diri, banyak yang menduga dia akan kalah melawan Foreman yang berusia lebih muda.

Menjelang pertandingan Ali sesumbar bahwa dia akan mengalahkan Foreman dengan gerakan kaki yang lincahdan kecepatan menari disekeliling Foreman. Namun para pengamat terkejut dengan strategi Ali ketika pertandingan itu dimulai. Penampilannya diatas ring benar-benar berbeda. Sepanjang ronde-ronde awal, Ali bersandar di ring dan membuka diri terhadap pukulan-pukulan Foreman. Pada saat Foreman mengalami kelelahan, Ali menyerang balik dengan pukulan-pukulan keras yang tepat sasaran. Foreman dipukul KO pada ronde kedelapan. Ali meraih juara dunia untuk kedua kalinya.

Setelah mempertahankan gelar tiga kali, Ali menyatakan siap kembali bertanding dengan Frazier di Manila, Filipina. Pertandingan pertama dan kedua telah berlangsung sukses dan pertandingan ketiga sangat dinanti-nanti. Dihadapan 28.000 penggemar tinju dan 700juta penonton TV, Ali mengalahkan Frazier dalam pertandingan 15 ronde yang brutal dan dijuluki ” Sensasi di Manila ” (Thriller in Manila ) , karena pertarungan ini menyangkut dua petarung hebat dalam dunia olahraga.

Ali mempertahankan gelarnya enam kali antara 1976 dan 1978. Ia kehilangan gelar pada 1978 setelah dikalahkan oleh Leon Spinks di Las Vegas, Nevada. Namun pada tahun itu juga, Ali mengalahkan Spinks dalam 15 ronde pertarungan ulang. Ali pensiun pada 1979 tetapi mencoba come-back lagi pada 1980 untuk menantang Larry Holmes. Ia kalah dari Holmes dan masih satu kali lagi bertarung ( dan kalah ) dari Trevor Berbick pada 1981.

Ali tetap diingat sebagai salah satu atlet paling terkenal didunia. Rekor tinju profesionalnya 56 kali menang ( 37 dengan KO ) dan 5 kali kalah. Setelah pensiun Ali membaktikan dirinya untuk kegiatan amal dan kemanusiaan serta berdakwah di seluruh dunia.

sumber – buku : 100 tokoh abad ke – 20 paling berpengaruh




-------------------------


Melayang seperti kupu-kupu, menyengat bagai lebah

Reporter : Aryo Putranto Saptohutomo | Jumat, 17 Agustus 2012 06:05

Melayang seperti kupu-kupu, menyengat bagai lebah
Muhammad Ali saat memukul lawan. (www.amirmosadegh.com)


Merdeka.com - Aksinya di atas ring tinju mempesona banyak orang sampai sekarang. Kaki yang lincah ditambah kecepatan pukulannya kadang membuat lawan tumbang tidak berkutik. Ditambah gaya sedikit jumawa, menjadikan dia olahragawan masyhur. Prestasinya pun berderet.

Dia adalah Muhammad Ali. Dia dilahirkan di Louisville, Negara Bagian Kentucky, Amerika Serikat 70 tahun lalu dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr. Orang tuanya berasal dari kelas menengah. Hidupnya pun biasa-biasa saja. Tetapi memang sejak kecil mental dia sudah ditempa menjadi petarung. Maklum saja, saat itu warga kulit hitam di tempat tinggalnya mendapat perlakuan diskriminatif dari warga kulit putih. Mulai dari tempat duduk di dalam bus kota sampai kantor pos dipisahkan. Dia pun sering diejek dengan panggilan kasar, seperti dikutip dari situs www.biography.org, Kamis (16/8).

Ali mulai belajar tinju pada usia 12. Berawal dari kegeraman dia lantaran sepedanya dicuri orang. Dia lalu datang ke kantor polisi dan bertemu petugas bernama Joe Martin. Dia mengatakan ingin memukuli pencurinya jika ketemu. Joe hanya tersenyum dan mengatakan, "Sebaiknya kamu belajar berkelahi sebelum menantang orang lain." Selain menjadi polisi, Joe adalah pelatih tinju. Dia yang mengasah bakat bertinju Ali.

Setelah merasakan asyiknya bertinju, Ali mulai mencoba peruntungan di kompetisi amatir pada 1954 sampai 1956. Perlahan tapi pasti prestasinya mulai meningkat. Empat tahun kemudian namanya makin harum saat menyabet medali emas di Olimpiade Italia. Saat dia mengalahkan petinju Polandia Zbigniew Pietrzkowski.

Setelah menggondol emas di Olimpiade, dewi fortuna sepertinya enggan jauh-jauh dari Ali. Dia kembali ke kampung halamannya dan mulai memasuki dunia tinju profesional. Sebelum bertanding biasanya dia selalu memberikan komentar terhadap lawannya, bahkan kadang sembari mengejek. Bahkan di depan wartawan dia sering bergaya menunjukkan keahlian bertarungnya. Tidak jarang dia membuat perumpamaan dengan bahasa sendiri. Sekilas memang tampak sombong, tapi itulah Ali.

Sederet nama petinju kelas berat tangguh pun takluk di tangannya. Henry Cooper, Sonny Liston, Joe Frazier, dan George Foreman adalah beberapa sosok legenda tinju dunia yang dikandaskan perlawanannya oleh Ali. Maka pantaslah dia masuk ke jajaran olahragawan masyhur. Pada 1987, dia dinobatkan masuk ke dalam Hall of Fame. Kisah hidupnya pun diabadikan dalam film berjuluk "Ali", dibintangi oleh Will Smith.

Meski saat ini dia pensiun dan mengidap sindrom Parkinson, namanya tetap melegenda dan menginspirasi ribuan atlit tinju muda agar menorehkan prestasi setinggi-tingginya. Bertarung dengan teknik melayang seperti kupu-kupu, menyengat bagai lebah.




--------------------


Media Inggris ‘SUN’ Picu Kemarahan, Lecehkan Muhammad Ali

Monday, June 06, 2016 19:13 WIB Dibaca: 580  kali



LONDON - Edisi cetak media Inggris, The Sun, memicu kemarahan publik dunia, terutama para penganggum legenda tinju Muhammad Ali. Musababnya, media itu menuliskan judul berita utama yang dianggap melecehkan Muhammad Ali.

“Float like a butterfly sting like R.I.P.” demikian judul berita utama terkait meninggalnya sang legenda tinju asal Amerika Serikat itu.

Judul itu sejatinya adalah pelintiran dari kutipan khas Muhammad Ali semasa hidup. Kutipan aslinya adalah; “Float like a butterfly sting like bee” yang bermakna: “mengapung seperti kupu-kupu menyengat seperti lebah”. Namun, media itu mengganti kata “lebah” menjadi ucapan “duka cita”.

Para pengagum Muhammad Ali melalui Twitter menyebut judul media itu sebagai “sampah” dan “memalukan”. Banyak dari mereka menilai judul itu dibuat oleh editor berusia 14 tahun yang tidak layak.

”Melakukan penulisan seperti anak usia 14 tahun pada headline ini?,” kecam pengguna akun @SeanMR18, mengacu pada julukan media Inggris itu.

“Omong kosong @TheSun ini? Siapa yang menulis ini? Para editor berusia 9 tahun?! Tidak sopan dan malas,” tulis pengguna akun @JamesBridgmon.

Netizen lain menilai judul seperti itu mengerikan.

“@TheSun ini memalukan. Tidak sekalipun bekerja (bahkan tidak bekerja) untuk berpikir memutar dari kematian sang legenda. Sialan, mengerikan,” kesal pengguna akun @JamesOrCook.

Pihak The Sun hingga kini belum merespons reaksi kemarahan publik itu.



Sumber: @atjehcyber | fb.com/atjehcyberID


---------------------------------


Mengenang Muhammad Ali Lewat Kata-kata Terbaiknya

Saturday, June 04, 2016


Para petinju yang naik ring bersama Muhammad Ali bukan hanya harus siap menghadapi keunggulan teknik Ali, atau kelincahan kakinya, tapi juga menyiapkan tameng atas kata-katanya yang sering membikin panas telinga.

Kepercayaan diri yang tinggi memang membuat Ali sering melontarkan kata-kata yang hingga saat ini tetap dikenang, dan akan selalu dikenang setelah kepergiannya pada Jumat (3/6) di Arizona, Amerika Serikat. CNN Indonesia merangkumkan 15 di antaranya.

1. Saya muda, saya tampan, saya cepat, saya tak mungkin dikalahkan.

2. Melayani orang lain adalah harga sewa yang harus Anda bayar untuk tempat tinggal Anda di dunia.

3. Sukar untuk menjadi rendah hati jika Anda sehebat saya.

4. Bukan gunung yang menjulang yang akan Anda daki yang membuat Anda kekelahan, tapi kerikil di sepatu Anda.

5. Jika Anda bermimpi untuk mengalahkan saya, maka Anda lebih baik segera bangun dan meminta maaf.

6. Dia yang tak cukup punya keberanian untuk mengambil risiko, takkan mencapai apapun dalam hidup.

7. Seorang lelaki yang di usia 50 tahun memandang dunia dengan cara yang sama ketika ia berusia 20 tahun, telah menyia-nyiakan 30 tahun hidupnya.

8. Manusia yang tak punya imajinasi tak punya sayap.

9. Ia (Sonny Liston) terlalu jelek untuk menjadi juara dunia. Seorang juara dunia harus rupawan seperti saya.

10. Membenci orang lain karena warna kulitnya adalah salah. Tidak pedulu jenis warna kulitnya, hal itu salah.

11. Ini hanya soal pekerjaan. Rumput tumbuh, burung-burung terbang, gelombang air laut terempas di pasir pantai. Saya memukuli orang-orang.

12. Saya membenci setiap menit dari latihan, tapi saya bilang pada diri sendiri, 'Jangan berhenti. Lebih baik menderita sekarang dan jalani sisa hidupmu sebagai seorang juara.

13. Jangan hitung hari-harimu. Buat hari-harimu bermakna.

14. Ketika pertarungan imbang, hanya orang yang tahu rasanya dikalahkan bisa mencapai dasar jiwanya sendiri dan mendapatkan kekuatan ekstra yang dibutuhkan untuk menang.

15. Membual adalah ketika seseorang mengatakan sesuatu tapi tak bisa melakukannya. Saya melakukan yang saya katakan.




------------------------


Bagi Muslim AS, Muhammad Ali adalah Pahlawan

Monday, June 06, 2016 19:01 WIB Dibaca: 196  kali


Warga Muslim Amerika Serikat kehilangan salah satu pahlawan besar mereka, seorang pria yang berada di garda terdepan membela Islam di negara tersebut, Muhammad Ali. Petinju legendaris ini telah menjadi duta Islam bagi warga minoritas Muslim di negara tersebut.

"Kami bersyukur pada Allah atas kehadirannya. Amerika harus bersyukur atas kehadirannya. Dia adalah pahlawan Amerika," kata presiden dan imam Masjid Muhammad di Washington, Talib Shareef, dikutip dari Reuters, Sabtu akhir pekan lalu, sehari setelah Ali meninggal dunia di usia 74 tahun.

Sejak perjuangan hak sipil dan pergerakan Muslim kulit hitam pada tahun 1960-an hingga hari terkelam di AS usai serangan 11 September 2001, Ali menjadi suara bagi Muslim Amerika dalam meluruskan pandangan soal Islam.

Warga Muslim AS menyanjung Ali tidak hanya juara di atas ring, tapi juga juara penegak keadilan sosial, atas kedermawanannya, dan penentangannya terhadap berbagai kebijakan AS, salah satunya perang Vietnam.

Ali sempat mengejutkan Amerika setelah masuk Islam dan bergabung dengan gerakan Muslim kulit hitam Nation of Islam dan mengganti namanya dari Cassius Clay di tahun 1964, namun tidak urung keterkejutan itu berganti kekaguman setelah dia berjaya di atas ring dan perjuangannya melawan ketidakadilan.

"Ketika kita menengok sejarah komunitas Afrika-Amerika, salah satu faktor penting dalam mempopulerkan Islam di Amerika adalah Muhammad Ali," kata Warith Deen Mohammed II, putra dari mantan pemimpin Nation of Islam, dalam pernyataannya.

Ada 3,3 juta umat Islam di AS, atau 1 persen dari populasi, kebanyakan imigran dan warga kulit hitam yang pindah agama.

Walau umat Islam di AS lebih mudah berbaur ketimbang di Eropa, namun mereka pernah mengalami saat-saat sulit, salah satunya usai serangan 9/11 yang memunculkan Islamofobia dan stereotip bahwa semua Muslim adalah teroris.

Puluhan tahun lalu, ada pemimpin Muslim seperti Elijah Muhammad dan Malcolm X yang mematahkan dominasi kulit putih dalam agama serta menyerukan persamaan hak warga Afrika-Amerika. Kedua nama tersebut menjadi pembela kelompok minoritas.

Ali menggantikan posisi mereka, vokal menyuarakan perlawanan terhadap supremasi kulit putih. Ali bahkan menjadi inspirasi bagi pergerakan kelompok minoritas, salah satunya adalah kelompok Martin Luther King Jr.

Menurut mantan promotor tinju Bob Arum, penolakan Ali terhadap perang Vietnam yang membuat karier tinjunya terhenti selama lebih dari tiga tahun memberikan dampak yang luar biasa. Pengaruh Ali, kata Arum, bahkan lebih besar ketimbang Martin Luther King Jr.

"Saya meyakini bahwa dia memiliki dampak yang lebih besar, karena dia adalah seorang petinju hebat, dan melakukan pengorbanan besar, menanggalkan kariernya demi apa yang dia yakini selama 3,5 tahun -- ketimbang Martin Luther King. Saya benar-benar meyakininya," kata Arum kepada USA Today.

Pembelaan Ali terhadap Islam yang terakhir adalah pada Desember lalu, saat kandidat calon presiden Donald Trump menyarankan larangan masuk bagi Muslim menyusul serangan militan di Paris dan San Bernardino, California.

"Pemimpin politik kita seharusnya menggunakan posisi mereka untuk memberi pemahaman soal agama Islam, dan mengklarifikasi bahwa pembunuh ini telah menyesatkan pandangan orang soal apa itu Islam sebenarnya," kata Ali saat itu dalam pernyataannya.

Dia juga sempat menggunakan pengaruhnya untuk upaya pembebasan Jason Rezaian, wartawan Washington Post yang menghabiskan 18 bulan di penjara Iran atas tuduhan spionase, dan Daniel Pearl, wartawan Wall Street Journal yang ditangkap kelompok ekstremis dan dibunuh di Pakistan pada 2002.

Satu per satu, tokoh Islam di Masjid Muhammad menyampaikan kekaguman dan doa untuk kepergian Muhammad Ali.

"Muhammad Ali adalah hadiah dari Allah, tidak hanya bagi Muslim, tapi juga bagi dunia," kata Nihad Awad, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam.



Sumber: @atjehcyber | fb.com/atjehcyberID


----------------------


(VIDEO) Momen-Momen saat Muhammad Ali Menyatakan Masuk Islam

 Saturday, June 04, 2016


Muhammad Ali terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay. Clay. Peraih medali emas Olimpiade ini menyatakan diri masuk Muslim pada 1964. Saat itu, ia baru saja mengalahkan Sonny Liston untuk menjadi juara dunia kelas berat. Pertarungan Ali digelar pada 25 Februari 1964.

Meski disebut underdog, Ali tetap mampu membuktikan kemampuannya. Ia berulang kali menyindir Liston. Sebelum pertarungan Ali berjanji akan "Melayang seperti kupu-kupu, menyengat seperti lebah."

Ia pun memprediksi dapat memukul jatuh Liston. Ucapan Ali terbukti. Liston tidak bisa bangun pada ronde ketujuh. "Saya terhebat," ujar Ali.

Pada keterangan persnya besok pagi, tersiar kabar Clay telah masuk Islam dan bergabung dengan Nation of Islam yang didirikan oleh Malcom X (1925-1965). Ia pun mengonfirmasi jika telah bergabung dengan organisasi itu.

Pada 6 Maret 1964. pemimpin Nation of Islam Elijah Muhammad (1897-1975) mengganti nama Clay menjadi Muhammad Ali. Sejak saat itu, pria kelahiran Kentucky ini tidak lagi menggunakan nama Clay. "Clay adalah nama budak saya," ujarnya.

Nation of Islam saat itu masih menjadi organisasi yang dianggap berbahaya. Ada rumor kelompok Muslim Afro Amerika akan menciptakan negara sendiri.

Sehingga ketika Ali menyatakan bergabung dengan gerakan tersebut, media bersikap seakan dikhianati. Salah satu surat kabar bahkan membuat rumor jika masuk Islamnya Ali hanya untuk mendorong tiket penjualan.


Sumber : History.com/la times



































No comments:

Post a Comment