FEATURES April 1, 2015
960
Salah satu komentar menarik yang
diangkat dalam majalah Dabiq edisi 8, mengetengahkan tentang posisi Bumi Syam,
khususnya kota
Damaskus di mata eksistensi peradaban Barat. Seorang politisi salibis Amerika
berbicara dalam masalah ini.
“Dalam suatu hitungan bulanan setelah jatuhnya Damaskus (di bawah panji
khilafah-red), Yordania akan jatuh dan Lebanon
akan jatuh,” demikian kekhawatiran tersebut disampaikan oleh Richard Black,
senator negara bagian Virginia .
Tak hanya mengkhawatirkan tentang
jatuhnya negeri-negeri jiran di sekitar Suriah (yang masih satu bagian wilayah
Syam), Black juga menyebutkan tentang segera tumbangnya peradaban barat,
jikalau suatu saat Daulah Khilafah menganeksasi bagian mereka.
“..dan saya pikir, tentu saja, Eropa akan ditaklukkan dan mengapa saya
melihat pada Suriah sebagai pusat dari gravitasi,” demikian kekhawatiran
Richard Black tentang pudarnya peradaban barat yang terancam peradaban Daulah
Khilafah.
Gejala-gejala
Kekhawatiran peradaban Barat,
akan jatuhnya hegemoni mereka dikarenakan sepak terjang panji hitam di kawasan
Suriah pada khususnya, dan Syam pada umumnya, bukan tanpa alasan. Hal ini bisa
dirasakan oleh ummat di akhir zaman dari berbagai gejala.
Spirit peruntuhan peradaban barat
ini telah dimulai sejak diawalinya jihad di Irak. Dua pimpinan kafilah jihad
terdahulu yang berhulu di Irak, Abu Mus’ab Az-Zarqawi dan Abu Umar Al-Baghdadi,
telah mencanangkan bahwa jihad mereka akan bermuara di Syam.
“Lihatlah, api sudah mulai menyala di Irak, dan pijar panasnya akan
semakin besar, dengan izin Allah, sampai pasukan Salib terbakar di Dabiq,”
demikian disumpahkan oleh pimpinan dua tanzhim pemula jihad Irak, Amir
Isytisyhad Abu Mus’ab Az-Zarqawi.
Demikian semangat itu dikobarkan
oleh pendahulu jihad bumi Irak. Jihad Irak sendiri diakui oleh banyak pihak sebagai
sumbu untuk meledakkan gelora perjuangan di Syam, bahkan Al-Quds.
Peradaban Barat sejak lama telah
melakukan segala hal demi memuaskan hasrat mereka yang tidak menghendaki
bangkitnya ummat Islam, terutama di Timur Tengah. Secara khusus kekuatan klasik
Barat yang saat itu dinakhodai Inggris telah menanamkan benih zionisme di Syam,
yang kini menjelma sebagai negara Yahudi bernama Israel .
Gejala-gejala ini belum termasuk
Daulah Islamiyah Wilayah Barqah yang terletak di Libya . Wilayah Khilafah yang terletak
di bagian utara Afrika ini terang menjadi ancaman frontal bagi negara Italia.
Sedangkan kota
Roma yang masuk ke dalam nubuwat penaklukan setelah takluknya Konstantinopel,
menjadi ibukota dari negara Italia.
Ancaman frontal Daulah Islamiyah
di Eropa dalam bentuk sel wilayah di Libya juga menunjukkan metode yang
bisa digunakan ummat islam secara fleksibel. Metode ini tidak melulu ekspansi
yang sifatnya linear berurutan dari satu tempat ke tempat lain, namun juga
melompat-lompat secara paralel.
“Kiamat takkan terjadi sehingga bangsa Romawi singgah di Al-A’maq* atau
di Dabiq. Lalu mereka diserbu oleh balatentara dari Madinah, yang merupakan
penduduk dunia yang terbaik waktu itu.” ( HR. Imam Muslim bin Hajjaj dari
Abu Hurairah RA )
Dari Abu Qubail berkata:
“Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan
dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah? Abdullah meminta kotak
dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah
berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, beliau ditanya: Dua kota
ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah? Rasul
menjawab, “Kota
Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.” ( HR. Ahmad,
ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim )
“Marching” Menuju Pembebasan Jantung Syam dari Proksi Beracun Barat
Yahudi
Seperti diketahui oleh seluruh
ummat bahwa peradaban barat bekerja sama dengan Yahudi, khususnya penganut
Zionisme, untuk menanam proksi beracun di Bumi Syam, dengan bentuk Negara Israel .
Syaikh Usamah bin Laden
menyebutkan bahwa jihad yang dimulai oleh kafilah Irak, merupakan titik
perlawanan menuju Al-Quds. “Wahai ummat
Islam, tidak lagi bisa ditutupi bagi kalian, bahwa medan
jihad yang paling dekat untuk membantu saudara kita di Palestina adalah medan jihad di Irak.”
seru Abu Abdillah bin Laden.
“Keberadaan orang-orang Syam juga penting, kontak senjata secara
langsung dengan orang-orang Israel
adalah unsur terpenting, akan menyebarkan fikroh jihad sekaligus memberikan
legitimasi kepada amalan ini, dan mengantarkannya kepada dua hal mendasar.
Pertama: Pelaku jihad akan menjadi pengatur dunia Islam. kedua: ikut serta
dalam melemahkan Israel ,
untuk selanjutnya menghancurkan dan melenyapkannya dengan izin Allah subhanahu
wa taala.” demikian diakui Saiful Adl, dalam kisah perkenalannya dengan
Az-Zarqawi.
Dan kini, jihad yang dimulai di
Irak, yang dibangun dengan kekuatan manhaj tauhid, sedang berbaris menuju
Damaskus, dengan bentuk yang sangat solid. Kekuatan ini disokong dari berbagai
budaya di seluruh dunia, yang menundukkan sifat-sifat jahiliyah Nasionalisme.
Wallahu A’lamu Bish Shawab
(imat azzami)
No comments:
Post a Comment