“Sekiranya kaum munafik
mendapatkan tempat berlindung atau tempat bersembunyi di gua-gua, atau tempat
melarikan diri dari peperangan, niscaya kaum munafik akan lari tergopoh-gopoh
ke tempat itu.” ( Al-Quran, Surah At Taubah: 57 )
"Dan berapa banyak kaum-kaum (yang
ingkar) yang terdahulu daripada orang-orang musyrik Makkah itu Kami telah
binasakan. Kaum-kaum itu lebih kekuatannya (dan kehandalannya) daripada mereka,
lalu kaum-kaum itu keluar mencari perlindungan di merata-rata negeri. (Meskipun
demikian keadaannya) dapatkah (mereka) menyelamatkan diri?" ( Al-Quran surah Qaaf: 36 )
Sesungguhnya segala puji itu
milik Allah s.w.t.. Kami memujiNya, meminta pertolongan kepadaNya dan meminta
ampunanNya. Dan kami minta perlindungan kepada Allah s.w.t. dari kejahatan diri kami
dan keburukan amal-amal kami. Barang siapa yang telah diberi petunjuk oleh
Allah s.w.t., maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa
yang disesatkan oleh Allah s.w.t., maka tidak ada seorang pun yang dapat menunjukinya. Kami
bersaksi tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah s.w.t. saja, tidak ada sekutu
bagiNya. Dan kami bersaksi bahwa Muhammad s.a.w. adalah hamba dan utusanNya.
Amma ba’du,
Wahai orang–orang yang Allah
Rabbul ‘Izzati telah kehendaki untuk diberikan nikmat petunjuk, iaitu Al-Furqan. Alhamdulillah, sesungguhnya telah sampailah kita pada hari dimana
sangatlah jelas untuk membedakan apa–apa yang haq dengan yang batil. Dua perkara tersebut diberikan pemisah yang kukuh sebagaimana dipisahkanya air laut dengan
air tawar, sehingga air tawar dapat diambil manfaat sebagai sumber kehidupan
makhlukNya.
Sesungguhnya fitrah manusia itu
adalah haq, sehingga barang siapa yang melakukan perkara-perkara yang batil, maka akan
terjadi pertentangan terhadap fitrahnya sendiri yang haq. Sudah sunnatullah
bahwa yang haq tidak boleh bercampur dengan yang batil. Oleh kerana itu seseorang
yang melakukan kebatilan akan menemukan dirinya dalam keadaan goncang
disebabkan pertempuran antara haq dengan batil di dalam kalbunya.
Jangan sekali–kali kalian mengira
bahwa tentera-tentera kafir, dengan segala kecanggihan alat perang yang mereka
miliki sama ada di daratan, lautan, mahupun udara, tidak akan dapat mengalahkan tentera–tentera
pilihan Allah s.w.t., Kerana sesungguhnya dibalik kecanggihan itu terdapat
manusia–manusia yang berdiri hanya untuk jatuh.
Pada waktu perang jihad di Afghanistan
melawan tentara kafir komunis Uni-Soviet, dalam suatu front, para tentera
Soviet yang berhasil dipukul mundur dari front tersebut menceritakan kepada
seorang reporter apa yang mereka alami. Ketika ditanya apa senjata rahasia para
mujahidin Afghan sehingga boleh memukul mundur tentera Uni Soviet pada waktu
itu, ia menjawab “ada suatu senjata canggih berupa roket “Allahu Akbar”. Menurut
mereka “roket” itu sangat canggih, sehingga apabila mereka mendengar teriakan
Allahu Akbar mereka kelam-kabut melarikan diri, bahkan sampai ada yang
terkencing–kencing mendengarnya, kerana “roket” tersebut sering memakan korban
jiwa yang besar”. (Tarbiyah Jihadiyah, Syeikh Abdullah Azzam)
"(Ingatlah wahai Muhammad) ketika
engkau berkata kepada orang-orang yang beriman (untuk menguatkan semangat
mereka): "Tidakkah cukup bagi kamu, bahawa Allah membantu kamu dengan tiga
ribu tentera dari malaikat yang diturunkan?," ( Al-Quran, surah Ali Imran: 124 )
Jika kalian perhatikan, gear
(perlengkapan) perang yang dimiliki seorang tentera salibis dan sekutunya dari hujung kepala sehingga hujung kaki sangatlah mahal dan canggih. Dari mulai kevlar
helmet, nightvision, bulletproof body armor, sampai kepada sepatunya. Apalagi
persenjataan mereka seperti M4 dengan optiknya yang canggih, bahkan pistol
pasukan khusus mereka iaitu sig sauer P226 boleh berharga Rp. 10 jutaan,
bayangkan, hanya sebuah pistol semahal itu!
Tetapi pada hakikatnya Allah s.w.t. meliputi orang–orang kafir, sehingga dana yang mereka keluarkan untuk beragam
senjata canggih itu sia–sia dan hanya akan berakhir sebagai ghanimah bagi pihak
Daulah Islam. Atau, boleh dibilang mereka (salibis dan sekutu) secara tidak
langsung “membiayai” Daulah Islam walaupun mereka tidak berniat sedemikian.
Mereka membuat tipu daya kepada Allah s.w.t., tetapi Allah s.w.t. membalas tipu daya mereka. Oleh sebab itulah sesungguhnya rezeki para mujahidin itu ada di ghanimah.
Di sisi lain pula, para mujahidin,
dengan senjata kesayangan mereka kalashnikov, yang kebanyakan mereka dapat dari
ghanimah, dengan rambut yang kusut, badan yang penuh dengan debu, banyak dari
mereka menggunakan sandal bahkan telanjang kaki. Pelatihan mereka itu tidak
semahal pelatihan pasukan khusus salibis. Qiyamul lail, sabar, salat, puasa,
istiqamah, zuhud, wara’ adalah beberapa pelatihan yang tidak memerlukan biaya
negara tetapi membuat mereka kuat dan tak terkalahkan, kerana Allah s.w.t. yang
menjadi instruktur pelatih mereka, bagaimana jika anda dilatih langsung oleh
Tuhan semesta alam?
Salah satu media propaganda
mereka adalah melalui film–film Hollywood yang
sering menampilkan kekuatan, keteguhan, kecanggihan serta skill yang mereka
miliki seperti film act of valor, zero dark thirty, lone survivor dan sebagainya. Padahal
jika anda ingin tahu tentang mereka yang sebenarnya, lihatlah kesudahan
penembak Syeikh Usamah Bin Laden, Rob O’neill. Orang yang mengaku sebagai
penembak Usamah ini sekarang dalam keadaan hina kerana dikeluarkan dari pasukan
sehingga menjadi penganggur, tunjangan kecil, juga diliputi perasaan cemas
kerana banyak yang meneror keluarga mereka. Isteri dan anak mereka
setiap harinya memegang senjata di rumah kerana takut sewaktu–waktu seseorang
menerobos pintu mereka. Seperti inikah mereka yang hebat itu?
Lihatlah kesudahan
tentara–tentara Zionis Israel
pasca agresi–agresi militer mereka ke tanah Palestina. Disinilah letak dasar
pembeda antara tentera haq dengan tentara batil. Banyak dari mereka (tentera
Zionis) melakukan bunuh diri atau mengalami gangguan mental. “Data statistik
rasmi menunjukkan ketidakmampuan Tel Aviv untuk menurunkan tingkat bunuh diri
di antara serdadu rezim Zionis ini” (republika.co.id) yang demikian itu disebabkan
mereka menentang fitrah yang haq dengan kebatilan, sehingga hati mereka
kacau (goncang).
Lalu kenapa Rasulullah s.a.w. berserta para sahabat dan para tabi’in tidak mengalami penyakit tekanan mental, bahkan sampai bunuh diri? Padahal pedang mereka telah membunuh banyak musuh,
juga memenggal kepala mereka? Baju perang mereka banyak yang berkarat kerana
banyaknya darah musuh yang terciprat, bahkan Khalid bin Walid sampai membawa
sembilan pedang yang semuanya patah kerana sengitnya peperangan Mu’tah? Jawabanya
adalah kerana mereka berada di jalan yang benar (haq)!
“Dan (dengan demikian) mereka
telah merancangkan rancangan jahat, dan Kami pula rancangkan balasannya dengan
seburuk-buruk balasan, sedang mereka tidak menyedarinya.” ( Al-Quran, surah An-Naml: 50 )
------------------------
Tentara Haq Versus Tentara Batil
By M. Fachry
November 18, 2014
“Sekiranya kaum munafik mendapatkan tempat berlindung atau tempat bersembunyi di gua-gua, atau tempat melarikan diri dari peperangan, niscaya kaum munafik akan lari tergopoh-gopoh ke tempat itu.” (Q.S. At Taubah.9;57)
“Dan betapa banyak umat yang telah kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka (umat yang belakangan ini). Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri. adakah tempat pelarian (dari kebinasaan bagi mereka) ? “ (Q.S. Qaf.50;36)
Sesungguhnya segala puji itu milik Allah. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, dan meminta ampunan-Nya. Dan kami minta perlindungan kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat menunjukinya. Kami bersaksi tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi- Nya. Dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du,
Wahai orang–orang yang Allah Rabbul ‘Izzati telah kehendaki untuk diberikan nikmat petunjuk, yaitu Al furqan. Alhamdulillah sesungguhnya telah sampailah kita pada hari dimana sangatlah jelas untuk membedakan apa–apa yang haq dengan yang batil. Dua hal tersebut diberikan pemisah yang kokoh sebagaimana dipisahkanya air laut dengan air tawar, sehingga air tawar dapat diambil manfaat sebagai sumber kehidupan makhluk-NYA.
Sesungguhnya fitrah manusia itu adalah haq, sehingga barangsiapa yang melakukan hal–hal yang batil, maka akan terjadi pertentangan terhadap fitrahnya sendiri yang haq. Sudah sunnatullah bahwa yang haq tidak bisa bercampur dengan batil. Oleh karena itu seseorang yang melakukan kebatilan akan menemukan dirinya dalam keadaan goncang dikarenakan pertempuran antara haq dengan batil di dalam qalbunya.
Jangan sekali–kali kalian mengira bahwa tentara– tentara kafir, dengan segala kecanggihan alat perang yang mereka miliki baik di darat, laut, maupun udara dapat mengalahkan tentara–tentara pilihan Allah. Karena sesungguhnya dibalik kecanggihan itu terdapat manusia–manusia yang berdiri hanya untuk jatuh.
Pada waktu perang jihad Afghanistan melawan tentara kafir komunis Uni-Soviet, dalam suatu front, para tentara Soviet yang berhasil dipukul mundur dari front tersebut menceritakan kepada seorang reporter apa yang mereka alami. Ketika ditanya apa senjata rahasia para mujahidin Afghan sehingga bisa memukul mundur tentara Uni Soviet pada waktu itu, ia menjawab “ada suatu senjata canggih berupa roket “Allahuakbar”. Menurut mereka “roket” itu sangat canggih, sehingga apabila mereka mendengar teriakan Allahuakbar mereka buru–buru melarikan diri, bahkan sampai ada yang terkencing–kencing mendengarnya, karena “roket” tersebut sering memakan korban jiwa yang besar”. (Tarbiyah Jihadiyah, Syeikh Abdullah Azzam)
“Apakah tidak cukup bagi kamu Allah bantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)? “ (3;124)
Jika kalian perhatikan, gear (perlengkapan) perang yang dimiliki seorang tentara salibis dan sekutunya dari ujung kepala hingga ujung kaki sangatlah mahal dan canggih. Dari mulai kevlar helmet, nightvision, bulletproof body armor, sampai sepatu. Apalagi persenjataan mereka seperti m4 dengan optic-nya yang canggih, bahkan pistol pasukan khusus mereka yaitu sig sauer p226 bisa seharga Rp. 10 juta-an, bayangkan, hanya sebuah pistol semahal itu !
Tetapi pada hakikatnya Allah meliputi orang–orang kafir, sehingga dana yang mereka keluarkan untuk beragam senjata canggih itu sia–sia dan hanya akan berakhir sebagai ghanimah bagi pihak Daulah Islam. Atau, bisa dibilang mereka (salibis dan sekutu) secara tidak langsung “membiayai” Daulah Islam walaupun mereka tidak berniat demikian. Mereka membuat makar kepada Allah, tetapi Allah membalas makar mereka. Oleh karena itulah sesungguhnya rezeki para mujahidin itu ada di ghanimah.
Di sisi lain, para mujahidin, dengan senjata kesayangan mereka kalashnikov, yang kebanyakan mereka dapat dari ghanimah, dengan rambut yang kusut, badan yang penuh dengan debu, banyak dari mereka menggunakan sandal bahkan telanjang kaki. Pelatihan mereka itu tidak semahal pelatihan pasukan khusus salibis. Qiyamul laill, sabar, salat, puasa, istiqomah, zuhud, wara’ adalah beberapa pelatihan yang tidak memerlukan biaya negara tetapi membuat mereka kuat dan tak terkalahkan, karena Allah yang menjadi instruktur pelatih mereka, bagaimana jika anda dilatih langsung oleh Tuhan semesta alam?
Salah satu media propaganda mereka adalah melalui film–film Hollywood yang sering menampilkan kekuatan, keteguhan, kecanggihan serta skill yang mereka miliki seperti film act of valor, zero dark thirty, lone survivor dsb. Padahal jika anda ingin tahu tentang mereka yang sebenarnya, lihatlah kesudahan penembak Syeikh Usamah Bin Laden, Rob O’neill. Orang yang mengaku sebagai penembak Usamah ini sekarang dalam keadaan hina karena dikeluarkan dari pasukan sehingga menjadi pengangguran, tunjangan kecil, juga diliputi perasaan cemas karena banyak yang meneror keluarga mereka. Istri dan anak mereka sehari–harinya memegang senjata di rumah karena takut sewaktu–waktu seseorang menerobos pintu mereka. Seperti ini-kah mereka yang hebat itu?
Lihatlah kesudahan tentara–tentara Zionis Israel pasca agresi–agresi militer mereka ke tanah Palestina. Disinilah letak dasar pembeda antara tentara haq dengan tentara batil. Banyak dari mereka (tentara Zionis) melakukan bunuh diri atau mengalami gangguan mental. “Data statistik resmi menunjukkan ketidakmampuan Tel Aviv untuk menurunkan tingkat bunuh diri di antara serdadu rezim Zionis ini” (republika.co.id) yang demikian itu dikarenakan mereka menentang fitrah mereka yang haq dengan kebatilan, sehingga hati mereka kacau (goncang).
Lalu kenapa Rasulullah SAW beserta para sahabat juga para tabi’in tidak mengalami penyakit tekanan mental bahkan sampai bunuh diri? Padahal pedang mereka telah membunuh banyak musuh, juga memenggal kepala mereka? Baju perang mereka banyak yang berkarat karena banyaknya darah musuh yang terciprat, bahkan Khalid bin Walid sampai membawa sembilan pedang yang semua-nya patah karena sengitnya peperangan Mu’tah? Jawabanya adalah karena mereka berada di jalan yang benar (haq)!
“Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh–sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. “ (27;50)