NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Sunday, 3 July 2016

ISLAM DI FILIPINA: SEJAK SEPANYOL DAN AMERIKA KUASAI



Rabu, 27 Juli 2016

Sejarah Islam di Filipina
Friday, June 24, 2016   Filipina  , Indonesia

MetrominiNews - Filipina Negeri Muslim yang Dimurtadkan, Dahulu Filipina 98% adalah Muslim, Kini Muslim Tersisa 5%, Filipina merupakan negara di kawasan Asia tenggara yang pada zaman dahulu kala memiliki populasi Muslim sangat besar, yakni mencapai angka 98%. Sebelum kedatangan bangsa Sepanyol tahun 1565, Filipina adalah negeri muslim dengan populasi muslim mencapai 98 % masuk wilayah Kesultanan Brunei, hingga semuanya berubah setelah kedatangan penjajah Kristen Sepanyol.

Ibukota Filipina nama awalnya adalah Amanilah. Amanilah adalah sebuah kota yang diberi nama dari bahasa Arab yaitu Fi Amannillah (dibawah perlindungan Allah Swt), setelah dikuasai Sepanyol Amanilah diganti nama menjadi Manila. Saat itu kaum muslim Filipina bertekad menjadikan kota Amanillah (Manila) menjadi kota Islam terbesar se Asia Tenggara. Mereka pun sudah menerapkan Syariat Islam selama berabad-abad di bawah pengaruh Negara Khilafah Islam di Timur Tengah.

Pekerjaan kaum muslim Filipina saat itu kebanyakan adalah pedagang, petani, dan nelayan. Tahun 1565 Bangsa Sepanyol datang dengan misi Gold, Glory dan Gospel, yang artinya adalah Penjajahan, dan memberi nama Philipina sesuai nama raja kristen mereka Raja Philipe. Tahun 1569 kota Amanillah direbut oleh Sepanyol dan membantai penduduknya, kemudian dengan berbagai macam ancaman kekerasan dan pemaksaan Sepanyol berhasil melakukan Kristenisasi di wilayah Filipina Utara dan Tengah.

Sebagian Kaum Muslim yang tidak sudi dan merasa najis dengan kristenisasi itu, melarikan diri ke wilayah selatan Filipina untuk menyelamatkan akidahnya. Mereka berhasil membuat pertahanan yang kuat dan terus melawan Sepanyol lewat perang Gerilya. Kemudian Sepanyol memberi nama kaum muslim Filipina dengan nama orang Moro. Nama ini diambil dari sebutan kepada keturunan Arab Sepanyol yang beragama Islam yang dahulu menguasai Andalusia (Sepanyol) yaitu orang Moor.

Sepanyol tidak tinggal diam, mereka merekrut orang-orang Indo Kristen* (orang Filipina yang sudah dikristenkan) untuk berperang melawan kaum muslim yang sebenarnya masih saudara sebangsa mereka. Perjuangan kaum muslim Filipina baik melawan penjajah Sepanyol maupun saudara sebangsa mereka yaitu orang Indo Kristen, terus berlangsung sampai tahun 1898.

Kondisi Filipina saat ini sungguh sangat memprihatinkan, negeri yang dahulu 98% warganya muslim telah berubah negara kristen. Populasi pemeluk Islam hanya bersisa 5%, populasi kristen 90%, sisanya memeluk Budha dan atheis..

Jadi Kelompok pejuang Abu Sayyaf, MILF, BIFF dan semua militan yang ada di selatan Filipina merupakan bukti eksistensinya umat Islam di sana untuk melawan kafir kristen sampai saat ini.

Teringat akan jajahan barat di negeri indonesia, yang mempunyai misi yang sama dengan Sepanyol. Namun indonesia masih tetap dominan akan Islam, namun meski menjadi mayoritas berasa menjadi minoritas karena ketimpangan ekonomi sehingga Islam (Pribumi) menjadi sapi perahan para penjajah. Islam mayoritas hanya kenangan inilah yang dinamakan Islam KTP.

Meski demikian, hanya terdaftar Islam KTP orang kafir masih tidak suka melihat Islam di indonesia. Sehingga dengan berbagai cara Islam di miskinkan untuk kemudian dimurtadkan!

Akankah Indonesia akan menjadi seperti Filipina? Wallahu 'Alam.

Jika semangat jihad dan jauhnya umat dari Tauhid memungkinkan akan seperti Filipina. Semoga saja tidak. Semoga saja Islam dan Muslim di Indonesia cepat sadar dan melek dari penjajahan saat ini. Ingat!! Penjajahan di Indonesia begitu senyap. Banguuun !!  (/ukk)








No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”