NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Friday, 2 October 2015

PERANG AHZAB YANG BARU




Sambungan:
PERSEKONGKOLAN KUFFAR MEMERANGI DAULAH ISLAMIYAH


Sebagaimana halnya para sahabat harus menghadapi koalisi berbagai kelompok, Yahudi, musyrikin, dan munafiqin dalam Ghozwah al Ahzab, kaum Muslimin Daulah Islamiyyah juga menghadapi koalisi berbagai kelompok kafir yang mempunyai kepentingan bersama untuk menghancurkan Khilafah. 

Dan sebagaimana halnya reaksi para sahabat atas kelompok-kelompok tersebut termasuk dalam keyakinan,





A022


“Dan tatkala orang-orang mu’min melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, ‘Inilah yang dijanjikan Allah dan RasulNya kepada kita. Dan benarlah Allah dan RasulNya.’ Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan,” [QS Al Ahzaab 22], maka demikian pula seharusnya reaksi Muslimin ketika melihat koalisi yang berjumlah banyak ini berkumpul dan bermobilisasi. Di sini kami berusaha memberikan beberapa wawasan ke dalam berbagai koalisi yang beragam supaya kaum Muslimin bisa berupaya melawan mereka dalam ucapan dan perbuatan, sebab,


“Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” [HR Imam Ahmad dan Abu Daud dari Ibnu ‘Umar], dan supaya,


“Jelaslah jalan orang-orang yang berdosa.” [QS al An’aam 55]


Koalisi Salibis

Walaupun koalisi ini tampak seperti baru, sebenarnya ia mulai eksis sejak tahun “2001” dalam “Operation Enduring Freedom” di Afghanistan. Dengan cepat ia meluas ke:

Filipina, 
Tanduk Benua Afrika, 
Lintas Sahara, dan 
Kaukasus. 

Kemudian pada tahun “2003” pihak salibis meluncurkan operasi kedua yang dikenal dengan “Operation Iraqi Freedom” di Iraq. 

Diikuti oleh operasi ketiga yang disebut dengan “Operation Inherent Resolve” yang diluncurkan pada tahun “2014” di Iraq dan Suriah melawan Daulah Islamiyyah.[2] 


Tidak ada satu pun dalam operasi tersebut yang  berhasil dalam mengatasi bangkitnya kembali Khilafah, kelanjutannya, dan ekspansinya. Justru sebaliknya, Khilafahlah yang terus bertahan dengan ketetapan yang melekat padanya, buah dari penegakan Tauhid dan Wala wal Baro’.

Koalisi Salibis untuk operasi Iraq dan Suriah – “Operation Inherent Resolve” – secara resmi meliputi negara-negara dan lembaga-lembaga berikut:

Albania,
Amerika Serikat,
Arab Saudi,
Australia,
Austria,
Bahrain,
Belanda,
Belgia,
Bosnia dan Herzegovina,
Bulgaria,
Ceko,
Denmark,
Estonia,
Finlandia,
Georgia,
Hongaria,
Inggris,
Iraq,
Irlandia,
Islandia,
Italia,
Jepang,
Jerman,
Kanada,
Korea Selatan,
Kosovo,
Kroasia,
Kuwait,
Latvia,
Lebanon,
Liga Arab,
Lithuania,
Luxemburg,
Macedonia,
Maroko,
Mesir,
Moldova,
Montenegro,
Norwegia,
Oman,
Panama,
Polandia,
Portugal,
Prancis,
Qatar,
Rumania,
Selandia Baru,
Serbia,
Singapura,
Siprus,
Slovakia,
Slovenia,
Somalia,
Spanyol,
Swedia,
Taiwan,
Turki,
Ukraina,
Uni Emirat Arab,
Uni Eropa,
Yordania, dan
Yunani.[3]


Rezim dan kekuatan militer lainnya yang didukung oleh Barat namun tidak disebutkan di atas ikut ambil bagian dalam perang melawan Daulah Islamiyyah di kawasan-kawasan yang lebih jauh:

Benina,
Chad,
Kamerun,
Niger,
Nigeria, dan
Uni Afrika terlibat dalam perang melawan Daulah Islamiyyah di wilayah Afria Barat.
Afganistan,
Armenia,
Azerbaijan,
Mongolia,
NATO, dan
Pakistan – selain banyak negara yang tersebut dalam daftar pertama – terlibat dalam perang melawan Wilayah Khurosan.[4]


Aljazair,
Libya,
Tunisia, dan
Yaman terlibat dalam perang melawan Daulah Islam di kawasan mereka masing-masing. 

Negara Yahudi secara terbuka terlibat perang melawan Wilayah Sayna’, di samping secara diam-diam terlibat bersama Salibis di sebagian besar perang melawan wilayah-wilayah Daulah Islamiyyah. Dewan Kerjasama:

Negara-negara Teluk,
India,
Indonesia,
Kirgistan,
Malaysia, dan
Organisasi Kerjasama “Islam”,

Swiss juga terlibat – dalam tingkat politik, dana, intelijen, dan dalam kebanyakan kasus, di ranah militer – dalam perang melawan Islam dan Khilafahnya.[5]


Sementara itu, berikut ini sekutu-sekutu terpenting Amerika: Iran, Suriah, dan Rusia.


Bersambung








No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”