NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Monday 15 June 2015

KHOLIFAH IBRAHIM AL-QURAISY: “PERGILAH BERPERANG”

  

Kholifah Ibrahim Al-Quraisy: “Pergilah (untuk berperang) dalam Keadaan Ringan maupun Berat”
Jum`at, 26 Rajab 1436 Berita Dunia, Featured

Shoutussalam – Kholifah Ibrahim Al-Quraisy kembali muncul dalam pesan audio terbaru yang dirilis oleh Media Al-Furqan, Daulah Isamiyah. Dalam Pesan yang disampaikan oleh sang Kholifah, beliau memberikan nasehat kepada umat Islam yang beliau cintai karena Allah dengan perintah Allah dalam surat At-Taubah ayat 41 yang artinya :

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

Amirul Mukminin bersama wakilnya sempat kembali dikabarkan beberapa waktu yang lalu terluka bahkan meninggal dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat tempur AS di Iraq. Namun dengan dirilisnya pesan audio ini sekaligus menangkal berita tersebut.
Berikut adalah terjemah pesan audio Kholifah Ibrahim Al-Quraisy:


بسم الله الرحمن الرحيم


Pergilah (untuk berperang) dalam Keadaan Ringan maupun Berat
Kholifatul Muslimin Asy-Syaikh Al-Mujahid Ibrahim ibn Awwad Al-Huseini Al-Quraisy

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, dan meminta ampunan-Nya. Dan kita berlindung kepada Allah dari keburukan diri kita dan kejelekan perbuatan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan maka tidak ada yang dapat memberi dia petunjuk. Amma ba’d:

Allah ‘azza wa jalla berfirman:, {Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui} [Al-Baqarah: 216].

Dan Dia ‘azza wa jalla berfirman, { Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.} [An-Nisā’: 74].

Dan Dia ‘azza wa jalla berfirman, {Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.} [At-Tawbah: 38-39].

Dan Dia subhanah berfirmman: { Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam jannah yang telah diperkenankan-Nya kepada mereka.} [Muhammad: 4-6].


Wahai kaum Muslimin! 

Wahai yang ridho dengan Allah sebagai Rabb, dan Islam sebagai agamanya, dan Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasulnya … Wahai yang bersaksi bahwa Tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam adalah Rasulullah…Perkataan tidak aka nada gunanya tanpa perbuatan, karena itulah tidak ada iman tanpa perbuatan

Jadi siapa yang mengatakan “Allah adalah Rabbku” maka hendaklah baginya jika ia memang jujur agar bertaat kepada Allah ‘azza wa jalla yang telah mewajibkan Perang, yaitu Dia mewajibkannya untuk siapa saja yang beriman kepada-Nya, dan Dia memerintahkan untuk berjihad di jalan-Nya, dan mengancam mereka yang tidak melaksanakan perintah-Nya.

Dan siapa yang mengatakan “Muhammad adalah Nabiku” maka jika dia memang jujur, hendaknya dia mengikuti jalannya shollallau ‘alaihi wa sallam, yang dia bersabda: “Demi yang Jiwaku berada di tangan-Nya, Andaikata tidak menyulitkan umatku, niscaya aku akan selalu ikut berperang. Aku ingin mati terbunuh di jalan Allah, kemudian hidup kembali untuk berperang dan terbunuh, kemudian hidup lagi dan terbunuh pula.”

Maka dimanakah kalian wahai Muslim dari perintah Rabb kalian, yang telah memerintahkan kalian untuk berpuasa dalam satu ayat, dan memerintahkan kalian untuk berjihad dan berperang dalam puluhan ayat? Dimanakah kalian dari Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam kalian , yang kalian mengklaim mengikuti jalan beliau, yang dia menghabiskan sepanjang umurnya sebagai mujahid di jalan Allah, memerangai musuh-musuh-Nya? Dan telah patah giginya saat dalam medan pertempuran, Dan keningnya telah terluka, dua rantai dari pelindung rantainya melukai pipinya, helmnya telah rusak di kepalanya, dan darah mengalir di wajahnya.


Wahai muslim! 

Wahai yang mengaku mencintai Allah ‘azza wa jalla, dan mengaku mencintai Nabi-Nya shollallahu ‘alaihi wa sallam… jika kalian jujur dengan pengakuan kalian, maka taatlah kepada orang yang kalian cintai itu (Muhammad) dan berperanglah di jalan Allah, dan ikutilah jalan orang yang engkau cintai (Muhammad) shollallahu ‘alaihi wa sallam, dan jangan pernah mati kecuali dalam keadaan sebagai mujahid di jalan Allah. {Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. } [Al-‘Ankabūt: 1-6].

{Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. } [At-Tawbah: 41].


Wahai kaum Muslimin! 

Sesungguhnya ketetapan Allah tabaroka wa ta’ala adalah terus berlangsungnya pertarungan antara yang haq dengan yang bathil hingga datangnya hari Kiamat. {Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah. } [Al-Ahzāb: 62].

Dan Allah subhanah telah menguji hamba-Nya dengan pertarungan ini, untuk memisahkan yang baik dari yang jelek, yang pembohong dari yang jujur, dan yang beriman dari para munafiq. {Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. } [Muhammad: 31].

Rabb kalian subhanah telah menjadikan jihād di jalan Allah sebagai kewajiban atas kalian dan Dia telah memerintahkan kalian untu memerangi musuh-musuh-Nya agar Dia dapat menghapus keburukan kalian, meninggikan derajat kalian, dan mengambil dari kalian sebagai Syuhada’, menyaring orang-orang yang beriman, dan menghancurkan orang-orang kafir. Jika saja tidak, Dia subhanah adalah Maha Kuasa untuk memenangkan kalian atas mereka. Namun itu untuk menguji kalian. {Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. } [Āl‘Imrān: 140-142].


Wahai kaum muslimin! 

Siapa saja yang berpikir bahwa dengan ketetapannya, dapat berdamai dengan Yahudi, Nasani, dan orang-orang kafir lainnya, sehingga ia dapat hidup berdampingan dengan mereka sedang disaat dia dengan agamanya dan tauhidnya, maka dia telah mendustakan firman Rabbnya ‘azza wa jalla, yang Dia berfirman: {Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. } [Al-Baqarah: 120]. 

{ Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.} [Al-Baqarah: 217].

{Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar. } [Al-Baqarah: 105].

Maka seperti inilah keadaan antara kaum muslimin dengan orang-orang kafir hingga hari Kiamat tiba. {karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. } [Fātir: 43].

Dan sesungguhnya memerangi orang kafir, hijrah, dan jihād akan terus ada hingga hari Kiamat tiba. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:, “Hijrah tidak akan pernah terputus sampai taubat tidak diterima lagi, dan taubat tidak akan pernah terputus sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya (arah barat)” Dan dia shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:, “Pada ubun-ubun kuda perang senantiasa tertambat kebaikan sampai hari kiamat, yaitu pahala dan harta rampasan perang” Dan dia shollallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang membela kebenaran, mendapat pertolongan Allah hingga datangnya hari kiamat.” Beliau berkata, “Kemudian akan datang Isa putra Maryam AS , lalu pemimpin mereka berkata (kepada Isa AS ), “Kemarilah, silakan Anda mengimami kami shalat.” Lalu Isa AS menjawab, “Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah kepada umat ini.”


Wahai kaum muslimin! 

Janganlah kalian berpikir bahwa perang yang kami lakukan adalah perang milik Daulah Islamiyah saja. Namun ini adalah perang milik kaum muslimin seluruhnya. Perang milik setiap muslim di manapun berada, dan bahwa hanya Daulah Islamiyah-lah ujung tombak dalam perang ini. Namun ini adalah peperangan antara ahlul iman melawan ahlul kufr, maka bersegeralah menuju perang kalian wahai kaum muslimin di manapun kalian berada. Hal ini adalah wajib bagi setiap muslim yang mukallaf. Dan siapa saja yang berpaling atau menghindar, Allah ‘azza wa jalla akan murka kepadanya dan mengadzabnya dengan adzab yang pedih. 

{Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.} [Al-Anfāl: 15-16].

{Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu } [At-Tawbah: 39]. {Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. } [Al-‘Ankabūt: 6].

Tidak ada udzur bagi setiap muslim yang memiliki kemampuan unuk hijrah ke Daulah Islamiyah, atau memiliki kemampuan untuk membawa senjata di tempatnya, maka Allah tabaroka wa ta’ala memerintahkannya untuk hijrah dan jihad. Dan diwajibkan berperang baginya. Dan kami menyerukan kepada setiap Muslim di manapun berada untuk hijrah ke Daulah Islamiyah atau berperang di tempatnya jika saja hal itu dapat dilakukan. Dan jangan pernah berpikir kami meminta kalian untuk pergi berperang karena suatu kelemahan dan ketidakmampuan, karena kami sesungguhnya kuat dengan karunia Allah, kuat dengan Allah, dengan keimanan kami kepada-Nya permintaan tolong kami kepada-Nya, permintaan perlindungan kami kepada-Nya, tawakkal kami kepada-Nya yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan prasangka baik kami kepada-Nya. Karena pertempuran yaitu antara para pembela Ar-Rahman dan para pembela Syaitan, dan Allah ‘azza wa jalla akan menolong tentara-Nya, memberikan kekuasaan kepada para hamba-Nya, dan menjaga agama-Nya, meskipun hari-hari silih berganti ,dan pasang surutnya peperangan , dan meskipun luka memisahkan dua kubu. Kami tidak meminta kalian wahai muslim karena kelemahan atau ketidakmampuan. Kami meminta kalian sebagai nasehat untuk kalian, cinta terhadap kalian, dan kasih sayang kepada kalian. Kami mengingatkan kalian dan menyeru kalian agar kalian tidak terkena murka Allah, adzab-Nya, dan hukuman-Nya, dan kalian tidak menyia-nyiakan kebaikan sebagai mujāhidīn di jalan Allah. Dari kebaikan di dunia dan di akhirat dengan dihapusnya dosa-dosa, mendapatkan kebaikan-kebaikan, meninggikan derajat, mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla dan bersama para Nabi, orang-orang yang Siddiq, para syuhada, dan orang-orang yang soleh. Kami menyeru kalian agar kalian keluar dari kehidupan yang hina, dan rendah, kehidupan yang penuh dengan keterpaksaan, kelemahan, kekosongan, dan kekurangan. Menuju kehidupan yang penuh dengan kemuliaan, kehormatan, kepemimpinan, dan kecukupan. Serta yang hal-hal lainnya yang kalian cintai berupa pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat.  Nantikan versi lengkapnya in sya Allah…








No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”