NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Monday 6 June 2016

DENGARLAH AMERIKA: KEHANCURANMU SEDANG BERMULA



Sambungan 2

Mempersembahkan: Pidato Syaikh Mujahid Abu Muhammad al-‘Adnani asy-Syami (hafizhahullah) Dengan judul: “DAN AGAR ORANG YANG HIDUP ITU HIDUP DI ATAS KETERANGAN YANG NYATA”

Rabb kami ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul. (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang”. [ash-Shaffat: 171-173] “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu, dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin”. [At-Taubah: 14-15] Sesungguhnya kami menunggu janji-Nya dan sesungguhnya kami yakin akan hal itu. Maka tidak akan pernah membuat kami takut tentara kalian dan jumlah kalian, tidak akan membuat kami mundur ancaman-ancaman kalian dan kampanye perang kalian. Kalian tidak akan pernah menang selamanya, dan sesungguhnya kalian akan hancur! Ataukah Amerika mengira bahwa kemenangan itu dengan berhasil membunuh seorang komandan atau lebih? Jika begitu maka itu adalah kemenangan palsu! Apakah dia telah menang ketika berhasil membunuh Abu Mush’ab atau Abu Hamzah, atau Abu Umar atau Usamah? Atau apakah dia telah menang ketika berhasil membunuh Syisyani atau Abu Bakr, atau Abu Zaid atau Abu Amr?


Sekali-kali tidak!

Kemenangan adalah dengan hancurnya lawan. Ataukah Amerika mengira bahwa kehancuran itu dengan hilangnya satu kota atau kerugian wilayah? Apakah kita kalah ketika kami kehilangan kota-kota di Iraq dan kami tinggal di gurun tanpa kota tanpa wilayah? Ataukah kami kalah dan kamu menang ketika kamu berhasil merebut Mosul atau Sirte atau Raqqah, atau seluruh kota lalu kami kembali sebagaimana keadaan kami dahulu?


TIDAK!


Sesungguhnya kekalahan adalah hilangnya kehendak dan keinginan dalam berperang. Dan kalian Amerika akan menang dan mujahidin akan kalah dalam satu keadaan, kami akan hancur dan kalian akan menang; ketika kalian dapat mencabut Al-Quran dari dada kaum Muslimin Jauh dan jauh *** Alangkah jauh dari kalian apa yang terlewat Namun kami adalah Ahlul-Quran *** kami jual jiwa kami untuk surga Kami adalah orang-orang yang kudanya *** mencapai Kisra dengan angin yang kencang Dan kami rampas dengan tongkat, mahkota Kaisar *** dan kami seret pintu langkah menuju Bani Ashfar Berapa banyak kita telah dilahirkan oleh manusia baik dan mulia *** yang jemarinya mengalirkan darah atau musim semi yang menurunkan hujan Jemarinya diciptakan untuk menggenggam pedang *** dan melakukan kedermawanan dan di puncak minbar dia hadapi tombak dengan wajah dan dadanya *** dan menegakkan tekadnya sebagai pelindung kepalanya Maka dengarkanlah hai orang-orang Amerika dan perhatikanlah! Apa yang telah kalian peroleh dari perang selama 13 tahun melawan mujahidin di negeri Rafidain dan apa yang mereka peroleh?! 

Kalian datang ke Iraq dengan membawa puluhan bahkan ratusan ribu pasukan, sedangkan kami hanya sekian ratus bahkan hanya puluhan, kurang dan lebih, dan tidak kurang dari tiga tahun hingga Rumsfeld mengumkan pengunduran diri, kelemahan dan kekalahan, sedangkan mujahidin mengumumkan tegaknya Daulah Islam. “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah, dan Allah bersama orang-orang yang sabar.” [Al-Baqarah: 249]. Maka Amerika pun hancur dan tentaranya mengalami kekalahan, dan mereka mulai runtuh, jika saja tidak diselamatkan oleh para Shahawat hina dan khianat. Maka datanglah sunnatullah untuk menyaring dan menguji mujahidin, hingga fitnah membesar dan ujian mengeras, hingga kami kehilangan tamkin di kota-kota, namun mujahidin tidak bertambah kecuali sabar dan yakin. 

Dan Amerika mendapat kesempatan emas untuk lari, maka Obama mengumumkan kemenangan dan penarikan pasukan, dan dia dusta! Hai keledai gagal dan kalah, di manakah kemenangan yang kamu klaim itu? Di manakah peta baru Timur Tengah yang dibawa oleh Amerika? Ataukah kamu lupa atau pura-pura lupa atau memang kami yang menggariskannya? sedangkan kebinasaan dan kehancuran kalian semaik mendekat? Di manakah Iraq bersatu yang merdeka dan di manakah demokrasi? Apakah kamu menipu dirimu sendiri, rakyatmu dan seluruh dunia, atau apakah kamu mengakui Daulah Islamiyyah? Di manakah keamanan, pembangunan, kesejahteraan yang dijanjikan? Apakah kamu berdusta hai Amerika atau karena kamu memang tidak sanggup memenuhi janji? Apakah kamu menjadikan dunia lebih aman dengan memerangi kami hai Amerika? Atau apakah ketakutan dan kehancuran semakin meluas dan disaksikan oleh Kanada, Perancis, Tunisia, Turki dan Belgia? Apakah engkau berhasil menghabisi terorisme dan mematikan api jihad? Atau apakah justru dia menyebar, meninggi, dan meluas ke seluruh penjuru negeri? Apakah kamu telah menang atas mujahidin atau justru kami umumkan Khilafah dan kami mendapat nikmat tamkin? Perlahan hai Amerika, perang belum selesai dan kamu belum menang! 

Dan dengan izin Allah kamu akan hancur, maka tunggulah! Tunggulah, pedang-pedang kami tidak akan meleset! Lengan-lengan kami tidak akan lelah! Tekad-tekad kami tidak akan padam! Kami tidak akan bosan dan tidak akan melemah! Bahkan kami, dengan karunia Allah semakin kuat berkali-kali lipat dibanding saat pertama perangmu dimulai hai Amerika. Setiap kali hari berlalu maka kami semakin menjadi kuat – dengan karunia Allah – dan kamu semakin lemah. Kami berjalan dengan langkah pasti dan jelas, sedangkan kalian kebingungan mengikuti strategi Obama yang gagal. 






No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”