Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah s.w.t. setelah berdialog dengan para jin sebagai hebahan sebaran. Di antara makhluk bergelar jin itu ada yang ingkar kerana beranggapan status mereka berbeza dengan status manusia. Allah Maha Mengetahui mahkhluk yang ia ciptakan, maka Allah s.w.t. juga mengetahui makam makhluk-makhluknya.
Azab dan tempelak kepada golongan kiri
“Dan puak kiri, -
alangkah seksanya keadaan puak kiri itu?
Mereka diseksa dalam
angin yang membakar dan air yang menggelegak
Serta naungan dari
asap hitam,
Yang tidak sejuk, dan
tidak pula memberi kesenangan.
Sesungguhnya mereka
sebelum itu dilalaikan oleh kemewahan (dunia, dari mengingati hukum Tuhan).
Dan mereka pula
sentiasa melakukan dosa yang besar,
Dan juga mereka selalu
berkata: "Adakah sesudah kita mati serta menjadi tanah dan tulang,
betulkah kita akan dibangkitkan hidup semula?
"Dan adakah juga
datuk nenek kita yang telah lalu, (akan dibangkitkan hidup semula)? "
Katakanlah (kepada
mereka): "Sesungguhnya orang-orang yang telah lalu dan orang-orang yang
terkemudian,
"Tetap akan
dihimpunkan pada masa yang ditentukan - pada hari kiamat yang termaklum.
"Kemudian,
sesungguhnya kamu wahai orang-orang yang sesat yang mendustakan (kedatangan
hari kiamat),
Tetap akan memakan
(pada hari itu) dari sebatang pokok, iaitu pokok zaqqum,
"Maka kamu akan
memenuhi perut kamu dari pokok (yang pahit buahnya) itu,
"Selepas itu kamu
akan meminum pula dari air panas yang menggelegak,
"Iaitu kamu akan
minum seperti unta yang berpenyakit sentiasa dahaga dan tidak puas-puas".
Inilah (jenis-jenis
azab) yang disediakan untuk menyambut mereka pada hari Pembalasan itu.
Kamilah yang telah
menciptakan kamu (dari tiada kepada ada - wahai golongan yang ingkar), maka ada
baiknya kalau kamu percaya (akan kebangkitan kamu hidup semula pada hari
kiamat).
(Mengapa kamu masih
berdegil?) Tidakkah kamu memikirkan keadaan air mani yang kamu pancarkan (ke
dalam rahim)?
Adakah kamu yang
menciptakannya atau Kami yang menciptakannya?
Kamilah yang
menentukan (dan menetapkan masa) kematian (tiap-tiap seorang) di antara kamu,
dan Kami tidak sekali-kali dapat dikalahkan atau dilemahkan;
(Bahkan Kami berkuasa)
menggantikan (kamu dengan) orang-orang yang serupa kamu (tetapi tidak seperti
bawaan kamu), dan berkuasa menciptakan kamu dalam bentuk kejadian yang kamu
tidak mengetahuinya.
Dan demi sesungguhnya,
kamu telah sedia mengetahui tentang ciptaan diri kamu kali pertama, maka ada
baiknya kalau kamu mengambil ingatan (bahawa Allah yang telah menciptakan kamu
dari tiada kepada ada, berkuasa membangkitkan kamu hidup semula pada hari
akhirat kelak).
Maka (mengapa kamu
masih berdegil?) Tidakkah kamu melihat apa yang kamu tanam?
Kamukah yang
menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya?
Kalau Kami kehendaki,
sudah tentu Kami akan jadikan tanaman itu kering hancur (sebelum ia berbuah),
maka dengan itu tinggalah kamu dalam keadaan hairan dan menyesal,
(Sambil berkata):
"Sesungguhnya kami menanggung kerugian.
"Bahkan kami
hampa (dari mendapat sebarang hasil) "
Selain dari itu,
tidakkah kamu melihat air yang kamu minum?
Kamukah yang
menurunkannya dari awan (sebagai hujan), atau Kami yang menurunkannya?
Kalau Kami kehendaki,
Kami akan jadikan dia masin, maka ada baiknya kalau kamu bersyukur.
Akhirnya, tidakkah
kamu melihat api yang kamu nyalakan (dengan cara digesek)?
Kamukah yang
menumbuhkan pokok kayunya, atau Kami yang menumbuhkannya?
Kami jadikan api (yang
tercetus dari kayu basah) itu sebagai peringatan (bagi orang-orang yang
lalaikan kebenaran hari akhirat) dan sebagai benda yang memberi kesenangan
kepada orang-orang musafir.
Oleh yang demikian -
(wahai orang yang lalai) - bertasbihlah dengan memuji nama Tuhanmu Yang Maha
Besar (sebagai bersyukur akan nikmat-nikmatNya itu).” (Al-Quran, surah Al-Waaqi’ah ayat 41-74 )
No comments:
Post a Comment