H
3
7
0
Belum kelihatan lagi. Malam gelap menutupi cerita-cerita tepat mengenainya. Bandit atau pencuri-pencuri memecah masuk rumah kebiasaannya dilakukan pada tempoh-tempoh tersebut. Penumpang-penumpang tidak mengetahuinya. Ketika hidangan disediakan, setelah selesai jamuan; mereka dihidangkan pula dengan video atau lagu-lagu sebelum beradu kerana mata keletihan, manakala pesawat membawa mereka dilencongkan ke destinasi tidak ketahui oleh mereka, termasuk waris-waris yang menghantar di KLIA dan mereka yang menunggu di
Ia boleh dieksploitasikan
walaupun cuaca baik ketika itu, sebab itu perancang-perancang strategik selalu
mengingatkan bahawa jangan leka dengan ‘zon selesa’ kerana pada ketika tersebut
dajal-dajal akan beraksi. Jangan menjulang muet merenggangkan bahasa jiwa bangsa akhirnya etnik-etnik
bangsamu tidak menghormatimu termasuk golongan dajal. Pejung-pejuang bangsa pula selalu dibisik-bisikkan
bersiap siaga setiap saat dalam menghadapi musuh-musuh pengkhianat negara,
bangsa dan agama. Ambil kedudukan, berawas. Berhati-hati. TETAPI bagaimana
bersiap siaga, berawas dan berhati-hati jika dajal bersekongkol dengan
halimunan bertopengkan manusia mulia yang bermukim di bumi bertuah.
Walau bagaimanapun, Allah s.w.t.
memberi petunjuk, ilham dan ilmu kepada golongan-golongan merdeka dan mereka
yang beriman. Dinasihatkan rajin-rajinlah membaca al-Quran, jika tidak
membacanya sekurang-kurangnya tidak mendajal. Allahu akhbar.
Berikut adalah sambungan pandangan John Cantlie dalam BahasaIndonesia :
Berikut adalah sambungan pandangan John Cantlie dalam Bahasa
Amerika terus menggulirkan
uangnya. Akan tetapi, karena biaya pengeluaran berlebih, peperangan, dan
keserakahan membuat mereka pada tahun 1960-an mencetak uang lebih banyak
daripada jaminan emas. Diperkirakan
AS telah mengeluarkan $546 milyar
hanya selama Perang Dingin saja. Mereka mencetak uang seakan-akan sudah menjadi
mode, sehingga negara-negara di dunia menjadi nervous, mulai mengembalikan
dolar, dan meminta kembali emas mereka.
Hal ini menciptakan kebocoran dan
Bank Sentral AS terpaksa mengakui bahwa mereka tidak memiliki emas yang cukup
untuk dikembalikan. Pada tahun 1971, Presiden Nixon mengumumkan bahwa Amerika
tidak lagi menjaminkan dolar dengan emas, kecuali demi “kepentingan Amerika
Serikat.”
Itu adalah kesalahan terbesar
dalam sejarah modern. Nixon dengan segera menggantikan emas dengan minyak pada
tahun 1973 dengan menyatakan bahwa semua transaksi internasional dengan
negara-negara penghasil minyak OPEC dibuat dalam dolar. Keluarga kerajaan Saudi
yang korup dan buruk menyetujuinya. Sebagai imbalan untuk hanya menggunakan dolar
sebagai mata uang perdagangan minyak dan menginvestasikan milyaran dalam bentuk
obligasi AS, Amerika akan memberikan dukungan militer dan melindungi
ladang-ladang minyak mereka. Dengan posisi penawaran ada pada Saudi,
negara-negara OPEC lainnya menyesuaikan diri, maka lahirlah negara petrodolar.
Dolar sebelumnya disandarkan ke emas, dan sekarang disandarkan ke minyak.
“Tidak ada dolar, tidak ada akses
ke komoditas paling penting di dunia, “ kata Nick Giambruno, seorang penasihat
keuangan di Casey Research. “Jika Italia ingin membeli minyak dari Kuwait ,
maka mereka pertama-tama harus membeli dolar AS pada kurs pasar untuk membayar
minyak, sehingga menciptakan permintaan artifisial untuk dolar AS yang tidak
akan ada jika Italia membayarnya dengan euro.”
UNTUK SEMENTARA, SEMUA SESUAI
RENCANA
Arab Saudi meraup trilyunan uang.
Amerika meraup trilyunan uang. Namun kemudian, Saddam menganeksasi Kuwait
pada tahun 1991 dan AS yang mendapat bagian dari penawaran, menghancurkan
pasukan Ba’atsnya. Akan tetapi, mereka tidak berhenti di situ. Mereka lalu
menerapkan sanksi berat kepada rakyat Irak itu sendiri. Hal ini menyebabkan
kemiskinan yang mengakibatkan kematian lebih dari 500.000 jiwa; itu hanya di
kalangan anak-anak saja. Akhirnya, pada tahun 2000 mantan rezim Ba’ats
mengumumkan bahwa mereka hanya akan menjual minyaknya dalam bentuk euro dan
tidak kepada “negara musuh.”
Amerika kembali pada tahun 2003
di bawah kebohongan “senjata pemusnah massal” dan “perang melawan terorisme”.
Dan setelah menghancurkan negara tersebut demi rakyatnya, mereka dengan segera
mengembalikan penjualan minyak dalam bentuk dolar. Amerika memulai peperangan
dan membunuh ratusan ribu orang untuk menjaga nilai dolar di antara kepentingan
ekonomi lainnya. Hal ini semakin jelas ketika AS dan sekutu-sekutunya mundur
sambil menonton Asad membantai lebih dari 200.000 orang di Suriah. Akan tetapi,
tidak lama setelah Daulah Islam bergerak menuju ladang-ladang minyak di Irak
dan Saudi, Amerika langsung terlibat.
Meskipun tindakan agresi adalah
untuk menjaga harga dolar di seluruh dunia, para politisi dan pemodal AS
mengetahui bahwa kejatuhan mereka hanya menunggu dalam hitungan hari. Anggota
Kongres Ron Paul mengatakan bahwa keruntuhan dolar sudah semakin dekat. “Kita
akan tahu saat itu akan semakin dekat ketika negara-negara penghasil minyak
meminta emas, atau yang setara, untuk minyak mereka daripada dolar atau euro,”
katanya.
Dan itulah yang terjadi saat ini.
Rusia dan Cina memperdagangkan minyak dengan mata uang mereka sendiri dan
mengumpulkan begitu banyak emas batangan, sehingga mereka siap untuk membunuh
dolar dan petrodollar sebagai alat perdagangan internasional. Cina telah
membangun sebuah gunung emas seberat 6.500 ton dalam bentuk batangan.
Negara-negara lain melakukan perdagangan dalam bentuk euro dan emas atau
berencana untuk melakukannya dalam waktu dekat.
Produsen gas alam terbesar di
planet ini, Perusahaan Gazprom dari Rusia, akhir-akhir ini telah menandatangani
perjanjian untuk beralih dari dolar ke euro dalam pembayaran. Gazprom juga
merupakan produsen besar minyak dan merupakan suatu langkah besar dalam usaha
melakukan de-dolarisasi. Cina akan mengikutinya.
Dan aksi militer yang dilakukan
Daulah Islam semakin memeras monopoli perdagangan minyak Amerika dengan
penyerangan, gangguan, dan pengambilalihan pasokan minyak di wilayah-wilayah
ekspansi mereka.
Irak merupakan pemasok minyak
terbesar kedua setelah Saudi, tapi dengan kemenangan Daulah Islam di sana menyebabkan pasokan
minyak menjadi sangat terganggu. Pasokan Libya
telah terganggu oleh serangan-serangan Daulah Islam, sedangkan produksi minyak Nigeria dihantam oleh mujahidin di sana . Ini bukan suatu
kebetulan, tetapi merupakan cara brilian untuk memukul Amerika secara tepat,
sehingga AS harus lebih banyak bergantung pada pasokannya sendiri. Untuk
menghentikan situasi menjadi lebih buruk, dalam keadaan panik Amerika
menginvestasikan milyaran uang untuk program pengeboran minyak dan gas mereka
sendiri, membuat mereka sekarang menjadi produsen terbesar di dunia dengan 11
juta barel per hari dan masuk ke dalam perang harga minyak dengan sekutu mereka
Arab Saudi.
Dengan demikian, tiba-tiba saja
pasar dibanjiri minyak murah di mana semua orang bisa membelinya dengan dolar
AS mereka yang semakin tidak berharga. Anda tidak perlu menjadi seorang ahli
keuangan untuk melihat ke mana semuanya akan mengarah. Perang, ledakan ekonomi,
deflasi kronis, dan akhirnya sistem keuangan global baru akan muncul dari
bawah.
No comments:
Post a Comment