Wednesday, 10 June 2015

ISLAM ITU ASING DAN AKAN KEMBALI ASING



Pimred Al-Mustaqbal: Kebanyakan Kaum Muslimin Saat Ini Asing Terhadap Syariat Islam

POSTED BY AL HISBAH POSTED ON 06.30

JAKARTA (Al-Mustaqbal) - Menilai fenomena pada akhir zaman yang penuh fitnah ini, pimpinan redaksi media Islam Al-Mustaqbal Channel Ustadz Muhammad Fachry menyatakan bahwa kaum Muslimin di dunia saat ini sudah asing dengan Syariat Islam dan menganggap sebagian hal yang berbau Syariat seperti Qishash adalah tindakan kriminal. 

Hal tersebut sesuai dengan salah satu sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

"Ingat tentang hadits "Islam itu asing dan akan kembali asing." (HR. Muslim no. 208, -red.) 

Banyak orang bertanya, "kok Islam begini ya?" 

Mungkin karena dia asing (terhadap Syariat Islam), coba pelajari kembali Syariat-syariat tentang eksekusi, Syariat-syariat tentang penyembelihan, pemenggalan. Karena kaum Muslimin jauh (dari ajaran Islam yang kaaffah), mereka malah mengatakan ini melanggar HAM. 

Kalau begitu bagaimana dengan Israel yang menembakkan roket ke warga Palestina? 

Apakah darah umat Islam yang merahnya sama dengan darah Israel itu harganya beda?", kata Ustadz Fachry dalam acara Temu Pembaca Suara Islam - Majelis Taqarrub Ilallah (TPSI-MTI) di Masjid Baiturrahman, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8).

Beliau juga menghimbau agar umat Islam wa bil khusus di Indonesia lebih jeli dalam menilai isu terkait Khilafah Daulah Islamiyyah (IS) dan harus mengutamakan tabayyun atau check dan recheck ketimbang menelan sebuah informasi mentah-mentah begitu saja. Dan semua jurnalis pun harus melakukan pemberitaan dengan "cover both sides".

"Kaum Muslimin adalah orang yang sangat mempedulikan informasi dan berita-berita. Padahal kita tahu di masa lalu tidak seperti sekarang dimana informasi begitu cepat, begitu mudah untuk kita dapatkan, tetapi problemnya juga adalah dikarenakan tidak mengetahui mana informasi yg benar. Untuk itulah Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita agar berhati-hati, agar tabayyun, melakukan check dan recheck. Bagi segala jurnalisme agar mengcover dua informasi antara yang satu dengan yang lain," tambahnya. [OJA]






No comments:

Post a Comment