Syaitan adalah makhluk halus, ghaib. Ia boleh menyamar sama ada beraksi dalam dunia keghaibannya kemudian membentuk lembaga lain atau menjadi syaitan bertopengkan manusia yang hadir dalam dunia maujud. Walaupun sifatnya syaitan yang ghaib tetapi ia tidak memiliki kekuasaan ke atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah s.w.t. ia tidak mendatangkan apa-apa kesan sebagaimana nasihat-nasihat bermanfaat tidak mendatangkan kebaikan kepada orang-orang kafir.
Walau bagaimanapun, kekuasaan
syaitan hanyalah kepada orang-orang yang menjadikan syaitan-syaitan itu menjadi
pemimpin-pemimpin mereka, dan orang-orang yang mempersekutukan Allah s.w.t. Mereka
jauh daripada kebenaran dalam kehidupannya.
Maka kepada orang-orang yang
beriman, ingatlah bahawa syaitan-syaitan itu tidak memberi apa-apa mudarat atau
mendatangkan apa-apa manfaat sebaliknya kepada golongan kafir mereka menjadikan
syaitan-syaitan itu sebagai pemimpin-pemimpin mereka dalam kesyirikan yang
nyata, ia menjauhkan diri mereka daripada kebenaran dan mendekatkan diri mereka
kepada kesesatan.
Sesungguhnya orang-orang yang
tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Quran). Allah tidak akan memberi
petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.
Sesungguhnya yang mengada-adakan
kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, mereka itulah
orang-orang pendusta. Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman
(dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal
hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang
melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan
baginya azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan kerana sesungguhnya
mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahawasanya Allah
tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran,
penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang
yang lalai. Pastilah bahawa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang
merugi.
Dan sesungguhnya Tuhanmu
(pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian
mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah s.wt mengingatkan kaum
muslimin dalam al-Quran surah An-Nahl ayat 111 hingga 113:
“(Allah akan mengampunkan
dosa-dosa mereka itu pada hari kiamat), hari tiap-tiap diri datang membela
dirinya semata-mata, dan tiap-tiap diri disempurnakan balasan apa yang ia telah
kerjakan (sama ada baik atau jahat), sedang mereka tidak akan dianiaya sedikit
pun.
Dan (berhubung dengan hal kaum
yang kufur ingkar) Allah memberikan satu contoh: Sebuah negeri yang aman damai
dan tenteram, yang didatangi rezekinya yang mewah dari tiap-tiap tempat,
kemudian penduduknya kufur akan nikmat-nikmat Allah itu, maka Allah merasakannya
kelaparan dan ketakutan yang meliputi keseluruhannya disebabkan apa yang mereka
telah lakukan.
Dan demi sesungguhnya, mereka
pula telah didatangi seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, lalu mereka
mendustakannya; maka mereka pun ditimpa azab sedang mereka berkeadaan zalim.”
No comments:
Post a Comment