Diantara Orang-Orang Beriman Ada Kesatria – Abu Umar at Tunisi
July 31, 2015
Pada 29 Sya’ban tahun 1436 H,
serangan udara Salibis menghantarkan salah seorang kesatria dari para kesatria
Khilafah meninggalkan dunia yang fana ini menuju dunia keabadian.
Al Akh Thoriq ibn Thohir al Harzi
atau yang dikenal dengan nama Abu Umar at Tunisi, gugur di wilayah al Barakah,
menutup kehidupan jihad dan amalnya selama bertahun-tahun membantu membangun
Daulah Islamiyyah dan menegakkan kembali Khilafah.
Dia telah melewati perjalanan
jihadnya baik di bumi Iraq
maupun Syam, memiliki berbagai gelar dan telah menempati berbagai posisi.
Dia adalah salah seorang veteran
yang menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya di Daulah Islamiyyah, seorang al
Akh yang berhijrah pertama kalinya menuju Iraq pada tahun 2003. Dia mengenal
baik sejumlah pahlawan jihad, seperti Abu Mush’ab az Zarqawiy dan Abu Hamzah al
Muhajir (semoga Allah menerima mereka). Para penghulu Mujahidin itu, menyeru kaum muslimin untuk
berjihad di Fallujah. Dan Abu Umar memenuhi panggilan itu, dengan mendatangi kota yang hingga hari ini
berdiri tegap menantang kesewenang-wenangan Amerika di tanah kaum muslimin.
Waktu pun berlalu, pada salah
satu pertempuran dimana banyak dari kaum kafirin dikirim menuju Jahannam, dan
Abu Umar dihantam oleh serangan bombardir udara Salibis yang merenggut nyawa
semua orang yang menyertainya.
Saat itu, Allah menyelamatkannya,
tanpa terkena cedera sedikitpun. Sampai dia terkena serangan udara kedua yang
mengakibatkan kakinya putus (setelahnya dia dikenal baik lantaran fisiknya yang
cacat).
Abu Umar pernah mendekam di balik
jeruji penjara Iraq
sebanyak dua kali. Pada masa tahanan yang pertama, ia melarikan diri
menggunakan dokumen palsu yang menunjukkannya sebagai warga negara Iraq , bukan
seorang Muhajir. Amerika begitu marah saat menemukan identitas asli dari
seorang lelaki yang berhasil menipu mereka.
Masa tahanan yang kedua terjadi
pada tahun 2008, dimana ia dijatuhi vonis hukuman penjara 15 tahun. Ia bersama
sekelompok ikhwah Mujahidin kembali sukses meloloskan diri bersamaan dengan
operasi militer Daulah Islamiyyah menjebol dinding penjara Taji.
Setelahnya, Abu Umar dikirim ke bumi
Syam, dan dibebani tanggung jawab mencatat pendaftaran mereka yang ingin
bergabung dalam unit istisyhadiyyin dan ditunjuk sebagai amir gerbang
perbatasan Atmah.
Dia adalah sosok pemimpin
pemberani di masa peperangan melawan pengkhianatan shohawat, dan populer dengan
seruan kalimatnya, “Allah tak kan
pernah menurunkan kemenangan pada mereka atas kita. Kita telah mengalahkan
mereka di Iraq ,
dan kita akan kalahkan mereka di bumi Syam, dengan izin Allah ta’ala.”
Abu Umar dikenal luas sebagai
sosok lelaki yang zuhud karena penampilan pakaian dan makanan yang sederhana,
sangat dicintai dan dihormati oleh ikhwah Mujahidin setelah kiprahnya di bumi
Syam.
Kemudian, dia dipindahtugaskan
menuju wilayah al Barakah, diberi peran baru
sebagai Amir Batalyon Artilleri Wilayah.
Al Akh Abu Umar yang tercinta ini
akhirnya gugur syahid 24 jam pasca kepergian saudara kandungnya, Abu Zubayr
‘Ali al Harzi di Mosul .
Kedua bersaudara ini, telah
bersama-sama meneror kaum kuffar, dan pergi meninggalkan dunia dengan cara yang
sama satu sama lain.
Abu Umar merupakan duri yang
menyiksa tentara kuffar Salibis dan antek-antek mereka. Kami memohon pada Allah
agar menenmpatkannya di surga tertinggi, Firdaus.
No comments:
Post a Comment