Sekutu-Sekutu Al-Qa’idah Di Syam (Bahagian 3)
June 13, 2015 1,270 Views
Lebih dari sebulan lalu, sejumlah
koalisi Sahwah baru terbentuk yang juga beraliansi ataupun termasuk dalam
Jabhah Jaulani. Salah satu koalisi tertua yang beraliansi dengan Jabhah Jaulani
melawan Daulah Islamiyah ialah Jabhah Shamiyyah dengan seluruh faksi nasionalisnya.
Baru-baru ini, telah terbentuk koalisi di Idlib bernama “Jaish al-Fath”.
Anggota faksi ini termasuk didalamnya Jabhah Jaulani dan Faylaq ash-Sham.
Dibawah ini anda akan mendapat penjelasan deklarasi resmi dari Faylaq ash-Sham,
satu dari aliansi terbesar dari Jabhah Jaulani melawan Daulah Islam. Setelah
membaca deklarasi tersebut, maka tidak dapat disembunyikan lagi bahwa faksi ini
bekerja untuk mengeksekusi agenda taghut di kawasan ini.
“Pernyataan Penting dari Faylaq ash-Sham”
“Dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang”
“Segala puji bagi Allah, Rabb Pencipta; dan shalawat serta salam bagi
Rasul-Nya yang mulia. {Dan Allah pasti menolong orang yang menolong-Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat, Maha Perkasa} [al-Hajj: 40].”
“Tergerak oleh ketulusan hati dan hubungan persaudaraan antara rakyat
Syria dan revolusi dan antara Kerajaan Saudi Arabia – pemerintah dan rakyatnya
– dan dalam rangka merespon kewajiban Arab dan Islam yang memerintahkan untuk
berdiri bersama Kerajaan Saudi Arabia, yang tidak pernah ditangguhkan walau
satu hari pun dalam upaya mendukung urusan bangsa Arab dan Muslim, dan dalam
rangka merespon pada apa yang harus dilakukan di fase kritis ini demi mencapai
interes ummat dalam perlawanan terhadap misi memecah kaum sektarian
dilatari pemerintah Iran yang berdampak
bahaya bagi ummat secara keseluruhan…”
Demikian sehingga kami, Faylaq
ash-Sham, memberitahukan sokongan total kami, dukungan penuh kami, dan bersama
Kerajaan Saudi Arabia dengan kebulatan tekad dan kekuatan dibawah kepemimpinan
Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Salman ibn Abdil-Aziz Al Saud, untuk memukul
mundur pasukan-pasukan arogan, jahat, dan korup yang menyerang secara
gila-gilaan ke tanah Yaman yang diberkahi dan telah berani mengancam tanah Suci
Haramain dengan interes asing, penuh kedengkian, perpecahan, rencana Safawi.
Kami beritahukan bahwa misi sektarian ini bertujuan untuk memecahbelah ummat,
melemahkan tentaranya, mengambil kekayaannya, dan menguasai tempat-tempat suci
kaum muslimin di Makkah al-Mukarramah dah Madinah al-Munawwarah. Hal ini tidak
akan pernah kita biarkan terjadi, apapun keadaannya. Oleh karena itu kami telah
menyiapkan 2,000 pejuang dari Faylaq ash-Sham dibawah komando Pelayan Dua Tanah
Suci Haramain, Raja Salman ibn Abdil-Aziz al Saud, untuk mempertahankan tanah
suci Haramain dan mengalahkan musuh ummat ini dari pengikut dan tentara Iran di
Tanah persaudaraan Yaman. Kami lakukan ini dalam upaya mendukung kebenaran,
sebagai kesetiaan dan dukungan pada perjuangan rakyat Syria . Dan kami
tentu akan mempertahankan tempat-tempat suci kaum muslimin melalui kontribusi 2,000
pejuang dari putra terbaik Sham. Kami menyeru pada negara-negara dari
Organization of Islamic Cooperation (OIC) untuk bersegera berhadapan dengan
rencana Safawi ini dan berjuang untuk menghentikan mereka yang melanggar batas
menyerang tempat suci kita. Tentu saja keangkuhan Iran dan pengikutnya tidak
akan dapat dicegah kecuali dengan ketetapan hati, dan mereka tidak akan dapat
dihentikan kecuali dengan kata-kata ketetapan hati, dan inilah yang kita
lakukan saat ini dengan segenap kekuatan dan ketetapan hati, dan memohon pada Allah
taala untuk kemenangan dan ketabahan.”
“{ Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang
menjadi rasul,(yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat
pertolongan Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang} [As-Shaffat:171-173].”
“ Dan akhir seruan kami ialah segala puji bagi Allah, Rabb Pencipta.”
“Faylaq ash-Sham”
“25 Rajab 1436 / 14 Mei 2015”
Inilah akhir dari pernyataan
kesesatan mereka.
Penting untuk dicatat bahwa
ketika murtaddin (para Taghut dan Rafidah) saling memerangi, maka tidak
diperbolehkan bagi muslimin untuk mendukung salah satu golongan murtaddin
melawan golongan lainnya dengan berperang dibawah kepemimpinan satu golongan
tersebut ataupun mempertahankan satu golongan. Allah taala berkata:
{ Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang
kafir berperang di jalan taghut. Sebab itu perangilah kawan-kawan syaithan itu}
[An-Nisa:76].
Oleh karena itu tidaklah
diperbolehkan bagi seorang muslim untuk berperang melawan al Salul dibawah
kepemimpinan Houthi Rafidi juga tidak diperbolehkan untuk berperang melawan
Houthi Rafidi dibawah kepemimpinan al Salul. Jika ia berperang dibawah
kepemimpinan taghut dalam mempertahankan rezim kufur, maka ia murtad dari
islam. Karena itu, seorang muslim harus mengetahui kewajibannya ketika
murtaddin berperang melawan satu sama lain ialah dengan menyatakan bara’ah dari
kedua golongan murtaddin itu dan – jika ia mampu – berjihad melawan keduanya
untuk Allah.
Maksud dibalik deklarasi sesat
ini telah dinyatakan, maka faksi-faksi ini menjadi kecanduan akan bantuan
taghut. Pada awalnya, para taghut menjebak mereka dengan bantuan “ikhlas” dan
“tidak bersyarat” sebelum akhirnya mereka akan menggelincirkan ke lereng nan
licin konsesi berakhir dengan kemurtadan terang-terangan.
Jadi, akankah para pengklaim
jihad dari Jabhah Jaulani menyerukan “jihad” melawan sekutu aliansi mereka,
budak Salul yang tak tahu malu? Atau adakah alasan yang terus dapat ditoleransi
bagi tiap pernyataan murtad mereka? Al Salul saat ini secara terbuka telah
menduduki sebagian Idlib, Halab, dan Sham secara umum melalui “legiun” ini,
Zahran Allush dan saudara-saudara mereka dari Jabhah “Islami”. Lebih buruk
lagi, faksi dari “Jaysh al-Fath” diidentikkan sebagai “Ahlus-Sunnah” dan “mujahidin
sebenarnya” oleh Jaulani dalam kebanyakan pidatonya!
Semoga Allah menampakkan
kemunafikan dan kemurtadan dari para sekutu “al-Qa’idah di Sham”.
No comments:
Post a Comment