Persoalannya ialah, adakah Amerika mula diserang oleh pengganas-pengganas yang dicipta oleh Amerika sendiri sebagaimana cerita-cerita filem yang
diilhamkan oleh Amerika yang ditayang di Amerika dan dieksport ke luar negara, menceritakan
tentang orang Amerika menyerang rakyat dan negaranya sendiri?
Mengapakah perkara
tersebut berlaku kepada Amerika? Barangkali Amerika mencipta ilusi-ilusi
kehidupan yang tersasar dari realiti kehidupan. Menghidupkan cerita-cerita
khayalan, mereka-reka cerita karut tetapi menyembunyikan cerita-cerita kebenaran.
Amerika enggan mencari petunjuk daripada agama Islam
sebaliknya ia jadikan Islam sebagai musuhnya.
Pada tahap pertama dan kedua barangkali momok-momok dan provokasi yang
Amerika lakukan kepada negara-negara umat Islam diterima seadanya, tetapi pada
akhirnya Amerika membina musuh-musuh yang tidak dikenalinya termasuk dirinya
sendiri. Akhirnya, penduduk Amerika sendiri berbunuh-bunuhan sesama mereka seperti cerita-cerita pengganasan yang difilemkan
itu hasil daripada ilusi-ilusinya sendiri. Hiduplah sebagai manusia.
Tetapi ketika ini Amerika sedar dan belajar daripada
kehidupan. Masa sentiasa berubah. Jangan lalai. Buktinya, pada suatu ketika
seseorang itu mungkin kuat menentang Islam - membencinya, menjadi Islamophobia kepadanya tetapi sebelum
mati ia masuk Islam dan mati bersama idelogi Islamnya. Matinya itu dalam iman.
Manakala puak-puak yang berdendam dengan Islam terus
melakukan provok dengan mengada-gadakan cerita-cerita karut-marut dan menuding kepada
orang lain tentang keburukan-keburukan yang mereka lakukan itu. Amerika faham senario
itu kan?
Para pakar saraf perang telah memahami situasi
tersebut. Oleh itu sebelum terlambat adalah dinasihatkan supaya Amerika, jangan
melagu-lagukan Islamophobia lagi tetapi
merenung dan menilai semula sikap terbaik terhadap Islam. Angkat martabat Islam, hormati agama Islam Amerika tidak akan rugi.
Cuba belajar Al-Quran, baca terjemahannya dan amati isi kandungannya. Ambil pengajaran
daripadanya. Kamu tidak rugi jika mempelajari, membaca, mengamatinya dan mengambil
pengajaran daripada Al-Quran.
Semoga Amerika tidak mendajal.
-------------------
Sabtu, 16 Juli 2016
Jangan Kau Cela Mereka (Mujahidin, Muwahidin)
Thursday, June 16, 2016 Feature
, Jihad
MetrominiNews - Hari ini kita menyaksikan orang yang
tidak sholat mengomentari orang yang sholat, kita menyaksikan orang yang tidak
puasa mengomentari orang yang berpuasa. Kita menyaksikan para pelaku jihad
dikomentari oleh mereka yang belum pernah menanggung beban separuhpun dari
beban yang ditanggung oleh pelaku jihad, tahanlah mulut kalian dari mencela
mereka!
Wahai saudaraku… Aku bertanya kepadamu, apa yang
menyebabkanmu mencela Amrozi, Imam Samudra, Ali Gufron, Ibrohim, Osama bin
Laden, dan seluruh pejuang-pejuang muslim yang kalian anggap Teroris,
Ekstrimis, Khawarij, atau panggilan-panggilan yang menyakitkan hati lainnya?
Apa ya akhi? Apa ya ukhti?
Apa karena mereka melakukan "bom bunuh diri"
sehingga kalian mencelanya sebagai bentuk menjatuhkan diri ke dalam neraka,
karena orang yang bunuh diri pasti masuk neraka?
Ketahuilah!
Diriwayatkan dari Aslam bin Imron rodliyAllahu 'anhu,
ia berkata: Kami berangkat berperang dari Madinah menuju Kostantinopel. Pasukan
kami waktu itu dipimpin oleh Abdur Rohman bin Kholid bin Al Walid. Sedangkan
Romawi melekatkan punggung mereka dengan benteng Madinah. Lalu ada seseorang
yang menyerang musuh (ia maju seorang diri dan melompat kedalam barisan musuh,
hingga terbunuh). Sehingga orang-orang pada mengatakan: "Wah, wah! Laa
ilaaha illAllah, dia menceburkan diri ke dalam kebinasaan"
(al-baqarah:195)
Maka Abu Ayyub berkata: Sesungguhnya ayat tersebut
(larang menceburkan diri ke dalam kebinasaan) turun mengenai kami, orang-orang
anshor. Yaitu tatkala Allah telah memenangkan Nabi-Nya dan menyebarkan Islam,
kami mengatakan: Marilah kita mengurusi dan memperbaiki harta benda kita.
Maka Allah ta'ala menurunkan: Belanjakannlah harta
kalian di jalan Allah dan janganlah kalian menceburkan diri kalian kepada
kebinasaan (al-baqarah:195). Maka yang dimaksud dengan menceburkan diri kepada
kebinasaan itu adalah kami mengurusi dan memperbaiki harta benda kami dan kami
tinggalkan jihad.
Sungguh, apa yang kalian sebut "bom bunuh
diri" bukanlah sebuah bunuh diri! Itu adalah amaliyah istisyahadiyah! Bom
syahid! Itu adalah sebuah bentuk perjuangan menegakkan dien ini! Mereka mencari
kematian ya ukhti! mereka mencari syahid ya akhi! Orang yang bunuh diri adalah
karena putus asa! Ingin lari dari masalah yang dihadapi di dunia! Sedangkan
mereka, mereka bukan karena putus asa, tapi karena mencari keridhaanNya! Mereka
bukan pengecut dan lari karena takut amerika, tapi karena mereka tidak terkena
penyakit wahn! Cinta dunia dan takut mati.. justru karena kita malas berjihad,
duduk-duduk di rumah, itulah sebuah bentuk "menjatuhkan diri kedalam
kebinasaan", bunuh diri!
Lalu apa karena mereka lebih senang melakukan jihad
perang daripada "jihad ekonomi, jihad ilmu, jihad nafsu, dan semua jenis
jihad yang kalian ciptakan sendiri", sehingga kalian mencela mereka
sebagai orang yang jahil, gila, ceroboh, dan terburu-buru tanpa memperhitungkan
kekuatan?
Ketahuilah!
Rosululloh Sholallahu 'Alaihi wa Sallam pada sebuah
riwayat dari Imam Ahmad dalam Musnad-nya dari 'Amru bin 'Abasah ia berkata:
"Seorang lelaki bertanya kepada Rosululloh
Sholallahu 'Alaihi wa Sallam: "Wahai Rosululloh, apakah Islam itu?"
beliau bersabda, "Hatimu pasrah kepada Allah 'azza wa jalla dan kaum
muslimin selamat dari (gangguan) lidah dan tanganmu." Ia berkata lagi,
"Bagaimanakah Islam yang paling sempurna?" beliau bersabda,
"Iman." Ia berkata, "Apakah iman itu?" beliau bersabda,
"Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
rosul-Nya dan hari berbangkit setelah kematian." Ia berkata lagi,
"Iman bagaimanakah yang paling utama?" beliau bersabda,
"Hijroh." Ia bertanya, "Apakah hijroh itu?" beliau
bersabda, "Engkau jauhi keburukan.", Ia berkata, "Hijroh
bagaimana yang paling utama?" beliau bersabda, "Jihad." Ia
bertanya, "Apakah jihad itu?" beliau bersabda, "Engkau perangi
orang-orang kafir jika engkau bertemu dengan mereka." Ia berkata,
"Jihad bagaimanakah yang paling utama?" beliau bersabda, "Siapa
saja yang kuda terbaiknya terluka dan darahnya tertumpah."
Rosululloh Sholallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
"Kemudian dua amal yang keduanya merupakan amalan terbaik kecuali kalau
ada yang melakukan yang semisal; hajji mabrur dan umroh." (HR.Ahmad dan
Ibnu Majah).
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah kaum wanita itu diwajibkan jihad?" Beliau
menjawab: "Ya, mereka diwajibkan jihad tanpa perang di dalamnya, yaitu
haji dan umrah." – (HR.Ahmad dan Ibnu Majah).
Itulah makna syar'i jihad, yakni perang! Karena hal
itulah, para ulama sepakat, jika menemukan kata jihad yang disebutkan secara
mutlak, atau berdiri sendiri, maka maknanya tidak dibawa kecuali kepada makna
berjihad melawan orang kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam, atau
memberikan jizyah dari tangan sementara mereka dalam keadaan hina! dan tidak
dibawa kepada makna lainnya. Sehingga, jika ada kata.. "Berjihadlah terhadap
orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu" secara mutlak dan tidak
ditunjukan bagaimana cara berjihadnya, maka cara berjihad yang dimaksud adalah
dengan perang atau mengerahkan segenap kekuatan untuk berperang melawan
orang-orang kafir dengan pedang atau senjata.. Bukan berperang melawan orang
kafir dengan cara berbakti kepada orangtua, atau berpuasa, atau menuntut ilmu,
dsb..
Sehingga salah jika mengatakan bahwa maksud kata
diatas adalah, "Berbaktilah terhadap orang-orang kafir dan orang-orang
munafik itu" atau "Tahanlah hawa nafsumu terhadap orang-orang kafir
dan orang-orang munafik itu" ,…. Maka salah besar… melainkan artinya,
"PERANGILAH DENGAN PEDANG orang-orang kafir dan orang-orang munafik
itu"… Belajar kita bukanlah jihad.
Ilmu kita bukanlah jihad. Duduk-duduk bersama
saudara-saudara kita di dalam halaqoh-halaqoh ilmu bukanlah jihad, berjuang di
parlemen parlemen kufur bukanlah jihad. Jihad adalah perang, selama panji jihad
masih berkobar, selama tombak tombak masih terhunus, dan selama engkau dalam
keadaan sehat dan memungkinkan untuk memanggul senjata.
"Karena Amerika adalah super power maka kita juga
perlu super power untuk mengimbanginya, kita juga perlu membentuk negara super
power untuk mengalahkannya.", kata-kata ini sangat kuat tertanam di benak
antum yang merasa, HARUS MENGUMPULKAN KEKUATAN BESAR DAHULU BARU BERPERANG.
Padahal telah nyata runtuhnya Rusia (super power dunia) ditangan bangsa
termiskin di dunia (afghan).
Hendaklah kita bertanya kepada diri kita sendiri,
bukankah dalam pelajaran sejarah yang kita kenal adalah kekuatan NATO dan Pakta
Warsawa. Dan semua mengatakan kekuatan mereka berimbang. Pakta Warsawa telah
diruntuhkan oleh bangsa yang dimuliakan Allah ini (Afghan), otomatis kekuatan
amerika berarti hanya setara dengan Rusia, otomatis lagi Amerika pasti
dikalahkan oleh bangsa termiskin di dunia ini! Lalu apakah kekuatan senjata
yang menjadi parameternya? BUKAN YA AKHI!! YAKNI IMAN!
Q.S 8:65. Hai Nabi, Kobarkanlah semangat para mukmin
untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka
akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang
sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang
kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti".
Apa kalian mengerti? Apa kalian yakin? Siapakah yang
lebih kuat? antara amerika atau Robbul Alamin? apakah kalian percaya bahwa
Allahazza wa jalla lebih kuat dari amerika? Apakah kalian betul-betul yakin
bahwa RobbulIzzati (Tuhan yang Maha Perkasa) lebih kuat dari rudal-rudal
amerika dan armada-armada tentaranya? Kalian pasti akan menjawab "Itu tak
diragukan lagi." Demi Allah, andaikan negeri-negeri islam percaya bahwa
Allah Azza wa Jalla lebih kuat daripada Israel, maka kita tidak akan pernah
mengalami kekalahan di semua medan kehidupan kita. Kita tidak akan kembali
menelan kehinaan, penyesalan dan kerendahan dalam setiap aspek kehidupan …
sekiranya kita meyakini bahwa Allah . lebih tinggi, lebih agung dan lebih besar
daripada Israel, maka kita tidak akan terjerumus lagi ke dalam lembah kehinaan
seperti yang pernah menimpa kita.
Bukankah kita hari ini sedang mengalami kekalahan dan
kehinaan di semua lini, kecuali sedikit orang yang dirahmati Allah, hari ini
kita sedang merasakan pahitnya kerendahan dan penyesalan di semua segi
kehidupan. Kenapa? Karena jawaban keyakinan bahwa Allah lebih kuat dari Amerika
hanya di mulut, tidak sampai dihati dan di amal.
Keyakinan itu hanya berhenti di kepalan tangan dan di
teriakan mulut, tidak mengalir bersama aliran darah kita. Apakah kalau kita
ditanya : "Lebih kuat mana amerika dengan Allah?" lantas kita jawab :
"Pasti lebih kuat Allah", kemudian sekonyong-konyong keadaan berubah.
Atau saat kita berdemo sambil teriak dan mengepalkan tangan : "Ganyang
Amerika, amerika penjahat dsb" lantas keadaan langsung berubah? Apakah
dengan kata-kata, teriakan dan kepalan tangan lantas keadaan berubah?
Tidaklah Allah menurunkan pertolongannya hingga kita
membuktikannya dengan amal, tauhid uluhiyah adalah dengan amal. Tidaklah Allah
memberikan kemenangan melainkan hanya kepada orang-orang yang telah terbukti
aqidahnya, telah terbukti tauhidnya dengan perantaraan air mata, keringat dan
darahnya. Tidaklah Allah memberikan kemenangan kepada orang-orang yang gamang
dengan kekuatan amerika atau raksasa-raksasa dunia lainnya. Allah tidak akan
memberikan kemenangan kepada orang-orang yang takut kepada amerika, silau
dengan kemegahan militer amerika. Hingga Allah melihat kepada hambanya, bahwa
hamba-Nya ini telah memberikan segala sesuatu yang dia punya dalam peperangan
yang nyata ini karena tidak rela Robb-Nya direndahkan oleh makhluk jahat dan
fasik yang hina (amerika), saat itulah Dia melihat bukti bahwa hamba-Nya ini
layak mendapatkan satu dari dua kemenangan.
Sementara hari ini kita menjumpai ada segolongan
manusia (IS, amrozi dkk) yang membuktikan tauhid uluhiyah dengan amal, air
mata, keringat, darah, bahkan nyawa tetapi segolongan umat islam lainnya malah
mencela.
Sekarang siapa yang lebih kuat, Allah atau Rusia? Mana
yang lebih kuat, Allah atau Amerika? Apa kalian yakin, mengerti, dan percaya,
bahwa tentara-tentara Allah yang tidak memiliki nuklir mampu mengalahkan
Amerika?! Lalu kenapa kita harus menunggu harus memiliki senjata yang cukup dan
tentara yang banyak baru mau maju berperang? Apa karena kita takut kalah?
Bukan! Tapi karena kita, takut mati dan cinta dunia!
Sumber: Al Akh Abu Isrofiel "Al Ghuroba",
Manhaj Mereka Yang Terasing
No comments:
Post a Comment