NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Wednesday, 28 January 2015

MH370 BERJIHADLAH ENGKAU SEBAGAIMANA MEREKA BERJIHAD



Manusia yang merdeka adalah mereka yang memahami perasaan, keadaan, suasana dan akibat-akibat yang dialami oleh golongan manusia lain, sama ada kelompoknya atau tidak, golongan kaya atau miskin, muslim atau kafir. Mereka pula tidak mencerca, merendah-rendahkan dan memaling-malingkan muka dari kaum muslimin. Mencari kesalahan-kesalahan dan mengungkit-ungkit peristiwa yang lalu yang ia telah bertaubat nasuha atas dosa-dosa yang dilakukannya terdahulu tanpa pengetahuan umum. Mengabdikan diri mutlak kepada Allah s.w.t.

Tidak bersekongkol dengan golongan dajal. Menyorok MH370. Berpakat dan berkomplot memburuk-burukkan kaum muslimin dan memberikan sokongan-sokongan sama ada dalam bentuk simpati, dana atau sokongan logistic dan tindakan. Itu bukan sifat golongan muslimin. Mereka adalah sekutu-sekutu kuffar.

Hiduplah sebagai seorang merdeka di bumi bertuah.

----------------------

Kapankah engkau berhak melontarkan kritik terhadap mujahidin?

By:  Abu Yusuf


Abu Yusuf untuk Al-Mustaqbal Channel

Pada masa jihad Afghanistan, banyak kaum muslimin yang mengkritik dan  mencerca para mujahidin, membuka kekurangan dan aibnya. Yang point dari perbuatan ini adalah untuk mencegah manusia bergabung dalam jamaah jihad tersebut. Maka Syaikh Abdullah Azzam pun memberikan nasehat kepada mereka:

Datang seseorang –kalau tidak salah– kepada Abdullah Ibnu Mubarak dan berkata: “Fulan melakukan begini dan begitu”.


Maka, Abdullah Ibnu Mubarak berkata:
“Wahai anak muda, adakah kamu pernah memerangi orang-orang Romawi?”.

“Tidak pernah” Jawabnya.

“Adakah kamu pernah memerangi orang-orang Turki?” lanjutnya.

“Tidak pernah”, Jawab orang tersebut.

Abdullah kembali menanya: “Adakah kamu pernah memerangi orang-orang Dailam?”,

“Tidak pernah” Jawabnya.

Maka Abdullah Ibnu Mubarak berkata:
“Kamu meninggalkan mereka semua, tetapi justru mencari-cari aurat seorang muslim. Kamu memakan kehormatan dan dagingnya. Orang-orang Romawi terbebas dari kejahatanmu, demikian orang-orang Turki dan orang-orang Dailam. Apakah kamu tidak mendapatkan (musuh) kecuali pada orang muslim?”

Kita juga demikian….. Orang-orang Rusia terbebas dari kebencian kita. Demikian pula orang-orang komunis, kaum Ba’ats, kaum Nasionalis, dan penguasa-penguasa thaghut. Apakah kita tidak mendapati kecuali bangsa Afghan, Mujahidin yang miskin, sebagai gunjingan kita? Kita memohon kepada Allah, mudah-mudahan Dia berkenan mengampuni kita semua. Kita memohon kepada Allah dalam keadaan apapun, supaya Dia tidak menjadikan kita sebagai orang-orang yang suka mendengarkan perkataan buruk. Oleh kerana orang yang suka mendengarkan perkataan buruk, ghibah dan fitnah, sementara ia tidak tergerak untuk menolaknya, maka dia berdosa seperti berdosanya orang yang mengatakannya.

Suatu ketika sekelompok kaum pemabuk dihadapkan kepada Khalifah ‘Umar bin Abdul ‘Aziz untuk mendapatkan hukuman. Bersama kaum pemabuk itu terdapat pula seorang yang berpuasa (tidak ikut mabuk). Maka ‘Umar bin Abdul ‘Aziz memerintahkan: “Cambuklah ia delapan puluh kali deraan!”.

“Ia tidak mabuk, hanya ikut duduk bersama orang-orang yang mabuk itu”. Kata mereka memberikan penjelasan.

‘Umar bin Abdul Aziz tetap tak bergeming pada putusannya. Ia berkata: “Cambuklah delapan puluh kali deraan, kerana ia sama seperti orang-orang yang mabuk itu”.

Mengapa demikian?



A140


“Dan sesungguhnya Allah telahpun menurunkan kepada kamu (perintahNya) di dalam Kitab (Al-Quran), iaitu: apabila kamu mendengar ayat-ayat keterangan Allah diingkari dan diejek-ejek (oleh kaum kafir dan munafik), maka janganlah kamu duduk (bergaul) dengan mereka sehingga mereka masuk kepada memperkatakan soal yang lain; kerana sesungguhnya (jika kamu melakukan yang demikian), tentulah kamu sama seperti mereka. Sesungguhnya Allah akan menghimpunkan sekalian orang manufik dan orang kafir di dalam neraka jahannam.” ( Al-Quran, surah An Nisaa' ayat 140 )


Ya benar, orang yang ridha terhadap suatu perbuatan sama dengan orang yang berbuat. Orang yang mendengarkan ghibah sama dengan orang yang meng-ghibah, jika ia tidak mencegah atau keluar (menghindar). Kamu harus membela kehormatan saudaramu. Lalu bagaimana dengan bangsa yang mendapat serangan habis-habisan?! Demi Allah, mereka diserang melalui jet-jet tempur, tank-tank,  roket-roket dan peluru-peluru kendali…. Demi Allah kepedihan yang hanya bisa ditanggungkan oleh sedikit manusia. Meski sudah demikian keadaan mereka, tapi masih saja mereka tidak selamat dari cercaan kalian….

Wahai saudaraku berjihadlah engkau sebagaimana mereka berjihad. Beramallah engakau sebagaimana mereka beramal. Dan bersabarlah engkau sebagaimana mereka bersabar. Setelah itu, barulah engkau berhak melontarkan kritik. Mereka telah berjihad puluhan tahun lamanya, sementara engkau baru berjihad selama sepuluh hari.

(Sumber: Tarbiyah Jihadiyah – Syaikh Abdullah Azzam)











No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”