NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Tuesday, 12 July 2016

FALUJJAH MENJANJIKAN KEMATIAN KUFFAR



Para perancang strategi perang Daulah Islamiyah adalah golongan yang genius. Mereka bukan sahaja dapat membaca suasana semasa tetapi dapat meramalkan akibat yang akan menimpa musuh-musuh mereka jika pesanan-pesanan disampaikan diabaikan. Ia bukan sahaja mencederakan fizikal dan mental, tetapi yang amat memilukan ia akan mematikan. Jika ia telah mati, maka anggaplah ia telah tiada di dunia ini. Bukan sahaja ia tiada lagi tetapi puing-puingnya pun tidak diukir dan dikesan di batu-batu buruk kerana ia tiada nilai serta hilang sama seperti tentera-tentera Amerika semasa menceroboh Fallujah tahun 2003 sehingga kini tidak terukir nama-nama mereka di batu-batu marmar sebagai tentera cemerlang yang menang dalam perang Iraq, sebaliknya Amerika terpaksa datang lagi dan terus datang menghantar tentera tambahan di Iraq kerana Amerika tidak akan memenangi peperangan di sana. Amerika ingin menghantar tentera-tenteranya mati di Iraq khusus untuk disembelih, termasuklah diviralkan untuk tatapan umum seantero alam. Amerika akan menerima nasib yang amat parah apabila warga Amerika yang berada di Amerika sudah tidak mempercayainya lagi sebagaimana British mengadakan referendum untuk keluar daripada Kesatuan Eropah – British Exit (Brexit) atau Scotland hendak keluar daripada British. 

Barangkali juga seperti Catalonia yang ingin merdeka daripada Sepanyol. Apakah alasannya Amerika akan berlaku seperti itu? Mungkinkah kerana ramai warga Amerika menjadi pejuang-pejuang Daulah Islamiyah yang akan berhadapan dengan tentera Amerika secara terbuka nanti?

Amerika jangan memandang rendah kepada musuh yang diserang walaupun mereka tiada memiliki persenjataan canggih, tetapi mereka ada jati diri - keyakinan. Mereka yakin kepada Allah s.w.t.. Amerika jangan tersilap dalam mencaturkan pergerakannya dan pergerakan musuh-musuhnya. Jangan sampai Amerika terkepong dalam wilayah-wilayah Daulah Islamiyah sebagaimana Amerika terkepong di Afghanistan pada ketika ini.

Amerika mesti berhati-hati sebelum nasi menjadi bubur.




-----------------------------


Bagaimana Bisa Mereka Masuk ke Fallujah?
Disarikan dari tulisan Syaikh Husain ibn Mahmud 

MetrominiNews - Bukan karena strategy yang hebat, bukan juga karena keberanian yang kuat, atau keyakinan yang gila, bukan juga karena berkah al-Mahdi atau pertolongan al-Husain (radhiyallahu anhu)...  Bagaimana bisa mereka masuk Fallujah, padahal itu adalah benteng Daulah Islamiyyah, ibukotanya di bagian selatan, kota masjid, markas ahlus sunnah, dan kota yang telah menimpakan siksaan kepada Amerika dan Inggris... Bagaimana bisa pasukan Hasyd Sya'bi -yang bahkan untuk memilih nama pun mereka payah-, pasukan tentara Iraq yang dipimpin si majusi Qasim Sulaimani masuk ke kota Fallujah yang gagah perkasa?

Ini bukan masalah rahasia, atau kode rumit, ini adalah operasi militer yang jelas dan gamblang, dan tidak perlu pemikiran yang rumit atau strategi yang canggih. Strategi mereka terbuka jelas, dan kita bisa melihatnya dengan mata telanjang, kita sudah melihatnya di banyak tempat, di Tikrit, Ainul Arab, Tel Abyadh dan Tadmur. Singkatnya, strategi mereka adalah: bom, bom, terus bom. Bunuh, bunuh dan terus bunuh, tekan sampai para musuh keluar dari kota, atau bunuh mereka semua. Jangan sisakan satu tempat pun yang bisa digunakan untuk berlindung, hingga batu dan pohon pun harus dihancurkan. Amerika dengan senang hati membombardir lewat pesawat, toh bom yang ditembakkan dibiayai negara-negara Arab, Rafidhah dengan sukarela ikut membombardir dengan meriam, toh semua bom dan roket dibiayai dengan dana sedekah negara negara Arab.

Semua bisa ditebak, bombardir daerah yang ada di depan pasukan kawan, hingga tidak menyisakan batu atau pohon, apalagi manusia, kecuali terkena bom, setelah itu masuklah pasukan terdepan ke daerah yang sudah luluh lantak dengan santai dan segera mengumumkan bahwa daerah itu telah dibebaskan dari teroris. Dan begitulah seterusnya. Setiap mereka akan menguasai suatu daerah, mereka akan meminta bantuan udara, setelah pesawat Salibis-Arab membombardir barulah mereka masuk.

Kebanyakan Pasukan Hasyd Sya'bi yang mengepung Fallujah datang untuk merampok dan merampas, dan bukan untuk berperang. Sehingga orang-orang bayaraan ini tidak pantas untuk dipakai berperang dan tidak kuat menghadapi beratnya medan perang. Begitu juga tentara Iraq, tidak jauh beda dengan mereka. Karena itu, setiap kali ada serangan balik dari pasukan Daulah, mereka akan segera lari dan mundur dengan cepat, dan segera menghubungi pesawat Salibis-Arab untuk membombardir tempat yang terdapat mayat teman teman mereka, karena khawatir di tempat itu terdapat pasukan Daulah.

Adapun strategi mujahidin sejak awal adalah mundur teratur dengan menimpakan siksaan terlebih dahulu kepada pasukan Rafidhah. Namun terjadi kekacauan pada awal penarikan mundur, sehingga jatuhlah korban. Hingga kemudian mujahidin sepakat untuk mengeluarkan seluruh wanita, anak anak dan orang tua dari kota Fallujah,  namun itu juga sangat beresiko, karena memang hampir seluruh kota Fallujah dikepung, bahkan hampir bisa dikatakan mustahil, gambarannya mungkin seperti pasukan kaum muslimin di bawah komando Khalid ibn al-Walid radhiyallahu anhu ketika akan mundur dari terkaman pasukan romawi pada perang Mu'tah. Sedangkan sisa pasukan mujahidin melakukan baiat mati untuk terus bertempur menimpakan siksaan atas orang-orang Rafidhah.

Di antara strategi mujahidin Daulah Islamiyyah yang cukup efektif adalah membuat sibuk pasukan Rafidhah di titik lain, mereka melakukan serangan di Hit, Ramadi, Baiji dan tempat lainnya, sehingga sedikit membuat konsentrasi musuh terpecah dan kepungan terhadap kota Fallujah mengendur, sehingga penduduk dapat diungsikan. Bahkan serangan Daulah di dekat bandara Deir Zour di Syam yang bertambah panas membuat Salibis-Arab ketakutan, khawatir jika bandara itu jatuh ke tangan Daulah. Hingga pesawat pesawat mereka pun tersibukkan dari membantu Rafidhah di Fallujah. Daulah berhasil membantai pasukan Rafidhah di Fallujah, namun Abdul-Majus Abbadi bersikeras untuk bisa menguasai Fallujah walaupun harus menelan kerugian pahit, bahkan majikannya; Amerika telah memperingatkannya, namun dia tidak peduli. Harga yang harus dibayar olehnya adalah: ribuan kaum Rafidhah arab mati dan berkali lipat lainnya terluka, demi membahagiakan Persia. Dan akhirnya Abbadi bisa mengambil foto dari dalam Fallujah, lalu buru buru pergi karena dia tahu perang belum usai.

Sebenarnya kota Fallujah bukanlah benteng Daulah sebagaimana makna yang difahami, tapi rahasia kota Fallujah tersembunyi pada penduduknya yang bersih dari Rafidhah, suku-suku di Fallujah adalah suku-suku yang terkenal dermawan namun keras dalam perlawanan, masuknya Rafidhah dan salibis ke Fallujah lebih kepada makna simbolik daripada makna militer, kota Ramadi misalnya, jauh lebih strategis dari sisi militer daripada kota Fallujah, tapi dengan menguasai Fallujah bisa memperlihatkan kuatnya cengkraman Rafidhah terhadap kota sunni ini.

Bukan hal yang aneh sebenarnya bagaimana kaum Rafidhah bisa masuk ke kota Fallujah, namun yang aneh adalah bagaimana bisa mujahidin bertahan selama satu bulan penuh dengan jumlah mereka yang sedikit (sekitar 800 mujahid) di hadapan musuh yang berjumlah 30.000 lebih, dibantu bombardir dari Salibis-Arab-Persia secara intensif dan terus menerus. Dan yang lebih mencengangkan lagi adalah jumlah korban terbunuh dari pasukan Rafidhah yang mencapai lebih dari lima ribu, yang berarti mujahidin berhasil membunuh lebih dari seperlima pasukan Rafidhah, menghancurkan tank dan kendaraan mereka, dalam pertempuran yang mungkin persis dengan pertempuran para salaf yang kita baca di kitab-kitab tarikh, yang sulit kita bayangkan kecuali setelah melihat para ksatria ini.

Mungkin hal yang paling mengherankan dari perang Fallujah adalah kegilaan yang menimpa para musuh musuh mujahidin, di media informasi, Internet atau di media sosial. Ketika Abbadi si hamba majusi mengumumkan dimulainya operasi "pembebasan Fallujah" Orang-orang ramai berkicau "Tidaklah 'Daulah' masuk ke Fallujah kecuali karena ingin kota itu hancurkan Rafidhah!"

Ketika terjadi pukulan pertama dari Daulah, dan pasukan Rafidhah terlihat kalah, orang-orang berkicau seolah Daulah tidak ada wujudnya di Fallujah, dan yang bertempur di sana adalah suku-suku yang ada di Fallujah.

Ketika pasukan rafidhah berhasil masuk ke beberapa wilayah Fallujah, mereka kembali berkicau, "Seperti biasa 'daulah' mundur dari hadapan Rafidhah supaya mereka membunuhi penduduk Fallujah!"

Ketika pasukan Daulah berhasil menimpakan siksaan kepada pasukan Rafidhah, mereka berkicau "Semoga Allah memberkahi suku suku yang gagah itu".

Ketika pasukan Daulah mundur total dari Fallujah, orang-orang kembali ramai berkicau "sudah aku katakan, 'daulah' pasti akan menyerahkan Fallujah ke Rafidhah!"

Semua ocehan ini, kicauan ini, kontradiksi ini, terjadi hanya dalam tempo satu bulan. Namun sayangnya, kebanyakan manusia tidak bisa mengambil kesimpulan dari kontradiksi ini semua, mereka selalu mengikuti apa yang didiktekan oleh para pendusta ini, yang kebanyakan karena ingin menjelekkan Daulah yang telah menarik karpet dari kaki mereka semua hingga Daulah berdiri sendiri dengan kekuatan aqidah dan kemuliaan para lelakinya yang rela mengorbankan apa pun untuk melindungi penduduk Fallujah dan lainnya.

Tidak diragukan lagi, bahwa Daulah ikut bertempur di Fallujah, dan tidak diragukan juga bahwa suku-suku itu juga ikut bertempur di Fallujah, namun fakta yang ingin disembunyikan oleh mereka adalah, kebanyakan tentara Daulah yang ada di Fallujah adalah suku suku itu sendiri, dan fakta yang mungkin tidak diketahui oleh sebagian orang adalah; mereka yang tetap teguh dan menceburkan diri ke tengah pasukan Rafidhah dengan kendaraan mereka yang mengangkut berton-ton bahan peledak adalah para muhajirin, yang mengorbankan diri mereka demi melindungi kaum muslimin Fallujah. Dan kabar pahitnya bagi orang-orang Rafidhah, para muhajirin ini masih banyak bertahan di bunker bunker di Fallujah, dan mereka belum lelah dari peledakan peledakan, dan bisa jadi, di hari hari mendatang akan banyak terjadi kejutan-kejutan. Wallahu a'lam.
[Disarikan dari tulisan Syaikh Husain ibn Mahmud  ---(القناة اسد الوغى الاخبارية)---






  







No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”