Saturday, 4 July 2015

IKRAR FAYLAQ ASH-SHAM BANTU SAUDI ARABIA MEMERANGI YAMAN



Sekutu-Sekutu Al-Qa’idah Di Syam (Bahagian 3)
June 13, 2015 1,270 Views

Lebih dari sebulan lalu, sejumlah koalisi Sahwah baru terbentuk yang juga beraliansi ataupun termasuk dalam Jabhah Jaulani. Salah satu koalisi tertua yang beraliansi dengan Jabhah Jaulani melawan Daulah Islamiyah ialah Jabhah Shamiyyah dengan seluruh faksi nasionalisnya. Baru-baru ini, telah terbentuk koalisi di Idlib bernama “Jaish al-Fath”. Anggota faksi ini termasuk didalamnya Jabhah Jaulani dan Faylaq ash-Sham. Dibawah ini anda akan mendapat penjelasan deklarasi resmi dari Faylaq ash-Sham, satu dari aliansi terbesar dari Jabhah Jaulani melawan Daulah Islam. Setelah membaca deklarasi tersebut, maka tidak dapat disembunyikan lagi bahwa faksi ini bekerja untuk mengeksekusi agenda taghut di kawasan ini.

Para murtadin Faylaq ash-Sham ingin menyampaikan hal-hal dibawah ini dalam deklarasi sesat mereka:


“Pernyataan Penting dari Faylaq ash-Sham”

“Dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang”

“Segala puji bagi Allah, Rabb Pencipta; dan shalawat serta salam bagi Rasul-Nya yang mulia. {Dan Allah pasti menolong orang yang menolong-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat, Maha Perkasa} [al-Hajj: 40].”

“Tergerak oleh ketulusan hati dan hubungan persaudaraan antara rakyat Syria dan revolusi dan antara Kerajaan Saudi Arabia – pemerintah dan rakyatnya – dan dalam rangka merespon kewajiban Arab dan Islam yang memerintahkan untuk berdiri bersama Kerajaan Saudi Arabia, yang tidak pernah ditangguhkan walau satu hari pun dalam upaya mendukung urusan bangsa Arab dan Muslim, dan dalam rangka merespon pada apa yang harus dilakukan di fase kritis ini demi mencapai interes ummat dalam perlawanan terhadap misi memecah kaum sektarian dilatari  pemerintah Iran yang berdampak bahaya bagi ummat secara keseluruhan…”

Demikian sehingga kami, Faylaq ash-Sham, memberitahukan sokongan total kami, dukungan penuh kami, dan bersama Kerajaan Saudi Arabia dengan kebulatan tekad dan kekuatan dibawah kepemimpinan Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Salman ibn Abdil-Aziz Al Saud, untuk memukul mundur pasukan-pasukan arogan, jahat, dan korup yang menyerang secara gila-gilaan ke tanah Yaman yang diberkahi dan telah berani mengancam tanah Suci Haramain dengan interes asing, penuh kedengkian, perpecahan, rencana Safawi. Kami beritahukan bahwa misi sektarian ini bertujuan untuk memecahbelah ummat, melemahkan tentaranya, mengambil kekayaannya, dan menguasai tempat-tempat suci kaum muslimin di Makkah al-Mukarramah dah Madinah al-Munawwarah. Hal ini tidak akan pernah kita biarkan terjadi, apapun keadaannya. Oleh karena itu kami telah menyiapkan 2,000 pejuang dari Faylaq ash-Sham dibawah komando Pelayan Dua Tanah Suci Haramain, Raja Salman ibn Abdil-Aziz al Saud, untuk mempertahankan tanah suci Haramain dan mengalahkan musuh ummat ini dari pengikut dan tentara Iran di Tanah persaudaraan Yaman. Kami lakukan ini dalam upaya mendukung kebenaran, sebagai kesetiaan dan dukungan pada perjuangan rakyat Syria. Dan kami tentu akan mempertahankan tempat-tempat suci kaum muslimin melalui kontribusi 2,000 pejuang dari putra terbaik Sham. Kami menyeru pada negara-negara dari Organization of Islamic Cooperation (OIC) untuk bersegera berhadapan dengan rencana Safawi ini dan berjuang untuk menghentikan mereka yang melanggar batas menyerang tempat suci kita. Tentu saja keangkuhan Iran dan pengikutnya tidak akan dapat dicegah kecuali dengan ketetapan hati, dan mereka tidak akan dapat dihentikan kecuali dengan kata-kata ketetapan hati, dan inilah yang kita lakukan saat ini dengan segenap kekuatan dan ketetapan hati, dan memohon pada Allah taala untuk kemenangan dan ketabahan.”


“{ Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,(yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang} [As-Shaffat:171-173].”


“ Dan akhir seruan kami ialah segala puji bagi Allah, Rabb Pencipta.”


“Faylaq ash-Sham”


“25 Rajab 1436 / 14 Mei 2015”


Inilah akhir dari pernyataan kesesatan mereka.

Penting untuk dicatat bahwa ketika murtaddin (para Taghut dan Rafidah) saling memerangi, maka tidak diperbolehkan bagi muslimin untuk mendukung salah satu golongan murtaddin melawan golongan lainnya dengan berperang dibawah kepemimpinan satu golongan tersebut ataupun mempertahankan satu golongan. Allah taala berkata:


{ Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang kafir berperang di jalan taghut. Sebab itu perangilah kawan-kawan syaithan itu} [An-Nisa:76].

Oleh karena itu tidaklah diperbolehkan bagi seorang muslim untuk berperang melawan al Salul dibawah kepemimpinan Houthi Rafidi juga tidak diperbolehkan untuk berperang melawan Houthi Rafidi dibawah kepemimpinan al Salul. Jika ia berperang dibawah kepemimpinan taghut dalam mempertahankan rezim kufur, maka ia murtad dari islam. Karena itu, seorang muslim harus mengetahui kewajibannya ketika murtaddin berperang melawan satu sama lain ialah dengan menyatakan bara’ah dari kedua golongan murtaddin itu dan – jika ia mampu – berjihad melawan keduanya untuk Allah.

Maksud dibalik deklarasi sesat ini telah dinyatakan, maka faksi-faksi ini menjadi kecanduan akan bantuan taghut. Pada awalnya, para taghut menjebak mereka dengan bantuan “ikhlas” dan “tidak bersyarat” sebelum akhirnya mereka akan menggelincirkan ke lereng nan licin konsesi berakhir dengan kemurtadan terang-terangan.

Jadi, akankah para pengklaim jihad dari Jabhah Jaulani menyerukan “jihad” melawan sekutu aliansi mereka, budak Salul yang tak tahu malu? Atau adakah alasan yang terus dapat ditoleransi bagi tiap pernyataan murtad mereka? Al Salul saat ini secara terbuka telah menduduki sebagian Idlib, Halab, dan Sham secara umum melalui “legiun” ini, Zahran Allush dan saudara-saudara mereka dari Jabhah “Islami”. Lebih buruk lagi, faksi dari “Jaysh al-Fath” diidentikkan sebagai “Ahlus-Sunnah” dan “mujahidin sebenarnya” oleh Jaulani dalam kebanyakan pidatonya!

Semoga Allah menampakkan kemunafikan dan kemurtadan dari para sekutu “al-Qa’idah di Sham”.










No comments:

Post a Comment