Sungguh kalian adalah orang-orang
yang kuat.
Dan sungguh Amerika serta
antek-anteknya dan Russia
bersama semua sekte kuffar di hadapan Mujahidin adalah orang-orang yang lemah.
Tidakkah Rabb kalian Azza wa
Jalla berfirman: “Maka perangilah wali-wali setan itu, sungguh tipu daya setan sangatlah
lemah”. Bukanlah Rabb kalian berjanji bahwa mereka akan kalah dan kalian akan
menang jika kalian memerangi mereka, “Perangilah mereka, niscaya Allah akan
menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan
menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati
orang-orang yang beriman”.
Maka sungguh sangat aneh dan
mengherankan sekali jika seorang Mu’min telah membaca ayat ini lalu dia
melemah, dan menjadi pengecut yang merasa hina ataupun menjadi lemah lembut
(kepada Kuffar).
Aneh sekali bagi siapa yang
beriman kepadanya lalu dia ridha dengan selainnya dan bertoleransi padanya.
Aneh sekali bagi yang beriman
kepadanya (ayat) lalu dia membujuk orang-orang kafir atau berdamai dengan
mereka. Sangat aneh bagi kalian wahai kaum muslimin, apa yang kalian takuti?
Bukankah bersama kalian Rabb yang
Maha Kuat?
Bukankah Dia berkata bahwa kalian
mempunyai kekuatan?
Padahal kekuatan itu hanyalah
bagi Allah, bagi RasulNya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang
munafik itu tiada mengetahui.
Bukankah Dia berfirman kepada
kalian bahwa kalian yang paling tinggi derajatnya?
Tidakkah kalian membaca, tidakkah
kalian mempercayainya?
Wahai kaum muslimin!
Sungguh yang menenggelamkan
Fir’aun dan membinasakan kaum ‘Aad, Tsamud dan juga mengalahkan pasukan Ahzab.
Dia (Allah) juga akan mengalahkan
Amerika, Rusia, dan antek-anteknya, dan membuat mereka merasakan siksaan yang
paling pedih melalui tangan Mujahidin.
Ini adalah janji Allah jika
kalian berperang di jalanNya.
Maka berangkatlah baik dalam
keadaan berat ataupun ringan dan terimalah seruan orang-orang yang menyeru kepada
Allah.
Wahai kalian yang meninggalkan medan jihad dan lari
mundur ke belakang, melarikan diri ke negeri kufur, kemana kalian akan lari
dari Allah pada Yaumul Hisab?
Kalian menjadikan orang-orang
kuffar sebagai teman-teman penolong kalian dengan meninggalkan orang-orang
mu’min.
Apakah kalian mengharapkan
kemuliaan dari kaum yang hina lagi kotor?
Apakah mereka mencari kekuatan di
sisi orang-orang kafir itu?
Maka sesungguhnya semua kekuatan
kepunyaan Allah.
Demi Allah tidaklah kaum muslimin
hidup di negeri kuffar kecuali dia dalam tunduk tertindas serta dihinakan.
Demi Allah tidak ada rasa aman
bagi muslimin, tidak juga kemuliaan ataupun karomah jika mereka tidak menjadi
kesatria perang dan menjadi teman bagi senjata-senjatanya.
Tidakkah kakek-kakekmu (para
sahabat) menguasai dunia dan mereka adalah raja para manusia?
Bukankah semua raja di bumi ini
hina dan tunduk di hadapan mereka?
Bukankah mereka tidak meraih
kemenangan dan kemuliaan serta berkuasa kecuali dengan Jihad?
Wahai pemuda muslimin,
Bergabunglah dengan kafilah
Mujahidin.
Sungguh kalian menjadi mulia,
dihormati bak raja di bumi ini dan berkuasa jika kalian melakukan itu?
Dan sungguh kalian adalah
orang-orang hina yang menderita fakir dan merugi jika kalian enggan.
Hai orang-orang yang beriman,
Penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kamu.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya
Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepadaNya-lah kamu
akan dikumpulkan.
Dan peliharalah dirimu dari pada
siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang dzolim saja di antara kamu.
Dan ketahuilah bahwa Allah amat
keras siksaanNya.
Wahai saudara kami di negeri
Haromain (Saudi),
wahai cucu-cucu Saad dan Ala ’,
wahai cucu-cucu Majzaah dan Baro’
(sahabat),
sampai kapan kalian ridho dengan
undang-udang thoghut Al Salul yang kafir lagi menderita?
Sampai kapan kalian tertipu oleh
penyihir mereka dari majelis pembesar munafiqin dan para
penghianat?
Inilah Rusia, orang-orang atheis
yang menyerang negeri Syam yang mana dia adalah negeri muslimin.
Sungguh gereja mereka telah
mengumumkan perang suci terhadap kaum muslimin, lalu di mana fatwa-fatwa
majelis pembesar-pembesar (ulama) setan?
Bukankah dahulu mereka meminta
kalian berangkat untuk berjihad melawan Rusia di Afghanistan?
Ataukah fatwa mereka dahulu yang
datang dari tuan-tuan mereka Amerika?
Bukankah waktu itu jumlah kaum
muslimin sangat cukup kuat di Khurosan?
Ataukah penduduk Syam lebih kuat
dari keadaan Afghan?
Apakah di setiap saat kalian
tidak berfikir?
Apakah yang terjadi padamu?
Bagaimana (caranya) kamu
mengambil keputusan?
Ataukah kalian tidak melihat?
Tidakkah kalian mendengar
permintaan tolong kaum muslimin yang lemah di Syam, kalian telah melihat
keadaan mereka dan semua musuh bersatu untuk menyerang mereka.
Apakah dunia telah membutakan
mata kalian ataukah syahwat telah membuat tuli telinga kalian ataukah telah
mati al Wala’ wal Baro’ kalian.
Ataukah kalian menunggu fatwa
dari setan penglihatan pandangan mufti Amerika?
Sekali-kali janganlah demikian,
Sungguh ulama’ pemerintah telah
menyihir kalian dan kalian masih tetap tergoda, masih terbius (tidak sadar).
Bangun dan bangkitlah wahai
putra-putra Haromain.
Sungguh dengan tangan kalian akan
berubah keadaan.
Penyakit itu ada di sekeliling
kalian, dan obatnya juga pada diri kalian.
Seranglah al Salul dan
majelis-majelis pengkhianat mereka, maka kekuatan Amerika dan sekutunya akan
porak-poranda.
Di tengah-tengah kalian, mereka
(Amerika) berangkat untuk memerangi muslimin dan mereka disokong dengan harta
dari minyak kalian, dan dengan fatwa-fatwa setan-setan kalian, kaum muslimin
dihinakan dan direndahkan diusir dan dibunuh.
Maka bangkitlah wahai
putera-putera Haromain,
dan tidak ada udzur bagi kalian
pada hari kiamat.
Sungguh kami menyeru kalian untuk
berangkat (berjihad).
Kami menyeru kalian untuk
menolong muslimin, maka tidak ada udzur bagi kalian jika kalian tertinggal.
Dan kami berlepas diri di hadapan
Allah dari orang-orang yang membiarkan kami dan tidak menolong kami serta ia
condong kepada dunia dan kehidupan yang nyaman.
Cukup bagi kami hujjah terhadap
kalian, Sa’ad dan Abdul Aziz Bin Ayaz (dua ikhwah yang di bunuh thoghut Arab),
di sisi Allah-lah pahala keduanya.
Dua singa dengan cakar merah yang
tajam yang menolong (muslimin).
Dua orang bak lautan yang
menerjang (berani) di zaman yang penuh musibah dan banyak musuh.
Keduanya telah memenuhi
kewajibannya, mendapat udzur di hadapan Allah dan telah memenuhi ikrarnya.
Cukup bagi keduanya apa yang ada
di sisi Allah, atas apa yang di berikan keduanya bagi hati kaum mu’minin berupa
kesenangan ghibtoh (iri atas kebaikan), dengan perbuatan mereka yang tegas dan
berani yang menyebabkan kuffar merasakan kehinaan, ketakutan, kedongkolan, dan
kebinasaan.
Mereka adalah dari kami, dan kami
dari bagian mereka, semoga Allah meninggikan derajat keduanya di surga.
Sungguh apa yang di lakukan
keduanya lebih kami cintai (membunuh anak pamannya yang kafir) lebih kami
cintai dari ledakan 10 bom.
Dua singa yang tidak tunduk dan
tidak berani macam-macam kepada keduanya. Keduanya adalah tombak yang nampak di
permukaan langit yang mana kalian melihatnya, berkuasa tanpa menuntut kekuasaan
itu, pemaaf dan berperilaku baik.
Ya, demi Allah, pemaaf dan
berperilaku baik.
Maka bangunlah dan contohlah
keduanya wahai putera-putera Haromain!
Bangkitlah, jika kalian
kekurangan senjata maka kalian tidak akan kekurangan tali dan pisau.
Dan terhadap militer-militer
thoghut, seranglah mereka entah kalian berkuasa atau mati.
Menginginkan kemuliaan adalah
teman bagi kematian, dan jiwa ini menginginkan cita-cita yang tinggi.
Jika kehidupan ini tidak menjadi
mulia, lalu apa lagi yang diharapkan dari kehidupan yang panjang.
Ketahuilah bahwa takut pada
kematian adalah pahit sebagaimana rasa dari kematian itu, dan takutnya pemuda
merupakan pedang yang menebas baginya.
Sungguh jika engkau merasakan
kehidupan dalam kematian (menginginkannya), kalian akan merasakan manisnya
kematian ketika kalian merasakannya.
Maka bergeraklah wahai pemuda
Islam di mana saja berada,
bergeraklah untuk berjihad
melawan Rusia dan Amerika.
Sungguh ini adalah peperangan
Salib terhadap kaum muslimin,
perang musyrikin
dan atheis terhadap orang-orang
mu’minin.
Bersambung
No comments:
Post a Comment