“BERANGKATLAH KALIAN DALAM
KEADAAN RINGAN MAUPUN BERAT”
PIDATO AMIRUL MUKMININ ABU BAKR
AL-BAGHDADI
Alih Bahasa: Usdulwagha
Muraja’ah: Ust. Abu Sulaiman
Al-Arkhabiliy
إن الحمد لله نحمده ونستعينه
ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له،
ومن يضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا
شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
Amma ba’du:
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ
وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ
“Telah diwajibkan atas kalian perang, dan itu adalah hal yang dibenci
oleh kalian”
فَلْيُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ
اللَّـهِ الَّذِينَ يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ ۚ وَمَن
يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ
أَجْرًا عَظِيمًا
“Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk
(kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah. Dan barangsiapa berperang di
jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan
pahala yang besar kepadanya.” (An-Nisa: 74)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى
الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُم بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ (٣٨) إِلَّا تَنفِرُوا
يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا
تَضُرُّوهُ شَيْئًا ۗ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada kamu,
“Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah,” kamu merasa berat dan ingin
tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada
kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan
kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat (untuk
berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan
menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya
sedikit pun. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (At-Taubah: 38-39)
وَلَوْ يَشَاءُ اللَّـهُ
لَانتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَـٰكِن لِّيَبْلُوَ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ ۗ وَالَّذِينَ
قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَلَن يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ (٤) سَيَهْدِيهِمْ
وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ (٥) وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ
“…dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia membinasakan mereka,
tetapi Dia hendak menguji kamu satu sama lain. Dan orang-orang yang gugur di
jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka. Allah akan memberi petunjuk
kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam
surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka.” (Muhammad: 4-6)
Wahai kaum muslimin:
Wahai kalian yang telah ridha
Allah sebagai Rabb dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai Nabi dan
Rasul.
Wahai kalian yang bersyahadat
bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam adalah utusan Allah.
Ucapan sama sekali tidak akan
memberikan manfaat bagi kalian jika tidak disertai amal, dan tidak ada iman
tanpa amal, maka siapa yang mengatakan Rabbku adalah Allah, jika dia jujur,
maka dia harus menaati Allah ‘Azza wa Jalla yang telah mewajibkan qital, yang
telah mewajibkannya atas orang yang beriman kepada-Nya, dan yang telah memerintahkan
untuk berjihad di jalan-Nya, dan Dia telah menjanjikan kebaikan bagi siapa yang
menaati perintah-Nya, dan mengancam mereka yang mendurhakai-Nya.
Dan siapa yang mengatakan bahwa
nabiku adalah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, maka jika dia jujur dalam
pengakuannya, dia harus menjadikanya sebagai teladan, beliau yang telah
bersabda;
والذي نفس محمد بيده لولا أن أشق
على المسلمين ما قعدت خلاف سرية تغزو في سبيل الله أبدا؛ ولكني لا أجد سعة
فيتبعوني ولا تطيب أنفسهم فيتخلفون بعدي، والذي نفس محمد بيده لوددت أن أغزو في
سبيل الله فأقتل، ثم أغزو فأقتل، ثم أغزو فأقتل) رواه أحمد وقال شعيب الأرناؤوط:
إسناده صحيح على شرط الشيخين)
“Dan demi yang jiwa Muhammad ada ditangan-Nya,
kalaulah bukan karena khawatir akan memberatkan kaum muslimin, aku tidak akan
duduk dibelakang pasukan yang sedang berperang dijalan Allah selamanya; Akan
tetapi aku tidak mendapatkan kelapangan sehingga mereka bisa mengikutiku dan
diri mereka tidak senang di saat tidak ikut berperang bersamaku.Dan demi Dzat
Yang jiwa Muhammad ada diTangan-Nya, sungguh aku ingin berperang dijalan Allah
dan terbunuh, kemudian aku berperang dan terbunuh, kemudian aku berperang dan
terbunuh)). (Diriwayatkan Ahmad dan berkata Syu’aib Al Arnauuth sanadnya shahih
dengan syarat Imam Bukhari dan Muslim)
Maka di manakah engkau wahai umat
Islam dari perintah Rabbmu? Yang telah memerintahkan kepadamu puasa dalam satu
ayat, dan memeritahkan padamu jihad dan qital dengan puluhan ayat?
Di manakah engkau dari Nabimu
Shallallahu alaihi wa sallam? yang engkau mengaku mengikutinya, padahal ia
telah menghabiskan umurnya untuk menjadi seorang mujahid di jalan Allah,
memerangi musuh-musuhnya, gerahamnya pecah dalam peperangan, dahinya terluka,
dua besi dari topi perangnya menancap di kedua kelopak alisnya, topi perangnya pecah
di kepalanya, dan darah bercucuran di wajahnya, tebusannya ayahku, ibuku, jiwaku dan semua umat manusia.
Wahai orang Islam:
Wahai engkau yang mengaku
mencintai Allah ‘Azza wa Jalla dan mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam;
Jika engkau jujur dalam
pengakuanmu maka taatilah siapa yang enkau cintai dan bertempurlah di
jalan-Nya, teladanilah kekasihmu shallallahu alaihi wa sallam, dan janganlah
engkau mati kecuali engkau adalah seorang mujahid di jalan Allah.
الم (١) أَحَسِبَ النَّاسُ أَن
يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (٢) وَلَقَدْ فَتَنَّا
الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّـهُ الَّذِينَ صَدَقُوا
وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣) أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ
أَن يَسْبِقُونَا ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (٤) مَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّـهِ
فَإِنَّ أَجَلَ اللَّـهِ لَآتٍ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (٥) وَمَن جَاهَدَ
فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
(٦)
“Alif lâm mîm. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya
dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?Dan sungguh,
Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui
orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah
orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari
(azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu! Barangsiapa
mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan)
Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.Dan
barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri.
Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS.
Al-‘Ankabut: 1-6)
انفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا
وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ ذَٰلِكُمْ
خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat,
dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu
adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. At-Taubah: 41)
Wahai kaum muslimin:
Sesungguhnya telah menjadi
sunnatullah akan berlanjutnya pertempuran antara yang haq dan yang batil hingga
hari Kiamat, “Dan tidak akan sekali-kali
engkau dapati perubahan pada sunnah (ketetapan) Allah” (QS. Al-Ahzab: 62)
dan sesungguhnya Allah Yang Maha Suci telah menguji hamba-Nya dengan
pertempuran ini, untuk memisahkan antara orang-orang yang buruk dari
orang-orang yang baik, antara para pendusta dari orang-orang yang jujur, dan
antara orang yang beriman dari orang munafik.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ
نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
“Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui
orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan
Kami uji perihal kamu” (QS. Muhammad: 31)
“Rabb kalian telah mewajibkan atas kalian jihad di jalan-Nya,
memerintahkan kalian untuk memerangi musuh-musuh-Nya agar supaya Dia mengampuni
dosa-dosa kalian, meninggikan derajat kalian, dan menjadikan dari kalian para
syuhada, menyaring orang-orang yang beriman, dan membuat murka orang-orang
kafir, karena Dia itu Maha Kuasa untuk menghancurkan semua musuh-Nya “Akan
tetapi untuk menguji kalian” (QS. Al-Ma`idah: 48 )
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا
بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ
شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّـهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (١٤٠) وَلِيُمَحِّصَ اللَّـهُ
الَّذِينَ آمَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ (١٤١) أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا
الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّـهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنكُمْ وَيَعْلَمَ
الصَّابِرِينَ (١٤٢)
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara
manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang
yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya
(gugur sebagai) syuhada.Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim. dan agar
Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan
orang-orang kafir. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal
belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihaddi antara kamu, dan belum nyata
orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 40-42)
Wahai kaum muslimin:
Siapa di antara kalian yang
mengira, bahwa dengan kemampuannya dia bisa berlaku damai dengan orang-orang
Yahudi, Nashrani dan dan orang-orang kafir, dan mereka bisa berlaku damai
dengan kalian, lalu satu sama lain dari mereka bisa hidup berdampingan,
sedangkan dia masih tetap di atas dien dan tauhidnya, maka dia telah
jelas-jelas mendustakan firman Allah yang berkata;
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ
وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad)
sebelum engkau mengikuti agama mereka.” (QS. Al-Baqarah: 120)
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ
حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
“Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar)
dari agamamu, jika mereka sanggup.” (QS. Al-Baqarah: 217)
مَّا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا
مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلَا الْمُشْرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ
خَيْرٍ مِّن رَّبِّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَن يَشَاءُ ۚ
وَاللَّـهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak
menginginkan diturunkannya kepadamu suatu kebaikan dari Tuhanmu. Tetapi secara
khusus Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang Dia kehendaki. Dan Allah
pemilik karunia yang besar.” (QS. Al-Baqarah: 105)
Inilah keadaan orang-orang kafir terhadap kaum muslimin hingga hari
Kiamat; “Dan engkau tidak akan dapati penyimpangan dari ketentuan Allah”
(QS. Fathir: 43)
Dan sesungguhnya memerangi
orang-orang kafir, hijrah dan jihad akan senantiasa terjadi hingga hari kiamat,
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
لا تنقطع الهجرة حتى تنقطع التوبة،
ولا تنقطع التوبة حتى تطلع الشمس من مغربها
“Hijrah tidak akan terputus hingga terputusnya (pintu) taubat, dan
tidak akan terputus (pintu) taubat hingga matahari terbit dari barat” (HR.
Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)
الخيل معقود في نواصيها الخير إلى
يوم القيامة الأجر والمغنم
“Akan senantiasa tertambat kebaikan pada jambul kuda hingga hari
kiamat, yaitu pahala dan ghanimah” (Muttafaq Alaih)
لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على
الحق، ظاهرين إلى يوم القيامة، فينزل عيسى ابن مريم، فيقول أميرهم تعال صلِّ لنا،
فيقول: لا؛ إن بعضكم على بعض أمراء. تكرمة هذه الأمة
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang
memperjuangkan kebenaran dan meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan, “Kemudia Isa bin Maryam turun ke
muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan pada Isa, “Jadilah imam
shalat bersama kami.” Nabi Isa menjawab; “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian
sudah menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat
ini” (HR. Muslim no. 156)
Wahai kaum muslimin:
Janganlah seseorang mengira bahwa
peperangan yang sedang kami jalani ini adalah peperangan Daulah Islamiah saja,
tetapi ini adalah peperangan seluruh kaum muslimin, perang setiap muslim di
setiap tempat, sedangkan Daulah Islamiah tidak lain hanya sebagai ujung tombak
di dalamnya. Ini tidak lain adalah perang ahlul iman melawan ahlul kufur, maka
berangkatlah kalian ke medan
perang wahai kaum muslimin di seluruh tempat, ini adalah wajib atas setiap
muslim mukallaf, dan barangsiapa yang tertinggal atau melarikan diri maka Allah
akan murka, Dia akan mengadzabnya dengan adzab yang pedih.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ (١٥)
وَمَن يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ أَوْ
مُتَحَيِّزًا إِلَىٰ فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّـهِ وَمَأْوَاهُ
جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (١٦)
“Wahai orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang
kafir yang akan menyerangmu, maka janganlah kamu berbalik smembelakangi mereka
(mundur). Dan barangsiapa mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk
(siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain, maka
sungguh, orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah. Tempatnya ialah
neraka Jahanam, dan seburuk-buruk tempat kembali” (QS. Al-Anfal: 15-16)
إِلَّا تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ
عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا
“Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan
menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang
lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun.” (QS. At-Taubah: 39)
وَمَن جَاهَدَ فَإِنَّمَا
يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya
sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam”
(QS. Al-‘Ankabut: 6)
Maka tidak ada lagi udzur bagi
seorang muslim pun yang mampu untuk berhijrah ke Daulah Islamiyyah, atau
sanggup memikul senjata di tempatnya, karena sesungguhnya Allah telah
memerintahkannya dengan hijrah, jihad dan mewajibkan atasnya qital.
Dan sesungguhnya kami meminta
kepada setiap muslim di setiap tempat untuk berangkat berhijrah menuju Daulah
Islamiyyah, atau berperang di mana saja dia berada, dan janganlah kalian
mengira kami meminta kalian untuk berangkat dikarenakan kami lemah atau tidak
sanggup, akan tetapi kami kuat – dengan karunia Allah – dengan keimanan
kepada-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, berserah diri kepada-Nya, dan
tawakkal kami kepada-Nya saja, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan persangkaan
baik (husnuzhann) kami kepada-Nya, karena pertempuran ini adalah pertempuran
antara wali-wali Ar-Rahman dan wali-wali Syaithan, dan sesungguhnya Allah ‘Azza
wa Jalla pasti akan menolong tentara-Nya, menjadikan hamba-Nya sebagai khalifah
dan menjaga dien-Nya, walaupun hari-hari senantiasa berputar, dan peperangan
terus berganti-gantian, dan kepedihan menghinggapi kedua kelompok.
Kami tidak memintamu berangkat,
wahai kaum muslimin, bukan karena kami lemah atau tidak sanggup, tetapi kami
memintamu berangkat karena sebagai nasihat untuk kalian, cinta kepada kalian,
kasihan kepada kalian, kami mengingatkanmu dan berdo’a untukmu agar supaya
kalian tidak terjerumus ke dalam kemurkaan, adzab dan hukuman Allah, agar
supaya engkau tidak tertinggal dari kebaikan ini, yang telah diraih oleh para
mujahidin yang berjuang di jalan Allah, dari kebaikan dunia dan akhirat,
diampuni dosa-dosa, meraih kebaikan-kebaikan, ditinggikan derajat, dan
kedekatan kepada Allah, menemani para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin.
Kami memintamu berangkat agar engkau keluar dari kehidupan hina dan rendah,
kehidupan yang hanya menjadi ekor, dikecewakan, tidak dipedulikan dan
kefakiran, menuju kehidupan yang penuh dengan kemuliaan, kejayaan, kepemimpinan
dan kekayaan.
وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ
مِّنَ اللَّـهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ
“Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan
dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. Ash-Shaff: 13)
Wahai kaum muslimin:
Tidak pernah satu hari pun Islam
menjadi agama kedamaian, sesungguhnya Islam adalah agama perang, dan telah
diutus Nabi kalian (shallallahu alaihi wa sallam) dengan pedang sebagai rahmat
bagi seluruh alam, dan beliau diperintah untuk berperang hingga Allah saja yang
diibadahi, dan sesungguhnya beliau telah bersabda kepada orang-orang musyrik
dari kaumnya;
جئتكم بالذبح
“Aku telah datang kepada kalian dengan sembelihan”. (HR. Ahmad)
Beliau telah memerangi bangsa
Arab dan ‘Ajam (non Arab), kulit
merah dan kulit hitam, beliau memimpin sendiri puluhan peperangan, dan
berkecimpung di dalam pertempuran, dan tidak pernah terputus satu hari pun dari
peperangan, beliau telah keluar menuju Tabuk untuk berperang melawan Romawi
padahal usianya telah melebihi 60 tahun, shallallahu alahi wa sallam, bahkan
beliau wafat dalam keadaan telah menyiapkan pasukan yang dipimpin oleh Usamah
bin Zaid Radhiyallahu anhu, dan di antara wasiatnya adalah “Berangkatkanlah pasukan Usamah”.
Dan demikian juga para
shahabatnya setelah itu, dan juga para tabi’in, mereka senantiasa tidak pernah
bersikap lunak atau damai hingga mereka menguasai bumi, menaklukkan timur dan
barat, dan umat-umat tunduk, dan negeri-negeri menyerah dengan tajamnya pedang.
Dan begitulah keadaannya
orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari Kiamat.
Dan Nabi kita Shallallahu Alaihi
wa sallam telah memberitahukan kepada kita tentang peperangan besar (malhamah)
di akhir zaman, memberikan kabar gembira dan janji kepada kita bahwa kita akan
menang, dan beliau adalah orang yang jujur lagi dipercaya, dan inilah kita hari
ini telah melihat tanda-tanda malhamah itu, dan kita telah mencium aroma
kemenangan darinya.
Walaupun orang-orang salib hari
ini mengatakan bahwa mereka menghindari mayoritas kaum muslimin, dan hanya
mengincar orang-orang bersenjata, tapi sebentar lagi kalian akan melihat mereka
akan mengincar setiap muslim di setiap tempat.
Jika orang-orang salib hari ini
telah mulai mempersempit kaum muslimin yang masih tinggal di negeri-negeri
salib, mengawasi, menculik dan mengintimidasi mereka, maka sebentar lagi kalian
akan melihat orang-orang salib itu menangkapi kaum muslimin baik dibunuh, atau
disandra atau diusir, dan tidak akan ada lagi yang tiggal di sana kecuali
orang-orang yang telah murtad dari agama Islam dan mengikuti millah mereka.
فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ
لَكُمْ ۚ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّـهِ
“Maka kalian akan mengingat apa
yang aku katakan kepada kalian, dan aku serahkan urusanku kepada Allah”
(Ghafir: 44)
Wahai kaum muslimin:
Orang-orang Yahudi, Nashrani dan
orang-orang kafir tidak akan ridha kepada kalian, dan mereka akan terus
memerangi kalian sampai kalian mengikuti millah mereka dan murtad dari agama
kalian, ini adalah firman Rabb kalian dan khabar dari Nabi kalian, dan kalian
menganggap bahwa Amerika dan sekutunya, dari kalangan orang-orang salib,
rafidhah, sekuleris, atheis dan murtad, bahwa perang mereka dan persekutuan
mereka adalah untuk menolong orang-orang lemah dan terzhalimi, menolong
orang-orang miskin, menyelamatkan orang-orang yang menderita, memerdekakakan
orang-orang yang diperbudak, membela orang-orang yang tidak bersalah dan damai
dan melindungi darah mereka.
Mereka juga menganggap bahwa
mereka ada di kubu kebenaran, kebaikan dan keadailan, dan sedang memerangi
kebatilan, kejahatan dan kezhaliman, bahu membahu dengan kaum muslimin! Bahkan
mereka menganggap bahwa mereka sedang membela Islam dan kaum muslimin!
Ketehuilah mereka telah berdusta,
Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam lah yang benar.
Wahai kaum muslimin;
Sesungguhnya para pemimpin
thaghut yang mengatur negeri-negeri kalian, di Al-Haramain, Yaman, Syam, Iraq,
Mesir, Maroko, Khurasan, Kaukasus, India, Afrika dan di seluruh tempat; mereka
tidak lain adalah sekutu Yahudi dan Salib, bahkan tidak lebih sebagai
budak-budak dan anjing penjaga bagi mereka. Dan tidaklah pasukan yang mereka siapkan, mereka persenjatai, dan yang
dilatih oleh orang-orang Yahudi dan salib, tidak lain adalah untuk membungkam
kalian, melemahkan dan memperbudak kalian demi kepentingan Yahudi dan salib,
memurtadkan kalian dari agama kalian, dan menghalangi kalian dari jalan Allah,
merampas kekayaan negeri kalian, dan merampok harta-harta kalian.
Ini adalah hakikat kenyataan yang
sangat jelas bak mentari di siang hari, tidak akan diingkari kecuali oleh
orang-orang yang telah Allah padamkan cahaya pada dirinya, yang telah dibutakan
pandangannya, dan telah dikunci mati hatinya. Di manakah pesawat-pesawat
pemerintah jazirah terhadap Yahudi yang telah mengotori negeri isra Rasul kita
shallallahu alaihi wa sallam? Yang telah menimpakan siksaan keji setiap hari
kepada penduduk Palestina yang muslim?
Di manakah pertolongan Alu Salul
(kerajaan Saudi) terhadap jutaan orang-orang Islam yang lemah yang dibantai di Burma
tanpa terkecuali? Di manakah keberanian mereka terhadap bom-bom barrel Nushairi
dan meriam mereka yang menghancurkan rumah-rumah kaum muslimin, di atas kepala
para penduduknya, dari wanita dan anak-anak yang lemah di Aleppo ,
Idlib, Hama ,
Homsh, Damaskus dan tempat lainnya?
Di manakah kecemburuan para
pemimpin negeri-negeri Jazirah terhadap para wanita yang diperkosa setiap hari di Syam , Iraq
dan di negeri-negeri kaum muslimin lainnya?
Di mana pertolongan pemimpin
Makkah dan Madinah terhadap kaum muslimin di China
dan India
yang diperlakukan dengan sangat buruk oleh orang-orang Hindu, dibunuh, dibakar,
diperkosa, dicincang, dirampas dan dipenjara?
Di mana pertolongan mereka
terhadap kaum muslimin di Indonesia ,
Kaukasus, Afrika, Khurasan dan di setiap tempat?
Telah terbuka dan tersingkap
keburukan para pemimpin negara-negara Jazirah, dan telah sirna kesyar’ian palsu
mereka, dan telah jelas pengkhianatan mereka bahkan bagi orang-orang awam kaum
muslimin, telah nampak hakikat mereka, dan telah habis masa berlaku dan
legitimasi mereka di mata majikan mereka orang-orang Yahudi dan Salibis,
sehingga mereka mulai menggantinya dengan orang-orang Rafidhah dan Shafawi, dan
orang-orang atheis Kurdi, dan ketika Alu Salul merasakan paramajikan mulai
meninggalkan mereka, dan melempar mereka seperti sepatu usang, mereka mulai
melancarkan perang palsu kepada orang-orang Rafidhah di Yaman, dan itu bukanlah
Badai Serangan, tapi hanya tendangan orang yang sedang mengalami sekarat,
dengan izin Allah, yang sedang menghembuskan nafas terakhirnya.
Alu Salul, para penyembah salib
dan para sekutu Yahudi tidak akan senang jika turun kebaikan terhadap kaum Muslimin
dari Rabb mereka. Mereka telah puluhan tahun terus menerus tidak peduli dengan
derita kaum muslimin di seluruh dunia secara umum dan di Palestina secara
khusus, dan mereka selama bertahun-tahun terus bersekutu dengan orang-orang
Rafidhah di Iraq untuk memerangi Ahlussunnah, dan terus menerus sekedar
menonton bom-bom barrel yang membunuh dan menghancurkan di Syam, menikmati
pemandangan pembunuhan kaum muslimin, dipenjara, disembelih, dibakar,
kehormatan yang dilecehkan, harta yang dirampas, rumah-rumah diruntuhkan, oleh
tangan-tangan Nushairi, dan hari ini mereka mengaku membela Ahlussunnah di
Yaman melawan orang-orang Rafidhah!
Ketahuliah, mereka telah
berdusta, gagal dan kalah! Itu semua tidak lain hanyalah usaha untuk
mempertahankan legitimasi mereka di hadapan majikan mereka para Yahudi dan
Salibis, itu semua hanya usaha putus asa untuk menghalangi kaum Muslimin dari
Daulah Islamiah yang kini suaranya mulai meninggi di setiap tempat, hakekatnya
mulai menjadi jelas bagi seluruh kaum muslimin, sehingga mereka mulai berhimpun
di sekitarnya sedikit demi sedikit.
Amarah mereka hanyalah amarah
khayalan setelah api Rafidah membakar takhta mereka dan setelah pasukan Rafidah
mencapai penduduk Semenanjung Arab, suatu hal yang akan berujung pada
berhimpunnya masyarakat Muslim di Semenanjung Arab di sekitar Daulah Islam
karena menjadi pembela mereka melawan Rafidah. Inilah yang menakutkan Alu Salul
dan para penguasa Semenanjung Arab dan membuat takhta mereka gemetar. Inilah
rahasia amarah palsu mereka, yang dengan izin Allah akan menjadi akhir bagi
mereka, dan akhir mereka itu dekat, insya Allah.
Alu Salul dan para penguasa Arab
bukanlah orang-orang yang pandai berperang, dan juga bukan orang yang sabar
menghadapinya, mereka hanyalah orang-orang yang terbiasa hidup mewah dan
berfoya-foya, orang-orang mabuk, cabul, dansa dan pesta-pesta. Mereka telah
terbiasa membela para Yahudi dan Salibis, hati mereka telah terasuki kehinaan,
kerendahan dan sikap tunduk.
Wahai kaum muslimin di manapun
kalian berada:
Telah tiba masanya bagi kalian
untuk mengetahui hakikat peperangan, sesungguhnya ini adalah perang antara
kekafiran dan keimanan, maka perhatikanlah di sisi mana penguasa negerimu
berada dan di kubu mana dia membela. Telah tiba masanya bagi kalian wahai
Ahlussunnah untuk mengetahui bahwa kalian sendirianlah yang menjadi sasaran,
dan peperangan ini tidak lain diarahkan hanya kepada kalian dan agama kalian.
Telah tiba masanya bagi kalian untuk kembali kepada dien kalian dan jihad
kalian, untuk mengembalikan kejayaan, kemuliaan, hak-hak, dan kekuasaan kalian.
Telah tiba masanya bagi kalian wahai kaum muslimin untuk mengetahui bahwa tidak
ada kemuliaan dan kejayaan, kehormatan, keamanan dan hak-hak kecuali di bawah
naungan khilafah.
Sungguh sangat membuat kami
bersedih dan membuat jiwa kami teriris ketika melihat sebagian wanita
ahlussunnah, anak-anak mereka dan keluarga mereka meminta bantuan ke
daerah-daerah yang dikuasai oleh Rafidhah dan para Kurdi atheis di Iraq,
berdiri di depan pintu mereka dengan kehinaan, rendah, tunduk dan terusir, laa
haula wa laa quwwata illa billah. Yang menanggung dosa terusirnya orang-orang
Isam ini dan terhinanya mereka, tidak lain adalah para ulama suu’ dari kalangan
anshar thaghut, da’i-da’I di depan pintu-pintu jahannam, yang telah menipu
orang-orang malang ini, yang menggambarkan bahwa Daulah Islam adalah penyebab
keburukan dan musibah, yang jika dia tidak ada tentu mereka hidup penuh aman,
sejahtera dan damai, dan menggambarkan orang-orang Salibis, rafidhah, atheis
dan murtad adalah orang-orang baik, adil, penuh kasih sayang dan kelembutan,
dan mereka adalah orang-orang yang membela kaum muslimin. Sungguh mereka adalah
orang-orang yang pandai bersilat lidah dan penipu.
Wahai ahlussunnah di Iraq , dan
terutama keluarga kami di Al-Anbar:
Yakinlah, bahwa hati kami sangat
hancur lantara kalian meninggalkan rumah kalian dan tempat kalian, lalu kalian
mencari perlindungan kepada orang-orang Rafidhah dan Kurdi atheis sehingga
kalian terusir dan terlunta-lunta di negeri ini, jika seandainya salah seorang
kerabat kalian murtad dan memerangi agama Allah, berwala` kepada Rafidhah dan
salibis, maka kami tidak akan menyakiti kalian lantaran kejahatan mereka, maka
kembalilah ke negeri kalian dan tetaplah di rumah kalian, carilah perlindungan
kepada Allah lalu kepada Daulah Islamiah, maka kalian dengan izin Allah akan
mendapat pelukan hangat, perlindungan aman, karena kalian adalah keluarga kami,
kami membela kalian, kehormatan dan kekayaan kalian, kami ingin kalian menjadi
mulia dan terhormat, kami ingin kalian dalam keadaan aman, damai dan selamat
dari api neraka. Mintalah perlindungan kepada Allah dan setelah itu kepada
Daulah Islamiah, apa yang kalian tunggu, hakikat kebenaran telah menjadi lebih
terang daripada siang hari, orang-orang Rafidhah dengki telah terlihat hakikat
mereka, lihatlah mereka hari ini, menyembelih siapa saja yang dianggap
Ahlussunnah di Baghdad dan selainnya, tidak ada yang selamat dari mereka
seorang pun bahkan sekutu mereka, penolong mereka, ekor mereka, dan
anjing-angjing mereka; dari barisan orang-orang Ahlussunnah yang murtad dari
kalangan shahawat, tentara, polisi, dan orang-orang lain yang tertipu oleh para
ulama suu’, sehingga mereka lari dari penegakkan Syariat Allah di
wilayah-wilayah Daulah Islam, maka mereka sekarang terusir, terhina, ketakutan
dan khawatir dari serangan orang-orang Rafidhah.
Sedangkan kaum muslimin yang
tinggal di wilayah Daulah Islam hidup dengan penuh kehormatan dan kemuliaan,
penuh rasa aman dengan karunia dari Allah semata, hidup nyaman, bebas beraktifitas
untuk pekerjaan mereka, mata pencaharian mereka, dan bisnis mereka, hidup
nikmat di bawah kekuasaan syari’at Rabb mereka ‘Azza wa Jalla, dan hanya milik
Allah segala pujian dan pemberian, maka carilah perlindungan kepada Allah, lalu
kepada Daulah kalian wahai kaum muslimin.
Dan kami kembali menyeru bagi
siapa yang masih berada di barisan Rafidhah dan salibis, dari para tentara,
polisi dan shahawat untuk segera bertaubat kepada Allah dan tidak lagi membantu
orang-orang kafir dalam memerangi kaum muslimin, semoga saja Allah menerima
taubat mereka dan mengampuni mereka sehingga mereka selamat dari api neraka.
Maka bersegeralah untuk bertaubat, karena pintunya tidak akan tertutup hingga
matahari terbit dari barat, bertaubatlah, semoga kalian bisa menyelamatkan
akhirat kalian sebelum semuanya terlambat, kalian telah merugi di dunia maka
janganlah sampai kalian juga merugi di akhirat lantaran mencari dunia untuk
orang lain, bertaubatlah sebelum tangan-tangan mujahidin menjangkau kalian
sehingga tidak ada lagi taubat bagi kalian, sehingga kalian merugi di dunia dan
akhirat, bertaubatlah, kembalilah, pulanglah kepada keluarga kalian,
bertaubatlah kalian, maka kalian akan dapati kami orang-orang yang penyayang,
sungguh taubat kalian lebih kami cintai dari pada membunuh kalian atau mengusir
kalian. Bertaubatlah kalian, kami menyeru kalian bukan karena kami lemah, akan
tetapi kami menyeru kalian sedangkan pedang kami berjarak dua busur atau lebih
dekat lagi dari leher kalian, jika kalian telah bertaubat maka kalian tidak
akan melihat dari kami kecuali kebaikan.
Wahai para tentara Daulah
Islamiah;
Teguhlah kalian, karena kalian di
atas kebenaran, mintalah pertolongan dengan bersabar, karena bersama kesabaran
terdapat kemenangan, kemenangan itu hanya untuk orang yang mampu bersabar,
bersabarlah karena para salibis telah berdarah hampir mati, orang-orang
Rafidhah telah goyah, dan orang-orang Yahudi telah gemetar ketakutan, hari ini
musuh kalian telah menjadi lebih lemah dari kemarin, mereka akan menjadi lebih
lemah lagi dan lagi, walillahilhamd… dengan karunia dari Allah kalian telah
menjadi lebih kuat, tapi bukan untuk dibanggakan, kalian berjalan dengan
karunia Allah dari kuat menuju kuat, maka bersabarlah kalian, karena itu semua
tidak lain salah satu dari dua kebaikan, dan itu tidak lain hanya satu jiwa,
maka curahkanlah dengan murah di jalan Allah.
إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ
يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا
عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ
بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ
ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan
Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari
Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu
lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taubah:
111)
Dan aku tidak akan mengakhiri
perkataan ini sebelum memuji singa-singa aqidah yang pemberani, para tentara
khilafah di Baghdad ,
sebelah timur dan selatannya, yang menggenggam bara api, dan lebih keras dari
batu karang, yang membuat murka orang-orang Rafidhah di markas mereka dan di
benteng-benteng mereka setiap hari. Alangkah hebat kalian, alangkah hebat
kalian. Sesungguhnya satu orang dari kalian kami hitung seperti seribu orang,
jika kaum muslimin tidak menghargai keagungan amal kalian dan pengorbanan
kalian, maka cukuplah Allah bagi kalian, sesungguhnya tidak ada yang samar
bagi-Nya apa yang ada di bumi dan di langit.
Dan aku memuji manusia-manusia
perkasa tauhid, pahlawan Islam, para mujahidin pemberani dari muhajirin dan
anshar di wilayah Beiji; benteng Ahlussunnah di utara, dan di wilayah Kirkuk
yang gagah, yang menghadapi gempuran koalisi millah-millah kufur terhadap kaum
muslimin, dan membuktikan bahwa kaki-kaki Daulah Islam adalah kaki yang paling
kokoh, dan suaranya adalah yang paling nyaring, mereka korbankan darah dan
tubuh mereka untuk itu, mereka curahkan jiwa mereka dengan murah demi membela
Islam dan membela umatnya, mereka buat orang-orang Yahudi dan Salibis di
Amerika, Eropa, Australia dan Kanada bermalam dengan kemarahan memenuhi hati
mereka, ketidakberdayaan membebani punggung mereka, dan ketakutan menggoyang
tempat tidur mereka. Alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian.
Kalian telah membuktikan bahwa
kaum muslimin tidak akan terkalahkan selama dia berpegang teguh dengan Al-Quran
dan pedang, yang dengan keduanya Nabi kita Shallallahu alaihi wa sallam diutus,
teguhlah! jiwaku menjadi tebusannya, teguhlah! Karena serangan kalian terhadap
kaum Rafidhah dan sekutu mereka di Irak tidak sekedar membuat kaum Salibis
sekarat dan mengokohkan pilar-pilar Khilafah, akan tetapi bahkan meruntuhkan
Nushairiah dan Houtsi di Syam dan Yaman.
Dan aku memuji para singa
al-wala` dan al-bara`; para predator di Al-Anbar, yang telah meruntuhkan
benteng-benteng kaum murtadin, membuat mereka meneguk cangkir kehinaan dan rasa
pahit, merobek dan mengusir mereka, mencabut Al-Anbar dengan sekali sentakan
dari mata orang-orang murtad dan cengkraman orang-orang Rafidhah, walau Amerika
dan sekutunya tidak menyukai, alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian.
Kalian telah memberikan pelajaran
bahwa ‘izzah hanya milik Allah, Rasul-Nya dan kaum mukminin.
Teguhlah, alangkah hebat kalian,
dan tempat selanjutnya yang dijanjikan adalah Baghdad
dan Karbala ,
insya Allah.
Dan aku memuji singa-singa
khilafah muwahhidin di Sinai yang gagah dan perkasa, yang telah kufur kepada ‘jalan damai’, dan lebih memilih untuk
menempuh jalan kemuliaan, kehormatan dan kejantanan, enggan dengan kehinaan dan
ketundukan, mereka menjadikan darah dan leher mereka pelindung agama mereka,
alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian, kami menganggap kalian, dan Allah
yang lebih tahu dengan keadaan kalian,
adalah termasuk orang-orang yang Allah firmankan;
رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا
اللَّـهَ عَلَيْهِ
“Orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah.”
(QS. Al-Ahzab: 23)
Kami berharap kepada Allah agar
kami bisa melihat kalian di waktu dekat ini berada di Bait Al-Maqdis, dan cukup
sebagai simpanan amal bagi kalian yang telah membuat tempat tidur orang-orang
Yahudi bergetar karena ketakutan.
Aku memuji singa-singa khilafah
mujahidin di Raqqah, Mosul, Aleppo, Dajlah, Furat, Jazirah, Al-Barkah,
Al-Khair, Homsh dan Hama, alangkah hebat kalian wahai para pahlawan Islam, alangkah
hebat kalian yang telah menggoreskan pertempuran, dan mengembalikan kemuliaan
Islam, bersabarlah, teguhlah dan waspadalah, karena musuh-musuh Allah mulai
bergerak, berpadu dan bertambah, mereka mengancam penduduk Mosul, dan
sesungguhnya kami yakin mereka akan bergerak ke Raqqah dan Aleppo sebelum ke
Mosul, maka waspadalah.
Dan aku memuji singa-singa
khilafah di Damasqus dan Diyala, orang-orang yang sabar, teguh dan pemberani,
alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian, tidak akan kalah umat yang memiliki
orang-orang seperti kalian, dan aku memuji para tentara khilafah, para ksatria
dan perkasa, di Libya, Aljazair dan Tunisia, alangkah hebat kalian, teguhlah
dan bersabarlah, karena kesudahan ini semua dengan izin Allah adalah milik
kalian. Aku juga memuji para mujahidin dari tentara Daulah Islamiah di Khurasan
dan Afrika Barat, dan kami menyambut bai’at mereka, dan semoga Allah Ta’ala
meneguhkan mereka dan memberikan kemenangan, serta memberikan kekuasaan,
alangkah hebat mereka.
Aku juga memuji tentara khilafah
di Yaman, dan kami menyambut kemajuan mereka dan selalu menunggu tambahan dari
mereka, alangkah hebat mereka.
Dan kami tidak lupa untuk
menyebut para tahanan muslimin di penjara-penjara thaghut di setiap tempat,
kami katakan kepada mereka; Kami tidak akan melupakan kalian satu hari pun, dan
kami tidak akan melupakan kalian selamanya, insya Allah, dan dengan izin Allah
kami tidak akan menahan setiap usaha, melewatkan setiap peluang, hingga kami
akan membebaskan hingga orang terakhir dari kalian, dengan izin Allah, maka
bersabarlah dan teguhlah, dan aku khsusukan ini bagi para penuntut ilmu di
penjara-penjara thaghut Alu Salul dan penolong mereka.
Ya Allah yang menurunkan kitab
dan yang cepat hisabnya, hancurkanlah musuh yang bersekutu, ya Allah hancurkan
mereka dan goncanglah mereka, ya Allah tolonglah kami atas mereka.
Ya Allah hancurkanlah Amerika
dansekutunya dari kalangan yahudi dan salibis, orang-orang Rafidhah, murtad dan
atheis. Ya Allah binasakanlah harta benda mereka, keraskanlah hati mereka,
karena mereka tidak beriman kecuali setelah melihat adzab yan pedih. Ya Allah
ampunilah dosa-dosa kami dan sikap berlebihan kami dalam urusan kami,
teguhkanlah kaki-kaki kami, dan tolonglah kami atas orang-orang kafir. Dan
akhir dari seruan kami; segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam.
No comments:
Post a Comment