Al Hayat Media Center
Menghadirkan Bangkitnya Khilafah dan Kembalinya Dinar Emas
Bagaimana untuk mendapatkan dollar-dollar itu?
Wajib bagi mereka untuk
menyerahkan kepada AS barang ekspor atau emas mereka, dan sebagai penggantinya,
Amerika tidak lebih kecuali mencetak lembaran kertas yang hampir tidak ada
harganya.
Dan ketika Amerika bertambah
sombong dengan ekonomi melimpah di atas dollar yang tak berharga, Amerika
berusaha untuk menerapkan sistem kapitalis ini ke seluruh dunia. Dimulai dengan
negara sosialis musyrik Vietnam .
Tetapi ketika perang Vietnam, kecurangan Amerika terhadap dunia terbongkar,
demi membiayai perang Vietnam, Bank Reserve Federal mencetak dan meminjam
dollar yang jumlahnya tidak bisa ditukar dengan emas. Dunia internasional
menyaksikan kecurangan ini. Dan pada tahun-tahun terakhir sebelum berakhirnya
perang Vietnam ,
Negara-negara mulai menuntut haknya untuk merubah dollar yang mereka miliki
menjadi emas, untuk menarik kembali emas dari Amerika.
Ini menyebabkan emas-emas itu
keluar dari Amerika maka Bank Reserve menanggapi hal itu dengan menerbitkan
dekrit presiden yang congkak yang ketika itu disampaikan oleh Presiden Nixon,
di mana dia menganulir ketetapan Bretton Woods dan menolak hak semua negara
untuk bisa mengganti dollar mereka menjadi emas.
"Saya telah memerintahkan Menteri Conlay untuk menghentikan
-sementara- perubahan dollar menjadi emas atau dengan surat lain yang dikeluarkan oleh Bank Reserve
kecuali dengan syarat dan jumlah yang sesuai dengan kondisi ekonomi dan
kepentingan Amerika".
Ini berarti bahwa dokumen
perjanjian Federal (dollar) untuk pertama kali, tidak lagi diback up dengan
emas dalam skala internasional. Sehingga dia menjadi sekedar kertas tak
berharga.
Dan karena dollar tidak lagi
dapat ditukar dengan emas maka si Yahudi mantan pemimpin Bank Reserve
mengatakan terang-terangan:
"Pemerintah AS tetap bisa untuk melunasi utang apapun, karena
kemampuan kita untuk mencetak uang sehingga kita memiliki nol kemungkinan untuk
gagal".
Dan benar, setelah muncul dekrit
presiden Nixon, jumlah dollar yang dicetak Bank Reserve bertambah dari 200
milyar dollar menjadi lebih dari 2,5 triliun dollar. Dan melalui praktek
Perbankan Fractional Reserve yang berada dibawah sistem Bank Reserve Federal,
diperbolehkan bagi bank untuk membuat dollar dengan nomor baru yang disebut
"Bank Credit" untuk semua akad pinjaman seperti kredit properti. Dan
secara nyata, cara ini membuat dollar baru yang tersebar terus bertambah
seperti pada tabel.
*statistik silahkan lihat di
video*
Dan puncak dari sistem setan ini, dijalankannya berbagai instrumen
penipuan.
Yaitu : BUNGA BANK
Untuk meminjam uang dari Bank
Reserve Federal, Pemerintah AS
pertama kali akan menerbitkan OBLIGASI yang tidak lebih surat perjanjian untuk meminjam sejumlah
dollar yang akan dibayar pada waktu yang tertera bersama tambahan bunganya.
Kemudian Bank Reserve Federal akan membeli surat obligasi itu melalui perantara
bank-bank swasta dan setelah selasai transaksi ini maka Bank Reserve Federal
akan mengeluarkan dollar-dollar baru. Akan tetapi ketika Bank Federal
menerbitkan dollar-dollar baru untuk membayar surat obligasi atau ketika bank-bank swasta
mengeluarkan dollar baru untuk membayar kontrak kredit, bank-bank itu hanya
menerbitkan jumlah yang dipinjam saja tanpa 'bunganya'.
Padahal dalam aturan dia harus
membayarkan jumlah yang dipinjam beserta bunganya, maka pertanyaannya adalah:
Jika bank hanya menerbitkan dollar baru untuk membayar pinjaman maka dari mana
datangnya dollar yang lain untuk membayar bunga pinjaman itu?
Jawabannya adalah: Dollar itu TIDAK ADA !
Terlihatlah kelicikan sistem ini.
Selalu, jumlah total utang ini,
yaitu jumlah yang dipinjam dengan bunganya, lebih besar dari jumlah uang yang
dipinjam. Sehingga ini mengharuskan untuk meminjam jumlah dollar yang lebih
banyak terus menerus untuk membayar bunga pinjaman.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh
pengamat ekonomi Mike Maloney:
"Ketika uang yang dipinjam harus dikembalikan dengan bunga
sedangkan uang yang digunakan untuk membayar bunga ini sebenarnya tidak ada,
ini berarti mengharuskan Anda untuk meminjam jumlah yang lebih. Dan apabila masyarakat
tidak meminjam jumlah yang lebih dengan terus menerus untuk membayar bunga,
maka ekonomi tentu akan hancur setelah deflasi."
Sistem jahat ini juga
mengharuskan terjadinya inflasi ekonomi, karena sistem ini butuh untuk terus
menambah jumlah dollar baru. Dengan demikian harga-harga akan terus naik.
Bahkan dollar hampir kehilangan nilai jualnya sejak dibangunnya Bank Reserve
Federal. Untuk lebih jelasnya, dahulu ketika Bank Reserve Federal dibangun
harga roti hanya 6 sen, tapi sekarang harganya 1.5 dollar. Berarti dia telah
naik 2,200%.
Sebagaimana yang dikuatkan oleh
Ron Paul:
"Pencurian ini sangat jelas, karena sistem ini merampas kekayaan
pribadi manusia. Terdapat krisis pada dollar, dan harta masyarakat dicuri,
kekayaan rakyat dicuri, karena jika kekuatan dollar melemah 10%, berarti
kekayaan rakyat telah dicuri 10%."
Dan setelah dollar telah dicetak
berulang kali, timbullah pertanyaan penting : Mengapa Amerika tidak merasakan
inflasi ekonomi dalam skala besar? Dan mengapa tetap ada permintaan terhadap
mata uang Dollar yang licik ini?
Jawabannya adalah: Karena dollar
diikat dengan komoditas yang tidak ada satu negara pun yang dapat berjalan
efektif tanpanya, disebut oleh orang Amerika dengan EMAS HITAM, komoditi itu
adalah minyak.
Dia ibarat darah kehidupan bagi
semua sistem ekonomi,dia yang menggerakkan mobil, menggerakkan stasiun tenaga
dan pabrik-pabrik. Dia juga akan melindungi negara dengan menggerakkan
alat-alat perang sebagai bahan bakar. Karena itu tingkat permintaan pasar
kepada minyak mentah akan tetap tinggi sehingga dengan begitu, nilai dollar
juga tetap tinggi.
Karena itu, setelah ketetapan
Nixon, pemerintah Amerika meminta secara langsung kepada pemerintah boneka
thaghut saudi untuk menggerakkan utusannya di organisasi OPEC, yang mana
anggota organisasi ini merupakan negara-negara penghasil minyak terbanyak untuk
memanipulasi harga dan menjamin untuk tidak menjualnya kecuali dengan Dollar.
Dan sebagai imbalannya, AS akan membantu rezim taghut Saudi baik militer maupun
politik. Kesepakatan itu kini kita kenal dengan 'SISTEM PETRODOLLAR'.
Hasil pertama dari dijalankannya sistem ini adalah, Pemerintah
Amerika melalui arahan dari Bank Reserve Federal, mencetak dollar-dollar yang
tidak memiliki harga guna membeli minyak yang dicuri oleh para thaghut dari
negeri-negeri kaum muslimin, yang seharusnya dibeli dengan emas.
Hasil kedua adalah, Ketika negara-negara membutuhkan dollar AS
untuk membeli minyak, Amerika pun menjual inflasi uangnya ke negara-negara
lain.
Seperti yang dijelaskan oleh
pengamat ekonomi Edward Griffin:
"Telah diekspor dalam jumlah besar uang-uang buatan Bank Reserve
Federal ke banyak negara, saya ingat di hari-hari pertama ketika aku menulis
penelitian ini, aku sampai mendengar ungkapan "Amerika telah mengekspor inflasi
ekonominya". Aku berkata sendiri : Bagaiman cara mengekspor inflasi?
Apakah dengan meletakkan di dalam kargo kemudian mengirimnya? Atau bagaimana
caranya? Sekarang saya faham. Inflasi ini diekspor cukup dengan kamu
mengirimkan dollar-dollar buatan ini ke negara-negara lain, kemudian
negara-negara ini akan mengirimkan padamu kulkas, mobil, televisi. Maka kamu
mendapatkan barang-barang sedang mereka mendapatkan kertas tak berharga. Jelas
ini adalah transaksi yang sangat menguntungkan bagi orang Amerika!"
Dan bahkan seandainya
negara-negara itu tidak mengganti dollar itu dengan barang, mereka tetap
membutuhkan dollar untuk membeli minyak dan ikut perdagangan internasional
sehingga dollar-dollar ini tetap berada di luar Amerika.
Ketiga : Sistem petrodollar ini
memudahkan Amerika untuk mengalokasikan kelebihan pendapatan tanpa menemui
hambatan apapun.
Sebagai contoh, pendapatan
Amerika pada tahun lalu sebesar 3 triliun dollar sedangkan beban belanjanya di
saat yang sama adalah 3.5 triliun dollar sehingga terdapat defisit sebesar 500
miliar dollar. Untuk melunasi defisit ini, Amerika pun menerbitkan surat-surat
berharga untuk mencari pinjaman dana yang dibutuhkan. Hal ini disebut dengan
DEFISIT BELANJA.
Lalu bagaimana Amerika menahan
beban defisit belanja, padahal dia juga mengalami kelemahan dalam neraca
perdagangan?
Jawabannya sama seperti
pertanyaan sebelumnya, ini masih terkait dengan sistem petrodollar. Sistem
petrodollar telah menjadikan permintaan kepada dollar Amerika tinggi, karena
itu surat obligasi
Amerika sangat laris. Supaya lebih jelas tentang ini, contohnya adalah :
Cina mengekspor penghasilannya ke
AS dengan imbalan banyak dollar yang masuk ke kas Cina, dan sebagai ganti
daripada dollar itu disimpan sia-sia. Cina menggunakan uang ini dalam jumlah
besar untuk membeli surat-surat obligasi Amerika di mana dia akan mendapatkan
bunga dari surat-surat itu, dollar-dollar itu pun kembali ke AS untuk digunakan
kembali mengimpor sehingga dollar-dollar itu tetap berada di luar Amerika dan
membuat Amerika bisa membelanjakan jumlah yang lebih besar dari penghasilannya
tanpa merasakan adanya defisit ekonomi.
Namun ironi terbesar dari sistem
petrodollar ini adalah diharuskan bagi pemerintahan Saudi dan pemerintahan
murtad negara-negara Arab lainnya walaupun mereka memiliki emas, mereka harus
menggunakan kembalian minyak untuk membeli surat-surat obligasi Amerika, yang
dengan itu mereka akan mendapat 'bunga'.
Dengan begitu Amerika akan
mendapatkan kesempatan untuk kembali memanfaatkan dollar-dollar itu mengimpor
belanjaan lain dari negara-negara luar dan jumlah surat obligasi Amerika yang
berada diluar negeri sangatlah besar dan Cina memiliki jumlah yang terbanyak.
Akan tetapi, sistem petrodollar yang disokong dengan penjualan surat-surat
obligasi Amerika dan membiarkan para thaghut untuk merampas kekayaan alam kaum
muslimin juga merupaan titik lemah AS. Jika ini diserang, maka akan membuat
mata uang yang menindas ini mati dan akan memaksa Amerika, lambang kezhaliman
dan kejahatan untuk runtuh.
Karena sistem ini, yang lahir
dari kejahatan bank dan dibangun di atas pondasi riba akan hancur bersama
negara yang mendanainya di atas pondasi yang sama, yang dia dibangun di atasnya
dan Allah telah menetapkan hal itu di dalam firman-Nya :
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa."
(Al Baqoroh : 276)
Bersambung
No comments:
Post a Comment