NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Tuesday 6 October 2015

SEBUAH KESEMPATAN UNTUK BERAMAL MULIA



Sambungan:
PERSEKONGKOLAN KUFFAR MEMERANGI DAULAH ISLAMIYAH
  

Adapun bagi Muslimin yang tidak mampu melakukan hijrah dari darul kufur ke Khilafah, maka terdapat banyak kesempatan baginya untuk menyerang musuh-musuh Daulah Islamiyyah. Terdapat lebih dari tujuh puluh musuh untuk dia pilih, baik itu negara salibis, rezim thoghut, tentara murtad, milisi Rofidhoh, dan faksi shohawat. Wilayah kepentingan mereka tersebar di seluruh penjuru dunia. Umat Muslimin seharusnya tidak ragu untuk menyerang mereka sebisa mungkin. Selain membunuh Salibis di mana pun mereka berada di muka bumi ini, lantas – sebagai misal – apa yang menghalanginya untuk menargetkan komunitas Rofidhoh di Dearborn (Michigan), Los Angeles, dan New York City? Atau menargetkan utusan diplomatik Panama[5] di Jakarta, Doha, dan Dubai? Atau menargetkan utusan diplomatik Jepang di Bosnia, Malaysia, dan Indonesia? Atau menargetkan diplomat-diplomat Saudi di Tirana (Albania), Sarajevo (Bosnia), dan Pristina (Kosovo)? Atau mengeksekusi sponsor-sponsor utama Shohawat di Qatar, Kuwait, dan Arab “Saudi”? Apa yang menghalanginya menargetkan sekutu-sekutu PKK dan Peshmerga di Eropa dan Amerika, termasuk “Konfederasi Asosiasi Kurdi di Eropa” (KON-KURD – berbasis di Brussels) dan “Persatuan Pebisnis Kurdi Internasional” (KAR-SAZ – berbasis di Rotterdam) yang keduanya dikenal mendukung PKK secara finansial?

Jika terhalang dari berhijrah bagaimanapun alasannya, seseorang tidak diudzur dari jihad melawan musuh-musuh Islam di dekatnya.

“Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu dan hendaklah mereka menemui kekerasan darimu. Dan ketahuilah, Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” [QS At Taubah 123]


Kesimpulan

Kesabaran dan keteguhan Muslimin dalam Ghozwah Ahzab mengandung makna bahwa mereka adalah pasukan yang patut diperhitungkan. Jika digabungkan dengan banyaknya jumlah kemenangan yang mereka dapatkan dalam perang, musuh mereka pun akhirnya akan mengakui kekalahan. Mereka pun menawarkan gencatan senjata, seperti dalam Perjanjian Hudaibiyyah yang kemudian dilanggar oleh musyrikin Quraisy dan akhirnya berujung pada Fathu Makkah.

Para pengklaim jihad yang beragam berupaya mengubah jalannya peristiwa dalam Siroh. Peristiwa Hudaibiyyah mereka pelintir, sehingga membuat-buat apa yang disebut “fiqh” yang dengannya mereka memperlunak kewajiban jihad dan wala’ wal baro’. Mereka lupa bahwa Hudaibiyyah terjadi setelah hijrah, berdirinya negara kenabian, dan kemenangan di Badar. Ia terjadi setelah kesabaran dan keteguhan yang ditunjukkan dalam Ghozwah Uhud dan Ahzab. Ia datang pada saat Muslimin tengah berada dalam kekuatan besar, tidak lagi mendapat ancaman penghancuran dari tangan orang-orang Quraisy. Ia datang di saat Quraisy takut kepada Muslimin karena dianggap sebagai lawan yang hebat.

Di sisi lain, Shohawat berlomba-lomba mendatangi salibis… dan bahkan orang-orang murtad! Kemudian Shohawat bernaung di bawah sayap mereka, menaati perintah mereka sebagai bentuk pertukaran bantuan dan dukungan, dan mengobarkan perang melawan Daulah Islamiyyah sementara mereka sendiri menolak penerapan syari’at Islam; semuanya dengan mengklaim bahwa ini berasal dari “fiqh” Hudaibiyyah. Padahal sebaliknya, fiqh Hudaibiyyah berada dalam kesabaran Rasul shollallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya dalam semua pertempuran terdahulu sebelum Hudaibiyyah. Ia berada dalam pengakuan janji Rabb mereka pada saat pertemuan di Perang Ahzab. Ia disebabkan keistiqamahan jihad dan wala’ wal baro’ mereka yang tidak pernah berhenti. Ia terjadi saat direngkuhnya kekuatan yang karenanya gencatan senjata yang mereka tanda tangani muncul dalam posisi kuat dan bukan lemah. Oleh karena itu, syarat-syaratnya akhirnya hanya diperuntukkan untuk kepentingan umat Islam.

Pada akhirnya, bukanlah kemurtadan dan hati lemah yang tersesat serta orang-orang munafik yang membawa pada perjanjian dengan bangsa Romawi sebelum Kiamat, namun kesabaran dan keteguhan mujahidin dalam perjalanan mereka menuju kekuatan selanjutnya serta ekspansi yang lebih luas di hadapan perang salib internasional melawan Islamlah yang akan meraih hal semacam itu.

Ya Allah, yang membolak-balik hati, tetapkanlah hati kami di jalanMu hingga orang terakhir dari kami berperang di bawah bendera al Masih ‘alaihis salam melawan ad Dajjal.


Bersambung










No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”