Al Hayat Media Center
Menghadirkan Bangkitnya Khilafah dan Kembalinya Dinar Emas
Muqoddimah
Di saat angin zaman berhembus
dari kota
Madinah, membawa seruan yang menggambarkan sebuah warisan paling agung dalam
sejarah manusia. Sebuah warisan yang menjadi saksi teragung bagi kemanusiaan.
Untuk menorehkan sepanjang zaman yang berdiri di atas al-quran sebagai petunjuk
dan pedang sebagai penolong yang terhunus. Itulah warisan minhaj nubuwwah yang
dikenal dengan kejujuran, tekad membaja, juga dikenal dengan sikap keras dan
tegas terhadap kaum kuffar. Itu semua untuk membersihkan bumi dari kerusakan
yang telah merata setelah sebelumnya baik...
Dan di zaman ini, kerusakan itu
telah disebar benihnya oleh Amerika dan ditanam oleh Yahudi, memimpin sistem
KAPITALIS perbudakan yang dibangun di atas sebuah lembaran kertas bernama
DOLLAR yang mereka cetak sendiri, menyebarkannya dan memaksakannya kepada
negara-negara lain.
Dan setelah seluruh kezhaliman
dan kejahatan yang mereka perbuat, mereka dibiarkan melanjutkan kejahatan tanpa
halangan. Si kufur ini menjadi gelap mata dalam waktu yang lama, mereka lupa
bahwa fajar era baru telah menyingsing, yang mewarisi manhaj kenabian yang akan
terus berjalan sepanjang zaman bersama thaifah manshurah hingga hari Kiamat.
Mereka adalah para ksatria yang menang, yang teguh laksana gunung yang kokoh.
Dan SEKARANG, di zaman ini, suara
dentingan pedang dan suara lesatan anak panah telah berubah menjadi dentuman
bom dari kobaran PERANG, menanamkan TEROR di hati orang-orang kafir. Di mana
pukulan pertamanya terhadap sistem ekonomi setan mereka telah menghantam dua
berhala kembar kapitalis.
Amerika kemudian diseret kakinya
ke Afghanistan dan kemudian
ke Iraq
hingga patahlah punggungnya. Dan keadaan ekonominya digiring menjadi UTANG tak
terlunaskan. Sebagaimana bala tentara dan sekutunya digiring menjadi GILA dan
kepada KEMATIAN.
Dan setelah jihad berhasil
merealisasikan kemajuan demi kemajuan, dan barisan telah disucikan (dibersihkan
dari kotoran), warisan kenabian kembali bangkit dibawah bayangan ujian. Janji
Nabi yang ditunggu-tunggu semakin tampak, yaitu dengan bangkitnya Khilafah di
atas Minhaj Nubuwwah dan kembalinya syariat Allah untuk membersihkan bumi dari
kerusakan.
Dengan kembalinya hudud... zakat... dan jizyah...
Dan sekarang, telah kembali mata
uang paling agung untuk mengatur harta seluruh dunia...
(EMAS)
Dengan masuknya khilafah ke
sektor ekonomi akan memberikan pukulan menyakitkan kedua bagi sistem kapitalis
perbudakan Amerika dan akan membuang Dollar yang licik ke arah keruntuhan.
Inilah kembalinya DINAR EMAS...
BANGKITNYA KHILAFAH
DAN
KEMBALINYA DINAR EMAS
"Syariat Allah datang untuk
melindungi lima
hal terpenting dalam kehidupan manusia, di antaranya adalah MENJAGA
HARTA..."
"Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu‘aib, saudara mereka
sendiri. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan
(sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang
nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu
merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah
(diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang
beriman"." (Al A'rof : 85)
Di negeri Madyan ini, kaum Syu'aib pantas mendapat murka Allah karena
telah menghalangi hak-hak manusia. Dan ketika sejarah kembali mengulang
dirinya, maka jenis kerusakan terbesar yang pernah disaksikan bumi adalah
munculnya kezhaliman dari MATA UANG KERTAS. Sebuah konsep setan yang diciptakan
Bank yang kemudian berubah menjadi sebuah sistem keuangan ribawi, licik dan
menjajah yang telah diciptakan oleh BANK RESERVE FEDERAL AMERIKA.
Sebuah perusahaan pribadi yang
berhasil menghalangi manusia dari hak-hak mereka dengan cara LICIK dan
MERAMPAS, yaitu dengan cara mewajibkan penggunaan mata uang kertas yang dikenal
dengan Dollar. Sebuah mata uang yang dicetak sendiri oleh Bank Reserve Federal
dan digunakan untuk menggantikan emas dan perak. Padahal keduanya adalah
satu-satunya alat tukar perdagangan yang telah diciptakan Allah untuk transaksi
jual beli baik barang atau jasa. Hanya saja sebagaimana Allah telah menjadikan
bumi ini baik sejak awalnya, Dia telah menetapkan sunnah bahwa ini akan dirusak
oleh mereka yang merusaknya.
Putra-putra Khilafah telah diberi
taufiq dan karunia berupa kemampuan dan bashirah agar mereka berhasil
menghancurkan belenggu sistem Bank Reserve Federal dan mengembalikan dinar emas
dan dirham perak untuk menjadi alat tukar utama dalam transaksi barang atau jasa.
Dimulai dari tempat lahirnya Daulah Islamiyah...
Dahulu barang dagangan secara
umum, emas dan perak secara khusus telah digunakan sebagai alat tukar
perdagangan sepanjang sejarah, sebagaimana yang akan kita lihat.
Di mulai dari sini, dari tepi
sungai Eufrat dan Tigris yang subur, biarkanlah angin zaman membawa kita jauh
ke kota kuno
Babilonia. Di negeri Babilonia ini, yang terletak di sebelah selatan Iraq , dua sungai ini ibarat tali kehidupan bagi kota itu, dua sungai ini
merupakan pusat perdagangan dan pengairan untuk ladang gandum dan lainnya.
Dan sebagaimana barang niaga
lainnya yang memiliki nilai intrinsik pada benda itu sendiri, bahan makanan
pokok seperti gandum dan kurma dahulu juga digunakan sebagai alat tukar yang
digunakan oleh manusia untuk membeli barang dan jasa, karena manusia pada
umumnya membutuhkannya. Mereka membutuhkan gandum untuk membuat roti sebagai
makanan, sedangkan sisa yang tidak mereka makan mereka gunakan untuk membeli
hal lain baik benda atau jasa.
Misalnya orang dari negeri dua
sungai (Irak) ini membeli sebuah kapak dengan harga dua kilo kurma, akan tetapi
terdapat keterbatasan dan ketidak-efisienan dalam penggunaan barang-barang ini
sebagai alat tukar perdagangan, di antaranya adalah lemahnya kemampuan untuk
menjaga harga, sebagai contoh, kurma ini harganya akan sangat rendah jika
dibandingkan dengan harga rumah ini. Sehingga jika ada orang yang ingin membeli
sebuah rumah dengan menggunakan kurma, maka dia butuh kurma jumlah yang sangat
besar.
Hal ini menjadi masalah,
bagaimana memindahkan kurma yang begitu banyak dari tempat yang jauh, sehingga
ini tentu membutuhkan biaya tambahan untuk memindahkannya. Kemudian juga, di
mana orang yang membeli ini akan menyimpan semua kurmanya? Apakah dia harus
membeli rumah yang baru untuk menyimpannya? Dan berapakah waktu yang dia
perlukan untuk menjualnya lagi sebelum kurma itu kadaluarsa? Sehingga harga
barang ini berbeda-beda sesuai dengan waktu dan jaraknya.
Dan ketidak-efisienan yang kedua
terletak pada tidak adanya standar ukuran nilai tukar jual-beli tanpa adanya
standar nilai tukar, terkadang akan menimbulkan kekacauan. Bisa jadi ada
pedagang yang tidak mau dibayar dengan kurma, sedangkan menyimpan
bermacam-macam barang untuk disiapkan sebagai alat tukar tentu hal yang tidak bisa
dilakukan.
Dan di antara fitrah manusia,
mereka tertarik dengan logam mulia, terutama emas dan perak. Allah telah
menjadikan keduanya indah di mata manusia.
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa
yang diinginkan berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang
bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik." (Ali Imron : 14)
Dan sebagaimana Allah telah
menjadikan bulan sebagai petunjuk waktu bagi manusia dalam firman Allah:
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit.
Katakanlah, "Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah)
haji"." (Al Baqoroh : 189)
Allah telah menetapkan untuk
menjadikan emas dan perak sebagai satu-satunya alat ukur (alat tukar) untuk
menukar barang atau jasa dan menjadikan pada keduanya sifat-sifat khusus untuk
fungsi tersebut. Emas dan perak keduanya bisa untuk dipecah, sebagaimana
keduanya juga dapat disatukan untuk dijadikan perhiasan. Keduanya juga tidak
menyusut, sehingga keduanya tidak memiliki waktu kadaluarsa yang berarti
keduanya mampu menjaga kestabilan nilai, dan juga semua manusia menyukainya.
Dua benda ini juga hanya memiliki
jumlah yang terbatas, dan tentu saja dia tidak dapat ditanam sehingga sejumlah
kecil emas memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mempertahankan nilainya.
Di samping itu, penggunaan emas dan perak dalam perdagangan lebih efisien,
sebagaimana semua benda juga dapat ditentukan harganya dengan emas dan perak,
sehingga sekarang, seseorang dapat membeli rumah dari orang lain dengan mudah.
Sekarang kita beralih ke masa
ratusan tahun lalu, menuju Mesir di zaman nabi kita Yusuf alaihissalam. Di mana
beliau dikhianati para saudaranya dan dijadikan budak untuk dijual di pasar.
Dan di pasar ini, mata uang telah dibuat untuk mempermudah transaksi di pasar
Mesir. Dan dengan menggunakan mata uang, ukuran beratnya, tidak lagi ditimbang
dalam transaksi sederhana. Karena mata uang itu telah memiliki ukuran yang baku , sehingga para
pedagang tidak lagi menentukan harga dalam transaksi sederhana dengan jumlah
mata uang, bukan dengan berat. Sehingga mereka menghitung potongan mata uang
tanpa perlu menimbangnya, sehingga di pasar ini Mesir ini, Yusuf, dengan
berbagai kemuliaan dan ketampanannya hanya dihargai murah, sekian dirham saja,
sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Quran :
"Dan mereka menjualnya dengan harga rendah, yaitu beberapa dirham
saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya." (Yusuf : 20)
Yusuf dalam hidupnya telah
mengalami perbudakan, pencemaran nama baik, dan pemenjaraan. Namun setelah
beberapa lama, Allah membalasnya dengan kekuasan di muka bumi lantaran
kesabarannya. Dan Allah memuliakannya dengan menyelamatkan penduduk Mesir dari
kelaparan melalui dirinya di mana dia membentuk lumbung gandum, yang
kelebihannya dijual ke negeri-negeri sebelah.
Penduduk negeri-negeri itu
bersegera ke Mesir untuk membeli barang dengan mata uang logam sehingga koin
emas dan perak menjadi alat tukar perdagangan yang berlaku di sepanjang zaman
di seluruh negeri.
Cina telah menggunakan potongan
emas persegi empat untuk perdagangan 1700 tahun sebelum hijriah
Kerajaan Lydia juga menggunakan koin emas
dan perak sejak 1300 tahun sebelum hijriah
Athena (Yunani) telah menggunakan
koin emas 1050 tahun sebelum hijriah
Romawi mulai menggunakan koin
emas yang disebut 'Orios' 700 tahun sebelum hijriah
100 tahun sebelum hijirah, Persia
telah menggunakan koin perak yang disebut 'Drakama'
Dan kini saatnya kita singgah di
tempat lahirnya warisan terbesar dalam sejarah manusia, kita akan memasuki kota Madinah di zaman Nabi
shallallahu alaihi wa sallam. Kota
ini merupakan tempat di mana Nabi dan para shahabat diperintahkan untuk hijrah
kepadanya setelah 11 tahun berada di bawah tekanan orang-orang kafir di Makkah.
Mereka memulai dengan membangun masjid yang mana ibadah ditujukan hanya kepada
Allah saja. Kaum mukminin pun bersatu dengan satu seruan di atas iman, seruan
yang menggema di dalam hati kaum mukminin. Mengikat mereka satu sama lain untuk
membentuk Daulah Islamiyah. Dan Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya atas kaum
mukminin dan menghinakan orang-orang yang ingin menghancurkan dien-Nya.
"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu."
(Al Ma'idah : 3)
Islam telah menjadi aturan hidup
sempurna yang mencakup segala aspek kehidupan, dari masalah ibadah hingga
masalah muamalah perdagangan. Ketika itu transaksi perdagangan dilakukan
menggunakan bahan makanan pokok terutama adalah kurma, begitu juga digunakan
beberapa tambang mulia yang dicetak dan ditentukan beratnya.
Ketika itu terdapat tiga (3)
jenis mata uang utama yaitu: 1. Dinar emas dari kekaisaran Romawi, 2. Dirham
perak dari kekaisaran Persia ,
dan 3. Fulus kuningan yang digunakan secara lokal yang memiliki nilai tukar
rendah. Dan ketika itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak merubah
penggunaan mata uang ini bahkan keunggulan emas dan perak dan penggunaanya
dengan dicetak menjadi dinar dan dirham termasuk yang diakui oleh Al-Quran dan
sunnah.
Keduanya (Dinar dan Dirham) telah
ditunjukkan sebagai salah satu jenis harta dan alat tukar perdagangan,
sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak
akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas
sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya." (Ali Imron
: 91)
Sebagaimana keutamaannya tetap
berlanjut hingga ke surga, di mana keduanya menjadi hiasan bagi kaum mukminin:
"(Bagi mereka) surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya
mereka diberi perhiasan, gelang-gelang dari emas dan mutiara." (Fathir
: 33)
Begitu juga, manusia yakin bahwa
emas dan perak adalah hal paling baik dalam stabilitas harga sepanjang zaman,
sehingga dirham dan dinar menjadi standar ukur transaksi perdagangan seluruh
barang dan jasa. Begitu juga Islam menjaga transaksi perdagangan dari
kecurangan, penipuan dan spekulasi.
Dinar dan Dirham juga menjaga
praktek perdagangan dari praktek riba, dan (riba) itu adalah kezhaliman
terbesar yang menimpa manusia. Bahkan karena besarnya keburukan riba, Allah
mengumumkan perang bagi siapa yang tidak meninggalkan transaksi dengannya.
"Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari
Allah dan Rasul-Nya." (Al Baqoroh : 279)
Allah memerintahkan untuk
mengobarkan PERANG dan membersihkan bumi dari syirik dan kezhaliman (riba).
Maka telah tiba masanya, kaum Mukminin keluar dengan kekuatan iman mereka,
menyongsong kemenangan yang telah dijanjikan, menghantam kegelapan yang pekat,
dengan mata pedang dan cahaya tauhid.
Maka berhala dihancurkan...
kabilah-kabilah disatukan... kekaisaran-kekaisaran diruntuhkan...
Pedang terhunus itu terus
digunakan untuk meninggikan kalimat Allah, menyebarkan keadilan dan kejayaan
kepada seluruh umat. Dan setelah belenggu riba dipatahkan, keberkahan pun
kembali. Ekonomi kembali bangkit di bawah naungan Daulah Islamiyah yang tidak
mewajibkan pajak apapun kepada manusia kecuali hak Allah dalam harta mereka,
yakni zakat.
Dan pada masa perluasan Daulah
Islamiyah, pada tahun 77 H, Amirul Mukminin Abdul Malik bin Marwan bertekad
untuk menghapus simbol syirik dan gambar yang haram pada mata uang yang
berlaku. Dia pun memerintahkan untuk mencetak dinar Daulah Islamiyah pertama
yang bersih dari gambar-gambar haram, khalifah juga melakukan berbagai hal yang
penting untuk menjaga ketepatan ukuran mata uang yang berlaku demi menjalankan
firman Allah Ta'ala:
"Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah
dengan timbangan yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
(Al Isro' : 35)
Sebagaimana kaum muslimin
menjalankan perintah Allah di dalam transaksi besar untuk menimbang mata uang
untuk melindungi pembeli dari berbagai kecurangan seperti dikikirnya pinggiran
dinar.
Cahaya perintah Allah ini terus
menerangi ufuk, Daulah Islamiyah terus meluas dari ibukotanya di Baghdad ke segala penjuru
hingga sampai sebuah negeri di Eropa yang memiliki perkebunan luas yang disebut
oleh kaum muslimin dengan Andalus. Di mana Daulah Islamiyah tetap menggunakan
alat tukar sebenarnya untuk menjaga harta dengan menyebarkan Dinar emas dan
dirham perak sehingga perdagangan dan evaluasi produk dan jasa berjalan teratur
juga tidak terhalangi oleh pajak, perbatasan atau cukai.
Dimulai dari Makkah tempat Allah
menurunkan petunjuk hingga ke Baghdad tempat
mata air ilmu, kemudian mencapai Andalusia
ditempat dengan keindahan yang mengagumkan. Daulah Islam menjadi menara bagi
seluruh alam. Dan di saat kaum muslimin di Andalusia
dan lainnya hidup di dalam gemerlapnya cahaya emas, orang-orang yang hidup di
penjuru Eropa tenggelam di dalam kekufuran dan dibutakan era kegelapan.
Eropa ketika itu terdiri dari
kerajaan-kerajaan yang saling berperang dan terkenal dengan jorok dan keji
serta tersebarnya kerusakan moral di kalangan rakyatnya. Masing-masing kerajaan
menggunakan mata uang berbeda-beda yang khusus bagi mereka. Dan inilah yang
membuat bisnis penukaran mata uang menjadi bisnis yang sangat menguntungkan
sekali dan mendorong orang-orang untuk menitipkan kelebihan koin emas dan perak
mereka.
Sebagai penjelas, misalnya ada
seseorang yang menyimpan 20 keping koin emas di bank dengan syarat dia akan
mendapat satu koin emas setiap bulan sebagai 'bunga'. Apabila ada 4 orang
lainnya yang melakukan hal itu maka akan terkumpul 100 koin emas di bank, akan
tetapi di akhir bulan tidak ada yang menarik tabungan mereka kecuali satu dari
lima orang ini dan dia diberi tambahan 'bunga' sebanyak satu koin emas dan
sebagai pengganti koin emas yang diberikan oleh bank sebagai bunga kepada orang
ini. Pihak bank akan menggunakan salah satu koin milik nasabah yang lain
sehingga di bank tersisa 79 koin emas. Dan karena bank yakin bahwa nasabahnya
tidak akan menarik tabungan dalam waktu yang sama, maka mungkin baginya untuk
meminjam sebagian koin emas yang berada di brankas mereka milik nasabah baru.
Misalnya bank bisa meminjamkan 20
koin emas kepada nasabah dengan syarat dia harus mengembalikan jumlah uang yang
dipinjam dengan ditambah dua keping koin emas sebagai bunga sehingga dengan
begitu, pihak bank tidak hanya mengambil untung dari riba saja tetapi juga
mengambil untung dari penggunaan harta yang sama sekali bukan milik mereka
karena mereka meminjamkan emas yang dimiliki oleh nasabah mereka, dan bukan
emas yang memang milik mereka.
Transaksi yang seperti ini menjadi sebab munculnya apa yang tersebar
sekarang, yaitu UANG KERTAS.
Awalnya ketika seorang menitipkan
uang emas atau perak mereka di bank untuk mencari bunga maka penitip ini akan
mendapatkan lembar perjanjian yang memungkinkan bagi pemiliknya untuk mengambil
sejumlah uang emas atau perak yang tertera dalam lembaran itu. Lembaran
perjanjian itu sekedar menjadi lembar perjanjian bahwa akan diberikan bayaran
bagi pemegangnya, sedangkan alat bayar yang sebenarnya adalah koin emas atau
perak dan bukan lembaran kertas itu hingga kemudian bisnis perbankan mendapat
keuntungan sampai membuat berbagai cabang bersaing dalam melakukan praktek
bisnis dengan para pedagang, baik itu dari Venesia atau dari London . Dan di London, dibentuklah Bank
Reserve pertama yang disebut Bank of England, tetapi bank ini disokong oleh
pemerintah Inggris yang menerapkan mata uang kertas, kemudian para bankir
menjadikan Bank of England sebagai contoh untuk sistem represif ini di Eropa.
Dan setelah terjadi penentangan pada mulanya, pada 1332 H bertepatan dengan
1913 M dibentuklah pertama kali Bank Reserve Federal di Amerika dengan bentuk
yang sama.
Dan sebagaimana temannya (Bank of
England), Bank Reserve Federal juga perusahan swasta dan juga sebagai bank
eksklusif milik pemerintah yang diberi kewenangan untuk mencetak mata uang
kertas yang dapat ditukar menjadi uang emas apabila diminta standar emas ini
-yaitu mengikat nilai uang kertas dengan emas- yang telah memberikan uang
kertas semacam legalitas.
Dan tidak lebih dari satu tahun
setelah dibentuknya Bank Reserve Federal, dunia menjadi saksi atas Perang Dunia
I. Pasukan Inggris merangsek ke arah Irak berkat bantuan antek no.1 mereka,
yaitu RAFIDHAH. Negeri-negeri kaum muslimin berserta minyak yang ada di
dalamnya menjadi harta rampasan.
Kemudian para salibis mendapatkan
dorongan untuk melakukan kesepakatan Sykes-Picot dan mulai membagi-bagi negeri
kaum Muslimin menjadi negara-negara yang terpisah (terpecah). Sebagaimana mereka
membuat negara khusus bagi Yahudi, negara yang dibangun di atas pembantaian
kaum muslimin yang tak terhitung jumlahnya. Dan dilindungi para thaghut Arab
yang dipilih oleh salibis.
Ketika itu Amerika tetap menjauhi
perang, hingga perang berakhir mereka memilih untuk membangun ekonominya dengan
membuat alat perang dan mengekspornya bersama barang-barang lain melalui
samudra Atlantik ke Eropa. Para buruh di
Amerika mendapat gaji mereka dengan uang kertas yaitu uang kertas yang
dikeluarkan oleh Bank Reserve Federal. Adapun Eropa membayar barang ekspor
Amerika menggunakan alat tukar sesungguhnya: EMAS.
Dan demi melanjutkan biaya
perang, para thaghut Eropa melepaskan 'Standar
Emas' yakni mereka menyelisihi janji mereka untuk memback up uang kertas
dengan emas. Dan ketika uang kertas tidak lagi disokong dengan emas, pemerintah
mulai mencetaknya dengan jumlah berlebih. Di Jerman, jumlah uang kertas
meningkat tajam.
Dan ketika negara mencetak uang
kertas tanpa peduli dengan permintaan barang dan jasa, maka harga-harga pun
naik. Di Jerman, roti yang pada awal perang terjadi berharga 100 Mark,
menjelang berakhirnya perang harganya naik menjadi 2 milyar Mark! Jerman tidak
hanya rugi emas saja karena thaghut, tetapi juga mereka kehilangan kekayaan
pribadi, karena mata uang Mark menjadi lembaran tak bernilai.
Dan tidak lama setelah Perang
Dunia I, Amerika juga melepaskan 'Standar Emas' dalam skala lokal. Maka
ditariklah kekayaan warga yang sebenarnya lewat sebuah dekrit dan memerintahkan
warga Amerika untuk menyerahkan semua emas yang mereka miliki. Lalu Bank
Reserve Amerika menerbitkan Dollar baru yang menghapus tulisan "Bisa ditukar dengan Emas",
sehingga dalam skala lokal, dollar tidak dapat ditukar kecuali dengan dollar
lain yang sepadan.
Dan setelah menyingkirkan emas,
uang kertas pun menjadi alat ukur utama untuk membeli barang atau jasa. Para bankir berhasil menggantikan emas yang telah
dijadikan oleh Allah sebagai standar ukur (alat tukar).
Emas, yang merupakan harta
sebenarnya, yang telah dikeluarkan dari perut bumi dengan susah sebelum disepuh
dan dirubah menjadi uang diganti dengan uang kertas yang diwajibkan
penggunaannya bagi manusia yang dicetak oleh para thaghut di penjuru dunia
sesuai dengan kemauan mereka. Dan buntut dari pencurian besar-besaran ini,
dunia menghadapi pecahnya Perang Dunia II. Negara-negara peserta perang
menghabiskan cadangan emas mereka.
Di awal perang, Amerika tetap
menjalankan strategi yang sama seperti yang diterapkan pada Perang Dunia I,
dengan menjual senjata, makanan dan lainnya ke negara-negara Eropa dan ditukar
dengan emas. Dan hasil dari mengalirnya emas ke AS dari negara-negara Eropa
selama dua perang dunia ditambah emas yang ditarik dari rakyatnya, maka Amerika
menjadi memiliki cadangan emas yang berlimpah yang dari seluruh dunia. Dan
inilah yang menjadi sumber kekuatannya yang kemudian digunakan untuk menggelar
pertemuan di Bretton Woods bersama lebih dari 40 negara.
Di sini Amerika merintis sistem
baru perbankan dan tukar mata uang asing pasca PD II, sistem ini disebut "Bretton Woods System".
Menurut sistem baru ini, hanya uang keluaran Bank Reserve yang bisa dirubah
menjadi emas dalam skala internasional dengan nilai tukar tetap, yaitu 35
dollar untuk 1 ons (28.3495gr) emas. Sedangkan mata uang lain mengikat nilainya
dengan dollar Amerika, sehingga kemudian Bank Reserve Federal menjadi bank bagi
seluruh negara di dunia. Selanjutnya seluruh negara diharuskan untuk menyimpan
dollar dalam cadangan mereka untuk bisa ikut serta dalam perdagangan
internasional.
Bagaimana untuk mendapatkan dollar-dollar itu?
Wajib bagi mereka untuk
menyerahkan kepada AS barang ekspor atau emas mereka, dan sebagai penggantinya,
Amerika tidak lebih kecuali mencetak lembaran kertas yang hampir tidak ada
harganya.
Dan ketika Amerika bertambah
sombong dengan ekonomi melimpah di atas dollar yang tak berharga, Amerika
berusaha untuk menerapkan sistem kapitalis ini ke seluruh dunia. Dimulai dengan
negara sosialis musyrik Vietnam .
Tetapi ketika perang Vietnam, kecurangan Amerika terhadap dunia terbongkar,
demi membiayai perang Vietnam, Bank Reserve Federal mencetak dan meminjam
dollar yang jumlahnya tidak bisa ditukar dengan emas. Dunia internasional
menyaksikan kecurangan ini. Dan pada tahun-tahun terakhir sebelum berakhirnya
perang Vietnam ,
Negara-negara mulai menuntut haknya untuk merubah dollar yang mereka miliki
menjadi emas, untuk menarik kembali emas dari Amerika.
Ini menyebabkan emas-emas itu
keluar dari Amerika maka Bank Reserve menanggapi hal itu dengan menerbitkan
dekrit presiden yang congkak yang ketika itu disampaikan oleh Presiden Nixon,
di mana dia menganulir ketetapan Bretton Woods dan menolak hak semua negara
untuk bisa mengganti dollar mereka menjadi emas.
"Saya telah memerintahkan Menteri Conlay untuk menghentikan
-sementara- perubahan dollar menjadi emas atau dengan surat lain yang dikeluarkan oleh Bank Reserve
kecuali dengan syarat dan jumlah yang sesuai dengan kondisi ekonomi dan
kepentingan Amerika".
Ini berarti bahwa dokumen
perjanjian Federal (dollar) untuk pertama kali, tidak lagi diback up dengan
emas dalam skala internasional. Sehingga dia menjadi sekedar kertas tak
berharga.
Dan karena dollar tidak lagi
dapat ditukar dengan emas maka si Yahudi mantan pemimpin Bank Reserve
mengatakan terang-terangan:
"Pemerintah AS tetap bisa untuk melunasi utang apapun, karena
kemampuan kita untuk mencetak uang sehingga kita memiliki nol kemungkinan untuk
gagal".
Dan benar, setelah muncul dekrit
presiden Nixon, jumlah dollar yang dicetak Bank Reserve bertambah dari 200
milyar dollar menjadi lebih dari 2,5 triliun dollar. Dan melalui praktek
Perbankan Fractional Reserve yang berada dibawah sistem Bank Reserve Federal,
diperbolehkan bagi bank untuk membuat dollar dengan nomor baru yang disebut
"Bank Credit" untuk semua akad pinjaman seperti kredit properti. Dan
secara nyata, cara ini membuat dollar baru yang tersebar terus bertambah
seperti pada tabel.
*statistik silahkan lihat di
video*
Dan puncak dari sistem setan ini, dijalankannya berbagai instrumen
penipuan.
Yaitu : BUNGA BANK
Untuk meminjam uang dari Bank
Reserve Federal, Pemerintah AS
pertama kali akan menerbitkan OBLIGASI yang tidak lebih surat perjanjian untuk meminjam sejumlah
dollar yang akan dibayar pada waktu yang tertera bersama tambahan bunganya.
Kemudian Bank Reserve Federal akan membeli surat obligasi itu melalui perantara
bank-bank swasta dan setelah selasai transaksi ini maka Bank Reserve Federal
akan mengeluarkan dollar-dollar baru. Akan tetapi ketika Bank Federal
menerbitkan dollar-dollar baru untuk membayar surat obligasi atau ketika bank-bank swasta
mengeluarkan dollar baru untuk membayar kontrak kredit, bank-bank itu hanya
menerbitkan jumlah yang dipinjam saja tanpa 'bunganya'.
Padahal dalam aturan dia harus
membayarkan jumlah yang dipinjam beserta bunganya, maka pertanyaannya adalah:
Jika bank hanya menerbitkan dollar baru untuk membayar pinjaman maka dari mana
datangnya dollar yang lain untuk membayar bunga pinjaman itu?
Jawabannya adalah: Dollar itu TIDAK ADA !
Terlihatlah kelicikan sistem ini.
Selalu, jumlah total utang ini,
yaitu jumlah yang dipinjam dengan bunganya, lebih besar dari jumlah uang yang
dipinjam. Sehingga ini mengharuskan untuk meminjam jumlah dollar yang lebih
banyak terus menerus untuk membayar bunga pinjaman.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh
pengamat ekonomi Mike Maloney:
"Ketika uang yang dipinjam harus dikembalikan dengan bunga
sedangkan uang yang digunakan untuk membayar bunga ini sebenarnya tidak ada,
ini berarti mengharuskan Anda untuk meminjam jumlah yang lebih. Dan apabila
masyarakat tidak meminjam jumlah yang lebih dengan terus menerus untuk membayar
bunga, maka ekonomi tentu akan hancur setelah deflasi."
Sistem jahat ini juga
mengharuskan terjadinya inflasi ekonomi, karena sistem ini butuh untuk terus
menambah jumlah dollar baru. Dengan demikian harga-harga akan terus naik.
Bahkan dollar hampir kehilangan nilai jualnya sejak dibangunnya Bank Reserve
Federal. Untuk lebih jelasnya, dahulu ketika Bank Reserve Federal dibangun
harga roti hanya 6 sen, tapi sekarang harganya 1.5 dollar. Berarti dia telah
naik 2,200%.
Sebagaimana yang dikuatkan oleh
Ron Paul:
"Pencurian ini sangat jelas, karena sistem ini merampas kekayaan
pribadi manusia. Terdapat krisis pada dollar, dan harta masyarakat dicuri,
kekayaan rakyat dicuri, karena jika kekuatan dollar melemah 10%, berarti
kekayaan rakyat telah dicuri 10%."
Dan setelah dollar telah dicetak
berulang kali, timbullah pertanyaan penting : Mengapa Amerika tidak merasakan
inflasi ekonomi dalam skala besar? Dan mengapa tetap ada permintaan terhadap
mata uang Dollar yang licik ini?
Jawabannya adalah: Karena dollar
diikat dengan komoditas yang tidak ada satu negara pun yang dapat berjalan
efektif tanpanya, disebut oleh orang Amerika dengan EMAS HITAM, komoditi itu
adalah minyak.
Dia ibarat darah kehidupan bagi
semua sistem ekonomi,dia yang menggerakkan mobil, menggerakkan stasiun tenaga
dan pabrik-pabrik. Dia juga akan melindungi negara dengan menggerakkan
alat-alat perang sebagai bahan bakar. Karena itu tingkat permintaan pasar
kepada minyak mentah akan tetap tinggi sehingga dengan begitu, nilai dollar
juga tetap tinggi.
Karena itu, setelah ketetapan
Nixon, pemerintah Amerika meminta secara langsung kepada pemerintah boneka
thaghut saudi untuk menggerakkan utusannya di organisasi OPEC, yang mana
anggota organisasi ini merupakan negara-negara penghasil minyak terbanyak untuk
memanipulasi harga dan menjamin untuk tidak menjualnya kecuali dengan Dollar.
Dan sebagai imbalannya, AS akan membantu rezim taghut Saudi baik militer maupun
politik. Kesepakatan itu kini kita kenal dengan 'SISTEM PETRODOLLAR'.
Hasil pertama dari dijalankannya sistem ini adalah, Pemerintah
Amerika melalui arahan dari Bank Reserve Federal, mencetak dollar-dollar yang
tidak memiliki harga guna membeli minyak yang dicuri oleh para thaghut dari
negeri-negeri kaum muslimin, yang seharusnya dibeli dengan emas.
Hasil kedua adalah, Ketika negara-negara membutuhkan dollar AS
untuk membeli minyak, Amerika pun menjual inflasi uangnya ke negara-negara
lain.
Seperti yang dijelaskan oleh
pengamat ekonomi Edward Griffin:
"Telah diekspor dalam jumlah besar uang-uang buatan Bank Reserve
Federal ke banyak negara, saya ingat di hari-hari pertama ketika aku menulis
penelitian ini, aku sampai mendengar ungkapan "Amerika telah mengekspor
inflasi ekonominya". Aku berkata sendiri : Bagaiman cara mengekspor
inflasi? Apakah dengan meletakkan di dalam kargo kemudian mengirimnya? Atau
bagaimana caranya? Sekarang saya faham. Inflasi ini diekspor cukup dengan kamu
mengirimkan dollar-dollar buatan ini ke negara-negara lain, kemudian negara-negara
ini akan mengirimkan padamu kulkas, mobil, televisi. Maka kamu mendapatkan
barang-barang sedang mereka mendapatkan kertas tak berharga. Jelas ini adalah
transaksi yang sangat menguntungkan bagi orang Amerika!"
Dan bahkan seandainya
negara-negara itu tidak mengganti dollar itu dengan barang, mereka tetap
membutuhkan dollar untuk membeli minyak dan ikut perdagangan internasional
sehingga dollar-dollar ini tetap berada di luar Amerika.
Ketiga : Sistem petrodollar ini
memudahkan Amerika untuk mengalokasikan kelebihan pendapatan tanpa menemui
hambatan apapun.
Sebagai contoh, pendapatan
Amerika pada tahun lalu sebesar 3 triliun dollar sedangkan beban belanjanya di
saat yang sama adalah 3.5 triliun dollar sehingga terdapat defisit sebesar 500
miliar dollar. Untuk melunasi defisit ini, Amerika pun menerbitkan surat-surat
berharga untuk mencari pinjaman dana yang dibutuhkan. Hal ini disebut dengan
DEFISIT BELANJA.
Lalu bagaimana Amerika menahan
beban defisit belanja, padahal dia juga mengalami kelemahan dalam neraca
perdagangan?
Jawabannya sama seperti
pertanyaan sebelumnya, ini masih terkait dengan sistem petrodollar. Sistem
petrodollar telah menjadikan permintaan kepada dollar Amerika tinggi, karena
itu surat
obligasi Amerika sangat laris. Supaya lebih jelas tentang ini, contohnya adalah
:
Cina mengekspor penghasilannya ke
AS dengan imbalan banyak dollar yang masuk ke kas Cina, dan sebagai ganti
daripada dollar itu disimpan sia-sia. Cina menggunakan uang ini dalam jumlah
besar untuk membeli surat-surat obligasi Amerika di mana dia akan mendapatkan
bunga dari surat-surat itu, dollar-dollar itu pun kembali ke AS untuk digunakan
kembali mengimpor sehingga dollar-dollar itu tetap berada di luar Amerika dan
membuat Amerika bisa membelanjakan jumlah yang lebih besar dari penghasilannya
tanpa merasakan adanya defisit ekonomi.
Namun ironi terbesar dari sistem
petrodollar ini adalah diharuskan bagi pemerintahan Saudi dan pemerintahan
murtad negara-negara Arab lainnya walaupun mereka memiliki emas, mereka harus menggunakan
kembalian minyak untuk membeli surat-surat obligasi Amerika, yang dengan itu
mereka akan mendapat 'bunga'.
Dengan begitu Amerika akan
mendapatkan kesempatan untuk kembali memanfaatkan dollar-dollar itu mengimpor
belanjaan lain dari negara-negara luar dan jumlah surat obligasi Amerika yang
berada diluar negeri sangatlah besar dan Cina memiliki jumlah yang terbanyak.
Akan tetapi, sistem petrodollar yang disokong dengan penjualan surat-surat
obligasi Amerika dan membiarkan para thaghut untuk merampas kekayaan alam kaum
muslimin juga merupaan titik lemah AS. Jika ini diserang, maka akan membuat
mata uang yang menindas ini mati dan akan memaksa Amerika, lambang kezhaliman
dan kejahatan untuk runtuh.
Karena sistem ini, yang lahir
dari kejahatan bank dan dibangun di atas pondasi riba akan hancur bersama
negara yang mendanainya di atas pondasi yang sama, yang dia dibangun di atasnya
dan Allah telah menetapkan hal itu di dalam firman-Nya :
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa." (Al
Baqoroh : 276)
Dua Kelemahan Sistem Ekonomi Amerika
Terdapat dua titik kelemahan pada
sistem ekonomi Amerika :
Pertama: Jika sistem ini tidak didanai dengan dana dollar-dollar
baru secara terus menerus untuk membayar bunga atas hutang, maka dengan
sendirinya sistem ini akan runtuh.
Kedua: Dalam kerangka kekacauan geopolitik yang terjadi,
negara-negara besar yang dipimpin oleh Rusia dan Cina, memperlihatkan keinginan
dan kekuatan mereka untuk menyerang sistem petrodollar ini dan pasar obligasi
Amerika, cukup dengan melakukan dumping terhadap obligasi Amerika.
Seperti yang disebutkan pengamat
ekonomi Jim Rickards:
"Kebanyakan surat
obligasi Amerika dimiliki oleh negara-negara asing. Siapa pemiliknya? Cina,
Rusia dan negara-negara yang bukan mitra kita. Mudah bagi mereka untuk
melakukan dumping pada obligasi kita kapan saja mereka mau, dan secara nyata
inilah yang terjadi sekarang. Dalam beberapa waktu terakhir, nisbah kepemilikan
negara-negara asing akan obligasi Amerika menurun. Rusia melakukan
"hammering the market" terhadap obligasi Amerika setiap bulan. Ini
menjadi sinyal kuat bahwa mereka akan memulai perang ekonomi melawan
Amerika".
Di saat negara-negara melakukan
penjualan besar-besaran obligasi Amerika, maka ketika itu Amerika akan
merasakan hukuman nyata dari mencari pinjaman dan bunga. Seperti yang
dijelaskan oleh Rickards:
"Negara-negara asing kini mulai menjual dengan
harga tertinggi surat-surat obligasi Amerika, apabila tidak ada satu pihak pun
yang membeli maka suku bunga Amerika akan naik, itu akan menyebabkan hancurnya
pasar bursa, bisnis properti, dan naiknya suku bunga ini. Juga akan
meningkatkan utang pemerintah AS, dan selanjutnya akan terus menaikkan harga
'bunga' Amerika lebih tinggi lagi. Di sinilah mulai terjadi keruntuhan dan
tidak ada lagi tempat berlari dari kematian".
Dan di saat sistem Petrodollar
hancur serta negara-negara asing yang mulai menghilangkan dollar Amerika dari
simpanan dana mereka maka harga dollar akan runtuh seperti yang diyakini
pengamat ekonomi Griffin
:
"Apabila waktunya tiba, dan sepertinya iya, ketika seluruh negara
akan mengatakan: 'Kami tidak lagi mau bermain-main dengan ini', maka ketika itu
dollar-dollar itu akan kembali ke Amerika dan orang-orang akan berkata: 'Kami
tidak ingin lagi dollar-dollar ini' apa yang akan kita lakukan? dollar-dollar
yang telah kita ekspor dahulu ke luar negeri kini kembali seperti hujan! Tetapi
ketika itu menjadi banjir, dan dollar-dollar kembali seperti arus, maka inflasi
yang dahulu kita ekspor akan kembali kepada kita. Ketika itu kita akan melihat
jumlah uang di Amerika akan membengkak dengan cepat bahkan lebih cepat daripada
Bank Reserve Federal untuk menciptakan uang. Karena uang yang dahulu kita cetak
akan balik kepada kita dan ketika itu kita akan benar-benar melihat nilai beli
Dollar Amerika runtuh".
Akan tetapi meski begitu, tidak
mungkin bagi negara-negara thaghut untuk bersegera melakukan ini karena mereka
juga mengambil manfaat dari sistem ini dengan menerbitkan uang kertas yang
mengikutinya, mereka mengamati dan menunggu konflik geopolitis atau pemicu
ekonomi yang akan menghancurkan secara total dollar sambil memikirkan cara
untuk melindungi diri mereka sendiri dari hal itu dengan cara menyimpan alat
ukur sebenarnya untuk menjaga kekayaan dan yang merupakan alat tukar terbesar
perdagangan :
EMAS
Sebagaimana digambarkan dalam
data statistik ini.
*statistik silahkan lihat di
video*
Di saat negara-negara kafir itu
sedang menanti kejadian yang akan menjadi pemicu, berdirilah satu-satunya
negara yang dibangun di atas iman untuk menghadapi kerusakan ini secara
langsung. Ia memulai hitungan mundur untuk menghabisi sistem petrodollar dan
untuk menghancurkan Amerika. Dan pemicu itu telah menjadi ketakutan terbesar
mereka.
Dia adalah bangkitnya khilafah di
atas manhaj nubuwwah, sebuah sistem yang telah kembali di zaman ini dengan
keadaan asing untuk meninggikan kaum mukminin dan menjadikan mereka bersatu dan
mengesakan Allah saja, menjadikan mereka satu barisan.
Ibarat bangunan yang kokoh,
mereka kuat dengan tekad membaja, merendahkan diri kepada Allah, karena mereka
tahu kemenangan hanya berasal dari Allah. Dan dalam keadaan penuh ketundukan
inilah, keadaan para junud yang akan bertempur. Para
tentara manhaj yang menegakkan khilafah. Para
tentara Allah yang terpilih untuk menjalankan perintah-Nya.
"Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah, dan dien itu
seluruhnya bagi Allah." (Al Anfal : 39)
Dan dalam balutan perang yang
terus menerus, kekhilafahan tetap terus bangkit hingga berhasil menguasai
ladang minyak yang luas di Iraq
dan Syam. Usahanya terus berlanjut untuk membersihkan bumi dari kerusakan dan
mengembalikan kekayaan alam kepada kaum muslimin, dengan izin Allah.
Dan dengan izin Allah,
minyak-minyak ini tidak akan dijual kecuali dengan emas, tidak dengan dollar
atau uang kertas licik lainnya yang telah diterapkan oleh para thaghut kepada
manusia dan demi merealisasikan tujuan ini dan demi meraih tujuan syar'i yang
agung: yakni melindungi kekayaan manusia.
Majlis Syura Khilafah telah
memerintahkan Baitul Mal Daulah Islamiyah untuk mengembalikan alat tukar
sebenarnya dan standar legal untuk mengukur komoditas dan jasa dengan mencetak
dirham perak dan dinar emas.
Dinar Emas
Jenis Pertama: Pecahan 1 Dinar
Ukuran kemurnian satu dinar emas
Daulah Islamiyah adalah emas 21 karat dan berat 4.25gr. Ukuran ini sama dengan
dinar pertama yang telah dicetak oleh Amirul Mukminin Abdul Malik bin Marwan
dan sesuai dengan syariat, karena dinar bersih dari gambar manusia dan hewan
serta terlihat gambar 7 bulir di sisi belakang koin satu dinar yang
menyimbolkan keberkahan infaq di jalan Allah.
Jenis Kedua: Pecahan Lima Dinar
Jenis kedua adalah pecahan lima dinar, bobotnya lima
kali lipat berat koin satu dinar, yakni 21.25gr. Bagian belakang bergambarkan
peta dunia, simbol dari bisyarah Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang
kekuasaan yang akan diraih umatnya yang itu mencakup Konstantinopel, Roma dan
Amerika.
Dirham Perak
Terdapat tiga pecahan dirham perak:
Pertama adalah satu dirham perak, dengan berat 2 gram. Di bagian
belakang koin terdapat gambar tombak dan tameng sebagai simbol bahwa rizki Nabi
shallallahu alaihi wa sallam berasal dari jihad di jalan Allah.
Yang kedua adalah pecahan lima
dirham, dengan gambar menara putih di belakangnya sebagai simbol turunnya nabi
Isa alaihissalam dan bumi Malhamah
Pecahan ketiga adalah 10 dirham, beratnya adalah 20 gram, memiliki
gambar masjid Al-Aqsha di belakangnya. Sebagai simbol tempat Isra dan kiblat pertama
Fulus Tembaga
Dan juga telah dicetak koin dari
tembaga untuk transaksi skala kecil, dia memiliki dua pecahan :
Pecahan pertama adalah sepuluh fulus dengan berat 10gram dengan
logo bulan sabit di belakangnya sebagai simbol waktu Ramadhan, haji dan
lainnya.
Dan yang terakhir (kedua) adalah pecahan 20 fulus dengan berat 20
gram dengan logo pohon kurma yang penuh berkah di belakangnya yang disimbolkan
sebagai gambaran seorang muslim seperti yang sebutkan oleh Nabi shallallahu
alaihi wa sallam.
Koin logam baru milik khilafah
ini tidak mungkin diciptakan sebagai wasilah dengan sekedar mencetaknya dan
menerapkannya kepada masyarakat. Ini semua dibuat dari standar harta yang telah
Allah ciptakan yang sesuai dengan manhaj nubuwwah di dalam Al-Quran dan Sunnah
sehingga dia dengan izin Allah akan menjadi alat ukur bagi khilafah yang
diberkahi ini yang telah berdiri di atas minhaj itu, dan kembalinya alat ukur
itu terlihat jelas dengan dirilisnya dinar emas.
Liputan penggunaan Dinar dan Dirham di bumi Khilafah Islam
Kita hari ini di bumi khilafah,
dan kita telah diberi karunia dengan dicetaknya kembali dinar emas dan kita
akan coba berkeliling untuk berbincang-bincang dengan masyarakat muslim untuk
memberi informasi pada mereka tentang dinar ini dan mendengar pandangan mereka.
Allah telah memberkahi kita di
Daulah Islam ini, alhamdulillah
Semoga Allah memberkahimu akhi
Akhi kalau boleh tahu berapa
berat koin ini?
Akhi, itu satu dinar, beratnya
4.25 gram
"Masya Allah, beratnya sangat tepat, 4.25 gram"
Dan ini diproduksi dengan sangat
baik
Semoga Allah terus menambah
kesuksesanmu, lagi lagi dan lagi
"Tahukah engkau, dinar emas ini mampu mempertahankan
nilainya?"
"Ya aku tahu, ini lebih bagus dari uang kertas di bank"
"Kita senang dengan kembalinya hari-hari ini, seperti di masa
Rasulullah dahulu"
Dengan janji dari Allah, atas
kaum mukminin, Allah memberikan kekuasan di muka bumi dan mengkaruniakan kepada
kami harta ini dan mengaruniakan kepada kita untuk menerapkan syariat Allah dan
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Telah dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku."
Sesungguhnya kami tidak pernah
berperang dalam satu hari pun untuk meraih harta ini atau memperoleh tanah ini,
bahkan para saudara kami mengorbankan kekayaan mereka sendiri dan menaruhkan
jiwa mereka demi satu tujuan: Untuk menjadikan kalimat Allah itu tinggi dan
menjadikan kalimat orang-orang kafir itu rendah!
Saudara-saudaraku tercinta, itu
semua akan terwujud melalu janji Allah, pertama dan kemudian dengan darah kami.
Tidak ada jalan menuju kemenangan kecuali dengan pengorban dan jihad di jalan
Allah.
Alih Bahasa : USDUL WAGHA-1436H
thareeqalhaq.tumblr.com
Ya Allah, jadikanlah kami tentara-tentara Daulah Islamiyah,
wafatkanlah kami sebagai syuhada di jalan-Mu.
Jangan lupakan mujahidin dalam doamu
Al Hayat Media Center
| Dzulqo'dah 1436 Hijriyah
Publikasi : Al-Adnani Media
Video asli berbahasa inggris
dengan teks bahasa arab,
subtitle indonesia tersedia terpisah
Subtitle terjemah indonesia
.ass
Streaming, agar subtitlenya
muncul klik tombol "CC"
Update!!! Download videonya yang
sudah ada subtitle indonesia
HD Quality 1080px
Streaming full terjemah indo
No comments:
Post a Comment