NASIHAT LUKMAN HAKIM: "WAHAI ANAKKU, TIADA AMALAN SOLEH TANPA KEYAKINAN DENGAN ALLAH TAALA. SESIAPA YANG MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG LEMAH MAKA AMALANNYA JUGA MENJADI CACAT."

Blogger Widgets Blogspot Tutorial

Saturday 25 April 2015

PENYEMBUH DADA KAUM MUKMININ



PENYEMBUH DADA KAUM MUKMININ

February 21, 2015       5 Views

بسم الله الرحمن الرحيم
Al Furqan Departement Media Informatika Menghadirkan Rilisan Video

Obat Bagi Hati Hati Kaum Mukminin

Sebelum kita menyaksikan video rilisan berikut ini


PENJELASAN

Bolehkah membakar dengan api?

Ya boleh. Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu telah membakar beberapa orang dari kaum murtadin seperti Ibnu Nuwairah, Ali Radhiyallahu ‘anhu telah membakar kaum Saba’iyyah (Pengikut Abdullah Ibnu Saba’ Al Yahudi pencetus ajaran Syi’ah Rafidhah) yang berjumlah 400 orang, Dan Allah Ta’ala telah berfirman: “Dan jika kalian membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian.” (QS.An Nahl : 126).

Pilot ini telah membakar kaum muslimin dengan roket roketnya maka sebagai balasan yang setimpal maka diperlakukan dengan hal yang sama. Dan tidaklah itu perbuatan yang dzalim karena barangsiapa membalas dengan hal yang sama itu bukanlah perbuatan dzalim.


Berikut fatwa dari Lembaga Penelitian dan Fatwa Daulah Islamiyyah :

Pertanyaan : Apa hukumnya membakar orang kafir dengan api sampai ia mati?

Jawab :

Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarganya, para sahabatnya, serta orang orang yang mengikutinya. Adapun setelahnya,

Para ulama’ madzhab Hanafi dan Syafi’i berpendapat bolehnya membakar dengan api secara Mutlak. Adapun sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Dan sesungguhnya api itu, tidak boleh mengadzab seseorang dengannya kecuali Allah.” mereka menafsirkannya sebagai bentuk ketawadhuan. Al Muhallab berkata, “Larangan ini bukan menunjukkan keharaman, akan tetapi sebagai bentuk ketawadhuan.”[Lihat Fathul Baariy juz 6 hal 174]
Ibnu hajar berkata, “Yang menunjukkan bolehnya membakar dengan api adalah perbuatan para shahabat, perbuatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mencongkel mata kaum uraniyyin dengan besi panas, perbuatan Khalid Ibnu Walid yang membakar beberapa orang dari kaum murtadin dengan api.” [Diringkas dari lihat Fathul Baariy juz 6 hal 174]

Sebagian Ahlul Ilmi berpendapat bahwa membakar dengan api hukum asalnya adalah Haram, akan tetapi boleh kalau untuk melakukan pembalasan yang setimpal. Sebagaimana perbuatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kaum ‘Uraniyyin di mana beliau mencongkel mata mereka dengan api -sebagai bentuk balasan yang setimpal- sebagaimana diriwayatkan dalam ash shahih. Dan ini adalah perkataan yang paling jelas dari pengumpulan dalil dalil yang ada.

Wallahu a’lam, semoga shalawat tetap tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya.

Ad Daulah Al Islamiyyah
Lembaga Penelitian dan Fatwa


Imam Asy Syaukani berkata: “Abu Bakar telah membakar dengan api   dan disaksikan oleh para sahabat, Khalid Ibnu Walid telah membakar beberapa orang dari kaum murtadin. begitu juga Ali Radhiyyallahu ‘anhu membakar dengan api sebagaimana disebutkan dalam bab Hudud.”  Nailul Authar 7/250

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: “Semua hal ini agar orang orang arab yang murtad yang mendengarnya dapat mengambil pelajaran.”  Al Bidayah wa Nihayah 6/351

Pembahasan Tentang Permasalahan Membakar dengan Api
Tulisan Syaikh Husain Ibnu Mahmud


Fatwa Bolehnya membakar dengan api
dari Universitas Ummul Qura Tulisan Dr. Ahmad Ibnu Nashir Al Ghamidiy

Fatwa ini baru saja dihapus dari situs resmi Universitas Ummul Qura karena adanya kejadian ini




No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Nasihat Lukman Al-Hakim: “Anakku, apabila sesiapa datang kepada kamu dengan aduan bahawa si anu telah mencabut kedua-dua biji matanya dan kamu lihat dengan mata kepala sendiri bahawa kedua-dua biji matanya tercabut, namun janganlah kamu sampai kepada sesuatu kesimpulan sebelum kamu mendengar pihak yang lain. Tidak mustahil orang membuat aduan itulah yang mula-mula mencabut mata orang lain, boleh jadi sebelum kehilangan kedua-dua biji matanya dia telah mencabutkan empat biji mata orang lain.”