Pejuang-pejuang Daulah Islamiyah
sukar ditipu kerana mereka melihat daripada pelbagai sudut pandangan terutamanya
kerdipan-kerdipan mata golongan yang berselindung disebalik
kerja-kerja amal kebajikan. Apabila mereka tertangkap tiada ampunan bagimu. Bertaubatlah
sebelum terlambat.
Penipuan adalah suatu perkara
yang telah menjadi asam garam golongan yang sesat dan menyesatkan.
Mereka sanggup melakukan sesuatu kedurjanan demi untuk mencapai cita-cita
kerakusan mereka mendungu-dungukan golongan dungu. Mereka tidak mengetahui
kesan daripada perlakuan-perlakuan itu membinasakan diri mereka sendiri.
Terimalah akibatnya kesan daripada perlakuan-perlakuan mendajal itu. Jatuh hukum akan ditetapkan setelah diketahui oleh insan-insan mulia.
Terimalah akibatnya kesan daripada perlakuan-perlakuan mendajal itu. Jatuh hukum akan ditetapkan setelah diketahui oleh insan-insan mulia.
Berikut adalah contoh individu
yang dipergunakan oleh golongan dajal untuk kepentingan diri mereka. Maka
adalah dinasihatkan supaya nahas MH370 yang disorok dibebaskan
penumpang-penumpangnya.
DABIQ 7] WAWANCARA
DENGAN SEORANG MATA-MATA YANG BEKERJA UNTUK MOSSAD ISRAEL
wpid-screenshot_2015-02-13-11-42-16-1
DĀBIQ: Siapa
namamu?
MURTADD: Namaku
adalah Muhammad Sa’id Isma’il Musallam.
DĀBIQ: Jelaskan
kepada kami tentang dirimu.
MURTADD: Aku
berasal dari Jerusalem .
Aku berumur 19 tahun dan dahulu biasa bekerja sebagai pemadam kebakaran.
DĀBIQ: Bagaimana
kamu direkrut sebagai mata-mata?
MURTADD: Kami
memiliki tetangga Yahudi yang bekerja sebagai petugas kepolisian. Suatu hari
dia datang dan memintaku untuk bekerja dengan intelijen Israel . Aku
berkata kepadanya bahwa aku akan memikirkannya dan kemudian aku pergi dan
bertanya kepada ayah dan saudara laki-lakiku tentang pendapat mereka. Mereka
berdua mendukungku untuk melakukannya dan berkata kepadaku bahwa ini adalah
pekerjaan yang sangat bagus. Mereka berkata bahwa ada banyak uang di dalamnya,
dan bahwa kamu bisa naik pangkat ke posisi yang lebih tinggi. Aku tahu sejak
saat itu bahwa mereka berdua juga bekerja sebagai mata-mata.
DĀBIQ: Siapa nama
mereka?
MURTADD: Ayahku
bernama Sa’id Isma’il Musallam. Saudara laki-lakiku bernama Isma’il Sa’id
Isma’id Musallam.
DĀBIQ: Apa yang
terjadi ketika kamu memutuskan untuk mengambil pekerjaan itu?
MURTADD: Aku bertemu dengan seorang lelaki bernama Eli. Eli
ini adalah seorang petugas intelijen dan bertanggung jawab terhadap pos
pemeriksaan di Tepi Barat. Dia datang ke rumah kami dan bertemu dengan ayahku.
Ayahku menasehatiku di depannya dan menjelaskan kepadaku tentang pekerjaan itu,
dan Eli berbicara kepadaku tentang keuntungan dan kompensasi dari pekerjaan itu
sendiri.
DĀBIQ: Berapa
banyak kamu dibayar?
MURTADD: Secara
umum, bayaran akan sebanding dengan tugas dan tingkat kepentingannya, minimal
sekitar 5.000 Shekels. Semakin besar tugasnya dan semakin berharga
informasinya, semakin banyak mereka akan membayarku dan semakin banyak bonus
yang akan aku peroleh.
DĀBIQ: Apakah
kamu pernah mendapat pelatihan?
MURTADD: Ya,
mereka mengirimku ke kamp pelatihan di Jerusalem Timur – Kamp Pelatihan
‘Anatawt. Di sanalah aku mulai pelatihanku. Aku menjalani sebuah kursus
pelatihan dalam mengendalikan diri dan bagaimana mempertahankan diri dalam
interogasi. Aku juga dilatih bagaimana cara penggalian informasi – bagaimana
cara mendapat informasi dari orang. Mereka juga memberiku latihan menggunakan
senjata. Aku mengikuti pelatihan di kamp selama sebulan penuh dan menyelesaikan
pelatihanku.
DĀBIQ: Apa kamu
dibayar selama pelatihan?
MURTADD: Ya, aku
mendapat 5.000 Shekels sebagai bayaran selama pelatihan.
DĀBIQ: Apakah ada
orang Palestina lain yang dilatih bersamamu?
MURTADD: Ada sembilan yang dilatih,
tetapi semuanya adalah Yahudi, aku satu-satunya Arab.
DĀBIQ: Apa yang
terjadi ketika kamu menyelesaikan pelatihan?
MURTADD: Setelah
aku menyelesaikan pelatihan, aku mulai bekerja sebagai mata-mata di
tengah-tengah manusia. Aku secara spesifik diberi tugas di penjual senjata,
setiap orang yang dicari, setiap orang yang hendak memasuki wilayah Yahudi, dan
untuk melaporkannya kepada intelijen setiap operasi yang direncanakan akan
dilakukan di Jerusalem.
DĀBIQ: Bagaimana
akhirnya kamu bisa ditugaskan memata-matai Daulah Islam?
MURTADD: Suatu hari
aku pulang ke rumah dan seorang laki-laki bernama Miro telah ada di sana . Miro ini adalah
seorang petugas Mossad Israel .
Ayah dan saudara laki-lakiku keduanya hadir. Miro membawa sebuah berkas di
tangannya dan membaca darinya. Dia tiba-tiba berterima kasih kepadaku dan
mengekspresikan rasa syukur karena tugas yang telah aku lakukan dan pertolongan
yang telah aku berikan. Dia menjelaskan kepadaku untuk melanjutkan pada jalan
ini sehingga aku akhirnya bisa bekerja dengan mereka. Ayah dan saudara laki-lakiku
pun mulai berterima kasih kepadaku dan menjelaskan kepadaku bahwa aku akan
menjadi lebih baik dan lebih baik, dan terus memberiku semangat. Kemudian dia
pergi. Di lain waktu dia datang lagi dan kali ini dia berkata bahwa dia ingin
aku untuk bekerja dengan mereka serta datang dan bertemu dengan mereka. Aku
menyetujuinya. Dia berkata bahwa dia akan menelepon kami. Dia meneleponku
setelah itu dan menyuruhku untuk datang dan bertemu dengannya di kantor. Aku
pergi ke kantor dan bertemu dengannya. Aku duduk dan dia mulai bertanya
kepadaku beberapa pertanyaan. Dia bertanya kepadaku berapa banyak bahasa yang
aku tahu, jenis pekerjaan apa yang biasa aku lakukan di negaraku, dan apakah
aku bisa menjaga diriku sendiri jika mereka mengirimku di tengah-tengah orang-orang
yang tidak kukenal, dan bertanya kepadaku bagaimana aku akan mengendalikan
diriku dalam situasi seperti itu. Kemudian dia berkata bahwa mereka ingin aku
melakukan misi yang besar. Mereka ingin mengirimku ke Suriah. Aku bertanya
kepadanya apa yang akan aku lakukan di Suriah. Dia berkata bahwa mereka ingin
mengirimku ke Daulah Islam dan memintaku untuk mengirimkan informasi mengenai
mereka.
DĀBIQ: Berapa
banyak bayaran yang mereka tawarkan kepadamu untuk tugas ini?
MURTADD: Mereka
menawarkan gaji bulanan. Mereka juga akan memberiku rumah, dan akan mengurus
segalah masalah yang kuhadapi dan setiap dokumen yang kubutuhkan, sekaligus
kebutuhan hidupku ketika aku kembali.
DĀBIQ: Informasi
macam apa yang mereka inginkan darimu untuk kamu kirim mengenai Daulah Islam?
MURTADD: Pertama,
mereka ingin aku melaporkan kepada mereka lokasi di mana senjata-senjata dan
missil-missil mereka disimpan. Kedua, lokasi markas-markas mereka, dan ketiga,
nama setiap orang Palestina yang telah berhijrah ke Daulah Islam dari Palestina.
Mereka juga menjelaskan kepadaku untuk tidak mulai bekerja atau menghubungi
mereka sebelum aku menyelesaikan kamp pelatihan dan kuliah syar’i, dan telah
dimasukkan ke dalam sebuah pasukan dan mulai dipercaya. Mereka juga berkata
bahwa aku harus menghubungi mereka ketika aku telah menyelesaikan kamp
pelatihan dan agar mereka tahu sehingga mereka bisa mengirimkan apa yang aku
butuhkan.
DĀBIQ: Bagaimana
kamu bisa masuk ke Daulah Islam?
MURTADD: Kami
mendapati segala sesuatu telah disiapkan dan aku meninggalkan Turki sebagaimana
diperintahkan oleh Mossad. Aku memiliki nomor seorang penyelundup. Aku berkata
kepada penyelundup dan menjelaskan kepadanya di mana aku berada. Dia
memberitahuku jalannya, dan aku memasuki Suriah dan berada di wilayah Daulah Islam.
DĀBIQ: Bagaimana
penyamaranmu bisa terbongkar?
MURTADD: Tidak
lama setelah aku tiba aku mulai berakting dengan cara yang tidak seperti
muhajir lain walaupun pelatihan yang telah aku dapatkan dari Mossad. Aku juga
gagal untuk mengikuti beberapa perintah yang diberikan amir kepadaku, dan
kemudian aku merasa khawatir bahwa sebagai akibatnya dia akan mencurigaiku. Aku
takut aku akan dihukum karena tidak mendengar dan taat sebagaimana yang
seharusnya kulakukan dan kemungkinan akan dimonitor setelahnya. Maka aku pergi
dan menelepon ayahku dan menjelaskan kepadanya apa yang telah terjadi, dan dia
menyuruhku untuk kembali, tetapi sudah terlambat, karena aku sedang diawasi.
Mujahidin meletakkanku di penjara dan memindahkanku dari satu penjara ke
penjara lainnya. Selama interogasi, aku mengaku bahwa aku adalah seorang
mata-mata yang bekerja sebagai seorang agen untuk Mossad Israel , dan
mengakui hal-hal yang telah aku lakukan di negaraku.
DĀBIQ: Apakah
kamu memiliki pesan kepada mata-mata lain yang dikirimkan oleh orang-orang
kafir?
MURTADD: Ya, aku
berkata kepada semua yang ingin memata-matai Daulah Islam, jangan berpikir
kalian sangat pintar dan bahwa kalian dapat menipu Daulah Islam. Kalian tidak
akan berhasil sama sekali. Dan akhirnya, mereka akan menangkapmu dan menegakkan
hukuman (hadd) atasmu. Menjauhlah dari jalan ini. Menjauhlah dari menolong
Yahudi dan orang-orang murtad. Ikutilah jalan yang benar.
DĀBIQ: Apakah
kamu memiliki sesuatu yang ingin kamu katakan kepada ayahmu dan saudara
laki-lakimu?
MURTADD: Aku
katakan kepada ayahku dan saudara laki-lakiku yang membuatku terlibat dalam
masalah ini, kalian yang membawaku ke dalamnya, kalian menggodaku dengan uang
dan kehidupan dunia, dan meletakkanku dalam posisiku sekarang. Bertaubatlah
kepada Allah (‘azza wa jall).
Bertaubatlah kepada Allah (‘azza wa jall). Kalian yang membuatku seperti
ini.
[Diambil Dari Majalah Dabiq Seri 7 Halaman 26 – 29]
No comments:
Post a Comment