04
Jun 2016 12:29 PM
PHOENIX
4 Jun- Petinju legenda, Muhammad Ali menghembuskan nafas terakhir di sebuah
hospital di sini selepas beberapa hari dirawat kerana masalah pernafasan.
Terdahulu
kesihatan Muhammad Ali, 74, dilaporkan merosot sehingga terpaksa bergantung
kepada alat bantuan pernafasan.
Kematiannya
disahkan jurucakap ahli keluarganya kepada NBC News.
-
See more at: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/muhammad-ali-meninggal-dunia-1.338575#sthash.XUx08oZT.dpuf
-------------------------
Kejutan
terbesar Ali adalah memeluk Islam
05
Jun 2016 12:25 AM
MUHAMMAD
Ali mungkin telah melakar banyak kejutan sepanjang kariernya yang hebat, namun
kejutan sebenar yang dilakukan legenda tinju dunia itu adalah apabila dia
memilik untuk memeluk Islam pada 1964, hanya dua hari selepas bergelar juara
dunia buat kali pertama.
Menggunakan
nama Cassius Marcellus Clay Jr., yang mewakili penentangan terhadap
penghambaan di Amerika Syarikat, Ali bagaimanapun menukar kepada nama Islam
selepas menjalin kerjasama dengan Nation of Islam sebuah pertubuhan yang
membantu membaiki gaya hidup masyarakat kulit hitam.
Pada
mulanya, pengumuman mengejut Ali untuk memeluk Islam sukar diterima masyarakat
barat, malah dalam kalangan media mereka tetap menggunakan nama Cassius dan
enggan menyebut nama Muhammad Ali dalam artikel mereka.
Ali
pernah mendedahkan tentang hasrat menggunakan populariti yang ditempa untuk
mendedikasikan diri kepada Allah dan melakukan kebaikan selain menyatukan
manusia selepas menamatkan karier dalam sukan itu.
Perkara
itu didedahkan menerusi satu wawancara televisyen di Newcastle, England pada
1977, kira-kira empat tahun sebelum bersara, apabila Ali diajukan soalan oleh
seorang peminat cilik yang menyentuh tentang perancangannya selepas bersara
daripada dunia tinju.
“Bersedia
untuk bertemu Allah,” jawab petinju itu dengan penuh ketenangan dan keyakinan.
Sambil
menyentuh tentang soal kepercayaan agama dalam kalangan penonton, Ali tidak
teragak-agak menolak peluang kekayaan yang boleh diperolehi daripada bidang
pelaburan dalam bidang hartanah, perniagaan atau mengajar tinju kerana baginya
kemewahan tidak akan membawanya ke syurga.
Tambahnya,
dia akan sedaya upaya untuk membantu orang lain kerana Allah sentiasa memerhati
setiap tindak-tanduknya.
“Allah
tidak kisah tentang saya menewaskan Joe Frazier.
“Begitu
juga England atau Amerika Syarikat (AS) seperti yang dibimbangi kita,
sebaliknya Allah hanya menilai bagaimana kita membantu satu sama lain.
“Saya
mahu mendedikasikan seluruh kehidupan saya membantu pusat kebajikan, membantu
orang lain, menyatukan masyarakat dan menjadikan dunia ini lebih aman.
“Jika
saya mati, dan masuk ke syurga, saya mahu melihat hasilnya,” katanya.
Ternyata
Ali menetapi janjinya apabila menggunakan kemashyuran tersebut menerusi anak
perempuannya, Hana Ali untuk mempromosikan keamanan, toleransi dan nilai
kemanusiaan di seluruh dunia.– AGENSI
•
Nama : Mohammad Ali (sebelum masuk Islam pada 1964, dikenali sebagai Cassius
Marcellus Clay Jr.)
•
Gelaran : The Greatest (Yang Terhebat)
•
Tarikh Lahir : 17 Januari 1942
•
Tempat Lahir : Louisville, Kentucky, Amerika Syarikat
•
Isteri : Yolanda Williams
•
Anak: Laila Ali, Rasheda Ali, Hana Ali, Asaad Amin (anak angkat), Maryum Ali,
Jamillah Ali, Khaliah Ali, Muhammad Ali Jr., Miya Ali
•
Kerjaya : Peninju (bersara pada 1981)
•
Rekod Kerjaya : 56 kemenangan, 37 daripadanya menerusi knock-out dan hanya
tewas lima kali
•
Pencapaian Terbaik : Juara tiga kali Kejohanan Heavyweight Dunia.
•
Anugerah Terbaik : Atlet Lelaki Terbaik Abad ke-20
-
See more at: http://www.utusan.com.my/sukan/kejutan-terbesar-ali-adalah-memeluk-islam-1.338672#sthash.fhgGQiDe.dpuf
-------------------
Petinju Legendaris Muhammad
Ali Meninggal dalam Usia 74 Tahun
Sabtu,
4 Juni 2016 | 13:14 WIB
Muhammad
Ali kalah saat melawan Joe Frazier pada 1971. Namun, Ali membalasnya pada 1974
dan 1975.
PHOENIX,
KOMPAS.com — Petinju kelas berat legendaris, Muhammad Ali, telah berpulang pada
usia 74 tahun di sebuah rumah sakit di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Jumat
(3/6/2016) malam waktu setempat atau Kamis (4/6/2016) siang WIB.
Mantan
juara kelas berat yang kepribadiannya telah melampaui dunia olahraga dan
memikat seluruh dunia itu meninggal akibat gangguan pernapasan.
Ali
juga menderita penyakit parkinson yang didiagnosis sejak awal tahun 1980-an.
Dia pernah tiga kali menjuarai tinju kelas berat.
"Setelah
bergulat selama 32 tahun dengan penyakit parkinson, Muhammad Ali telah
meninggal pada usia 74 tahun," kata juru bicaranya, Bob Gunnell.
Jenazahnya
akan dimakamkan dalam sebuah upacara di kota kelahirannya, Louisville,
Kentucky.
Sebelumnya,
Ali menjalani perawatan di rumah sakit untuk hari kedua, Jumat, setelah
mengalami infeksi pernapasan.
Orang-orang
yang mengetahui kondisinya mengatakan, dia mungkin menderita penyakit yang
lebih parah dan menggusarkan keluarganya.
Ali
pensiun dari dunia tinju pada tahun 1981 dan sudah 30 tahun menderita penyakit
parkinson.
Meskipun
dalam kondisi begitu, Ali tetap sibuk tampil dalam berbagai acara sampai
belakangan ini meskipun dia tidak berbicara di depan umum selama
bertahun-tahun.
Para
dokter mengatakan, penyakit parkinson itu mungkin disebabkan oleh ribuan
pukulan yang dialami Ali sepanjang kariernya di seluruh dunia.
Ali
telah dirawat di rumah sakit berkali-kali, yang paling belakangan dirawat pada
awal tahun 2015 karena infeksi saluran kencing yang gawat, yang semula
didiagnosis sebagai radang paru-paru.
Berita-berita
bahwa Ali dirawat di rumah sakit membuat banyak petinju dan lainnya mendoakan
bagi kesehatannya lewat Twitter, termasuk Sugar Ray Leonard, yang meniru gaya
tinju Ali.
Leonard
menulis, "Doa bersama harapan kami bagi kesehatan idola, sahabat, dan
tanpa diragukan, yang terbesar sepanjang masa @Muhammad Ali ! # GOAT (Greatest
of All Time, Red)".
-------------------
Dunia Islam Mengenang
Muhammad Ali, Ikon Pejuang Hak Sipil
Senin,
6 Juni 2016 | 15:48
PHOENIX,
KOMPAS.com — Kepergian petinju legendaris Muhammad Ali tidak hanya diratapi
penggemarnya.
Bersama
Ali, dunia Islam kehilangan seorang ikon perjuangan hak sipil di tengah geliat
Islamofobia yang sedang menguat di Barat, seperti dirilis Deutche Welle, Senin
(6/6/2016).
Dari
semua perjalanan Ali ke negara-negara Muslim, lawatan ke Mesir tahun 1964
adalah yang paling simbolis.
Hal
itu terutama mengenai fotonya bersama penguasa Nil, Gamal Abdul Nasser, yang
tersenyum dan hingga kini dianggap salah satu ikon perjuangan antikolonialisme
di Arika dan Asia.
Pertemuan
itu sejak awal menjadi kontroversi. Nasser menyulut sikap curiga AS karena
kedekatannya dengan Uni Soviet.
Namun,
untuk penduduk di kedua benua, Ali justru dianggap sebagai pahlawan
kemerdekaan.
Sebaliknya,
saat itu Ali baru mengawali karier tinjunya dan mewakili "imperalis"
Amerika Serikat sebagai pejuang hak sipil untuk warga kulit hitam yang
tertindas.
Ali
disambut oleh Nasser yang dianggap musuh nomor wahid Washington yang menyisakan
rasa getir buat sebagian penduduk AS.
Jenius
ring tinju yang meninggal dunia pada usia 74 tahun, Jumat (3/6/2016), itu naik
pamor ketika gesekan rasial di AS sedang menghangat dan perang Vietnam berkecamuk.
Pada
tahun-tahun itu pula dunia Islam terseret dalam Perang Dingin, terutama sikap
Ali menolak terlibat dalam perang Vietnam yang membuahkan dukungan di seluruh
dunia.
“Tidak
seorang Viet Cong pernah memanggil saya seorang negro,” tutur Ali.
“Jadi,
saya akan dipenjara. Lalu kenapa? Kami telah dipenjara selama 400 tahun,”
imbuhnya merujuk pada nasib kelompok Afrika-Amerika.
“Kaum
Muslim membutuhkan seorang pahlawan dan tidak ada atlet Muslim lain yang
mencapai apa yang telah dicapai oleh Clay,” kata Mohammed Omari, profesor
Syariah Islam di Universitas Al-Bayt di Jordania.
Raja
Jordania Abdullah II menulis, "Ali berjuang keras, tidak cuma di atas ring
tinju, tetapi juga demi hak sipil. Dunia kehilangan seorang juara yang tinjunya
menggema melintasi batas negara dan bangsa.”
Ikuti
perkembangan berita ini dalam topik:
Muhammad
Ali Meninggal Dunia
Editor : Pascal S Bin Saju
Sumber : DW
-------------------------
Michael J Fox dan Muhammad
Ali Berjuang Bareng Melawan Parkinson
Selasa,
7 Juni 2016 | 14:51 WIB
Muhammad
Ali adalah "Apollo Creed" Sesungguhnya di Mata Sylvester Stallone
Ada, Lho, Komik "Superman vs Muhammad Ali" Will Smith: Muhammad Ali
Mengubah Hidupku
JAKARTA,
KOMPAS.com - Aktor Michael J Fox dan petinju Muhammad Ali berjuang mengatasi
penyakit yang sama, Parkinson.
Tiga
hari setelah petinju legendaris itu tutup usia, Fox menceritakan kenangannya tentang
Ali dalam program televisi Today, Senin (6/6/2016).
"Sebelum
saya didiagnosis dengan Parkinson, saya sudah mengagumi dia," kata aktor
berusia 54 tahun itu.
"Namun
mendapat kesempatan bertatap muka dengan dia karena tujuan yang sama, berjuang
untuk hal sama... siapa sih yang tidak ingin berada di sudut (ring) dengan
dia," tutur bintang film Back to the Future tersebut.
Ali
didiagnosis menderita Parkinson pada 1984, tiga tahun setelah menggantung
sarung tinju. Dalam beberapa tahun berikutnya, ia mulai kehilangan kemampuan
motorik dan berbicara.
Sementara
itu Fox divonis menderita penyakit yang sama pada tahun 1991. Namun ia baru
mengungkapknya ke publik pada tahun 1998.
Fox
menuturkan, Ali meneleponnya ketika itu. "Ali diam selama beberapa saat.
Lalu dengan suara sangat lembut ia bilang 'saya senang Anda melawan ini bersama
saya'," kenang Fox.
"Itulah
saat penting dalam hidup saya. Saya menyadari kami menjadi bagian dari sesuatu
yang lebih besar," kata bintang film seri televisi Family Ties itu.
Pada
Sabtu (4/6/2016) lalu, Fox mengungkapkan penghormatannya kepada sang legenda
melalui akun Twitter-nya, @realmike fox.
"Ali,
the G-O-A-T. A giant, an inspiration, a man of peace, a warrior for the cure.
Thank you," tulis Fox pada foto Ali menyentuh dahi Fox yang sedang
mengenakan baju tinju.
G-O-A-T
merupakan singkatan dari "greatest of all time" atau "terbesar
sepanjang masa".
Ali,
the G-O-A-T. A giant, an inspiration, a man of peace, a warrior for the cure.
Thank you. pic.twitter.com/MCLyJhLC0X
— Michael
J. Fox (@realmikefox) June 4, 2016
Sejak
itu Fox menjadi salah satu pendorong riset bagi penyakit Parkinson. Pada
Oktober 2000, ia mendirikan Michael J. Fox Foundation for Parkinson's Research.
Yayasan
tersebut kini menjadi lembaga nonprofit terbesar dalam pendanaan riset penyakin
Parkinson di dunia.
Sebelumnya
diberitakan, Muhammad Ali meninggal sebuah rumah sakit di Phoenix, Arizona,
pada Jumat (3/6/2016) malam.
Petinju
berjuluk "The Greatest" itu akan dimakamkan di kampung halamannya di
Louisville, Kentucky, pada Jumat (10/6/2016) mendatang.
Mantan
Presiden AS Bill Clinton, aktor Billy Crystal, dan jurnalis Bryant Gumbel
dijadwalkan memberi sambutan pada upacara pemakaman yang terbuka bagi publik
itu.
------------------------
Ken Norton, Lawan Paling
Ditakuti Ali
Selasa,
7 Juni 2016 | 13:48 WIB
Muhammad
Ali kalah saat melawan Joe Frazier pada 1971. Namun, Ali membalasnya pada 1974
dan 1975.
Petinju
Legendaris Muhammad Ali Meninggal Dunia "Keajaiban" di Sekitar
Kematian Muhammad Ali
LOUISVILLE,
KOMPAS.com — Sepanjang kariernya,
Muhammad Ali telah berhadapan dan mengalahkan lawan-lawan berat, mulai
dari Sonny Liston, Joe Frazier, hingga George Foreman. Namun, ternyata, dia
paling tidak suka dengan gaya bertinju Ken Norton.
Ali
telah tiga kali berhadapan dengan Norton. Meski dua kali menang, pertarungannya
dengan Norton dianggap sebagai yang tersulit, bahkan semua berakhir secara
kontroversial. Pada pertemuan pertama di San Diego, 31 Maret 1973, Ali secara
mengejutkan kalah.
Ia
diunggulkan 5-1 untuk mengalahkan Norton, mantan marinir yang terlambat memulai
karier tinju pronya. Namun dalam pertarungan ketat, Norton menang angka 12
ronde, bahkan dengan meretakkan rahang Ali. Dalam tarung ulang pada 10
September 1973 di The Forum, Inglewood, California, Ali kali ini dinyatakan
menang split decision.
Kisah
ketakutan Ali kepada Norton justru diungkap oleh mantan juara dunia tinju
lainnya, George Foreman. Setelah dipukul KO oleh Ali dan kehilangan gelarnya di
Kinshasha, Zaire, pada 1974, Foreman tak pernah berhubungan lagi dengan petinju
yang mengalahkannya itu.
Setelah
kekalahan ini, Foreman masih bertarung sebelum memutuskan mundur pada 1977.
Pada 1976, Foreman tiba-tiba menerima telepon dari Ali.
"Saya
tak tahu bagaimana ia tahu nomor telepon saya," kata Foreman, kini 68
tahun. "Ia memuji-muji saya, tetapi saya tahu pasti ada maunya. Tiba-tiba
ia berkata, 'George, bisa bantu saya? Mereka ingin saya mempertahankan gelar
juara dengan menghadapi Ken Norton. Tolong hadapi Norton. Saya sulit
mengalahkan dia, tetapi dia takut menghadapimu,'"kenang Foreman.
Foreman
memang pernah mengalahkan Norton saat perebutan gelar juara dunia di Caracas,
Venezuela, pada 1974. Foreman, yang terus memukul lawannya, bahkan tidak
memberi kesempatan Norton. Ia menghancurkan lawannya dalam dua ronde.
Foreman
tidak mengiyakan permintaan Ali saat itu. Ali akhirnya harus menghadapi Norton
untuk kali ketiga pada 28 September 1976 di Yankee Stadium, New York. Dalam
pertarungan tersebut, Ali terlihat sekali bertarung setengah hati. Namun, hasil
pertarungan bisa ditebak, Ali menang angka mutlak.
Namun,
tindakan Ali menghubungi Foreman telah membuka hubungan baik di antara
keduanya. Setelah pensiun, Foreman berteman baik dengan Ali dan Joe Frazier,
mantan juara dunia pada era yang sama.
Ketika
mendengar kematian Ali, Foreman mengaku bahwa hubungan baik dengan Frazier dan
Ali telah membangun ikatan kuat dalam hidupnya.
"Ketika
saya mendengar kabar tentang kematiannya, saya tahu, saya telah kehilangan
bagian besar dari ikatan tersebut."
-----------------------------------------
Rentetan Kutipan Terkenal
Muhammad Ali
Selasa,
7 Juni 2016 | 03:02 WIB
KOMPAS.com
- Muhammad Ali tidak cuma dikenal karena kepiawaiannya di atas ring, tetapi
juga penuturannya di luar arena.
Tiga
kali juara dunia tinju kelas berat itu adalah petarung hebat di ring. Sementara,
komentar Ali di luar lapangan menambah aura kehebatan sang petinju yang
membuatnya hampir tak tersaingi.
Sayangnya,
Ali tutup usia pada umur 74 tahun setelah tiga dekade lebih bertarung dengan
Penyakit Parkinson. (Firzie Idris)
Berikut
adalah beberapa kutipan paling terkenal Muhammad Ali seperti dirangkum dari
ESPN dan Associated Press:
"Float
like a butterfly. Sting like a bee. You can't hit what your eyes can't
see."
Salah
satu kutipan terbaik sepanjang masa ini sangat sayang apabila diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia. Ia menggambarkan dirinya dengan rima sangat brilian.
Seorang
petinju yang tak hanya lincah tapi juga punya pukulan nan berbahaya.
"Susah
menjadi rendah hati apabila Anda sehebat saya."
Salah
satu bukti lain betapa Ali tidak pernah menahan dirinya dalam berkata-kata.
"Saya
raja dunia! Saya cantik! Saya menggetarkan dunia! Saya menggetarkan dunia! Saya
menggetarkan dunia!"
Muhammad
Ali menyanjung diri sendiri seusai mengalahkan Sonny Liston pada 25 Februari
1964.
"Saya
tak pernah punya masalah dengan Vietcong!"
Penjelasan
Ali pada 17 Februari 1966 tentang mengapa ia menolak mengabdi di angkatan
bersenjata Amerika Serikat yang tengah berperang lawan kaum komunis Vietnam
(Vietcong) tersebut.
"Diam
itu emas ketika Anda tak bisa memikirkan jawaban yang tepat"
Frase
ini menjadi lebih berarti karena Ali selalu punya jawaban dan kutipan menarik
yang selalu bisa dikutip media.
"Bukan
gunung di depan yang menjadi hambatan. Batu kecil di sepatu yang menghambat
kita"
Filosofi
Muhammad Ali menceritakan tentang masalah-masalah kecil dalam hidup yang dapat
menjadi penghalang terbesar tujuan seseorang ketimbang suatu masalah besar.
"Apa
yang saya derita secara fisik sepadan dengan apa yang saya capai dalam hidup.
Seseorang yang tak cukup berani untuk mengambil risiko tak akan pernah meraih
apapun dalam hidup."
Muhammad
Ali mengenang kembali pencapaiannya pada sebuah konferensi pers di Houston pada
28 Oktober 1984.
---------------------------
"Float seperti
rama-rama. Sting seperti lebah. Anda tidak boleh memukul apa yang mata anda
tidak dapat melihat."
Sugar
Ray Leonard, Bisa Terbang seperti Kupu-kupu dan Menyengat seperti Lebah
Rabu,
13 April 2016 | 07:30
Duel
edisi kedua antara Sugar Ray Leonard (kiri), dengan petinju Amerika Serikat,
Thomas Hearns, di United States Caesars Palace, Las Vegas, Nevada, pada 12 Juni
1989. Duel selama 12 ronde ini dinyatakan berakhir imbang.
KOMPAS.com
- Sugar Ray Leonard, sebagai juara dunia tinju sejati, begitu diagungkan karena
dia memiliki teknik bertinju yang amat memikat. Leonard mampu terbang seperti
kupu-kupu dan menyengat seperti lebah, selalu mengandalkan kecepatan dan
ketepatan pukulan untuk menundukkan lawan-lawannya.
Ray
Charles Leonard lahir pada 17 Mei 1956, di Rocky Mount, Carolina Utara, Amerika
Serikat. Ayahnya, Cicero Leonard, adalah seorang manajer supermarket. Sementara
ibunya, Getha Leonard, adalah seorang perawat.
Nama
Ray Charles diambil dari penyanyi favorit ibunya, Ray Charles Robinson. Ray
Charles Leonard kecil dikenal sebagai anak yang pendiam dan pemalu.
Tinju
menjadi cara Leonard untuk mengekspresikan dirinya. Pada Olimpiade Montreal
1976, Leonard yang turun di kelas welter ringan sukses mempersembahkan medali
emas untuk Paman Sam.
Julukan
“Sugar” diberikan oleh Sarge Johnson, asisten pelatih tim tinju Olimpiade
Amerika Serikat. Leonard pun dipanggil Sugar Ray, sama seperti juara dunia
tinju kelas welter dan menengah era 40 dan 50-an, Sugar Ray Robinson.
Medali
emas olimpiade membuat Leonard mendapat beasiswa dari Universitas Maryland.
Sayang,
impiannya melanjutkan kuliah harus terhenti lantaran ayahnya terkena penyakit
meningitis, dan ibunya terkena serangan jantung.
Leonard
juga harus menghidupi seorang putra, Ray Jr, hasil hubungannya dengan
kekasihnya di SMA, Juanita Wilkinson. Akhirnya Leonard memutuskan untuk terjun
ke dunia tinju profesional.
Leonard
dilatih oleh Angelo Dundee, pelatih yang juga pernah menangani legenda tinju
kelas berat, Muhammad Ali.
Tak
heran apabila Leonard dianggap memiliki teknik bertinju seperti Ali, bahkan
dinilai lebih lincah, karena Leonard berada di kelas yang lebih ringan dari
Ali.
Sepanjang
kariernya, Leonard telah membukukan 36 kali kemenangan (25 dengan kemenangan
KO), 3 kali kalah dan 1 kali imbang.
Beberapa
petinju kawakan yang pernah dikalahkannya antara lain Roberto Duran, Thomas
Hearns dan Marvin Hagler.
Kemenangan
atas Hagler dalam pertarungan pada 6 April 1987, masih jadi bahan perbincangan
hingga saat ini.
Leonard
yang saat itu hampir tiga tahun tidak naik ring, masih menunjukkan
kebolehannya. Leonard terlihat sebagai pesenam dan petinju, lincah bergerak dan
tajam pukulannya.
Marvin
Hagler yang mempunyai kekuatan besar dan tak terkalahkan sebagai juara dunia
kelas menengah, tak dapat mengembangkan permainannya. Leonard dinyatakan menang
angka split decision.
Pertarungan
terakhir Leonard adalah ketika dikalahkan petinju Puerto Riko, Hektor Camacho.
Leonard
yang saat itu berusia 40 tahun, akhirnya kalah KO untuk pertama kalinya, setelah
dijatuhkan Camacho pada ronde kelima.
Sepanjang
kariernya, Leonard pernah meraih gelar di lima divisi berat yang berbeda:
welter, menengah ringan, menengah, menengah super, dan berat ringan.
Selain
itu, petinju dengan gaya ortodoks ini juga menjadi petinju pertama yang sukses
meraih bayaran sebanyak 100 juta dollar AS, sebelum diikuti oleh Oscar de La
Hoya dan Floyd Mayweather Jr.
Mantan
petinju kelas berat, George Foreman, menganggap Leonard sebagai salah satu dari
10 juara dunia tinju terbaik.
“Ray
Leonard dapat meniru Jersey Joe Walcott (juara kelas berat era 50-an),
menggerakkan kakinya seperti Muhammad Ali, melontarkan jab seperti Sugar Ray
Robinson, dan cerdik seperti Willie Pep (juara dunia kelas bulu tahun 40-an).
Namun dia juga bisa tetap menjadi dirinya, seperti macan,” kata Foreman.
Menurut
Leonard, setiap manusia bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya asalkan mau
melakukannya.
“Orang
bisa melakukan lebih dari yang mereka percaya dapat lakukan. Anda harus
didorong, memang terasa sakit. Namun itu sebanding nilainya, dan itu merupakan
hal yang baik,” kata Leonard.
Pelecehan
seksual dan ketergantungan narkoba
Pada
tahun 2009, Leonard bersama istri keduanya, Bernadette Robi, membentuk Yayasan
Sugar Ray Leonard, untuk membantu penelitian dan memberikan kesadaran untuk
para anak-anak yang mengidap penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Leonard
juga beberapa kali membintangi beberapa serial televisi, termasuk menjadi Cameo
di film The Fighter tahun 2010.
Film
tersebut menceritakan tentang petinju Micky Ward dan kakaknya, Dicky Eklund,
yang pernah bertarung dengan Leonard di tahun 1978.
Pada
Juni 2011, Leonard mengeluarkan Autobiografi berjudul “The Big Fight: My Life
in and out of the Ring”.
Diceritakan
Leonard sempat mengalami pelecehan seksual oleh salah satu pelatih tim tinju
Olimpiade Amerika Serikat. Leonard tidak menyebut siapa nama pelatih tersebut.
Buku
tersebut juga menceritakan kisah Leonard yang nyaris tenggelam di sungai waktu
masih kecil, juga pengalamannya menjadi ayah di usia 17 tahun.
Leonard
juga menceritakan kehidupannya kala ketergantungan narkoba dan alkohol.
“Saya
merasa terpukul ketika melihat wajah sendiri di cermin. Apa yang telah saya
lakukan selama ini? Ini adalah langkah salah, ini betul-betul satu kebodohan,”
ucap Leonard. (Thomas Rizal)
Editor : Aloysius Gonsaga AE
Sumber : JUARA
-------------------------
Rekod perlawanan petinju
lagenda Muhammad Ali
04
Jun 2016 1:42 PM
KUALA
LUMPUR 4 Jun-Berikut adalah rekod perlawanan petinju lagenda, Muhammad Ali.
Beliau menyertai 98 perlawanan.
Jumlah
Perlawanan 98, Menang (M) 56, Kalah (K) 5, KO 37
1960:
Okt
29 Tunney Hunsaker,Lousville M 6 (pusingan)
Dis
27 Herb Siler, Miami TKO 4
1961:
Jan
17 Tony Esperti, Miami TKO 3
Feb
7 Jim Robinson, Miami TKO 1
Feb
21 Donnie Fleeman, Miami TKO 7
Apr
19 Lamar Clark, Louisville KO 2
Jun
26 Duke Sabedong, Las Vegas M 10
Jul
22 Alono Johnson, Louisville W 10
Okt
7 Alex Miteff, Louisville TKO 6
Nov
29 Willi Besmanoff, Louisville TKO 7
1962:
Feb
10 Sonny Banks, New York TKO 4
Feb
28 Don Warner, Miami TKO 4
Apr
23 George Logan, Los Angeles TKO 6
Mei
19 Billy Daniels, New York TKO 7
Jul
20 Alejandro Lavorante, Los Angeles KO 5
Nov
5 Archie Moore, Los Angeles TKO 4
1963:
Jan
24 Charlie Powell, Pittsburgh KO 3
Mac
13 Doug Jones, New York M 10
Jun
18 Henry Cooper, London TKO 5
1964:
Feb
25 Sonny Liston, Miami TKO 7 (Menang Juara Heavyweight Duniae)
1965:
Mei
25 Sonny Liston, Lewiston, Maine KO 1 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Jul
31 Jimmy Ellis, San Juan (pertunjukan 3)
Jul
31 Cody Jones, San Juan (pertunjukan 3)
Ogos
16 Cody Jones, Gothenburg, Sweden (pertunjukan 2)
Ogos
16 Jimmy Ellis, Gothenburg, Sweden (pertunjukan 2)
Ogos
20 Jimmy Ellis, London (pertunjukan 4)
Ogos
20 Cody Jones, London (pertunjukan 4)
Ogos
22 Floyd Patterson, Las Vegas TKO 12 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
1966:
Mac
29 George Chuvalo, Toronto, Canada M 15 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Mei
21 Henry Cooper, London TKO 6 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Ogos
6 Brian London, London TKO 3 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Sep
10 Karl Mildenberger, Frankfurt, Germany, TKO 12 (Pertahan Juara Heavyweight
Dunia)
Nov
14 Cleveland Williams, Houston TKO 3 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
1967:
Feb
6 Ernest Terrell, Houston M 15 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Mac
22 Zora Folley, New York TKO 7 (Pertahan Juara Heavyweight Dunia)
1968-1969
(Berehat)
1970:
Feb
3 Umum persaraan
Okt
26 Jerry Quarry, Atlanta TKO 3
Dis
7 Oscar Bonavena, New York TKO 15
1971:
Mac
8 Joe Frazier, New York K 15 (rampas semula Juara Juara Heavyweight Dunia)
Jul
26 Jimmy Ellis, Houston TKO 12 (Menang Juara Heavyweight NABF)
Nov
17 Buster Mathis, Houston M 12 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Dis
26 Jurgen Blin, Zurich, Switzerland KO 7
1972:
Apr
1 McArthur Foster, Tokyo M 12
Mei
1 George Chuvalo, Vancouver, Canada M 12 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Jun
29 Jerry Quarry, Las Vegas TKO 7 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Jul
19 Alvin Lewis, Dublin, Ireland TKO 11
Sep
20 Floyd Patterson, New York TKO 7 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Nov
21 Bob Foster, Stateline, Nev. KO 8 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
1973:
Feb
14 Joe Bugner, Las Vegas M 12
Mac
31 Ken Norton, San Diego K 12 (Kalah Juara Heavyweight NABF)
Sep
10 Ken Norton, Los Angeles M 12 (rampas Juara Heavyweight NABF)
Okt
20 Rudi Lubbers, Jakarta, Indonesia M 12 1974
Jan
28 Joe Frazier, New York M 12 (Pertahan Juara Heavyweight NABF)
Okt
30 George Foreman, Kinashasa, Zaire KO 8 (rampas Juara Heavyweight Dunia)
1975:
Mac
24 Chuck Wepner, Cleveland TKO 15 (Retained World Heavyweight Title)
Mei
16 Ron Lyle, Las Vegas TKO 11 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Jul
1 Joe Bugner, Kuala Lumpur, Malaysia M 15 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Okt
1 Joe Frazier, Quezon City, Philippines TKO 14 (pertahan Juara Heavyweight
Dunia)
1976:
Feb
20 Jean Pierre Coopman, San Juan, P.R. KO 5 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Apr
30 Jimmy Young, Landover, Md. M 15 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Mei
24 Richard Dunn, Munich, Germany TKO 5 (pertahan Juara Heavyweight Dunia)
Jun
25 Antonio Inoki, Tokyo (pertunjukan (seri) 15
Sep
28 Ken Norton, New York M 15 (pertahan Juara Heavyweight Dunia) 1977
Mei
21 Alfredo Evangelista, Landover, Md. M 15 (Retained World Heavyweight Title)
Sep
29 Earnie Shavers, New York M 15 (Retained World Heavyweight Title)
Dis
2 Scott LeDoux, Chicago exhibition TKO 5 1978
Feb
15 Leon Spinks, Las Vegas K 15 (kalah Juara Heavyweight Dunia)
Sep
15 Leon Spinks, New Orleans M 15 (rampas Juara Heavyweight Dunia)
1979
Umum persaraan
1980:
Okt
2 Larry Holmes, Las Vegas TKO 11 (rampas Juara Heavyweight Dunia)
1981:
Dis
11 Trevor Berbick, Nassau, Bahamas K 10 - Reuters
-
See more at: http://www.utusan.com.my/sukan/rekod-perlawanan-petinju-lagenda-muhammad-ali-1.338589#sthash.ao5qUbTb.dpuf
-----------------------------------
Thursday,
October 31, 2013
Float like a butterfly and
Sting like a bee (Melayang seperti Kupu Kupu Menyengat seperti Lebah)
Melayang
seperti kupu kupu dan menyengat seperti lebah, itulah Muhammad Ali, petinju
dengan mulut besar, kecepatan tangannya dan kelincahan kakinya sebanding dengan
kecepatan dia berbicara dan kelincahan dia memainkan kata-kata.
Tidak
banyak petinju yang menjadi bintang di dalam
ring tetapi juga menjadi bintang di dalam ring
Inilah
biografi singkat dari petinju yang
dijuluki The Greatesr, melayang seperti Kupu Kupu menyengat seperti lebah .
Muhammad
Ali lahir di Louisville, Kentucky. Nama aslinya Cassius Marcellus Clay, Jr. Dia
mulai bertinju pada umur 12, dan pada usia 18 Clay telah membukukan rekor 108
kali menang dan 8 kali kalah dalam pertandingan tinju amatir. Puncak karier di
dunia tinju amatir diukirnya saat ia meraih medali emas tinju kelas berat
Olimpiade Roma, Italia pada 1960.
Pulang
dari olimpiade, Clay segera terjun ke dunia tinju profesional. Dia meraih
kemenangan-kemenangan pada awal kariernya dan mendapat julukan Louisville Lip
and Mighty Mouth. Pada tahun 1964 Clay telah mencatat kemenangan 19 kali dan
menantang juara dunia Sonny liston. Clay merupakan penantang serius dan
sesumbar akan memukul KO Liston di ronde kedelapan. Pertandingan ternyata
berjalan lebih cepat karena Liston tidak mampu beranjak dari sudutnya pada awal
ronde ketujuh. Teknik “menari” dan jab-jab Clay menguras banyak tenaga Liston.
Clay menjadi juara tinju kelas berat dan sejak saat itu menyebutnya The
Greatest.
Cassius
Clay memeluk agama Islam dan bergabung dengan Nation of Islam pada 1964. Ia
mengganti nama menjadi Muhammad Ali, nama yang kemudian lebih dikenal oleh
dunia. Pertandingan revans dengan Liston berlangsung setahun berikutnya dan kembali
dimenangkan Ali dengan dramatis. Ia juga sempat mengalahkan mantan juara Floyd
Patterson serta lima kali mempertahankan gelar hingga 1967.
Ali
mendapat banyak kecaman ketika menolak ikut wajib hadir militer dalam perang
Vietnam. Dia menjadi salah satu tokoh antiperang dan anti-wajib-militer yang
paling terkenal di Amerika, namun popularitas Ali sebagai petinju merosot
karena pembangkangan itu. Dia bahkan dikenai larangan bertanding di AS dan pada
awal 1967 meletakkan juara dunia kelas berat.
Pada
akhir tahun 1970, Ali kembali ke atas ring untuk menghadapi juara dunia yang
kini dipegang oleh Joe Frazier. Come-back ali mendapat promosi luas. Ia
dianggap sebagai lawan berat bagi Fraizier. Namun Ali kalah dalam 15 ronde
pertandingan yang disebut ” Pertarungan Abad Ini “. Ali kembali berhadapan
dengan Joe Frazier pada Januari 1974 di Madison Square Garden, New York.
Frazier saat itu telah kehilangan gelar juara dunia setelah dikalahkan oleh
George Foreman pada 1973. Ali berhasil mengalahkan Frazier dengan angka mutlak
dan berhak menghadapi Foreman.
Pertarungan
Ali dan Foreman yang disebut ” Gemuruh di Rimba Raya ” ( Rumble in the Jungle )
itu berlangsung di Kinasha, Zaire ( kini kongo ). Sedianya pertandingan akan
berlangsung awal September 1974 tetapi ditunda karena foreman terluka serius
pada mata kirinya saat latihan. Ali mengisi waktu dengan berlatih di Kinasha,
menikmati sorotan media, bergaul dengan orang-orang setempat, sembari menantang
dan mengejek Foreman dalam konferensi pers dan pertemuan-pertemuan. Walaupun
Ali demikian percaya diri, banyak yang menduga dia akan kalah melawan Foreman
yang berusia lebih muda.
Menjelang
pertandingan Ali sesumbar bahwa dia akan mengalahkan Foreman dengan gerakan
kaki yang lincahdan kecepatan menari disekeliling Foreman. Namun para pengamat
terkejut dengan strategi Ali ketika pertandingan itu dimulai. Penampilannya
diatas ring benar-benar berbeda. Sepanjang ronde-ronde awal, Ali bersandar di
ring dan membuka diri terhadap pukulan-pukulan Foreman. Pada saat Foreman mengalami
kelelahan, Ali menyerang balik dengan pukulan-pukulan keras yang tepat sasaran.
Foreman dipukul KO pada ronde kedelapan. Ali meraih juara dunia untuk kedua
kalinya.
Setelah
mempertahankan gelar tiga kali, Ali menyatakan siap kembali bertanding dengan Frazier
di Manila, Filipina. Pertandingan pertama dan kedua telah berlangsung sukses
dan pertandingan ketiga sangat dinanti-nanti. Dihadapan 28.000 penggemar tinju
dan 700juta penonton TV, Ali mengalahkan Frazier dalam pertandingan 15 ronde
yang brutal dan dijuluki ” Sensasi di Manila ” (Thriller in Manila ) , karena
pertarungan ini menyangkut dua petarung hebat dalam dunia olahraga.
Ali
mempertahankan gelarnya enam kali antara 1976 dan 1978. Ia kehilangan gelar
pada 1978 setelah dikalahkan oleh Leon Spinks di Las Vegas, Nevada. Namun pada
tahun itu juga, Ali mengalahkan Spinks dalam 15 ronde pertarungan ulang. Ali
pensiun pada 1979 tetapi mencoba come-back lagi pada 1980 untuk menantang Larry
Holmes. Ia kalah dari Holmes dan masih satu kali lagi bertarung ( dan kalah )
dari Trevor Berbick pada 1981.
Ali
tetap diingat sebagai salah satu atlet paling terkenal didunia. Rekor tinju
profesionalnya 56 kali menang ( 37 dengan KO ) dan 5 kali kalah. Setelah
pensiun Ali membaktikan dirinya untuk kegiatan amal dan kemanusiaan serta
berdakwah di seluruh dunia.
sumber
– buku : 100 tokoh abad ke – 20 paling berpengaruh
-------------------------
Melayang seperti kupu-kupu,
menyengat bagai lebah
Reporter
: Aryo Putranto Saptohutomo | Jumat, 17 Agustus 2012 06:05
Melayang
seperti kupu-kupu, menyengat bagai lebah
Muhammad
Ali saat memukul lawan. (www.amirmosadegh.com)
Merdeka.com
- Aksinya di atas ring tinju mempesona banyak orang sampai sekarang. Kaki yang
lincah ditambah kecepatan pukulannya kadang membuat lawan tumbang tidak
berkutik. Ditambah gaya sedikit jumawa, menjadikan dia olahragawan masyhur.
Prestasinya pun berderet.
Dia
adalah Muhammad Ali. Dia dilahirkan di Louisville, Negara Bagian Kentucky,
Amerika Serikat 70 tahun lalu dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr. Orang
tuanya berasal dari kelas menengah. Hidupnya pun biasa-biasa saja. Tetapi
memang sejak kecil mental dia sudah ditempa menjadi petarung. Maklum saja, saat
itu warga kulit hitam di tempat tinggalnya mendapat perlakuan diskriminatif
dari warga kulit putih. Mulai dari tempat duduk di dalam bus kota sampai kantor
pos dipisahkan. Dia pun sering diejek dengan panggilan kasar, seperti dikutip
dari situs www.biography.org, Kamis (16/8).
Ali
mulai belajar tinju pada usia 12. Berawal dari kegeraman dia lantaran sepedanya
dicuri orang. Dia lalu datang ke kantor polisi dan bertemu petugas bernama Joe
Martin. Dia mengatakan ingin memukuli pencurinya jika ketemu. Joe hanya
tersenyum dan mengatakan, "Sebaiknya kamu belajar berkelahi sebelum
menantang orang lain." Selain menjadi polisi, Joe adalah pelatih tinju.
Dia yang mengasah bakat bertinju Ali.
Setelah
merasakan asyiknya bertinju, Ali mulai mencoba peruntungan di kompetisi amatir
pada 1954 sampai 1956. Perlahan tapi pasti prestasinya mulai meningkat. Empat
tahun kemudian namanya makin harum saat menyabet medali emas di Olimpiade Italia.
Saat dia mengalahkan petinju Polandia Zbigniew Pietrzkowski.
Setelah
menggondol emas di Olimpiade, dewi fortuna sepertinya enggan jauh-jauh dari
Ali. Dia kembali ke kampung halamannya dan mulai memasuki dunia tinju
profesional. Sebelum bertanding biasanya dia selalu memberikan komentar
terhadap lawannya, bahkan kadang sembari mengejek. Bahkan di depan wartawan dia
sering bergaya menunjukkan keahlian bertarungnya. Tidak jarang dia membuat
perumpamaan dengan bahasa sendiri. Sekilas memang tampak sombong, tapi itulah
Ali.
Sederet
nama petinju kelas berat tangguh pun takluk di tangannya. Henry Cooper, Sonny
Liston, Joe Frazier, dan George Foreman adalah beberapa sosok legenda tinju
dunia yang dikandaskan perlawanannya oleh Ali. Maka pantaslah dia masuk ke
jajaran olahragawan masyhur. Pada 1987, dia dinobatkan masuk ke dalam Hall of
Fame. Kisah hidupnya pun diabadikan dalam film berjuluk "Ali",
dibintangi oleh Will Smith.
Meski
saat ini dia pensiun dan mengidap sindrom Parkinson, namanya tetap melegenda dan
menginspirasi ribuan atlit tinju muda agar menorehkan prestasi
setinggi-tingginya. Bertarung dengan teknik melayang seperti kupu-kupu,
menyengat bagai lebah.
--------------------
Media Inggris ‘SUN’ Picu
Kemarahan, Lecehkan Muhammad Ali
Monday,
June 06, 2016 19:13 WIB Dibaca: 580 kali
LONDON
- Edisi cetak media Inggris, The Sun, memicu kemarahan publik dunia, terutama
para penganggum legenda tinju Muhammad Ali. Musababnya, media itu menuliskan
judul berita utama yang dianggap melecehkan Muhammad Ali.
“Float
like a butterfly sting like R.I.P.” demikian judul berita utama terkait
meninggalnya sang legenda tinju asal Amerika Serikat itu.
Judul
itu sejatinya adalah pelintiran dari kutipan khas Muhammad Ali semasa hidup.
Kutipan aslinya adalah; “Float like a butterfly sting like bee” yang bermakna:
“mengapung seperti kupu-kupu menyengat seperti lebah”. Namun, media itu
mengganti kata “lebah” menjadi ucapan “duka cita”.
Para
pengagum Muhammad Ali melalui Twitter menyebut judul media itu sebagai “sampah”
dan “memalukan”. Banyak dari mereka menilai judul itu dibuat oleh editor
berusia 14 tahun yang tidak layak.
”Melakukan
penulisan seperti anak usia 14 tahun pada headline ini?,” kecam pengguna akun
@SeanMR18, mengacu pada julukan media Inggris itu.
“Omong
kosong @TheSun ini? Siapa yang menulis ini? Para editor berusia 9 tahun?! Tidak
sopan dan malas,” tulis pengguna akun @JamesBridgmon.
Netizen
lain menilai judul seperti itu mengerikan.
“@TheSun
ini memalukan. Tidak sekalipun bekerja (bahkan tidak bekerja) untuk berpikir
memutar dari kematian sang legenda. Sialan, mengerikan,” kesal pengguna akun
@JamesOrCook.
Pihak
The Sun hingga kini belum merespons reaksi kemarahan publik itu.
Sumber:
@atjehcyber | fb.com/atjehcyberID
---------------------------------
Mengenang Muhammad Ali Lewat
Kata-kata Terbaiknya
Saturday, June 04, 2016
Para
petinju yang naik ring bersama Muhammad Ali bukan hanya harus siap menghadapi
keunggulan teknik Ali, atau kelincahan kakinya, tapi juga menyiapkan tameng
atas kata-katanya yang sering membikin panas telinga.
Kepercayaan
diri yang tinggi memang membuat Ali sering melontarkan kata-kata yang hingga
saat ini tetap dikenang, dan akan selalu dikenang setelah kepergiannya pada
Jumat (3/6) di Arizona, Amerika Serikat. CNN Indonesia merangkumkan 15 di
antaranya.
1.
Saya muda, saya tampan, saya cepat, saya tak mungkin dikalahkan.
2.
Melayani orang lain adalah harga sewa yang harus Anda bayar untuk tempat
tinggal Anda di dunia.
3.
Sukar untuk menjadi rendah hati jika Anda sehebat saya.
4.
Bukan gunung yang menjulang yang akan Anda daki yang membuat Anda kekelahan,
tapi kerikil di sepatu Anda.
5.
Jika Anda bermimpi untuk mengalahkan saya, maka Anda lebih baik segera bangun
dan meminta maaf.
6.
Dia yang tak cukup punya keberanian untuk mengambil risiko, takkan mencapai
apapun dalam hidup.
7.
Seorang lelaki yang di usia 50 tahun memandang dunia dengan cara yang sama
ketika ia berusia 20 tahun, telah menyia-nyiakan 30 tahun hidupnya.
8.
Manusia yang tak punya imajinasi tak punya sayap.
9.
Ia (Sonny Liston) terlalu jelek untuk menjadi juara dunia. Seorang juara dunia
harus rupawan seperti saya.
10.
Membenci orang lain karena warna kulitnya adalah salah. Tidak pedulu jenis
warna kulitnya, hal itu salah.
11.
Ini hanya soal pekerjaan. Rumput tumbuh, burung-burung terbang, gelombang air
laut terempas di pasir pantai. Saya memukuli orang-orang.
12.
Saya membenci setiap menit dari latihan, tapi saya bilang pada diri sendiri,
'Jangan berhenti. Lebih baik menderita sekarang dan jalani sisa hidupmu sebagai
seorang juara.
13.
Jangan hitung hari-harimu. Buat hari-harimu bermakna.
14.
Ketika pertarungan imbang, hanya orang yang tahu rasanya dikalahkan bisa
mencapai dasar jiwanya sendiri dan mendapatkan kekuatan ekstra yang dibutuhkan
untuk menang.
15.
Membual adalah ketika seseorang mengatakan sesuatu tapi tak bisa melakukannya.
Saya melakukan yang saya katakan.
------------------------
Bagi Muslim AS, Muhammad Ali
adalah Pahlawan
Monday,
June 06, 2016 19:01 WIB Dibaca: 196 kali
Warga
Muslim Amerika Serikat kehilangan salah satu pahlawan besar mereka, seorang
pria yang berada di garda terdepan membela Islam di negara tersebut, Muhammad
Ali. Petinju legendaris ini telah menjadi duta Islam bagi warga minoritas
Muslim di negara tersebut.
"Kami
bersyukur pada Allah atas kehadirannya. Amerika harus bersyukur atas
kehadirannya. Dia adalah pahlawan Amerika," kata presiden dan imam Masjid
Muhammad di Washington, Talib Shareef, dikutip dari Reuters, Sabtu akhir pekan
lalu, sehari setelah Ali meninggal dunia di usia 74 tahun.
Sejak
perjuangan hak sipil dan pergerakan Muslim kulit hitam pada tahun 1960-an
hingga hari terkelam di AS usai serangan 11 September 2001, Ali menjadi suara
bagi Muslim Amerika dalam meluruskan pandangan soal Islam.
Warga
Muslim AS menyanjung Ali tidak hanya juara di atas ring, tapi juga juara
penegak keadilan sosial, atas kedermawanannya, dan penentangannya terhadap
berbagai kebijakan AS, salah satunya perang Vietnam.
Ali
sempat mengejutkan Amerika setelah masuk Islam dan bergabung dengan gerakan
Muslim kulit hitam Nation of Islam dan mengganti namanya dari Cassius Clay di
tahun 1964, namun tidak urung keterkejutan itu berganti kekaguman setelah dia
berjaya di atas ring dan perjuangannya melawan ketidakadilan.
"Ketika
kita menengok sejarah komunitas Afrika-Amerika, salah satu faktor penting dalam
mempopulerkan Islam di Amerika adalah Muhammad Ali," kata Warith Deen
Mohammed II, putra dari mantan pemimpin Nation of Islam, dalam pernyataannya.
Ada
3,3 juta umat Islam di AS, atau 1 persen dari populasi, kebanyakan imigran dan
warga kulit hitam yang pindah agama.
Walau
umat Islam di AS lebih mudah berbaur ketimbang di Eropa, namun mereka pernah
mengalami saat-saat sulit, salah satunya usai serangan 9/11 yang memunculkan
Islamofobia dan stereotip bahwa semua Muslim adalah teroris.
Puluhan
tahun lalu, ada pemimpin Muslim seperti Elijah Muhammad dan Malcolm X yang
mematahkan dominasi kulit putih dalam agama serta menyerukan persamaan hak
warga Afrika-Amerika. Kedua nama tersebut menjadi pembela kelompok minoritas.
Ali
menggantikan posisi mereka, vokal menyuarakan perlawanan terhadap supremasi
kulit putih. Ali bahkan menjadi inspirasi bagi pergerakan kelompok minoritas,
salah satunya adalah kelompok Martin Luther King Jr.
Menurut
mantan promotor tinju Bob Arum, penolakan Ali terhadap perang Vietnam yang
membuat karier tinjunya terhenti selama lebih dari tiga tahun memberikan dampak
yang luar biasa. Pengaruh Ali, kata Arum, bahkan lebih besar ketimbang Martin
Luther King Jr.
"Saya
meyakini bahwa dia memiliki dampak yang lebih besar, karena dia adalah seorang
petinju hebat, dan melakukan pengorbanan besar, menanggalkan kariernya demi apa
yang dia yakini selama 3,5 tahun -- ketimbang Martin Luther King. Saya benar-benar
meyakininya," kata Arum kepada USA Today.
Pembelaan
Ali terhadap Islam yang terakhir adalah pada Desember lalu, saat kandidat calon
presiden Donald Trump menyarankan larangan masuk bagi Muslim menyusul serangan
militan di Paris dan San Bernardino, California.
"Pemimpin
politik kita seharusnya menggunakan posisi mereka untuk memberi pemahaman soal
agama Islam, dan mengklarifikasi bahwa pembunuh ini telah menyesatkan pandangan
orang soal apa itu Islam sebenarnya," kata Ali saat itu dalam
pernyataannya.
Dia
juga sempat menggunakan pengaruhnya untuk upaya pembebasan Jason Rezaian,
wartawan Washington Post yang menghabiskan 18 bulan di penjara Iran atas
tuduhan spionase, dan Daniel Pearl, wartawan Wall Street Journal yang ditangkap
kelompok ekstremis dan dibunuh di Pakistan pada 2002.
Satu
per satu, tokoh Islam di Masjid Muhammad menyampaikan kekaguman dan doa untuk
kepergian Muhammad Ali.
"Muhammad
Ali adalah hadiah dari Allah, tidak hanya bagi Muslim, tapi juga bagi
dunia," kata Nihad Awad, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam.
Sumber:
@atjehcyber | fb.com/atjehcyberID
----------------------
(VIDEO) Momen-Momen saat
Muhammad Ali Menyatakan Masuk Islam
Saturday, June 04, 2016
Muhammad
Ali terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay. Clay. Peraih medali emas
Olimpiade ini menyatakan diri masuk Muslim pada 1964. Saat itu, ia baru saja
mengalahkan Sonny Liston untuk menjadi juara dunia kelas berat. Pertarungan Ali
digelar pada 25 Februari 1964.
Meski
disebut underdog, Ali tetap mampu membuktikan kemampuannya. Ia berulang kali
menyindir Liston. Sebelum pertarungan Ali berjanji akan "Melayang seperti
kupu-kupu, menyengat seperti lebah."
Ia
pun memprediksi dapat memukul jatuh Liston. Ucapan Ali terbukti. Liston tidak
bisa bangun pada ronde ketujuh. "Saya terhebat," ujar Ali.
Pada
keterangan persnya besok pagi, tersiar kabar Clay telah masuk Islam dan
bergabung dengan Nation of Islam yang didirikan oleh Malcom X (1925-1965). Ia
pun mengonfirmasi jika telah bergabung dengan organisasi itu.
Pada
6 Maret 1964. pemimpin Nation of Islam Elijah Muhammad (1897-1975) mengganti
nama Clay menjadi Muhammad Ali. Sejak saat itu, pria kelahiran Kentucky ini
tidak lagi menggunakan nama Clay. "Clay adalah nama budak saya,"
ujarnya.
Nation
of Islam saat itu masih menjadi organisasi yang dianggap berbahaya. Ada rumor
kelompok Muslim Afro Amerika akan menciptakan negara sendiri.
Sehingga
ketika Ali menyatakan bergabung dengan gerakan tersebut, media bersikap seakan
dikhianati. Salah satu surat kabar bahkan membuat rumor jika masuk Islamnya Ali
hanya untuk mendorong tiket penjualan.
Sumber
: History.com/la times
No comments:
Post a Comment