NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Monday 16 March 2015

WANG KERTAS MUDAH DIMANIPULASI



Golongan dajal akan berusaha mendapat keuntungan secara haram walaupun akan membunuh rakan sendiri, hatta kepada keluarganya kerana wang, harta, keseronokan dan kehidupan. Mereka melakukan modus operandi tersebut kerana beranggapan bahawa golongan dungu-dungu mudah dipulas telinga mereka untuk dijadikan penampan-penampan kehidupan. Maka pada peringkat permulaan, golongan dajal akan terhindar dari kematian kerana  diasaknya golongan dungu-dungu berada dibarisan hadapan sebagi bentang kehidupan masa hadapan.

Manakala golongan cerdik dari kalangan umat yang merdeka akan berusaha, kaedah yang terbaik menyedarkan golongan dungu-dungu supaya mereka tidak disentuh oleh sambaran api. Jika terbakar tiada ampunan.

Masyarakat yang memiliki jati diri untuk kemerdekaan dirinya; ia akan berfikir, menganalisis, dan mencambah fikiran tentang bagaimana mungkin negara yang mengeluarkan wang kertas tidak dilanda gelombang peningkatan hutang-hutang dan kemelesetan yang mendadak. Manakala masyarakat yang berpaut dengan mentor import, budaya luar tergula-gula kerana bisikan-bisikan mengasyikkan. Terhibur perasaan.

Barangkali disebabkan oleh keterikatan dengan mata wang yang dicetak oleh pihak lain, perkongsian perniagaan dan nilaian wang yang ditentukan oleh pasaran dikawal oleh golongan dajal sedangkan khazanah kekayaan dimiliki oleh diri sendiri. Harga barangan pula ditentukan oleh pemborong bukan pasaran terbuka. Kerana pasaran itu dikawal oleh golongan dajal.

Jati diri merudum kerana sentuhan dajal.

Akhirnya kemiskinan melanda diri disebabkan ketidaktentuan penggurusan atau kebergantungan kehidupan kepada golongan dajal yang membisik-bisikkan tentang kehidupan yang menjerat tengkuk-tengkuk golongan dungu-dungu. Hiduplah sebagai manusia merdeka jangan bertempelkan dengan istilah merdeka tetapi jiwa dibelit oleh dajal. Bangunlah dari tidur. Pejuang-pejuang Daulah Islamiyah mengingatkan golongan dungu-dungu. Ambil peringatan!

Dimanakah silapnya percaturan tersebut?


-----------------------


Dinar Emas Islam Ataukah Dolar Kertas Amerika (Pilih Mana)?

By M. Fachry

Maktabah Al Himmah, Daulah Islamiyyah, Departemen Riset Dan Fatwa mengeluarkan sebuah artikel menarik dan penting berjudul Dinar Emas Islam Ataukah Dolar Kertas Amerika?. Berikut terjemahan artikel tersebut yang di-alih bahasa-kan oleh Syekh Abu Sulaiman Al-Arkhabiliy dan di edit oleh Tim Azzam Media. Semoga bermanfaat!

Segala puji bagi Allah Dzat yang memuliakan orang yang mentaati-Nya, yang menghinakan orang yang maksiat kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi-Nya dan orang pilihan-Nya, kepada keluarganya, para sahabatnya serta orang yang loyal kepadanya. Wa Ba’du.

Sesungguhnya Allah Ta’ala tatkala menciptakan alam yang besar ini, dan Dia membuat ciptaan-Nya begitu indah dan begitu rapi. Allah subhanahu telah menjadikan kekuatan tersembunyi di dalam sesuatu, keindahan tersembunyi di dalam sesuatu, kenyamanan tersembunyi di dalam sesuatu, nilai tersembunyi di dalam sesuatu, dan begitu seterusnya.

Dan di antara sesuatu yang Allah jadikan di dalamnya nilai dan harga adalah emas dan perak. Allah Ta’ala berfirman:


A014


“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”  [Ali ‘Imran 14]

Manusia telah mengetahui nilai emas dan perak generasi demi generasi, sampai sebagian kaum pelit dengannya dan sebagian kaum menyimpannya.

Allah Ta’ala berfirman:


A034


“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih.”  [At Taubah 34]

Bahkan manusia itu di dalam mayoritas niaga mereka dan keumuman penghidupan mereka tidaklah berjual beli kecuali dengan emas dan perak, akan tetapi mereka mendapatkan beberapa kesulitan di dalam bertransaksi dengan kedua logam mulia ini, maka mereka-pun akhirnya membuat uang logam dari emas dan perak ini untuk memudahkan mereka di dalam bertransaksi dan di dalam membawanya ke mana-mana.

Allah Ta’ala telah menyebutkan Dinar Emas di dalam Kitab-Nya Yang Agung, di mana Dia berfirman:


A075


“Dan di antara Ahli kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka mengatakan: “tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang yang buta huruf.” Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.” [Ali ‘Imran 75]

Ibnu Al Jauziy rahimahullah berkata, “Adapun Dinar, maka saya telah membacakan di hadapan guru kami Abu Mandhur Al Lughawiy, ia berkata: Dinar itu adalah bahasa Persia yang diarabkan, dan asal katanya adalah Dinar (tanpa huruf ya, pent), dan ia itu walaupun mu’arrab (bahasa asing yang diarabkan) namun bangsa arab tidak mengetahui baginya nama selain Dinar, sehingga ia menjadi seperti ‘Arabiy (kata asli bahasa arab), oleh sebab itu Allah ‘Azza wa Jalla telah menyebutkannya di dalam Kitab-Nya, di karenakan Dia mengkhithabi mereka dengan bahasa yang mereka kenal.” (Zadul Masir Fi ‘Ilmi At Tafsir)


Allah Subhanahu telah menyebutkan Dirham Perak juga, di mana Dia berfirman dalam menghikayatkan kisah Nabi Yusuf ‘Alaihissalam:



A020


“Dan mereka menjualnya (Yusuf) dengan harga yang rendah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya.” [Yusuf 20]

Sebagian Ahli Tafsir berkata, “Darahim itu berposisi sebagai badal dari tsaman, sedangkan ia itu adalah bentuk jamak dari Dirham, yaitu perak yang dicetak sebagai uang, dan ia itu adalah di-arab-kan dari bahasa Persia.” (Tafsir At Tahrir wa At Tanwir milik ibnu ‘Asyur)

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengakui transaksi dengan dinar dan dirham walaupun ia itu produk cetakan orang-orang kafir, ini bila nilainya ada padanya, di mana ia adalah potongan-potongan emas atau perak yang memiliki ukuran tertentu. Dan kitab-kitab As Sunnah sangat sarat dengan hadits-hadits yang berkaitan dengan hal ini.

Dan begitu juga keadaannya di masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq radliyallahu ‘anhu yang menganggap cukup dengan apa yang sudah saling dikenal di antara manusia -dalam kaitan transaksi dengan dinar dan dirham- dikarenakan beliau sibuk dengan urusan yang lebih penting dan lebih utama.

Kemudian datanglah khalifah yang diberi ilham Umar Ibnu Al Khaththab radliyallahu ‘anhu, maka beliau mencetak dirham islamiy yang seukuran dengan dirham Persia setelah menambahkan di dalamnya ungkapan-ungkapan semisal: (Al Hamdulillah) dan (Muhammad Rasulullah) dan (La Ilaha Illallah Wahdah), dan itu terjadi pada tahun 18 H.

Kemudian Khalifah kaum muslimin Ustman Ibnu ‘Affan radliyallahu ‘anhu mencontoh Umar dan beliau mencetak dirham setelah menambahkan di dalamnya takbir (Allahu Akbar), dan itu pada tahun 42 H.

Kemudian Ash Shahabiy Mu’awiyah ibnu Abi Sufyan radliyallahu ‘anhu mencetak dirham dan menggoreskan namanya pada uang dirham itu, dan itu terjadi antara tahun 42-60 H.

Al Miqriziy telah menuturkan bahwa dirham-dirham islamiy pertama itu sangat tebal lagi pendek, sampai datanglah Ash Shahabiy Abdullah Ibnu Az Zubair radliyallahu ‘anhu pada tahun 61 H dan beliau mencetak dirham-dirham yang bulat dan mengikir pada salah satu mukanya ungkapan: (Muhammad Rasulullah) dan pada muka yang satunya lagi ungkapan (Amarallahu Bil Wafa).(………..)

Dan tatkala khalifah Banu Umayyah Abdul Malik Ibnu Marwan menjabat pada tahun 74 H maka ia mencetak uang-uang islamiy khusus yang kosong sama sekali dari ukiran-ukiran, lambang-lambang dan simbol-simbol Persia dan Romawi, dan Abdul Malik mengancam setiap orang yang bertransaksi dengan selain uang-uang islamiy dengan sanksi. Dan ia mengirim Sikkah (yaitu besi pencetak uang dinar dan dirham, atau ia itu stempel besi untuk memberi stempel pada uang yang sudah beredar) ke seluruh belahan Daulah Islamiyyah untuk digunakan dalam pencetakan uang, dan di salah satu muka dinar atau dirham itu telah diukir ungkapan (Laa Ilaaha Illallaah Wahdahu Laa Syariika Lah) dan pada muka yang lain ada ukiran Surat Al Ikhlash lengkap:


قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ


Dan di bingkai luarnya ada ukiran firman Allah Ta’ala:


هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ


Dan di bingkai luar muka yang lain ada ukiran tanggal pencetakan berbunyi:


(بسم الله. ضرب هذا الدينار -أو الدرهم- في سنة كذا وكذا)


(Bismillahirrahmanirrahim, Dinar -atau Dirham- ini dicetak pada tahun sekian dan sekian).

Begitulah dunia seluruhnya senantiasa terus bertransaksi dengan Dinar Emas dan Dirham Perak yang dicetak, di mana Romawi memiliki percetakan sendiri dan Persia juga memiliki percetakan sendiri serta kaum muslimin juga sepanjang masa memiliki percetakan sendiri.

Sampai datanglah penguasaan orang-orang Eropa dan Amerika terhadap dunia di zaman sekarang ini dan mereka memaksa manusia untuk bertransaksi dengan menggunakan uang kertas yang mewakili nilai simpanan emas dan perak dengan ketentuan bahwa emas dan perak itu disimpan di tempat tertentu, dan mereka mengganti dunia dengan uang-uang kertas yang kadang mereka menjatuhkan nilainya pada waktu tertentu!

Pada tahun 1390 H (1971 M) dan pada manipulasi ekonomi, Amerika Serikat menetapkan pemisahan keterikatan Dolar dengan Emas, dan setelahnya maka Bank Federal Amerika yang merupakan milik yahudi mencetak uang dolar tanpa batasan keterkaitan dengan emas!

Dan ini adalah penipuan terbesar kepada negara-negara lain, di mana sewaktu-waktu nilai dolar itu jatuh akibat peperangan Amerika yang kalah dengan kaum muslimin serta karena penumpukkan hutang-hutangnya hari-demi hari, dan pada saat itu maka semua orang yang tidak menggunakan emas dan perak dan malah bertransaksi dengan uang-uang kertas akan mengalami kerugian!

Oleh sebab itu, maka wajib atas kaum muslimin semuanya untuk meninggalkan transaksi dengan dolar dan kembali lagi menggunakan emas dan perak dalam rangka ikut serta di dalam menghancurkan kekuatan Pengusung Salib Amerika, ini pertama, dan keduanya supaya mereka tidak mengalami kerugian yang pasti terjadi, sedangkan orang mu’min itu adalah cerdik lagi cerdas.

Aku perintahkan mereka dengan bahasa sindiran.

Namun mereka tidak tersadar dengan nasehat itu kecuali keesokan harinya.

Jadi, alangkah indahnya Daulah Islamiyyah itu pada hari ini memiliki mata uang khusus baginya, sehingga tidak ada jasa atau jalan bagi pihak lain untuk mengendalikannya.

Para Ahli sejarah telah menuturkan bahwa sebab yang mendorong khalifah Abdul Malik Ibnu Marwan rahimahullah untuk meng-arab-kan mata uang pada tahun 74 H itu adalah tantangan yang muncul dari Kaisar Romawi (Yustinianus II), di mana Abdul Malik telah memerintahkan untuk merubah ungkapan orang-orang nasrani yang mana orang-orang salibis menulisnya pada kertas-kertas Burdiy yang dikirim dari Bizantium ke Mesir, dari ungkapan (Dengan Nama Bapak, Anak dan Ruhul Qudus) menjadi ungkapan-ungkapan tauhid, maka raja Romawi menolaknya dan mengancam akan menulis ungkapan-ungkapan yang menjelekkan Islam dan kaum muslimin pada dinar Bizantium, di mana ancaman ini adalah hal yang mendorong Khalifah kaum muslimin untuk mengumpulkan para pakar dalam masalah ini, maka mereka menyarankan kepadanya untuk mencetak uang-uang arab yang dituliskan padanya syahadat tauhid dan kerasulan Muhammad, dan meninggalkan transaksi dengan dinar Bizantium, maka Abdul Malik ibnu Marwan menilai bagus saran mereka dan akhirnya memerintahkan untuk mencetak uang sendiri.

Dan Daulah Islamiyyah-pun mengantongi kemerdekaan materi dan kemenangan ekonomi, sebagaimana di dalam hal ini terdapat jawaban yang telak terhadap tantangan Yustinianus Salibi, karena pencetakan uang dengan gambar selain gambar Kaisar Romawi adalah hal yang tidak seorangpun dari kepala negara-negara sebelum Abdul Malik berani melakukannya. Sehingga tantangan terbaik adalah tantangan Abdul Malik Ibnu Marwan kepada Anjing Romawi Yustinianus II.

Ya Allah, tampakkanlah kejayaan Islam dan jayakanlah kaum muslimin.

Ya Allah, berikanlah tamkin bagi Daulah Islam.

Dan taklukkanlah baginya belahan-belahan timur dan barat bumi ini.

Dan limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

Sumber : Azzam Media




No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”