Dec 12,
2015 0 155
1. Penduduk Syam senantiasa
berada di atas al-haqq yang kekal hingga datang Kiamat.
“Sebagian umatku ada yang selalu
melaksanakan perintah Allah, tak terpengaruh orang yang menggembusi dan tidak
pula orang yang berseberangan hingga datang keputusan Allah, dan mereka
senantiasa dalam keadaan demikian. Mu’adz berkata: dan mereka ada di Syam.“
(HR.Bukhari)
“Jika penduduk Syam rusak
agamanya maka tak tersisa kebaikan di tengah kalian. Akan selalu ada satu
kelompok dari umatku yang dimenangkan oleh Allah, tak terpengaruh orang yang
menggembusi dan tidak pula orang yang berseberangan hingga datang hari Kiamat
2. Doa Nabi saw meminta barokah
untuk negeri Syam, dan harapan Nabi saw agar penduduknya dihindarkan dari
keburukan dan musibah.
Ya Allah, berilah kami barakah
pada negeri Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman. Para sahabat
bertanya: termasuk Nejed ? Rasulullah berdoa: Ya Allah berilah kami barakah
pada negeri Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman. Para sahabat
masih bertanya: termasuk Nejed ? Rasulullah saw menjawab: Di sana (nejed)
terjadi gempa dan huru-hara, dan di sana muncul dua tanduk syaitan.
(HR. Bukhari)
3. Penduduk Syam diuji oleh Allah
dengan penyakit tho’un (wabah pes) agar mendapat syahadah dan rahmat.
“Jibril datang kepadaku dengan
membawa demam dan pes, aku menahan demam di Madinah dan aku lepaskan pes untuk
negeri Syam, kerana meninggal kerana pes merupakan mati syahid bagi umatku,
rahmat bagi mereka, sekaligus kehinaan bagi kaum kafir.”
(HR. Imam Ahmad)
4. Negeri Syam dinaungi sayap
malaikat rahmat
“Beruntunglah negeri Syam.
Sahabat bertanya: mengapa? Jawab Nabi saw: Malaikat rahmat membentangkan
sayapnya di atas negeri Syam.”
(HR. Imam Ahmad)
5. Syam adalah negeri iman dan
Islam saat terjadi huru-hara dan peperangan dahsyat.
“Aku bermimpi melihat tiang kitab
(Islam) ditarik dari bawah bantalku, aku ikuti pandanganku, ternyata ia adalah
cahaya sangat terang hingga aku mengira akan mencabut penglihatanku, lalu
diarahkan tiang cahaya itu ke Syam, dan aku lihat bahwa bila fitnah (konflik)
terjadi maka iman terletak di negeri Syam.”
6. Syam merupakan pusat negeri
Islam di akhir zaman
“Salamah bin Nufail berkata: aku
datang menemui Nabi saw dan berkata: aku bosan merawat kuda perang, aku
meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada
lagi perang. Nabi saw menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu
ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah
sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi
mereka, dan Allah akan memberi rezeki dari mereka (berupa ghanimah) hingga
datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya.
Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang
di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.”
(HR. Imam Ahmad)
7. Syam merupakan benteng umat
Islam saat terjadinya malhamah kubro (perang dasyat akhir zaman)
“Auf bin Malik al-Asyja’iy
berkata: Aku menemui Nabi saw lalu aku ucapkan salam. Nabi saw: Auf ? Aku: Ya,
benar. Nabi saw: Masuklah. Aku: Semua atau aku sendiri? Nabi saw: Masuklah
semua. Nabi saw: Wahai Auf, hitung ada enam tanda Kiamat. Pertama, kematianku.
Aku: Kalimat Nabi saw ini membuatku menangis sehingga Nabi saw mempujukku untuk
diam. Aku lalu menghitung: satu. Nabi saw: Penaklukan Baitul Maqdis. Aku: Dua.
Nabi saw: Kematian yang akan merenggut umatku dengan cepat seperti wabah
kematian kambing. Aku: Tiga. Nabi saw: Konflik dahsyat yang menimpa umatku.
Aku: Empat. Nabi saw: Harta membumbung tinggi nilainya hingga seseorang diberi
100 dinar masih belum puas. Aku: Lima. Nabi saw: Terjadi gencatan senjata
antara kalian dengan Bani Ashfar (bangsa pirang), lalu mereka mendukung kalian
dengan 80 tujuan. Aku: Apa maksud tujuan? Nabi saw: Maksudnya panji. Pada tiap
panji terdiri dari 12.000 prajurit. Benteng umat Islam saat itu di wilayah yang
disebut Ghouthoh, daerah sekitar kota Damaskus.”
(HR. Imam Ahmad)
8. Pasukan terbaik akhir zaman
ada di Syam dan Allah menjamin kemenangan mereka.
“Pada akhirnya umat Islam akan
menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu
pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku
jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, kerana ia
adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba
pilihan-Nya, jika tak mampu hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum
(haiwan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), kerana Allah menjamin untukku
negeri Syam dan penduduknya.” (HR. Imam Ahmad)
9. Kematian Dajjal terjadi di
Syam
“Al-Masih Dajjal akan datang dari
arah timur, ia menuju Madinah, hingga berada di balik Uhud, ia disambut oleh
malaikat, maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana ia dibinasakan, di
sana dibinasakan.”
(HR. Imam Ahmad)
“Dajjal akan keluar di tengah
Yahudi Asfahan hingga mencapai Madinah, ia singgah di perbatasannya, saat itu
Madinah memiliki 7 pintu pada tiap pintu dijaga oleh 2 malaikat, maka penduduk
Madinah yang jahat bergabung dengan Dajjal, hingga bila mereka mencapai pintu
Ludd, Isa as turun lalu membunuhnya, dan sesudah itu Isa as hidup di dunia 40
tahun sebagai pemimpin yang adil dan hakim yang bijak.” (HR. Imam Ahmad)
10. Syam adalah negeri titik temu
dan titik tolak
“Kalian akan dikumpulkan di sana
– tangannya menunjuk ke Syam – jalan kaki atau naik kenderaan maupun berjalan
terbalik (kepala di bawah) … “
(HR. Imam Ahmad)
“Maimunah bertanya kepada Nabi
saw: Wahai Nabi Allah, jelaskan kepada kami tentang Baitul Maqdis. Maka Nabi
saw menjawab: Dia adalah negeri titik bertolak dan titik berkumpul, datanglah
ke sana dan solatlah di sana, kerana sholat di sana bernilai 1000 kali solat di
tempat lain.”
(HR. Ahmad)
No comments:
Post a Comment