Pimred
Al-Mustaqbal: Kebanyakan Kaum Muslimin Saat Ini Asing Terhadap Syariat Islam
POSTED BY AL HISBAH POSTED ON
06.30
JAKARTA
(Al-Mustaqbal) - Menilai fenomena pada akhir zaman yang penuh fitnah ini,
pimpinan redaksi media Islam Al-Mustaqbal Channel Ustadz Muhammad Fachry
menyatakan bahwa kaum Muslimin di dunia saat ini sudah asing dengan Syariat
Islam dan menganggap sebagian hal yang berbau Syariat seperti Qishash adalah
tindakan kriminal.
Hal tersebut sesuai dengan salah satu sabda Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam.
"Ingat
tentang hadits "Islam itu asing dan akan kembali asing." (HR. Muslim
no. 208, -red.)
Banyak orang bertanya, "kok Islam begini ya?"
Mungkin
karena dia asing (terhadap Syariat Islam), coba pelajari kembali
Syariat-syariat tentang eksekusi, Syariat-syariat tentang penyembelihan,
pemenggalan. Karena kaum Muslimin jauh (dari ajaran Islam yang kaaffah), mereka
malah mengatakan ini melanggar HAM.
Kalau begitu bagaimana dengan Israel yang
menembakkan roket ke warga Palestina?
Apakah darah umat Islam yang merahnya
sama dengan darah Israel
itu harganya beda?", kata Ustadz Fachry dalam acara Temu Pembaca Suara
Islam - Majelis Taqarrub Ilallah (TPSI-MTI) di Masjid Baiturrahman, Setiabudi,
Jakarta Selatan, Sabtu (30/8).
Beliau juga
menghimbau agar umat Islam wa bil khusus di Indonesia lebih jeli dalam menilai
isu terkait Khilafah Daulah Islamiyyah (IS) dan harus mengutamakan tabayyun
atau check dan recheck ketimbang menelan sebuah informasi mentah-mentah begitu
saja. Dan semua jurnalis pun harus melakukan pemberitaan dengan "cover
both sides".
"Kaum
Muslimin adalah orang yang sangat mempedulikan informasi dan berita-berita.
Padahal kita tahu di masa lalu tidak seperti sekarang dimana informasi begitu
cepat, begitu mudah untuk kita dapatkan, tetapi problemnya juga adalah
dikarenakan tidak mengetahui mana informasi yg benar. Untuk itulah Allah
Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita agar berhati-hati, agar tabayyun,
melakukan check dan recheck. Bagi segala jurnalisme agar mengcover dua
informasi antara yang satu dengan yang lain," tambahnya. [OJA]
No comments:
Post a Comment